Menanam Kebaikan, Menuai Kebaikan: Sebuah Konsekuensi Dalam Kehidupan
"Yang menanam kebaikan maka akan memanen kebaikan, yang menanam keburukan maka akan memanen penyesalan." (Ibnu Abdil Barr, Bahjatul Majalis 65)
Ungkapan bijak dari Ibnu Abdil Barr ini mengandung pelajaran berharga yang relevan sepanjang masa. Seperti halnya petani yang menanam benih dan menunggu hasil panen, kehidupan manusia pun demikian. Apa yang kita tanam hari ini melalui pikiran, perkataan, dan perbuatan, akan menentukan apa yang kita petik di kemudian hari.
Hukum Sebab-Akibat dalam Kehidupan
Kebaikan dan keburukan tidak pernah lahir begitu saja tanpa sebab. Keduanya merupakan hasil dari pilihan dan tindakan yang dilakukan setiap individu.
Barang siapa yang menebar kebaikan—seperti kejujuran, kasih sayang, kemurahan hati, dan tolong-menolong—maka ia sedang menanam benih yang akan tumbuh menjadi pohon yang berbuah manis. Buah itu bisa berupa ketenangan jiwa, cinta dari sesama, hingga pahala dari Allah di dunia dan akhirat.
Sebaliknya, siapa yang menanam keburukan—seperti kezaliman, kebencian, dusta, dan pengkhianatan—maka ia sedang menanam benih pahit yang pada akhirnya akan menumbuhkan penyesalan. Mungkin tidak langsung terasa, tapi pada waktunya, akibat dari keburukan itu akan datang, membawa kerugian, kesedihan, bahkan kehancuran.
Mengapa Harus Menanam Kebaikan?
Menanam kebaikan bukan hanya soal balasan yang akan didapat. Ini adalah bentuk kepatuhan kepada Allah dan Rasulnya serta tanggung jawab moral dan spiritual sebagai manusia.
Dengan berbuat baik, kita ikut menjaga harmoni sosial, memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, dan menyebarkan keberkahan. Dunia yang lebih damai dan penuh kasih sayang akan tercipta dari tangan-tangan yang memilih menebar kebaikan, sekecil apa pun bentuknya.
Kesimpulan
Perkataan Ibnu Abdil Barr bukan sekadar kata-kata indah, melainkan pedoman hidup. Ia mengingatkan kita bahwa segala sesuatu dalam hidup ini memiliki akibat. Maka, bijaklah dalam memilih apa yang hendak ditanam. Karena apa yang kamu tabur hari ini, akan menjadi suasana hidupmu di esok hari.
Menanam kebaikan bukan hanya untuk orang lain, tetapi juga untuk dirimu sendiri. Karena di balik setiap kebaikan, ada kebaikan lain yang sedang menantimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar