Sabtu, 23 Maret 2024

Manusia: Makhluk Terindah Ciptaan Sang Mahakuasa

*Manusia: Makhluk Terindah Ciptaan Sang Mahakuasa*

(Transkrip Kajian Sirah Nabawiyah Maulid Ad-Diba'i Eps. VI, 11 Ramadhan 1445 / 22 Maret 2024) 

Oleh: Ibnu Imron*

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 
Bismillahirrahmanirrahim 

الحمد لله الكريم الوهاب، المنزه عن الاشباه والانساب، والصلاة والسلام على سيد الاحباب، سيدنا محمد المخصوص باشرف القاب، وعلى اله المطهرين بلا ارتياب، وصحبه ومن تبعهم الى يوم الحساب
سبحانك لا علم لنا الا ما علمتنا انك انت العليم الحكيم وتب علينا انك انت التواب الرحيم، رب اشرح لي صدري ويسر لي أمري واحلل عقدة من لساني يفقهوا قولي

*Prolog*

لا اله الا الله حكيم اظهر بديع حكمه والعجائب ﰲ ﺗﺮﺗﻴﺐ تركيب ﻫﺬﻩ اﻟﻘﻮاﻟﺐ

Tidak ada Tuhan selain Allah, Yang Bijaksana, Sang pencipta keindahan dan keajaiban Dalam pengaturan dan menyusun tubuh manusia ini 

*Pembahasan*

لا اله الا الله 
Adalah kalimat Tauhid, para ulama memberi alasan atas penamaan ini

لأنها تدل على نفي الشرك على الإطلاق

Karena menunjukkan ketiadaan Syirik secara absolut

Bisa juga disebut kalimatul ikhlas

لأن الأصل في هذه الكلمة عمل القلب، وهو كون الإنسان عارفاً بقلبه وحدانية الله تبارك وتعالى

Karena Asal dari kalimat ini adalah aktivitas hati, yakni seseorang akan mengetahui dengan hatinya arti dari keesaan Allah. 

Adalagi sebutan kalimatul ihsan, kalimaul Adl, dakwatul haq dan masih banyak lainnya. 

Dan kalimat ini pada hakikatnya yang terdiri dari dua unsur: Unsur nafi dan unsur isbat, dalam bahasa kiat kalimat positif dan negatif. 

Jadi makna dari Kalimat tauhid meniadakan sifat ketuhanan pada siapapun, dan menetapkannya pada Allah. 

Kalimat tauhid mempunyai banyak faidah diantaranya seperti yang dijelaskan dalam hadis Riwayat Al-Bazzar:

مفتاح الجنة شهادة أن لا إله إلا الله 

Kunci surga adalah bersaksi bahwa tiada tuhan selain allah

Dalam hadis lain Rasulullah pernah ditanya:

"من أسعد الناس بشفاعتك؟ قال: من قال لا إله إلا الله خالصا من قلبه". [رواه البخاري] 

Siapa yang paling bahagia atas syafaatmu?, Rasul menjawab orang yang membaca la ilaha Illa allah murni dari hatinya. 

Selanjutnya

حكيم

Hakim merupakan shighat mubalaghah wazan faiilun yang bisa bermakna faailun yakni haakimun, yang artinya bijaksana dalam memberi putusan, bijaksana dalam menghukum. 

Atau diambil dari muhkim yang artinya
Menciptakan secara sempurna, secara detail, indah, tanpa ada kekurangan sedikitpun. 

Atau bermakna dzu hikmah, yang mempunyai hikmah. Hikmah sendiri dalam alquran disebutkan

يُؤْتِى ٱلْحِكْمَةَ مَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُؤْتَ ٱلْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِىَ خَيْرًا كَثِيرًا

Allah menganugerahkan al-Hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak

Paling tidak secara gramatika arab ada dua pengertian tentang al-hikmah. 

Pertama, adakalanya diambilkan dari kata al-Hakmu, artinya mencegah karena hikmah mencegah dari kesalahan dan kesesatan

Kedua, hikmah merupakan isim masdar dari ihkam, yakni sempurna dalam mengerjakan atau sempurna dalam pengetahuan atau bahkan sempurna dalam kedua-duanya. 

Jika kita artikan makna ketiganya terhadap Allah, maka akan mempunyai pengertian begini:

1- Allah yang maha memberi hukuman tidak pernah salah dalam setiap keputusan allah 

2- Allah yang menciptakan makhluk secara sempurna tanpa kekurangan sedikit

3- Terdapat hikmah dalam setiap ciptaan Allah 

Kemudian

اظهر

Adzhara diambilkan dari kata dzahara yang berarti 

برز بعد خفاء

Tampak setelah sebelumnya samar-samar
Dalam artian Allah menampakkan hikmah dibalik penciptaan manusia setelah tidak tampak. 

