Kamis, 27 Oktober 2016

Filipina: Potret Negeri Muslim Yang Tergerus Oleh Agama Penjajah




Filipina Negeri Muslim yang Dimurtadkan Dahulu 98% Muslim, Kini Muslim Tersisa 5%

Filipina merupakan negara di kawasan Asia tenggara yang pada zaman dahulu kala memiliki populasi Muslim sangat besar, yakni mencapai angka 98%. Filipina saat ini masuk dalam wilayah Kesultanan Brunei yang mayoritas penduduknya beragama Islam.


Sejarah Masuknya Islam Ke Filipina  



Islam masuk ke wilayah Filipina Selatan, khususnya kepulauan Sulu dan Mindanao, pada tahun 1380. Seorang tabib dan ulama Arab bernama Karimul Makhdum dan Raja Baguinda tercatat sebagai orang pertama yang menyebarkan ajaran Islam di kepulauan tersebut.

Menurut catatan sejarah, Raja Baguinda adalah seorang pangeran dari Minangkabau (Sumatra Barat). Ia tiba di kepulauan Sulu sepuluh tahun setelah berhasil mendakwahkan Islam di kepulauan Zamboanga dan Basilan. Atas hasil kerja kerasnya juga akhirnya Kabungsuwan Manguindanao, raja terkenal dari Manguindanao, memeluk Islam. Dari sinilah awal peradaban Islam di wilayah ini mulai dirintis. Pada masa itu, sudah dikenal sistem pemerintahan dan kodifikasi hukum yaitu Manguindanao Code of Law atau Luwaran yang didasarkan atas Minhaj, Fathu-i-Qareeb, Taqreebu-i-Intifa dan Mir-atu-Thullab.

Manguindanao kemudian menjadi seorang Datu yang berkuasa atas propinsi Davao di bagian tenggara pulau Mindanao. Setelah itu, Islam disebarkan ke pulau Lanao dan bagian utara Zamboanga serta daerah pantai lainnya. Sepanjang garis pantai kepulauan Philipina semuanya berada dibawah kekuasaan pemimpin-pemimpin Islam yang bergelar Datu atau Raja bahkan setelah kedatangan orang-orang Spanyol. Konon menurut para ahli sejarah kata Manila yang menjadi ibukota Philipina sekarang berasal dari kata Amanullah yang berarti negeri Allah yang aman.


Namun kondisi itu berubah drastis ketika kehadiran penjajah Spanyol pada tahun 1565, banyak orang-orang Muslim yang Dimurtadkan kalau dahulu 98% Muslim, Kini Muslim Tersisa 5% dan mulai saat itu
secara perlahan umat Islam mengalami penindasan dan secara terus menerus jumlah muslim terus mengalami penurunan yang signifikan. Segala hal yang berkaitan dengan Islam dihilangkan secara sistematis oleh penjajah Spanyol

Ibukota Filipina yang saat ini bernama Manila merupakan hasil skenario jahat penjajah Spanyol. Dahulu nama kota ini adalaha Amanilah yang diambil dari bahasa Arab “Fi Amannillah” yang memiliki arti “dibawah perlindungan Allah SWT”.

Saat itu kaum muslim Filipina bertekad menjadikan kota Amanillah (Manila) menjadi kota Islam terbesar se Asia Tenggara. Mereka pun sudah menerapkan Syariat Islam selama berabad-abad di bawah pengaruh Negara Khilafah Islam di Timur Tengah. Pekerjaan kaum muslim Filipina saat itu kebanyakan adalah pedagang, petani, dan nelayan.

Kedatangan penjajah Katolik Spanyol pada tahun 1565 dengan misi Gold, Glory dan Gospel, telah merubah semuanya. 4 tahun kemudian atau tahun 1569 kota Amanillah direbut oleh penjajah Spanyol. Para penduduk Muslim kota tersebut mengalami penindasan dan penganiyayaan yang berujung kepada kematian. Selain itu penjajah Spanyol juga dengan menghalalkan berbagai macam cara melakukan ancaman kekerasan dan memaksa warga memeluk Kristen Katolik. Gerakan Kristenisasi saat itu sangan massif dilakukan di wilayah Filipina Utara dan Tengah.

Muslim Filipinan yang tidak mau untuk memeluk Katolik kemudian melarikan diri ke wilayah selatan Filipina untuk menyelamatkan akidahnya. Mereka berhasil membuat pertahanan yang kuat dan terus melawan Spanyol lewat perang Gerilya. Dari sinilah kemudian penjajah Spanyol memberi nama kaum muslim Filipina dengan nama orang Moro. Nama ini diambil dari sebutan kepada keturunan Arab Spanyol yang beragama Islam yang dahulu menguasai Andalusia ( Spanyol ) yaitu orang Moor.

Penjajah Spanyol tidak tinggal diam, mereka merekrut orang-orang Indo Kristen (orang Filipina yang sudah dikristenkan) untuk berperang melawan kaum muslim yang sebenarnya masih saudara sebangsa mereka.

Perjuangan kaum muslim Filipina baik melawan penjajah Spanyol maupun dengan orang Indo Kristen, terus berlangsung sampai tahun 1898.

Saat ini Kristen berhasil menjadi agama mayoritas di Filipina, negeri yang dahulu 98% warganya muslim telah berubah negara kristen. Populasi pemeluk Islam hanya bersisa 5%, populasi kristen 90%, sisanya memeluk Budha dan atheis.

Sumber: Islamedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kekaguman Gus Baha' Pada Abuya Sayyid Muhammad

Gus Baha ngaji Kitab Syariatullah Alkholidah karya Sayyid Muhammad bin Alawy Al Maliki.  1. Gus Baha mengakui Kitab karya Sayyid Muhammad Al...