*Fungsi Anatomi Tubuh Manusia*
(Transkrip Kajian Sirah Nabawiyah Maulid Ad-Diba'i Eps. VII, 18 Ramadhan 1445 / 29 Maret 2024)
Oleh: Ibnu Imron*
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
إِنَّ الْحَمْدَ ِللَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا اللَّهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
سبحانك لا علم لنا الا ما علمتنا انك انت العليم الحكيم وتب علينا انك انت التواب الرحيم، رب اشرح لي صدري ويسر لي أمري واحلل عقدة من لساني يفقهوا قولي
*Prolog*
خلق مخاً وعظماً وعضداً وعروقاً ولحماً وجلداً وشعراً ودماً بنظم مؤتلف متراكب. من ماءٍ دافق يخرج من بين الصلب والترائب
Allah menciptakan otak, tulang, bahu, urat pembuluh darah, daging, kulit, dan rambut secara teratur
Dari air mani yang terpancar dari tulang belakang laki-laki dan tulang depan dada wanita
*Pembahasan*
Setelah sebelumnya pengarang menyinggung penciptaan manusia secara global, selanjutnya pengarang memberikan sedikit perincian terhadap penciptaan anatomi tubuh manusia.
خلق مخا
Lafal Khalaqa merupakan akar kata dari asmaul husna yang berupa Al-Khaliq yang berarti mengukur.
Pemaknaan lafal ini kemudian berkembang menjadi tiga makna
Pertama: bermakna menciptakan dari tiada, menciptakan tanpa contoh terlebih dahulu.
المعنى الأول: إيجاد الشي من العدم أو ابتداع مخلوق جديد من غير سابق له وهذا المعنى خاص بالله تعالى لا يشاركه فيه أحد أبداً
Allah ta'ala berfirman [Al-Hijr 26-27]:
قال الله تعالى: ﴿ وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُومِ
Kedua: bermakna mengukur secara akurat, menyiapkan, merencanakan, mengumpulkan
karena orang yang akan membuat sesuatu bissanya sudah diukur dulu
المعنى الثاني: التهيئة والتقدير والتشكيل والتجميع والتركيب
Seperti dalam firman Allah:
وَإِذْ تَخْلُقُ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ بِإِذْنِي فَتَنْفُخُ فِيهَا فَتَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِي وَتُبْرِئُ الأَكْمَهَ وَالأَبْرَصَ بِإِذْنِي وَإِذْ تُخْرِجُ الْمَوْتَى بِإِذْنِي وَإِذْ كَفَفْتُ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَنْكَ إِذْ جِئْتَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ إِنْ هَذَا إِلاً سِحْرٌ مُبِينٌ (110)﴾ (سورة المائدة)
Ketiga: bermakna membuat-buat, buat-buat omong, ini tidak mungkin diarahkan kepada Allah
المعنى الثالث: الكذب وهذا المعنى لا يجوز أبداً
Allah Taala berfirman:
قال الله تعالى: ﴿ مَا سَمِعْنَا بِهَذَا فِي الْمِلَّةِ الأَخِرَةِ إِنْ هَذَا إِلاً اخْتِلاقٌ (7)﴾ (سورة ص)
قال الله تعالى: ﴿إِنْ هَذَا إِلاً خُلُقُ الأَوَّلِينَ (137)﴾ (سورة الشعراء)
kemudian
مخا
Kata mukhan itu punya dua arti: 1. sumsum. 2. bisa berarti sebagai otak
{المُخُّ بالضّمّ، والقِطْعَةُ} مُخَّةٌ: نِقْيُ العَظْمِ) ، وَقيل: {المُخَّةُ أَخصُّ مِنْهُ. وَفِي (التَّهْذِيب) : نِقْيُ عِظامِ القَصَبِ. وَقَالَ ابْن دُريد: المُخّ: مَا أُخرِجَ مِنْ عَظْمٍ.
(و) المُخُّ (: الدِّمَاغُ) ، قيل إِنّهُ حَقيقَةٌ، وَعَلِيهِ جَرَى الشِّهَاب فِي أَوّل البقرةِ، وكلامُ الجَوْهَرِيّ كَالصَّرِيحِ فِي أَنّه مَجاز
[مرتضى الزبيدي ,تاج العروس ,7/337]
Keduanya sama punya fungsi vital bagi tubuh: Otak sebagai pengatur utama, sumsum sebagai pemancar instruksi otak ke seluruh anggota tubuh.
Kemudian selanjutnya
عظما
Adzm adalah tulang, para ulama mendefinisikan sebagai berikut
العَظْمُ : القصَبُ الذي عليه اللَّحمُ
Ruas yang tertutupi oleh daging
ا
Selanjutnya Adud:
العَضُدُ : [مؤنث] ما بين المرفق إلى الكتف
lengan atas antara sikut dan pundak, makna aslinya adalah penguat
ما شد حواليه من البناء وغيره
Seperti dalam Al-Quran (Al-Qoshosh: 35)
قَالَ سَنَشُدُّ عَضُدَكَ بِأَخِيكَ
Kami akan menguatkan engkau (membantumu) dengan saudaramu
Karena Lengan adalah penguat aktifitas badan
Dalam adud ini bisa dibaca 8, seperti halnya pelafadzan kata katif dan fakhdz
Kemudian
عروق
Merupakan jamak dari Irqun artinya tempat berjalannya darah, yakti otot
عرق جمعه عروق وأعرق وعراق مجرى الدم من الجسد ( المعجم الوسيط ٦١٧)
berbeda dengan araq yang artinya keringat seperti dalam hadis
الْمُؤْمِنُ يَمُوتُ بِعَرَقِ الْجَبِينِ
Orang mukmin itu meninggal dalam keadaan bercucuran keringat dahinya [HR: Abud Daud, At-Tirmidzi dan An-Nasa'i]
Selanjut
لحم
Adalah bagian lunak tubuh yang terletak antara kulit dan tulang
اللَّحْمُ من جسم الحيوان والطير: الجزء العضلي الرَّخو بين الجلد والعظم
توضيح الاحكام ١/ ١٧٤
Kita lanjutkan
جلد
Jild atau kulit merupakan bagian tubuh terluar yang meliputi hampir keseluruhan badan
(الجِلْدُ): الغلاف الخارجي للجسم ويتكوّن من طبقتين: البشرة والأَدَمة. (ج) أَجلادٌ وجُلُودٌ.
وَفِي (الْمِصْبَاح) : الجِلد من الْحَيَوَان: ظاهِرُ بَشَرتِه. وَفِي (التَّهْذِيب) الجِلْد غشاءُ جَسَدِ الحَيوان.
[مرتضى الزبيدي، تاج العروس، ٥٠٧/٧]
Kemudian
شعر
Rambut adalah bagian tubuh tambahan yang bentuknya seperti benang yang tumbuh di atas kulit
الشِّعْرُ والشَّعَرُ : زوائدُ خيطيّة تظهر على جلد الإنسان
Kemudian
بنظم
Kata nadzm mempunyai arti mengumpulkan satu hal dengan hal yang lainnya, makanya bait nazdam disebut dengan nadzam karena mengumpulkan beberapa kosa kata dalam satu bait
النَّظْمُ : التَّأْلِيفُ وَضَمُّ شَيْءٍ إلى | شَيْءٍ آخَرَ ) ، وكُلُّ شَيْء قَرنْتَه بِآخَرَ فقد | نَظَمْتَه
تاج العروس من جواهر القاموس - (33 / 496)
Sementara itu
مؤتلف متراكب
Padu dan tersusun
Mu'talif sendiri diambil dari madhi 'italafa artinya
ائتلف النَّاسُ اجتمعوا وتوافقوا واتّحدوا بعد اختلاف
Berkumpul, Sepakat, bersatu setelah terpecah, dan untuk makna mutarakib diambil dari madhi tarakaba yang bermakna
المعجم الوسيط - (1 / 368)
( تراكب ) الشيء ركب بعضه بعضا أو تراكم
Bertumpuknya satu perkara dengan perkara lainnya atau bisa juga bermakna berkumpul
من ماء دافق
Itu merupakan kiasan untuk air mani atau dalam bahasa arab disebut kinayah, dalam al-quran banyak sekali menggunakan kiasan khususnya untuk kata yang tak pantas diucapkan, makanya dalam Al-quran tak ada kata-kata kasar yang tak pantas diucapkan, sekotor apapun maknanya akan diungkap dengan bahasa yang santun
Untuk kinayah sendiri definisinya adalah
لفظ استعمل في غير معناه الأصلي مع جواز إرادته
Lafadz Yang digunakan bukan pada makna aslinya namun bisa untuk dikehendaki makna aslinya
Jadi Main Dafiq yang diartikan sebagai mani bukanlah makna sebenarnya, karena makna aslinya adalah keluar dengan keras (mohon maaf: Moncrot), namun bila diartikan sebagai air yang keluar dengan cara keras/deras juga bisa, karena salah satu tanda dari air mani itu, ada 3, seperti yang dikatakan pakar fikih:
1. Keluar dengan deras
2. Keluar terasa nikmat
3. Bau kuning telur (basah) , dan putih telur (Kering)
ويعرف بتدفقه أو لذة بخروجه أو ريح عجين رطبا أو ريح بياض بيض جافا
المقدمة الحضرمية - (41)
Kita lanjutkan
يخرج من بين الصلب والترائب
Keluar dari tulang punggung laki-laki dan tulang dada perempuan.
Lafadz-lafadz tersebut merupakan Iqtibas atau penggalan yang diambilkan dari al-Quran
خُلِقَ مِنْ مَاءٍ دَافِقٍ يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَائِبِ
Dia diciptakan dari air yang dipancarkan yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan (Ath-Thariq 6-7)
Sulbi sendiri artinya tulang besar yang ada di bagian tengah punggung bagian bawah, dan taraib adalah Tulang dada tempat yang biasa untuk meletakkan kalung / Liontin.
Maksudnya terciptanya manusia disebabkan bercampurnya dua air (sperma dan Ovum) yang keluar dari tulang belakang laki-laki dan tulang dada perempuan, proses ini juga disebut dengan fertilasi.
*Epilog*
Penciptaan anatomi tubuh manusia sangatlah luar biasa: Otak yang berperan sebagai pusat kendali tubuh dan menyusun sistem saraf pusat (SSP). Tulang sebagai penopang tubuh. Lengan untuk bisa mengangkat barang dan bergerak dengan leluasa. Otot sebagai penggerak stabilisasi posisi tubuh, mengatur volume organ, dan termogenesis. Daging sebagai pelindung tulang. Kulit sabagai pelindung organ dalam. Dan rambut sebagai pelindung kulit dari panas, dingin, debu dan lainnya.
Semua hal di atas tak akan mampu dilakukan dan diciptakan oleh manusia, sehingga penciptaan anatomi tubuh manusia menunjukkan atas ke-Mahakuasa-an Allah Sang pencipta.
Wallahu A'lam.
*) Penulis Adalah Konten Kreator Asal Pasuruan Jawa Timur
===
Refrensi:
Milul Awani
Tajul Arus
Al-Misbahul Munir
Al-Munabba' li alfadzii Diba'
Diyaul Murobba' Fi Syarhi Maulid Diba
Bulughul Maram
Tafsir Hadaidur Ruh war Raihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar