Harga diri lebih mulia bagi orang dermawan dari harta (Ibnu Hazm, Rasail Ibnu Hazm 200)
Berikut penjelasannya:
Dalam dunia yang semakin materialistik ini, banyak orang mengukur nilai hidup dari seberapa banyak harta yang dikumpulkan. Namun, orang shaleh terdahulu memiliki pandangan yang jauh lebih dalam. Salah satunya adalah Ibnu Hazm, seorang ulama besar dari Andalusia yang berkata, "Harga diri lebih mulia bagi orang dermawan dari harta." Kalimat ini menyimpan hikmah besar tentang makna kemuliaan sejati dalam hidup.
1. Dermawan Bukan Karena Kaya, Tapi Karena Luhur
Seseorang yang dermawan tidak selalu orang yang berlimpah harta, tapi pasti memiliki kelapangan jiwa. Ia tidak menjadikan harta sebagai pusat kehormatan. Justru karena ia bisa memberi, ia membuktikan bahwa hatinya tidak dikendalikan oleh materi. Bagi orang seperti ini, harga diri yang mencangkup kehormatan, integritas, dan keluhuran jiwa, jauh lebih penting daripada jumlah harta di tangan.
2. Menjaga Martabat Lebih Sulit dari Menjaga Uang
Orang dermawan biasanya sangat menjaga kehormatan dirinya. Ia rela kehilangan uang, tapi tidak rela kehilangan martabat. Ia tidak akan melakukan sesuatu yang menjatuhkan dirinya demi uang, seperti meminta-minta, merendahkan diri, apalagi menggadaikan prinsip demi keuntungan sesaat.
Poin ini juga bisa diartikan kepada orang yang biasa dikenal baik dan dermawan, pasti akan memberi saat diminta sesulit apapun keadaannya.
Allah Ta'ala berfirman:
وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan mereka mengutamakan, atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung [QS Al-Hasyr: 9]
3. Kemuliaan Diukur dari Pribadi, Bukan Isi Dompet
Banyak orang merasa rendah karena tidak punya banyak harta, padahal kekayaan tidak menjamin kehormatan. Sementara orang yang dermawan menunjukkan bahwa kemuliaan sejati adalah saat seseorang mampu menjaga diri, tetap mulia meski tak bergelimang kekayaan.
4. Keteladanan dari Jiwa Besar
Ucapan Ibnu Hazm ini bukan sekadar teori, tapi cerminan dari kehidupan orang-orang besar sepanjang sejarah. Para tokoh yang dihormati bukan karena rumah megah atau mobil mewah, tapi karena mereka memiliki prinsip menjaga kehormatan.
Penutup
Di tengah dunia yang kadang membuat orang rela mengorbankan segalanya demi uang, nasihat Ibnu Hazm hadir sebagai pengingat: harga diri adalah harta yang tak ternilai. Dan bagi orang yang telah terbiasa memberi, kehilangan harta bukanlah apa-apa dibanding kehilangan kehormatan.
Orang mulia bukanlah yang paling kaya, tapi yang paling bisa menjaga martabatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar