Orangtua sering mengeluhkan kenapa anak tidak mandiri, rasanya semakin anak besar kok harus tetap saja dibantu atau tetap saja sulit diminta melakukan sesuatu sendiri. Bahkan ada yang apa - apa pasti tanya dulu bahkan untuk hal-hal yang seharusnya bisa dia putuskan sendiri. Ya, saat anak beranjak besar kita sering mulah "gerah" dengan ketidak mandirian anak, padahal seringkali sebagai orangtua tanpa sadar kita sering melakukan kesalahan-kesalahan yang membuat si kecil jadi sulit untuk mandiri.
Nah sebelum tambah parah sifat ketergantungan si kecil pada Ayah dan Bundanya, yuk mari kita introspeksi apa ya kesalahan yang sering kita lakukan itu :
1. Memaksa anak menghentikan kegiatannya
Tanpa sadar kita sering mengintervensi anak. Saat anak sedang asik melakukan sesuatu, kita memerintahkan anak untuk berhenti karena ia harus melakukan hal lain. Bahkan bila anak sedikit menawar, kita bisa ngomel panjang. Terlalu sering diintervensi begini akan membuat anak merasa tidak punya privasi. Efek jeleknya anak lama-lama jadi merasa dirinya tidak punya wewenang atas dirinya sendiri dan ini bisa terbawa hingga besar.
Bagaimana sebaiknya? Buatlah jadwal dan jelaskan pada anak tentang jadwal kegiatannya dan buat juga perjanjian tentang kelonggaran waktu antara satu kegiatan dengan lainnya. Hal ini akan membuat orangtua hanya sekedar mengingatkan bukan mengintervensi.
2. Memberikan perlindungan yang berlebihan. Ya terkadang karena terlalu sayang, kita sering terlalu menjaga si kecil. Mulai dari menunggui di sekolah, bahkan hingga mengiringi saat anak field trip dengan sekolah. Bukan itu saja, kadang tanda sadar kita banyak membantu anak melakukan sesuatu seperti mengambilkan sesuatu, membukakan sesuatu dan sebagainya. Bila tidak hati-hati hal ini bisa terbawa hingga si anak besar.
Bagaimana sebaiknya? Kurangilah proteksi kita pada anak setahap demi setahap sesuai perkembangan anak. Kurangi kebiasaan kita membantu anak sesuai pula dengan perkembangan usia dan kemampuannya. Mungkin anak akan merengek karena terbiasa dibantu, maka kita harus bisa tegas.
Istilahnya, kita menjaga dari kejauhan saja dan biarkan anak berani mengeksplorasi dunia sekitarnya. Kita hanya perlu memberitahukan rambu-rambunya saja.
3. Anak tidak boleh memilih
Orangtua tanpa sadar seringkali mematikan hak anak untuk memilih atau berpendapat. Seringkali tanpa sadar kita meminta anak untuk memilih tetapi saat anak memilih kita tidak mendengarkan pilihannya bahkan menyepelekannya.
Bagaimana sebaiknya? Hormatilah pilihan anak. Apabila kita memang tidak membolehkan anak memilih maka jangan berikan pilihan, bila memang perintah berilah perintah. “Ayo makan ya sudah lewat jam makan siang”, jangan bilang “Aduh sudah lewat jam makan siang ini, adek mau makan atau enggak sih?”. Bila anak memberikan pilihan namun pilihannya tidak kita terima maka coba jelaskan apa alasannya.
Tidak ada orangtua yang ingin membuat anaknya terus ketergantungan pada mereka, hanya saja terlalu menyayangi anak, terutama saat baru anak pertama atau si bungsu, seringkali mendapatkan perhatian berlebihan yang membuat anak merasa nyaman selalu dibantu orangttua. Perlahan-lahan mari kita latih anak agar mandiri.
Beberapa tips yang bisa dilakukan adalah :
- Hindari melindungi anak secara berlebihan. Ya meski kadang kita tidak tega tetapi secara bertahap anak memang harus diperkenalkan dengan dunia yang tentunya tak selalu 'aman" baginya. Kita menjaga saja dari kejauhan.
- Berikan pujian bila anak mampu melakukan sesuatu hal meski sepecil apa pun. Sekedar bisa makan sendiri meski belepotan. Puji usaha si kecil bukan hasilnya.
- Kurangi memberi bantuan pada si kecil. nah biasanya bunda melakukan ini karena males repot bebenah bila si kecil melakukan sendiri. Pasti hasilnya berantakan dan porak poranda. Nah coba ya bunda dibiarkan saja si kecil misalnya mau makan sendiri meski yang masuk ke mulut dan yang tumpah bakal sama banyaknya :)
- Siapkan saja peralatan anak yang memang aman baginya. Letakkan di tempat yang mudah di jangkau hingga tak menyulitkan anak
Ayo mari latih kemandirian anak-anak kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar