Imam Syafi’i, salah satu ulama besar dalam sejarah Islam, memberikan nasihat yang indah dan penuh makna mengenai pentingnya berpakaian dengan baik dan rapi, namun tetap disertai dengan ketakwaan dan keikhlasan niat.
Dalam syair beliau yang dinukil dalam I’anatuth Thalibin (jilid 2, halaman 89), terdapat pelajaran moral dan adab berpakaian yang seimbang—tidak berlebihan dalam tampil, namun juga tidak menjadikan kesederhanaan sebagai topeng untuk riya'.
Teks dan Makna Nasihat Imam Syafi'i:
حَسِّنْ ثِيَابَكَ مَا اسْتَطَعْتَ فَإِنَّهَا
زَيْنُ الرِّجَالِ بِهَا تُعَزُّ وَتُكْرَمُ
> "Kenakanlah pakaian yang bagus sesuai dengan kemampuanmu, karena pakaian yang baik adalah perhiasan bagi seorang pria. Dengannya, engkau akan tampak terhormat dan dimuliakan."
Imam Syafi’i menegaskan bahwa berpakaian rapi adalah bagian dari penghormatan terhadap diri sendiri dan lingkungan. Selama dilakukan dengan kemampuan yang wajar, penampilan yang baik bukanlah hal yang tercela.
---
وَدَعِ التَّخَشُّنَ فِي الثِّيَابِ تَوَاضُعًا
فَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تُسِرُّ وَتَكْتُمُ
> "Janganlah engkau memakai pakaian yang kasar dan lusuh atas nama tawadhu' (rendah hati), karena Allah mengetahui apa yang engkau sembunyikan dan rahasiakan."
Peringatan ini diberikan kepada mereka yang berpura-pura tampil sederhana untuk mencari pujian atau kesan religius. Allah Maha Mengetahui niat yang tersembunyi di balik segala sikap lahiriah.
---
فَجَدِيدُ ثَوْبِكَ لَا يَضُرُّكَ بَعْدَ أَنْ
تَخْشَى الإِلَهَ وَتَتَّقِي مَا يُحَرَّمُ
> "Bajumu yang baru tidak akan membahayakanmu, selama engkau tetap bertakwa kepada Allah dan menjauhi apa yang diharamkan."
Imam Syafi’i menekankan bahwa memakai pakaian baru atau bagus tidak bertentangan dengan ketakwaan, selama disertai dengan adab dan tidak melanggar batas syariat.
---
فَرَثاثُ ثَوْبِكَ لَا يَزِيدُكَ رِفْعَةً
عِنْدَ الإِلَهِ وَأَنْتَ عَبْدٌ مُجْرِمُ
> "Bajumu yang lusuh tidak akan menambah derajatmu di sisi Allah, selama engkau masih menjadi hamba yang bermaksiat."
Pakaian yang sederhana atau usang bukanlah jaminan kemuliaan di sisi Allah jika tidak dibarengi dengan amal salih dan taubat dari dosa. Keutamaan di sisi Allah tidak ditentukan oleh tampilan luar, melainkan oleh kondisi hati dan amal perbuatan.
---
Kesimpulan
Nasihat Imam Syafi’i ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang mendorong keindahan dan kerapihan, namun tetap berakar pada niat dan ketakwaan. Pakaian yang bagus tidaklah tercela, dan kesederhanaan yang berpura-pura juga tidak terpuji. Yang terpenting adalah keikhlasan, adab, serta ketundukan kepada Allah dalam segala hal—termasuk dalam berpakaian.
> “Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan.”
(HR. Muslim)
---
📚 Sumber: I’anatuth Thalibin, Juz 2, Halaman 89
Tidak ada komentar:
Posting Komentar