Jangan Lewatkan Peluang Berbuat Baik, Karena Itulah Kerugian Terbesar
“Jika ada banyak peluang untuk melakukan kebaikan, maka orang yang melewatkannya adalah orang yang paling rugi.” (Ibnul Qoyyim, Miftah Darr As-Sa'adah 1/110)
Berikut penjelasannya:
Dalam hidup ini, setiap hari kita dihadapkan pada banyak pilihan, terutama dalam hal kebaikan. Kadang datang dalam bentuk sederhana, seperti membantu orang tua di rumah, memberi senyum kepada sesama, menolong teman yang kesulitan, atau bahkan hanya menyapa orang dengan ramah. Semua itu adalah pintu-pintu kebaikan yang terbuka lebar bagi siapa pun yang mau memasukinya.
Namun sayangnya, tidak semua orang menyadari betapa berharganya peluang tersebut. Banyak yang menunda, mengabaikan, bahkan menganggap remeh. Padahal, menurut nasihat ulama besar Ibnul Qoyyim, “Jika ada banyak peluang untuk melakukan kebaikan, maka orang yang melewatkannya adalah orang yang paling rugi.”
Mengapa orang yang melewatkan peluang berbuat baik dianggap paling rugi?
Karena kebaikan bukan hanya soal tindakan sosial atau moral, tapi juga investasi abadi bagi kehidupan akhirat. Setiap amal baik, sekecil apa pun, akan kembali kepada kita dalam bentuk pahala dan keberkahan. Satu sedekah bisa membuka pintu rezeki. Satu doa bisa menjadi penolong di hari sulit. Bahkan satu senyuman pun bisa menjadi amal yang mendatangkan rahmat.
Orang yang melewatkan kebaikan ibarat seseorang yang berjalan di ladang emas tapi tidak mengambil apa-apa. Dia tidak hanya kehilangan pahala, tapi juga menyesal di kemudian hari karena membuang kesempatan yang tak ternilai.
Dalam Al-Qur’an dan hadits pun, banyak disebutkan bahwa Allah membuka banyak pintu amal bagi manusia, bahkan dalam Riyadus Shalihin, Imam An-Nawawi membuatkan bab khusus yang berjudul
باب بيان كثرة طرق الخير
Bab menjelaskan banyaknya jalan kebaikan (Riyadush Shalihin 72)
Jadi, kita tinggal memilih dan melakukannya dengan ikhlas. Maka, siapa yang tidak mengambil kesempatan itu berarti dia telah menolak anugerah Allah.
Kesimpulannya, jangan pernah menunda kebaikan. Sekecil apa pun kesempatan itu, lakukan. Karena kita tidak tahu apakah esok kita masih diberi kesempatan yang sama. Dan di antara sekian banyak penyesalan di akhirat, yang paling menyakitkan adalah menyadari bahwa peluang-peluang emas untuk beramal telah kita sia-siakan.
Mari buka mata, peka terhadap lingkungan, dan ambil setiap peluang untuk menjadi lebih baik, sebelum Allah menutup semua pintu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar