Filipina Negeri Muslim yang Dimurtadkan Dahulu 98% Muslim,
Kini Muslim Tersisa 5%
Filipina merupakan negara di kawasan Asia tenggara yang pada
zaman dahulu kala memiliki populasi Muslim sangat besar, yakni mencapai angka
98%. Filipina saat ini masuk dalam wilayah Kesultanan Brunei yang mayoritas
penduduknya beragama Islam.
Sejarah Masuknya Islam Ke Filipina
Islam masuk ke wilayah Filipina Selatan, khususnya
kepulauan Sulu dan Mindanao, pada tahun 1380. Seorang tabib dan ulama Arab
bernama Karimul Makhdum dan Raja Baguinda tercatat sebagai orang pertama yang
menyebarkan ajaran Islam di kepulauan tersebut.
Menurut catatan sejarah, Raja Baguinda adalah seorang
pangeran dari Minangkabau (Sumatra Barat). Ia tiba di kepulauan Sulu sepuluh
tahun setelah berhasil mendakwahkan Islam di kepulauan Zamboanga dan Basilan.
Atas hasil kerja kerasnya juga akhirnya Kabungsuwan Manguindanao, raja terkenal
dari Manguindanao, memeluk Islam. Dari sinilah awal peradaban Islam di wilayah
ini mulai dirintis. Pada masa itu, sudah dikenal sistem pemerintahan dan
kodifikasi hukum yaitu Manguindanao Code of Law atau Luwaran yang didasarkan
atas Minhaj, Fathu-i-Qareeb, Taqreebu-i-Intifa dan Mir-atu-Thullab.
Manguindanao kemudian menjadi seorang Datu yang berkuasa
atas propinsi Davao di bagian tenggara pulau Mindanao. Setelah itu, Islam
disebarkan ke pulau Lanao dan bagian utara Zamboanga serta daerah pantai
lainnya. Sepanjang garis pantai kepulauan Philipina semuanya berada dibawah
kekuasaan pemimpin-pemimpin Islam yang bergelar Datu atau Raja bahkan setelah
kedatangan orang-orang Spanyol. Konon menurut para ahli sejarah kata Manila
yang menjadi ibukota Philipina sekarang berasal dari kata Amanullah yang
berarti negeri Allah yang aman.
Namun kondisi itu berubah drastis ketika kehadiran penjajah
Spanyol pada tahun 1565, banyak orang-orang Muslim yang Dimurtadkan kalau dahulu 98% Muslim,
Kini Muslim Tersisa 5% dan mulai saat itu
secara perlahan umat Islam mengalami penindasan dan
secara terus menerus jumlah muslim terus mengalami penurunan yang signifikan.
Segala hal yang berkaitan dengan Islam dihilangkan secara sistematis oleh
penjajah Spanyol
Ibukota Filipina yang saat ini bernama Manila merupakan
hasil skenario jahat penjajah Spanyol. Dahulu nama kota ini adalaha Amanilah
yang diambil dari bahasa Arab “Fi Amannillah” yang memiliki arti “dibawah
perlindungan Allah SWT”.
Saat itu kaum muslim Filipina bertekad menjadikan kota
Amanillah (Manila) menjadi kota Islam terbesar se Asia Tenggara. Mereka pun
sudah menerapkan Syariat Islam selama berabad-abad di bawah pengaruh Negara
Khilafah Islam di Timur Tengah. Pekerjaan kaum muslim Filipina saat itu
kebanyakan adalah pedagang, petani, dan nelayan.
Kedatangan penjajah Katolik Spanyol pada tahun 1565 dengan
misi Gold, Glory dan Gospel, telah merubah semuanya. 4 tahun kemudian atau
tahun 1569 kota Amanillah direbut oleh penjajah Spanyol. Para penduduk Muslim
kota tersebut mengalami penindasan dan penganiyayaan yang berujung kepada
kematian. Selain itu penjajah Spanyol juga dengan menghalalkan berbagai macam
cara melakukan ancaman kekerasan dan memaksa warga memeluk Kristen Katolik.
Gerakan Kristenisasi saat itu sangan massif dilakukan di wilayah Filipina Utara
dan Tengah.
Muslim Filipinan yang tidak mau untuk memeluk Katolik
kemudian melarikan diri ke wilayah selatan Filipina untuk menyelamatkan
akidahnya. Mereka berhasil membuat pertahanan yang kuat dan terus melawan
Spanyol lewat perang Gerilya. Dari sinilah kemudian penjajah Spanyol memberi
nama kaum muslim Filipina dengan nama orang Moro. Nama ini diambil dari sebutan
kepada keturunan Arab Spanyol yang beragama Islam yang dahulu menguasai
Andalusia ( Spanyol ) yaitu orang Moor.
Penjajah Spanyol tidak tinggal diam, mereka merekrut
orang-orang Indo Kristen (orang Filipina yang sudah dikristenkan) untuk
berperang melawan kaum muslim yang sebenarnya masih saudara sebangsa mereka.
Perjuangan kaum muslim Filipina baik melawan penjajah
Spanyol maupun dengan orang Indo Kristen, terus berlangsung sampai tahun 1898.
Saat ini Kristen berhasil menjadi agama mayoritas di
Filipina, negeri yang dahulu 98% warganya muslim telah berubah negara kristen.
Populasi pemeluk Islam hanya bersisa 5%, populasi kristen 90%, sisanya memeluk
Budha dan atheis.
Sumber: Islamedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar