Minggu, 23 Oktober 2016

Menfaat Senyuman Dalam Pandangan Agama




Senyum merupakan sesuatu yang  sangat mudah dilakukan dan memberi dampak besar dalam kesehatan maupun keagamaan


Ada beberapa nilai plus senyuman dalam pandangan Agama, diantaranya:

1. Bernilai Ibadah 

Rasullullah Bersabda:“Senyummu ketika berjumpa saudaramu adalah ibadah.” ( HR al-Baihaqi no. 7935)


2. Menhargai Kebaikan
 
Dari Abu Dzarr Radiyallahu ‘anhu ia berkata, : Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda: ”Janganlah kamu memandang rendah sedikitpun suatu kebajikan, walaupun sekedar kamu bertemu  saudaramu dengan wajah berseri-seri”. (HR Muslim no.2626.).


3. Menjadi Obat Hati, Fikiran dan Jiwa
 
Rasulullah bersabda : ” Janganlah kamu terlalu membebani jiwamu dengan segala keseriusan hidup. Hiburkanlah dirimu dengan hal-hal yang ringan dan lucu kerana jikalau jiwa terus dipaksa memikul beban-beban yang berat, ia akan menjadi keruh.” ( HR Ibnu Majah no. 1130)


4. Dapat menenangkan hati yang marah dan emosi baik untuk yang bersangkutan ataupun orang lain.

 Anas bin Malik meriwayatkan, dia berkata: ” Suatu hari aku dan para sahabat berjalan bersama-sama Rasulullah s.a.w. Ketika itu baginda memakai selimut dari daerah Najran yang hujungnya agak kasar. Tiba-tiba baginda bertemu dengan seorang Baduwi ( Arab Pedalaman) tanpa disangka, lelaki Baduwi itu langsung menarik selimut Rasulullah s.a.w dengan kuat sehingga aku melihat kesan merah di bahu baginda. Lelaki Baduwi itu dengan kasar berkata, ‘Suruh orangmu memberi harta Allah kepadaku yang engkau simpan sekarang juga!’ Kelakuan kasar dan sombong si Badwi tersebut membuatkan para sahabat sangat marah dan ingin mengajarnya. Namun Rasulullah melayani sikap kasar lelaki Badui itu dengan senyuman dan berkata kepada kami dengan senyum manis pula,’Berilah lelaki ini makanan apa sahaja yang dia mau’. Kami lantas memberi si Badui makanan yang dia pinta. Dan kami tidak jadi mengajar si Badui kerana senyuman Rasulullah s.a.w”. ( HR ath-Thabrani no. 7695 )

5. Amal shalih yang murah namun benilai tinggi
 
Dari Abu Dzar RA beliau berkata : “Bahwa beberapa orang dari Sahabat berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : ‘Wahai Rasulullah! Orang-orang kaya telah pergi dengan membawa banyak pahala. Mereka shalat seperti kami shalat, mereka puasa seperti kami puasa, dan mereka dapat bersedekah dengan kelebihan harta mereka.’ Beliau bersabda : ‘Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian sesuatu yang dapat kalian sedekahkan? Sesungguhnya pada setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, menyuruh kepada yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah dari yang mungkar adalah sedekah, dan salah seorang dari kalian bercampur (berjima’) dengan istrinya adalah sedekah.’ Mereka bertanya : ‘Wahai Rasulullah! Apakah jika salah seorang dari kami mendatangi syahwatnya (bersetubuh dengan istrinya) maka ia mendapat pahala di dalamnya?’ Beliau menjawab : ‘Apa pendapat kalian seandainya ia melampiaskan syahwatnya pada yang haram, bukankah ia mendapatkan dosa? Maka demikian pula jika ia melampiaskan syahwatnya pada yang halal, maka ia memperoleh pahala.” (HR. Muslim no. 720, 1006)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kekaguman Gus Baha' Pada Abuya Sayyid Muhammad

Gus Baha ngaji Kitab Syariatullah Alkholidah karya Sayyid Muhammad bin Alawy Al Maliki.  1. Gus Baha mengakui Kitab karya Sayyid Muhammad Al...