Rabu, 04 September 2024

Selektif terhadap fitnah



Kemarin ada sepenggal vidio seorang tokoh yang mengaku bahwa dia pernah ditawari untuk jadi habib oleh sebagian oknum


Menurut saya pengakuan tersebut sangat janggal, dilihat dari beberapa sisi:

1. RA sangat ketat dalam menverifikasi Nasab, bahkan Silsilah Masyaikh PPS Belum masuk di Nasab Rabithah, padahal Nasab Masyaikh sudah Masyhur Samung terus dari jalur laki-laki. Apalagi ini bukan siapa-siapa dengan GR nya mengaku ditawari, kan Aneh. 
2. Yang Nawarin itu siapa Instansi RA? DPC RAC wilayah mana? Kalau Oknum siapa Nama Oknumnya?
3. Ini yang paling penting, pembicaran dalam konteks serius atau Gojlokan/guyon? Soalnya ada salah satu teman juga begitu, tapi dalam konteks guyon: "Wajahe Ngarab Rek... Pola Kate didaftarno dadi Habib?" (sambil ketawa yang bilang)
Jadi salbut kalau pas guyonan itu dianggap serius.
4. Point yang paling penting dia tidak bisa membuktikan kebenaran ucapannya.

Rasulullah SAW bersabda:


البينة على المدعي واليمين على من أنكر

Bukti untuk sipenuduh dan sumpah untuk orang yang tertuduh (HR: Al-Baihaqi)

Karena disini kasusnya si tokoh itu menuduh, maka kita perlu bukti kevalidan kata-kata yang diucapkan. 
Kenyataan mereka hanya menuduh pakai omongan saja, tak ada bukti sama sekali


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anak akan belajar dari kehidupan orang tuanya

Anak akan belajar dari kehidupan orang tuanya  Jika anak dibesarkan dengan celaan,ia belajar memaki Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,i...