Dalam al-Qur'an disebutkan:

قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Malaikat berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui" 
[Al-Baqarah: 30] 

بديع

Lafadz Badi, bisa diambilkan dari isim fail dari lafadz mubtadi' atau dan mubti' yang artinya menciptakan sesuatu tanpa ada perumpamaan sebelumnya 

Atau diambilkan dari isim maful mubtada' yang berarti suatu yang diciptakan dengan indah, Murtadha Az-Zabidi berkata:

 والبَدِيعُ أَيْضاً : المُبْتَدَعُ . يُقَالُ : جِئْتَ بِأَمْرٍ بَدِيعٍ ، أَيْ مُحْدَثٍ عَجِيبٍ ، لَمْ يُعْرَفْ قَبْلَ ذلِكَ

Jadi badi artinya adalah hal yang diciptakan yang indah karena tidak dibuat sebelumnya, yakni allah menciptakan hal yang indah dengan penuh hikmah

حكمه

Hikam adalah jamak dari hikmah, karena qoidahnya kalau fi'latun itu diambil hikmah, seperti dalam alfiyah:

....... ولفعلة فعل *** وقد يجيء جمعه على فعل

Hikmah sendiri - seperti yang dijelaskan sebelumnya

 معرفة حقائق الاشياء على ما هي عليه في نفس الامر

Mengetahui hakikat sesuatu sesuai dengan kenyataannya. 

والعجائب

Ajaib berasal dari kata ajib yang artinya

إِنكارُ ما يَرِدُ عليك لقِلَّةِ اعْتِيادِه 

Atau

أنكره لغرابته، وجده غريبًا غير معتاد 

Hal yang  sulit dipercaya karena jarang terjadi atau karena luar biasa. 

Orang yang dapat berjalan di atas air atau melayang di udara disebut ajaib, karena hal itu sulit dipercaya disebabkan jarang terjadi

في ترتيب

Tartib adalah

 جمع الاشياء المختلفة، بحيث يطلق عليها اسم الواحد

Yaitu mengumpulkan beberapa komponen sehingga terbentuk suatu benda.

Misal, Rumah terbentuk karena Bata, semen, atap, pilar dll. 

Hal ini berbeda dengan tarkib, 
Tarkib sendiri definisinya

ضم الاشياء مؤتلفة كانت أم لا، مرتبة الوضع كانت أم لا 

Mengumpulkan beberapa hal, baik yang sama atau beda, tertata rapi atau tidak. Bisa disimpulkan bahwa tarkib lebih umum dari tartib. 

Qolib itu adalah antonim dari qolb, jika qolb diartikan sebagai hati yang itu merupakan anggota tubuh yang tak kasat mata, makan qolib itu diartikan sebagai badan yang maknanya tubuh luar. 

Dalam pribahasa arab disebutkan 

فلانٌ مخلص قلْبًا وقالبًا:
باطنًا وظاهرًا

Fulan merupakan orang yang tulus hati dan jasadnya, luar dan dalamnya. 
Kalaun kita kembalikan pada siyaqul kalam, penciptaan tubuh manusia ini terdapat begitu banyak keajaiban yang menunjukkan keesaan Allah. 

*Epilog*

Kali ini mushannif menitik-beratkan pada penciptaan tubuh manusia yang terdiri dari struktur yang rumit dan detail yang ini tak mungkin diciptakan kecuali oleh Allah tuhan semesta Alam yang Maha Esa. 

Manusia sendiri merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna. Dalam Surah At-Tin disebutkan:

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya [At-Tin: 4]

Diceritakan pada zaman khalifah al-Mansur ada seorang suami mengatakan: Jika kamu tidak lebih indah dari bulan purnama maka kamu saya talak tiga, sang istri kaget dan menganggap bahwa sudah terjadi talak tiga atas perkataan suaminya tadi, para ulama yang ada saat itu berfatwa telah terjadi talak bain, keculali satu orang, yaitu Yahya bin Aktsam, akhirnya beliau dipanggil oleh khalifah al-Mansur, " Kenapa kamu menyatakan tidak terjadi talak, disaat ulama lain menfatwakan talaq?" 

Yahya bin Aktsam menjawab: "karena Allah berfirman 

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

Dan manusia itu adalah makhluk terindah, tak ada yang melebihi keindahan manusia. 
Maka Khalifah Al-Mansur pun memutuskan bahwa tidak terjadi talak pada pasangan suami istri tadi. 

Wallahu A'lam 

_*) Penulis Adalah Konten Kreator Asal Pasuruan Jawa Timur_
===
Refrensi:
Milul Awani
Musnad Al-Bazzar
Tajul Arus
Misbahul Munit
Al-Munabba' li alfadzii Diba'
Diyaul Murobba' Fi Syarhi Maulid Diba
Shahih Al-Bukhari
Tafsir Ibnu Katsir 
Tafsir Jalalain
Tafsir Asy-Sya'rawi
Tafsir Hadaidur Ruh war Raihan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anak akan belajar dari kehidupan orang tuanya

Anak akan belajar dari kehidupan orang tuanya  Jika anak dibesarkan dengan celaan,ia belajar memaki Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,i...