Senyum merupakan sesuatu yang sangat mudah dilakukan dan memberi dampak
besar dalam kesehatan maupun keagamaan
Ada beberapa nilai plus senyuman dalam pandangan Agama,
diantaranya:
1. Bernilai Ibadah
Rasullullah Bersabda:“Senyummu ketika berjumpa saudaramu adalah
ibadah.” ( HR al-Baihaqi no. 7935)
2. Menhargai Kebaikan
Dari Abu Dzarr Radiyallahu ‘anhu ia berkata, : Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda: ”Janganlah kamu memandang rendah
sedikitpun suatu kebajikan, walaupun sekedar kamu bertemu saudaramu dengan wajah berseri-seri”. (HR
Muslim no.2626.).
3. Menjadi Obat Hati, Fikiran dan Jiwa
Rasulullah bersabda : ” Janganlah kamu terlalu membebani
jiwamu dengan segala keseriusan hidup. Hiburkanlah dirimu dengan hal-hal yang
ringan dan lucu kerana jikalau jiwa terus dipaksa memikul beban-beban yang
berat, ia akan menjadi keruh.” ( HR Ibnu Majah no. 1130)
4. Dapat menenangkan hati yang marah dan emosi baik untuk
yang bersangkutan ataupun orang lain.
Anas bin Malik
meriwayatkan, dia berkata: ” Suatu hari aku dan para sahabat berjalan
bersama-sama Rasulullah s.a.w. Ketika itu baginda memakai selimut dari daerah
Najran yang hujungnya agak kasar. Tiba-tiba baginda bertemu dengan seorang Baduwi
( Arab Pedalaman) tanpa disangka, lelaki Baduwi itu langsung menarik selimut
Rasulullah s.a.w dengan kuat sehingga aku melihat kesan merah di bahu baginda.
Lelaki Baduwi itu dengan kasar berkata, ‘Suruh orangmu memberi harta Allah
kepadaku yang engkau simpan sekarang juga!’ Kelakuan kasar dan sombong si Badwi
tersebut membuatkan para sahabat sangat marah dan ingin mengajarnya. Namun
Rasulullah melayani sikap kasar lelaki Badui itu dengan senyuman dan berkata
kepada kami dengan senyum manis pula,’Berilah lelaki ini makanan apa sahaja
yang dia mau’. Kami lantas memberi si Badui makanan yang dia pinta. Dan kami
tidak jadi mengajar si Badui kerana senyuman Rasulullah s.a.w”. ( HR ath-Thabrani
no. 7695 )
5. Amal shalih yang murah namun benilai tinggi
Dari Abu Dzar RA beliau berkata : “Bahwa beberapa orang
dari Sahabat berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : ‘Wahai
Rasulullah! Orang-orang kaya telah pergi dengan membawa banyak pahala. Mereka
shalat seperti kami shalat, mereka puasa seperti kami puasa, dan mereka dapat
bersedekah dengan kelebihan harta mereka.’ Beliau bersabda : ‘Bukankah Allah
telah menjadikan bagi kalian sesuatu yang dapat kalian sedekahkan?
Sesungguhnya pada setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah,
setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, menyuruh kepada
yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah dari yang mungkar adalah sedekah, dan
salah seorang dari kalian bercampur (berjima’) dengan istrinya adalah sedekah.’
Mereka bertanya : ‘Wahai Rasulullah! Apakah jika salah seorang dari kami
mendatangi syahwatnya (bersetubuh dengan istrinya) maka ia mendapat pahala di
dalamnya?’ Beliau menjawab : ‘Apa pendapat kalian seandainya ia
melampiaskan syahwatnya pada yang haram, bukankah ia mendapatkan dosa? Maka
demikian pula jika ia melampiaskan syahwatnya pada yang halal, maka ia
memperoleh pahala.” (HR. Muslim no. 720, 1006)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar