كان الله ولا مكان وهوالان على ما عليه كان بلا
مكان
Allah ada sebelum adanya tempat, dan sekarang Allah tetap
seperti sedia kala, tanpa tempat.
Dalam paham Aqidah Ahlussunnah wal jamaah, yang tertuang
dalam sifat wajib Allah yang ke-4 (Mukhalafatu lil-hawaditsi), Allah
maha sempurna dan tak ada yang menyamainya dari makhluk. Allah tidak sama
dengan pohon, batu, udara, cahaya, manusia, bahkan semua yang terlintas dalam
benak kita, tak sedikitpun yang menyamai terhadap Allah.
Dalam al-Qur’an terdapat beberapa ayat yang jika dimaknai
secara dzahir maka akan mengindikasikan bahwa Allah mempunyai tempat. Seperti
dala ayat:
الرَّحْمَنُ عَلَى
الْعَرْشِ اسْتَوَى (5) [طه/5]
Artinya: Allah beristiwa atas ‘arsy.
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ
مَا كُنْتُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (4) [الحديد/4]
Artinya: dan Allah bersama kalian di manapun kalian
berada, Allah maha melihat terhadap apa yang kalian kerjakan.
وَقَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ
إِلَى رَبِّي سَيَهْدِينِ (99) [الصافات/99]
Artinya: dan Ibrahim berkata aku pergi kepada tuhanku Ia
akan memberiku petunjuk.
Ayat-ayat di atas jika diartikan secara dzahir, akan
memberikan pengertian bahwa Allah ada di mana-mana. Dan tidak bisa dipaham
bahwa Allah berada di langit dan bersemayam diatas ‘Arasy, karana akan
bertentangannya ayat yang satu dengan yang lain.
Sedangkan kita tahu bahwa ayat-ayat al-Qur’an yang satu
dengan yang lain akan saling menguatkan dan tidak mungkin tumpang tindih
sehingga yang satu lebih kuat dari yang lain. Allah berfirman dalam al-Qur’an:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ
الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا
كَثِيرًا (82) [النساء/82]
Artinya: Maka
apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan
dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.
Maka dari itu tidak boleh bagi kita untuk sembrono
mengartikan al-Qur’an sekenanya,apalagi ayat yang menjelaskan tentang Dzat
Allah, tanpa ada rambu-rambu dan arahan dari Ulama yang sudah pakar tentang
ilmu-ilmu yang berkenaan untuk memahami al-Qur’an, dan pemahaman mereka sudah
bisa kita temukan dalam kitab-kitab tafsir.
Sumber: Annaja Center Sidogiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar