Sekilas Tentang Surah Al-Fatihah
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ مَالِكِ يَوْمِ
الدِّينِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ
غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
Lafadz الْعَالَمِينَ dalam firman Allah “ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“ adalah Jama’ dari lafadz عَالَمٌ yang berarti Sesuatu
selain Allah.
Alam terbagi menjadi dua macam yaitu:
1. Alam
atas.
2. Alam
bawah.
ALAM ATAS
Alam
atas mencakup bintang, matahari, bulan, planet dan benda-benda langit lainnya. Di
alam atas terdapat bintang Bimasakti yang cahayanya melebihi bintang-bintang
yang lain. Bintang ini Nampak terang ketika malam sangat gelap dan bintang ini
dikelilingi oleh beberapa bintang dan bintang-bintang yang mengelilingi
bimasakti itu dikelilingi bintang-bintang yang lain dan begitu seterusnya.
Tentunya bintang yang mengelilingi itu tidak begitu terang dibandingkan bintang
Bimasakti begitu juga bintang-bintang setelahnya. Sehingga bintang-bintang
setelahnya tidak nampak bersinar karena memang sangat jauh dari pandangan mata.
Bintang bimasakti ini diperumpamakan seorang wanita yang sangat cantik yang
mengenakan perhiasan dan pakaian yang sangat bagus. Dia mempunyai sepuluh anak
perempuan yang berpenampilan jelek, masing-masing anak tadi mempunyai sepuluh
anak dan begitu seterusnya hingga mencapai sepuluh milyar anak. Bintang yang
mengelilingi Bimasakti diperumpamakan
keturunan wanita tersebut.
Dalam
kitab al-Jawâhir fî ilmi at-Tafsîr diterangkan bahwa jumlah planet ada delapan,
Yaitu: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
Sedangkan dalam kitab al-Mausû’ah (Ensiklopedi Tafsir Sains) tedapat sembilan
dengan menambah satu planet yaitu Pluto.
ALAM BAWAH
Alam bawah ini mencakup semua makluk hidup yang berada di
bumi (makhluk laut, tumbuh-tumbuhan hewan dan manusia). Ulama’ kontemporer
menjadikan laut sebagai sumber untuk memperdalam ilmu sains mereka, agar
keajaiban-keajaiban yang ada di dalamnya bisa diketahui. Salah satu bukti
penelitian mereka adalah ditemukannya ikan yang sangat aneh yang hanya bisa
dijumpai di laut cina. Bila ikan tadi termakan, maka akan menyebabkan tetawa
sampai mati. Dan ternyata ikan ini dijadikan alternatif pemerintah cina untuk
mengeksekusi orang-orang yang bersalah, meskipun mereka membelinya dengan cara
sembunyi-sembunyi. Dan Jauh beberapa mil dari permukaan laut ditemukan juga
ikan yang memancarkan sinar. Pancaran sinar tadi ditimbulkan dari dua organ
tubuh. organ tubuh pertama, berfungsi untuk mengeluarkan cahaya dengan
digerak-gerakkan lalu cahaya tadi di transfer pada organ tubuh kedua dan
kemudian organ tubuh kedua-lah yang membiaskan cahaya tadi, sehingga ikan
tersebut mampu mengeluarkan cahaya dalam dasar lautan. Dua penemuan tadi hanya
sebagian kecil dari keajaiban yang terdapat di dasar laut. Tentunya masih
banyak keajaiban-keajaiban lain yang masih belum terungkap. Suhânallâh.
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
Dalam ayat ini dapat disimpulkan bahwa Hidayah terbagi
menjadi empat bagian yaitu:
1. هداية الغريزة (Hidayat Insting)
Hidayah ini adalah hidayah yang diperoleh secara langsung
tidak melalui proses pembelajaran yang meliputi beberapa hal dibawah ini:
·
Hewan-hewan ketika
berangkat pagi hari mencari makanan dan kembali pulang dalam keadaan kenyang.
·
Anak saat menyusu pada
ibunya.
·
Lebah madu ketika membuat
sarangnya yang berbentuk persegi enam dengan tatanan yang sangat bagus dan
sulit ditiru oleh arsitek manapun.
Makanya, Ketiga hidayah tadi disebut hidayah Insting.
2. هداية العقلاء الأولية
Hidayah ini adalah hidayah yang berfungsi untuk membedakan
antara hal yang baik dengan yang buruk, dan yang bermanfaat dengan yang
berbahaya.
3. هداية معرفة العلوم وفهمها
Hidayah ini adalah hidayah yang berfungsi agar bisa
mengetahui dan memahami ilmu pengetahuan.
4. الملكة الراسخة هداية
Hidayah ini adalah hidayah yang mengarah pada bakat dan
kempampuan yang dimiliki seseorang. Dengan hidayah ini, apa yang sudah
diketahui mampu disimpan dan kapan saja bisa tampilkan kembali. Hidayah ini
dibantu oleh tingkat kecerdasan dan kelihaian dalam melatih sebuah bakat yang
sudah dimiliki.
Hidayah nomor satu dan dua ini, bisa dimiliki semua makhluk
hidup, namun untuk hidayah nomor tiga dan empat, hanya bisa dimiliki oleh
manusia saja. Kedua hidayah inilah yang dimaksudkan dalam pengertian ayat
diatas.
الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيم
yang dimaksud disini adalah jalan lurus yaitu jalan tengah ( طريق الوسط)
Dalam
ilmu Akhlaq jalan ini dikenal dengan عفة (titik tengah antara terjerumus kelembah
syahwat dan kefasikan), شجاعة (titik tengah antara
membabi buta dan pengecut), dan حكمة
(titik tengah antara kepandaian dan kebingungan) dan عدل (keseimbangan). Bisa disimpulkan bahwa jalan yang ditempuh
orang Islam adalah jalan tengah yang dimaksud dalam ayat di atas. Terbukti
orang Yahudi mengambil jalan ceroboh (تفريط) dengan meyakini nabi Isa As adalah hasil
dari zina, orang Nasrani mengamil jalan belebihan (إفراط) dengan meyakini nabi Isa As adalah tuhan,
dan orang Islam mengambil titik tengah (الوسط) dengan meyakini kenabian nabi Isa As dan
termasuk salah satu dari Utusan Allah yang dijaga kemuliannya.
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ
غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّين
Pada ayat diatas, yang dimaksud dengan الَّذِينَ أَنْعَمْتَ adalah para nabi dan pewarisnya serta
orang yang ikhlas diantara bani Adam dan أَنْعَمْتَ adalah nikmat akal, hikmah, harta,
sahabat, keluarga, pembantu dan kesehatan jasmani dan rohani. Nikmat tertinggi
adalah akal dan hikmah dan nikmat terendah adalah harta yang berfunsi untuk
menjaga tiga nikmat setelahnya. Sekaligus nikmat tertinggi tadi menjadi
pengertian dari nikmat dalam ayat diatas. غَيْرِ الْمَغْضُوب (bukan jalan-jalan orang yang dimurkai
Allah yaitu orang-orang Yahudi) dan yang dimaksud وَلَا الضَّالِّين (bukan jalan orang-orang yang tersesat
yaitu orang Nasrani).dalam pengertian lain الَّذِينَ أَنْعَمْتَ diarahkan pada orang yang taat, الْمَغْضُوبِ pada orang-orang yang
bermaksiat dan الضَّالِّين pada orang-orang yang
bodoh atau tolol. Wa-Allâhu A'lam bî as-Shawâb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar