Senin, 30 September 2024

20 Aturan Tak Tertulis Untuk Pria Sejati (Part 1)


Oleh Ahmad Utomo

1. Jangan pernah menjabat tangan duduk.
Berdiri menunjukkan rasa hormat. Ini menandakan bahwa Anda menghargai orang yang Anda temui dan sepenuhnya hadir dalam interaksi.

2. Lindungi siapa yang ada dibelakangmu, dan hormati siapa yang ada disampingmu.
Ini menekankan kesetiaan dan kehormatan. Melindungi orang-orang di belakang Anda berarti menjaga keluarga, teman, dan rekan tim Anda. Menghormati orang-orang di samping Anda menandakan mengakui kesetaraan dan nilai rekan-rekan Anda.

3. Jangan pernah menghina masakan.

Menunjukkan rasa terima kasih dan penghormatan terhadap keramahan sangat penting. Mengkritik masakan itu tidak sopan dan tidak tahu berterima kasih, terutama ketika seseorang telah pergi keluar dari jalan mereka untuk menjamu Anda.

4. Jangan pernah makan bagian terakhir dari sesuatu yang tidak Anda beli.
Aturan ini menekankan sopan santun dan pertimbangan bagi orang lain. Ini menunjukkan kesadaran dan penghormatan terhadap sumber daya bersama dan kontribusi orang lain.

5. Jangan pernah membuat penawaran pertama dalam sebuah negosiasi.
Membiarkan pihak lain melakukan penawaran pertama dapat memberikan keuntungan strategis. Ini memberi Anda wawasan tentang harapan mereka dan dapat membantu Anda negosiasi persyaratan yang lebih baik.

6. Jangan mengambil bayaran untuk pekerjaan yang tidak Anda lakukan.
Integritas dalam mengakui upaya orang lain sangat penting. Mengambil upah yang tidak semestinya merusak kepercayaan dan merusak kredibilitas Anda.

7. Belajar dari kesalahan dan akui keunggulan orang lain

Memiliki kesalahan dan mengakui kontribusi orang lain membangun rasa hormat dan kepercayaan. Ini menunjukkan kematangan dan kepemimpinan.

8. Kalo gak di undang jangan datang

Menghormati batasan dan undangan adalah kunci untuk menjaga etika sosial yang baik. Ini menghindari situasi canggung dan menghormati niat tuan rumah.

9. Selalu membidik kesuksesan tertinggi.
Aturan kiasan ini dapat berlaku untuk banyak keadaan, yang mengimplikasikan bahwa Anda harus berusaha mendapatkan usaha yang lebih keras.

10. Jangan mengemis untuk sebuah hubungan.
Harga diri dan martabat itu penting. Keputusasaan dapat menyebabkan dinamika yang tidak sehat dan meremehkan nilai Anda.


Dua Kunci Kebahagiaan

*Hanya Dua Hal Yang Menjadi Sebab Bahagia*

Lapangnya hati, selamatnya dari keresahan, dan kegundahan adalah hal yang penting. Karena hati yang lapang adalah nikmat yang amat besar dari Tuhan semesta alam. Kelapangan hati dapat dirasakan dengan ketenangan dan terjaganya hati dari kotoran-kotoran, sehingga hati akan merasa bahagia dalam kehidupan yang mulia dan indah.

Di saat Allah telah mengaruniakan hati yang lapang kepada hamba-Nya, dimudahkan urusan-urusan hidupnya, dihindarkan dari resah dan gelisah, maka dengan nikmat ini dia dapat memperoleh maslahat-maslahat agama dan dunianya. Dia pun akan mudah meraih cita-citanya. Hal tersebut akan menjadikannya mudah melakukan berbagai ibadah dan berbagai amal kebajikan. Di samping itu, ia akan mampu menjaga maslahat-maslahat hidupnya.

Berbeda dengan seseorang yang mengalami sempitnya hati, ia selalu gelisah dan sedih. Hal ini akan menyebabkan terbengkalainya banyak manfaat dalam hidupnya. Dia menjadi tidak mampu beramal baik, tidak bergairah untuk masuk ke dalam pintu-pintu kebaikan. Hidupnya hanya berpindah dari satu kesedihan menuju kesedihan yang lain, atau dari satu kegelisahan menuju kegelisahan yang lain.

Hal ini menunjukkan bahwa lapangnya hati adalah kekuatan yang paling dapat membantu seorang dalam mewujudkan cita-cita dan berbagai hal yang bermanfaat untuk hidupnya. Coba perhatikan bagaimana doa Nabi Musa ‘alaihis salaam di saat diperintah oleh Allah untuk menghadap kepada Fir’aun, mendakwahinya, dan memperingatkannya dari kesombongan karena kuasanya. Musa mengadu berdoa,

قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ ۙ وَيَسِّرْ لِيْٓ اَمْرِيْ

Musa mengucapkan doa, “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku…” (QS. Thaha: 25-26)

Satu lagi dalil yang menunjukkan bahwa kelapangan hati adalah nikmat. Di saat Allah Ta’ala mengatakan kepada hamba, utusan pilihan-Nya, Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam, Allah menjelaskan suatu nikmat yang amat besar yang telah didapatkan beliau,

أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ

“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu.” (QS. As-Syarh: 1)

Ayat ini merupakan dalil bahwa kelapangan hati adalah nikmat Ilahi, karunia rabbani, sebuah nikmat Allah yang Allah berikan kepada Anda. Disebut sebagai nikmat yang amat penting karena kelapangan hati adalah sebab yang paling besar seorang dapat meraih hidayah. Sebagaimana sempitnya hati adalah sebab tersesatnya seorang manusia. Di saat kelapangan hati adalah nikmat yang paling besar, maka sempitnya hati adalah musibah yang paling besar. (Syifa’ Al-‘Alil, Ibnul Qoyyim, 1: 351)


Nabi Selalu Memantau Amaliah Umatnya

Nabi selalu perhatian pada Umatnya bahkan setelah beliau wafat Amal perbuatan kita tetap dipantau Oleh nabi, lebih-lebih bacaan shalawat kita, juga salam kita dijawab langsung oleh Baginda nabi

حَيَاتِي خَيْرٌ لَكُمْ ؛ تُحدثُونَ وَيُحدثُ لَكُمْ، وَوَفَاتِي خَيْرٌ لَكُمْ ؛ تُعْرَضُ عَلَيَّ أَعْمَالُكُمْ، فَمَا رَأَيْتُ مِنَ خَيْرٍ حَمِدْتُ اللَّهَ عَلَيْهِ، وَمَا رَأَيْتُ مِنَ شَرٍّ اسْتَغْفَرْتُ اللَّهَ لَكُمْ
رواه البزار ٥/٣٠٨

عَنْ أَوْسِ بْنِ أَوْسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ؛ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ ، وَفِيهِ قُبِضَ، وَفِيهِ النَّفْخَةُ، وَفِيهِ الصَّعْقَةُ، فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِيهِ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ ، قَالَ: قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَكَيْفَ تُعْرَضُ صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرِمْتَ - يَقُولُونَ: بَلِيتَ -؟

فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ رواه أبو داود (1047) ، والنسائي (1374)،

 أبي هريرة -رضي الله تعالى عنه- قال: قال رسولُ الله ﷺ: ما من أحدٍ يُسلِّم عليَّ إلا ردَّ اللهُ عليَّ روحي حتى أردَّ عليه السلام.

 أخرجه أبو داود (٢٠٤١)

Minggu, 29 September 2024

Hukum Transaksi Bocil

Bagaimana hukumnya transaksi anak kecil? 
Jawab:

Jika dia sudah mengerti/tamyiz dan dapat restu dari walinya maka hukumnya sah. 
Jika tidak mengerti atau walinya tidak merestui maka jual belinya batal. 
Begitu juga apabila transaksinya menyebabkan rugi yang parah  pada si anak. 

وَإِذَا عَقَدَ الصَّبِيُّ عَقْدًا يَدُورُ بَيْنَ النَّفْعِ وَالضُّرِّ وَكَانَ يَعْقِلُهُ (أَيْ يَعْلَمُ أَنَّ الْبَيْعَ سَالِبٌ لِلْمِلْكِ وَالشِّرَاءَ جَالِبٌ لَهُ) ، فَإِنْ أَجَازَهُ الْوَلِيُّ صَحَّ، وَإِذَا رَدَّهُ بَطَل الْعَقْدُ. هَذَا إِذَا لَمْ يَتَضَمَّنِ الْعَقْدُ غَبْنًا فَاحِشًا وَإِلاَّ فَهُوَ بَاطِلٌ وَإِنْ أَجَازَهُ الْوَلِيُّ، وَأَمَّا إِذَا كَانَ لاَ يَعْقِلُهُ فَقَدْ بَطَل الْعَقْدُ

[مجموعة من المؤلفين، الموسوعة الفقهية الكويتية، ٨٩/١٧]

Manfaat Mewarnai bagi Anak

Aktivitas mewarnai dan menggambar sama- berfungsi untuk membantu mengembangkan kecerdasan otak anak, khususnya untuk melatih otak kanan dalam bidang seni. 

Pada tahap awal agar anak mendapatkan hasil yang lebih baik, kita dapat mengarahkan mereka untuk belajar mewarnai terlebih dahulu. Kemudian pada tahap selanjutnya baru mengarahkan anak untuk menggambar.
Ada banyak manfaat mewarnai bagi anak, yaitu :

• Melatih anak mengenal aneka warna dan nama-nama warna

• Melatih anak untuk memilihi kombinasi warna dan membantu anak untuk belajar keserasian dan keseimbangan warna

• Stimulasi daya imajinasi dan kreativitas

• Melatih mengenai objek sehingga anak memahami detail objek yang akan diwarnai terlebih dahulu sebelum mereka mewarnai

• Melatih anak mengenal garis batas bidang.

• Dimasa awal ketika anak memulai aktifitas mewarnai, mereka tidak akan peduli dengan garis batas gambar dihadapannya. Hal tersebut wajar-wajar saja, biarkan anak merasa nyaman dan excited terlebih dahulu dengan aktivitas mewarnainya

• Melatih keterampilan motorik halus anak sebagai salah satu sarana untuk mempersiapkan kemampuan menulis

• Melatih kemampuan koordinasi antara mata dan tangan. Mulai dari bagaimana cara yang tepat menggenggam krayon, hingga memilih warna dan menajamkan krayon. 

• Melatih konsentrasi anak untuk tetap fokus pada pekerjaan yang dilakukannya meskipun banyak aktivitas lain yang terjadi disekelilingnya.

Orangtua perlu menyesuaikan kegiatan mewarnai dengan usia anak, biarkan anak melakukan kegiatan mewarnai sesuai kemampuannya.  

Jangan memberikan kata-kata yang cenderung melemahkan si anak seperti “Aduh kok enggak rapih sih, Kan”. Jangan mendikte anak sehingga membuat mereka merasa tertekan dan kehilangan semangat. Terkadang ada pula anak yang menjadi mogok mewarnai karena mendengar respon negatif dari orangtuanya. Misalnya “warnanya jangan keluar garis dong”, “kertasnya jangan sampai kotor”, “Punya kakak lebih bagus, adik juga dong” atau “jangan berantakan kasih warnanya.” 

Jadikan kegiatan sebagai kegiatan yang menyenangkan.

Sumber : Femi Olivia. Gembira Bermain Corat-coret. Jakarta : Kompas Gramedia.2013

Sabtu, 28 September 2024

Resep Agar Suami Selalu Lengket

Resep Agar Suami Selalu Lengket

Sebagian pembesar ulama berkata: Berhias hanya untuk suami merupakan salah satu penyebab rasa cinta pasangan dan menghilangkan rasa benci dan bosan

أما التطيب والتزين للزوج فمطلوب محبوب قال بعض الكبراء تزيين المرأة وتطيبها لزوجها من أقوى أسباب المحبة والألفة بينهما وعدم الكراهة والنفرة لأن العين رائد القلب فإذا استحسنت منظرا أوصلته إلى القلب فحصلت المحبة وإذا نظرت منظرا بشعا أو ما لا يعجبها من زي أو لباس تلقيه إلى القلب فتحصل الكراهة والنفرة ولهذا كان من وصايا نساء العرب لبعضهن إياك أن تقع عين زوجك على شيء لا يستملحه أو يشم منك ما يستقبحه
[المناوي، فيض القدير، ١٤٧/٣] 

Apakah Nabi Khidir Masih Hidup

Apa benar Nabi Khidir sampai saat ini masih hidup? 

Menurut An-Nawawi dan Mayoritas Ulama beliau masih hidup hingga sampai saat ini


تفسير القرطبي
حياة الحيوان الكبرى

اسم الخضر مضطرب فيه اضطرابا متباينا والأصح -كما نقله أهل السير وثبت عن النبى صلى الله عليه وسلم كما نقله البغوى وغيره -أن اسمه " بليا " بفتح الباء وسكون اللام ، وأن أباه يسمى " ملكان " بفتح الميم وإسكان اللام وبالنون فى اَخره ، وكان من بنى إسرائيل ومن أبناء الملوك ، وفر من الملك وانصرف إلى العبادة .
أما هل هو حى أو ميت ، فقد اختلف فى ذلك ، فقال النووى وجمهور العلماء : إنه حى موجود بين أظهرنا الآن ، وهذا الرأى متفق عليه عند الصوفية وأهل الصلاح والمعرفة .
والأخبار عن الاجتماع به كثيرة، وقال الشيخ أبو عمرو بن الصلاح : هو حى عند جماهير العلماء والصالحين ، والعامة معهم على ذلك وإنما شذ بإنكاره بعض المحدثين .
وقال الحسن : إنه مات وقال ابن المناوى : لا يثبت حديث فى بقائه . وقال الإمام أبو بكر بن العربى : مات قبل انقضاء المائة، ويقرب من جواب الإمام محمد بن إسماعيل البخارى لما سئل عن الخضر وإلياس عليهما السلام : هل هما فى الأحياء؟ فقال كيف يكون ذلك وقد قال النبى صلى الله عليه وسلم " لا يبقى على رأس مائة سنة ممن هو اليوم على ظهر الأرض أحد " والصحيح الصواب أنه حى .
وقال بعضهم : إنه اجتمع مع رسول الله صلى الله عليه وسلم وعزى أهل بيته وهم مجتمعون لغسله ، وقد روى ذلك من طرق صحاح

Jumat, 27 September 2024

Pengantar Ushul Fikih Untuk Pemula



Ngaji Ushul Fiqih 

Ada rasa senang banget ketika saya disuruh untuk mengisi acara ini. Bukan karena apa-apa. Tapi karena saya berharap ini menjadi pertanda Mbah Kyai Manab/Mbah Kyai Abdul Karim dan para Masyayikh Lirboyo rido kepada saya. Aamin.

1. Ijtihad merupakan kebutuhan bagi umat Islam karena kebanyakan teks agama itu zanniy dan permasalah baru terus bemunculan tanpa batas sementara teks-teks syariat terbatas. (Syaikh Ali Jum'ah)

2. Salah satu hikmah kebanyakan teks-teks agama itu zanniy, bahkan juga ada banyak permasalahan tidak ditemukan teks yg menjelaskannya adalah agar masalah-masalah seperti ini menjadi ujian dari Allah terhadap hamba-hamba-Nya supaya terjadi perbedaan di antara mereka dalam derajat keilmuan dan kemuliaan. Dengan kata lain Allah hendak mengangkat derajat orang alim di atas orang alim yang lain, dan mengangkat derajat derajat orang alim di atas orang awam. Ada orang alim yang yang mencapai level mujtahid mutlak mustaqil, ada yang mencapai level mujtahid muntasib, ada yg mencapai level mujtahid muqayyad, ada yang mencapai level mujtahid fatwa, ada yang cuma mencapai level nuddhorut tarjih, ada yang mencapai level hamalatu fiqh, ada yang cuma naqil, dan ada yang ami. Satu orang alim dengan ilmunya mampu memahami teks-teks zanniy sedangkan orang alim yang lain hanya bisa sampai pada level taklid pada pemahaman orang alim yang pertama. Orang alim mampu  mengetahui hukum peramasalah yg tidak ditemukan teks syariat yg menjelaskannya, sedangkan orang awam tidak bisa. Maka orang awam diharuskan bertanya kepada orang alim.

3. Ijtihad adalah amanat, bahkan merupakan amanat yg paling tinggi. (Syaikh Ar-Raisuni)

4. Ijtihad ada yg muktabar dan ada yg tidak muktabar. Ijtihad yang muktabar adalah ijtihad yang dilakukan oleh orang yang ahli. Sedangkan ijtihad yang tidak muktabar adalah ijtihad yang dilakukan oleh orang yang tidak ahli. (Imam As-Syathibi).

5. Tidak semua hasil ijtihad ulama itu benar. Kesalahan di dalam berijtihad itu bisa disebabkan karena memakai dasar istidal yg fasid, seperti mereka yang seanaknya memakai maqashid tanpa ushul fiqih atau disebabkan karena menafikan dasar yg sahih seperti mereka yang menolak kehujahan qiyas secara mutlak. Kesalahan juga bisa disebabkan karena mengira tidak ada nash padahal ada, lalu dia berijtihad dgn pendapatnya sendiri dan ternyata hasilnya bertentangan dgn nash tersebut. (Syaikh Amjad Rasyid)

5. Ushul fiqh merupakan ilmu yang harus dikuasai oleh orang yang mau berijtihad. Namun bukan berarti dengan menguasai ushul fiqh seseorang sudah layak bisa disebut Mujtahid. Karena menguasai ushul fiqh itu hanyalah salah satu syarat dari sekian banyak syarat orang bisa berijtihad. Karena itu, dikatakan: setiap faqih itu ushuli, tapi tidak setiap ushuli itu faqih.

5. Mempelajari ushul fiqih bisa melalui kitab klasik dan bisa melalui kitab ushul fiqih kontemporer. Kitab Ushul fiqh klasik lebih sulit, sedangkan kitab ushul fiqh kontemporer lebih mudah. Tapi menurut Dr. KH. Afifuddin Muhajir, mempelajari ushul fiqh melalui kitab yang ibaratnya rumit itu lebih bagus hasilnya. Beliau mengatakan, “Kitab-kitab yang ibaratnya sangat rumit itu merupakan tantangan tersendiri. Bandingkan dengan kitab-kitab baru yang gampang dipahami. Lebih sangat menantang membaca kitab-kitab (ushul fiqih) lama yang ibaratnya sangat sulit. Kitab paham melalui kitab-kitab yang sulit lebih nikmat daripada paham melalui kitab-kitab yang mudah.”

7. Mempelajari ushul fiqh dimulai dengan memahami mabadi' ushul fiqh, terutama yang berkaitan dgn definisi, obyek kajian, materi, serta faidah dan wadhifah Ushul fiqh.

8. Mengetahui materi (al-madah), format (al-surah), dan tujuan (al-ghayah), dan pengguna (al-fail) ushul fiqh adalah suatu keharusan dalam kaitannya dengan tajdid Ushul fiqh. Sabab dari sini kita akan mengetahui, apakah tajdid ushul fiqh itu mungkin atau tidak. Jika mungkin, dalam hal apa tajdid bisa dilakukan? Apakah dalam materi bangunan ushul fiqih? ataukah dalam formatnya? Atau dalam tujuannya, sehingga kita mengatakan misalnya tujuan ushul fiqih bukan untuk melahirkan hukum? Atau mungkin dalam pelakunya?
 
9. Materi ushul fiqih adalah sumber pengambilan ushul fiqih, yang mencakup al-qur’an, al-sunnah, bahasa Arab, fatwa-fatwa shahabat, hukum, ilmu kalam, dan akal. Dalam hal ini tidak mungkin dilakukan pembaharuan kecuali dalam hal mengembalikan hak akal untuk melakukan perannya tanpa melampaui wilayah kerjanya. Sebab, tidak mungkin misalnya kita mengatakan bahwa ushul fiqih sekarang seharusnya tidak diambil dari al-quran, al-hadis, bahasa Arab, fiqh dan akal, tetapi diambil dari sumber lain yang bisa melahirkan hukum yang relevan dengan kondisi kekinian. Demikian pula tidak mungkin kita mengatakan bahwa ushul fiqih bukan bertujuan untuk melahirkan hukum dan pengguna ushul fiqh juga tidak harus seorang Mujtahid, tapi cukup orang Muslim. ( Syaikh Abdullah bin Bayyah)

10. Sebagian penulis mengatakan bahwa dimasukkannya pembahasan ilmu kalam dalam kitab-kitab ushul fiqih menimbulkan efek negatif terhadap ilmu ushul, namun pendapat ini dinilai keliru karena ilmu-ilmu keislaman itu saling melengkapi dan pembahasan ilmu kalam yang dimasukkan itu semua memiliki kaitan erat dengan ushul fiqh.

11. Setelah mabadi' ushul fiqih biasanya, para penulis ushul fiqh melanjutkan pembahasan mengenai hukum, hakim, mahkum alaih, mahkum bih. Dalam pembahasan ini, sebagian ulama menambahkan tema khusus efek ketiadaan Mahallul hukm terhadap hukum serta perbedaannya dengan naskh, takhsis, dan lain-lain.

12. Setelah itu mengkaji sumber-sumber atau dalil-dalil hukum Islam. Dalam masalah sumber ini kita mengkaji sumber yang disepakati dan diperselisihkan dan melakukan uji kehujahan setiap sumber tersebut, serta mengkaji efek perbedaan tersebut dalam fiqih Islam.

13. Setelah mengkaji sumber hukum Islam dan mengkaji validitas sumber tersebut adalah mengkaji kaidah penafsiran teks. Dalam hal ini kita mengkaji fenomena bahasa berangkat dari trilogy wadha’ (peletakan bahasa), isti’mal (penggunaan), dan hamlu (penafsiran). Juga
Dalalah dari aspek kesamaan antara lafal dan makna, Dalalah dari aspek perkembangan hubungan antara lafal dan makna, dalalah dari aspek jelas dan samarnya. 

14. Ta’wil adalah mengalihkan lafal Dhahir dari maknanya yang unggul kepada maknanya yang lemah. Jika ia dilakukan berdasarkan dalil maka disebut ta’wil shohih. Jika dilakukan dengan sesuatu yang diduga sebagai dalil maka disebut ta’wil fasid. Jika tidak berdasarkan apa-pun maka disebut la’b. Di dalam melakukan ta’wil terdapat beberapa syarat antara lain takwil tersebut tidak boleh berlawanan dengan makna bahasa, tradisi masyarakat Arab atau traridisi Syari'. Di dalam Dhawabithul Maslahah, Syaikh Muhammad Said Ramadan al-Buthi menjelaskan bahwa ijtihad dalam masalah-masalah yang sudah dijelaskan oleh al-Quran, baik dengan teks yang hanya memiliki satu makna (al-nash) ataupun teks yang memiliki makna unggul dan makna lemah (al-dhohir) terbagi menjadi dua macam: Pertama, ijtihad yang menghasikan kesimpulan yang bertentangan dengan al-Quran, yaitu ijtihad yang keluar dari makna teks al-nash atau seluruh makna yang terdapat dalam teks al-dhohir. Ijtihad semacam ini adalah batil. Kedua, ijtihad yang yang terbatas dalam wilayah teks al-nash dan al-dhohir. Wilayah kerja nalar mujtahid dalam hal ini hanya untuk mengeluarkan illat, membatasi makna teks; hakikat ataukah majas, mentarjih diantara kemungkinan-kemungkinan makna yang terdapat dalam teks, menyingkap apakah ia teks umum yang ada mukhossisnya atau tidak, dan ijtihad dalam masalah-masalah yang tidak ada penjelasan dalam al-Qur'an dan as-Sunnah. Macam ijtihad yang kedua inilah yang diakui oleh syariat.

15. Kehujjahan Mafhum Mukholafah diperselisihkan di kalangalan ushuliun. Hanafiyah menolak kehujjahan mafhum mukholafah. Mayoritas ulama menerima kehujjahan mafhum mukholafah, namun mereka menetapkan syarat-syarat tertentu. Secara umum, syarat-syarat tesebut adalah: dalam penyebutan manthuq tidak boleh tampak tujuan lain selain menafikan perkara yang tidak disebutkan. Secara terperinci syarat-syarat tersebut adalah: (1) Kandungan mafhum mukholafah tidak bertentangan dengan dalil yang lebih kuat, baik mantuq atau mafhum muwafaqah. (2) Masalah yang didiamkan tidak disebutkan bukan karena takut. (3) Sesuatu yang didiamkan tidak disebutkan karena tidak tahu. (4) Sesuatu yang disebutkan tidak muncul karena menyesuaikan kebiasaan umum. (5) Perkara yang disebutkan hukumya bukanlah jawabab pertanyaan atau kejadian tertentu. (6) Sesuatu yang disebutkan tidak muncul karena menyesuai dengan kenyataan. 

16. Contoh hadits yang tidak bisa dimafhum mukholafah adalah hadits Bukhori dan Muslim yang artinya: "barang siapa ketiduran atau lupa sehingga meninggalkan sholat maka hendaknya dia sholat ketika ingat."

17. Alasan hadis di atas tidak bisa dimafhum karena perkara yang tdk disebutkan, yaitu meninggalkan sholat secara sengaja, lebih berhak terhadap hukum dibanding perkara yang disebutkan, yaitu meninggalkan sholat karena lupa atau ketiduran. 

Ini pertama. Alasan yang kedua hadits tersebut menyesuaikan pada mayoritas orang mukmin. Pada umumnya mereka tidak meninggalkan sholat kecuali karena lupa atau ketiduran. Karena itu, tidak bisa ditarik kesimpulan bahwa selain dua kondisi itu tidak wajib qodho’. 

Ketiga, hadits di atas muncul untuk merespon kejadian tertentu yang dialami Rasulullah SAW., yaitu tatkala beliau tidur sampai bangun kesiangan. Kemudian setelah bangun beliau menyuruh Bilal adzan dan iqamah untuk qhodho’ sholat shubuh secara berjamaah. Ketika itu, beliua bersabda, “Barang siapa tidur atau lupa sehingga tidak sholat maka dia harus mengqodho’ apabila sudah ingat.”  (Lebih jelasnya lihat al-Mutafaiqihun karya Syaikh Hasan Hito)

18.Perbedaab antara kaidah:
حكاية الحال إذا تطرق إليها الإحتمال سقط بها الإستدلال
dengan kaidah:
حكاية الحال إذا ترك فيها الإستفصال تقوم مقام العموم في المقال ويحسن بها الاستدلال.
Mengetahui perbedaan dua kaidah ini sangat penting. Sebab, banyak yang keliru di dalam mempraktekkan kaidah di atas. 

16. Selain penafsiran teks adalah mengkaji  penta’lilan teks. Menurut Syaikh Abdullah bin Bayyah, ta'lim nushus adalah tahapan setelah penafsiran teks. Di kalangan fuqaha’ terjadi perbedaan pendapat mengenai asal hukum syariat apakah taabbudi ataukah taaqquli. Malilikyah, Syafiiyah, dan Hanabilah cendrung lebih ketat di dalam melakukan taklil teks. 

17.  Alasan yang mendukung pendapat di atas adalah kenyataan bahwa dalam tindakan syariat terdapat hukum-hukum yang tidak bisa ditemukan alasannya; karena terkadang syariat menyamakan diantara dua hal yang berbeda (sawwaa bain mukhtalifain) dan membedakan antara dua hal yang sama (farraqa baina mutasawiyain). Seperti dalam masalah hukum melihat rambut perempuan asing yang bukan istri, dalam masalah ini ternyata syariat memperbolehkan melihat rambut perempuan budak (al-amat) dan melarang melihat rambut Perempuan Merdeka (al-hurrah), padahal alasan yang menuntut keharaman adalah kekhawatiran terhadap fitnah, dan keduanya sama memilki potensi yang sama sehingga sekiranya tidak ada nash yang membedakan maka fuqaha akan menyamakan hukum keduanya. Sebaliknya, syariat membedakan antara cara mensucikan kencing anak laki-laki dan kencing anak perempuan padahal keduanya secara lahir sama saja, sehingga seandainya tidak ada penjelasan syariat yang membedakan keduanya niscaya fuqaha akan menyamakan hukumnya.

18. Berbeda dengan kecendrungan mazhab-mazhab di atas, Hanafiyah sangat banyak melakukan ta’lil. Mereka mengatakan bahwa hukum Allah hanya disyariatkan untuk kemaslahtan manusia, karena pensyariatakan hukum tanpa ada kemaslahatan adalah kesia-siaan/main-main (abats), dan ini tidak mungkin bagi Allah SWT. 

19. Mengenai adanya tindakan syariat yang tidak diketahui alasannya maka hal itu sesuatu yang jarang, sedangkan sesuatu yang jarang tidak bisa merusak hukum umum yang diperoleh dari kebiasan syariat yang berulang-ulang.

20. Di dalam kitab-kitab ushul fiqit, pembahasan ta’lil banyak disebutkan di dalam bab qiyas. Salah satu syarat yang amat penting dalam masalah ta’lil adalah tidak boleh illat mustanbathah membatalkan ashal. Karena itu, tidak boleh mengatakan bahwa pada masa ini emas secara mutlak sudah tidak termasuk barang ribawi karena sudah tidak berfungsi sebagai harga.

21. Penerapan teks. Dalam hal ini dibahas mengenai ijtihad fi tahqiqul manath, wasail ditahqiqil manath, dan muhaqqiqul manath

22. Sejumlah kaidah yang perlu diperhatikan dalam penerapan teks terhadap persoalan yang hendak kita tetapkan hukumnya adalah kaidah al-muwazanah bain al-mashalih wal mafasid fi al-hal wa al-ma’aal (Kaidah menimbang antara maslahah dengan mafsadat, baik sekarang ataupun mendatang), kaidah taqdir haalah al-itthirar (kaidah menentukan kondisi mendesak), dan i’tibar al-a’raf wa al-‘aadat wa ikhtilaaf al-ahwa wa al-dhuruf wa al-makan wa al-zaman (Kaidah memperhatikan urf dan adat serta perbedaan kondisi, tempat dan waktu).

Sumber: Muhammad Mahrus Ali (FB)

Mata Juga Bisa berzina



Mata yang tak terjaga pandangannya, merupakan bentuk dari zina mata

(وكل عين زانية)
 أي كل عين نظرت إلى محرم من امرأة أو رجل فقد حصل لها حظها من الزنا إذ هو حظها منه
[المناوي، فيض القدير، ١٤٧/٣]

Kamis, 26 September 2024

Cara Mendidik Anak Usia Dini



BAGAIMANA MENDIDIK ANAK USIA 12 DAN 9 TAHUN ? 

Jawaban Maulana Syekh Yusri Rusydi al-Hasani :

1️⃣Hal pertama adalah mengajak mereka untuk banyak shalawat, mengenalkan Sayyiduna Nabi Muhammad ﷺ, membacakan sirah beliau,mengajak mereka untuk mengidolakan orang-orang mulia agar mereka berkeinginan untuk mengikuti jejak mereka.

2️⃣Hal kedua adalah menjadi suri teladan yang baik untuk mereka dalam penerapan agama seperti tidak berbicara dengan penuh emosi, tidak marah berlebihan sehingga mereka tumbuh dengan bicara dengan suara rendah, sabar, tidak cepat marah.

Anak-anak itu mencontoh orang tuanya..

Kalau orang tua bicara dengan suara tinggi, anak juga begitu..

Orang Tua pemarah maka anaknya juga tumbuh seperti itu..

Orang Tua yang tidak mau mengalah maka anaknya juga ikutan.

3️⃣Memberi mereka makanan yang halal ini merupakan hal yang sangat penting.

4️⃣Mengajak baca Dalail al-Khairat.. 

5️⃣Menumbuhkan pada mereka kecintaan pada ahli al-bait.

6️⃣Membawa mereka shalat jum'at agar mendengarkan khutbah, mengajak mereka ke majlis-majlis ilmu.Meskipun kecil, tapi mereka menyimpan banyak ilmu dari yang mereka dengar.

7️⃣Membawa mereka untuk bertemu tokoh2 mulia dan shaleh boleh jadi dapat do'a mereka.Boleh jadi ada wali yang meletakkan tangan pada mereka.Sentuhan wali itu membuat keberkahan sehingga mereka hidup di dalamnya sepanjang hidup mereka.

8️⃣Pura-pura tidak mengetahui beberapa kekurangan yang mereka lakukan.

"Sayyiduna Nabi Muhammad ﷺ Memalingkan mata dari hal-hal yang tidak disukai".. jadi tidak usah terus menerus sepanjang hari berkomentar buruk, meminta "lakukan ini, lakukan itu" sehingga membuat anak-anak lelah & kamu pun juga lelah..

Nyantailah..tidak perlu lah matamu siap menangkap kesalahan mereka.. memangnya kamu ingin Allah subhanallah wa taala Membinasakanmu langsung ketika kamu salah untuk pertama kalinya?!

Anak-anaku dulu pas masih kecil kadang mengatakan: "Baba, kami tidak mau belajar". Jadi aku mengatakan pada mereka: "Tidak apa-apa, tidak masalah tidak naik tahun ini, nanti tahun depan naik". Aku pun meminta isteriku untuk membawa mereka ke Nadi (pusat mainan)....

9️⃣Jangan membuat mereka kelelahan secara berlebihan, kalau mereka tumbuh dengan kecintaan pada Sayyiduna Nabi Muhammad ﷺ, sentiasa shalat dan tidak punya ketakutan yang berlebihan.. nanti mereka shaleh & mencintai ilmu..

Tidak mesti kekhawatiran gagal, sehingga anakmu itu tertekan.. berujung mereka jadi cacat mental..

Jangan tekan mereka!Jangan ajari mereka kecuali mereka dalam keadaan mencintai ilmu..

Tidak masalah tidak lulus tahun ini.. kegagalan adalah kesempatan untuk lebih matang.. Seseorang belajar dari kesulitan dan kegagalan lebih dari belajar dari kesuksesan.

Aku nih 50 tahun di bidang pembedahan.. aku belajar dari operasi-operasi yang gagal lebih dari belajar dari operasi-operasi yang sukses.. Para pasienku yang tidak langsung sembuh itu membuat aku belajar banyak..

Jadi gagal itu tidak masalah.. belajar & merasakan pedihnya kegagalan.

🔟Nah ketika mereka gagal atau mendapat akibat buruk dari pilihan mereka sementara kamu sudah menasehati mereka; maka tidak perlu mengatakan pada mereka "Bukankah sudah aku katakan!". 

Kata seperti itu menunjukan bahwa kamu menghina atau senang dengan kegagalannya, sehingga membuatnya lari darimu & tidak mau lagi bercerita padamu..

Kamu komentari saja: "Tidak masalah, toh kamu mendapat pengalaman".

Kamu mesti punya hubungan pertemanan dengan anak-anak mu... biarkan dia bebas bicara seperti dia nyantai bicara dengan teman-temannya tanpa takut kamu menghinanya..

Tidak mesti kamu terus menerus mengatakan: "Bukankah aku sudah katakan! Kamu yang tidak mau mendengarkan..".

~ Faedah dars siang jum'at, 20 Agustus 2021M. Masjid al-Asyraf. Muqattam.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ

Sumber : Ustadzah Hilma Rosyida Ahmad

Golongan Keluarga Nabi Dalam Doa Kita



Siapkah yang dimaksud Ali Muhammad (ال محمد) dalam setiap doa 
Sholat kita? 

Jawab: Secara definisi yang masuk katagori ال
Adalah kerabat nabi dari Bani Hasyim dan Bani Muttalib yang mu'min. 

Namun, dalam maqom doa, semua orang mukmin masuk katagori ال sesuai hadis

يا رسولَ اللَّهِ مَن آلُ محمَّدٍ ؟ قالَ : كلُّ مؤمنٍ تقيٌّ
Wahai Rasulullah siapakah alu Muhammad itu? Nabi menjawab, setiap orang mukmin yang bertaqwa 


(وعلى آله) أي أقاربه المؤمنين من بني هاشم والمطلب.
وقيل هم كل مؤمن، أي في مقام الدعاء ونحو

(قوله أي في مقام الدعاء ونحوه) المشتهر أن هذا القيل خاص بمقام الدعاء، ومحل الخلاف عند عدم القرينة، والا فسر بما يناسبها

[البكري الدمياطي ,إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين ,1/20]

Rabu, 25 September 2024

Tips Mengajarkan Anak Kebersihan Sejak Dini



Ajari kebersihan sejak dini

Mengajarkan tentang kebersihan kepada si kecil sama pentingnya dengan mengajarkan tentang tata krama kepada mereka. Kebersihan perlu diajarkan sejak dini karena kebersihan berpengaruh besar terhadap tingkah laku mereka di masa depan. Enggak mau kan si kecil menjadi seperti kebanyakan orang yang seenak-enaknya saja membuang sampah dimana-mana tanpa memikirkan efeknya. Lihat saja bagaimana pintu air di Jakarta setiap di keruk pasti penuh dengan berbagai jenis sampah, hingga ber-ton-ton beratnya, bayangkan bila sikap mental membuang sampah sembarangan itu tidak dibereskan. Wah bisa jadi apa negara kita.

