Minggu, 23 Oktober 2016

Allah Ada di Mana-mana?



كان الله ولا مكان وهوالان على ما عليه كان بلا مكان
Allah ada sebelum adanya tempat, dan sekarang Allah tetap seperti sedia kala, tanpa tempat.
Dalam paham Aqidah Ahlussunnah wal jamaah, yang tertuang dalam sifat wajib Allah yang ke-4 (Mukhalafatu lil-hawaditsi), Allah maha sempurna dan tak ada yang menyamainya dari makhluk. Allah tidak sama dengan pohon, batu, udara, cahaya, manusia, bahkan semua yang terlintas dalam benak kita, tak sedikitpun yang menyamai terhadap Allah.
Dalam al-Qur’an terdapat beberapa ayat yang jika dimaknai secara dzahir maka akan mengindikasikan bahwa Allah mempunyai tempat. Seperti dala ayat:
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى (5) [طه/5]
Artinya: Allah beristiwa atas ‘arsy.
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (4) [الحديد/4]
Artinya: dan Allah bersama kalian di manapun kalian berada, Allah maha melihat terhadap apa yang kalian kerjakan.
وَقَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ إِلَى رَبِّي سَيَهْدِينِ (99) [الصافات/99]
Artinya: dan Ibrahim berkata aku pergi kepada tuhanku Ia akan memberiku petunjuk.
Ayat-ayat di atas jika diartikan secara dzahir, akan memberikan pengertian bahwa Allah ada di mana-mana. Dan tidak bisa dipaham bahwa Allah berada di langit dan bersemayam diatas ‘Arasy, karana akan bertentangannya ayat yang satu dengan yang lain.
Sedangkan kita tahu bahwa ayat-ayat al-Qur’an yang satu dengan yang lain akan saling menguatkan dan tidak mungkin tumpang tindih sehingga yang satu lebih kuat dari yang lain. Allah berfirman dalam al-Qur’an:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا (82) [النساء/82]
Artinya: Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.
Maka dari itu tidak boleh bagi kita untuk sembrono mengartikan al-Qur’an sekenanya,apalagi ayat yang menjelaskan tentang Dzat Allah, tanpa ada rambu-rambu dan arahan dari Ulama yang sudah pakar tentang ilmu-ilmu yang berkenaan untuk memahami al-Qur’an, dan pemahaman mereka sudah bisa kita temukan dalam kitab-kitab tafsir.

Sumber: Annaja Center Sidogiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kekaguman Gus Baha' Pada Abuya Sayyid Muhammad

Gus Baha ngaji Kitab Syariatullah Alkholidah karya Sayyid Muhammad bin Alawy Al Maliki.  1. Gus Baha mengakui Kitab karya Sayyid Muhammad Al...