Cara membiasakan buang sampah ini sebenarnya tidak sulit dengan sedikit trik. Letakkan tempat sampah yang bentuknya lucu yang digemari anak di kamarnya (sehingga anak tertarik membuang sampah). Katakan bahwa sampah harus dibuang di dalam tempat sampah ini. Anda juga dapat mengajarkan lewat lagu "Keranjang Sampah“ (lagu anak-anak lawas ciptaan Ibu Sud). Mengajari anak untuk berbuat sesuatu sama halnya dengan memberikan contoh kepadanya. Mulai dengan menunjukkan kepadanya cara membuang sampah yang benar. Habis makan bungkus harus dimasukkan ke tempat sampah. Begitu juga sehabis menggunting kertas, harus dikumpulkan dan dibuang ke tempat sampah. Langkah sederhana ini akan diperhatikan dan mulai dicontoh si kecil. Mulailah dari diri Anda, secara rutin selain mandi 2 kali sehari bersihkan rumah Anda, kamar tidur Anda, dapur seusai memasak, libatkan anak-anak Anda untuk membantu.

Tidak hanya di rumah, kebersihan bisa berawal dari keranjang sampah, ketika Anda berada di tempat umum selalulah membuang sampah di tempat yang telah disediakan, jika Anda dapati tidak ada tempat sampah yang tersedia usahakan untuk menyimpannya sementara waktu hingga Anda menemukan tempat sampah. Ajarkan anak-anak untuk melakukan hal yang sama didik mereka untuk bertanggung jawab, jelaskan bahwa kebersihan itu baik dan menyenangkan.

Selain mengajarkan dengan contoh nyata, membacakan cerita yang terkait dengan kebiasaan menjaga kebersihan ini juga bisa bunda lakukan agar si kecil semakin bersemangat. Mulailah sejak dini, bacakan berulang-ulang agar nilai tentang kebersihan dan kebiasaan ini semakin dipahami anak.

Tentu saja salah satu buku yang tepat adalah Hallo Balita, karena seri buku ini mengajarkan banyak hal yang bermanfaatm bagi si kecil.

Orang-orang yang telah mematikan ruh jihad


Dalam Fiqhussiroh, Syaikh Said Al Buthi menjelaskan bahwa orang orang "Islam" sendiri lah yang selama ini berusaha mematikan ruh jihad.
Awalnya Islam dituduh teroris, intoleran, suka memaksa nonmuslim masuk Islam dengan perang. Lalu mereka membantah, bahwa Islam agama damai, Islam tidak menengenal perang untuk menyerang (jihad hujumi), yang ada hanyalah membela diri (jihad difai). Mereka merdalih bahwa Rasulullaah ﷺ tidak pernah berperang kecuali untuk membela diri dari serangan yang dimulai oleh kaum kafir.

Al Buthi mengatakan, "baik pihak yang menduduh Islam sebagai teroris, maupun pihak yang membela Islam dengan menyatakan tidak ada jihad dalam Islam, dua duanya sebenarnya bersandiwara dengan satu misi yang sama, mematikan ruh jihad."

Kini setelah ruh jihad itu benar benar mati dari ummat Islam seluruh dunia, sudah diserang pun, dibantai pun, tidak ada lagi yang namanya jihad bela diri. "Biarkan orang orang palestina merasakan ujian dari Allah, toh akan berakhir syahid di surga" mungkin begitu mikirnya.

Selasa, 24 September 2024

Agar Anak Terbiasa Mengucapkan Terima Kasih



Agar Anak Terbiasa Mengucapkan Terima Kasih

Setiap orangtua tentu menginginkan agar anak memiliki sopan santun, baik di lingkungan keluarga, lebih-lebih di lingkungan sosial lain. Sopan santun sudah semestinya diajarkan sejak dini agar menjadi kebiasaan bagi si kecil. Salah satu bentuk sopan santun yang sederhana adalah adalah mengucapkan terima kasih.

Meski mudah, bagi sebagian anak zaman sekarang, kata-kata ini seolah sulit diucapkan. Kata ini seperti sudah kehilangan makna atau dianggap biasa dan disaat yang sama diremehkan. Padahal, ucapan terima kasih punya arti dan makna mendalam. Lebih jauh lagi, etika bersopan-santun itu yang harus dipertahankan.

Berikut ini beberapa cara yang bisa dicoba untuk mendidik si kecil agar tak segan berterima kasih:

1. Beri teladan. Si anak adalah peniru ulung. Maka, berikanlah teladan baik kepada anak-anak. Sebuah penelitian menyatakan bahwa anak-anak meniru setidaknya 25 persen perkataan orang yang sering didengar oleh mereka. Biasakanlah anak mendengar kata “tolong” dan “terima kasih” setiap hari pada berbagai keadaan.

2. Jelaskan. Sebagian besar anak-anak hanya kenal mengucapkan “terima kasih” sebagai formalitas setelah diberi bantuan. Sebaiknya, berilah pengertian kepada si kecil arti kata-kata tersebut dan dampak bagi orang yang mendengar.

3. Gambarkan bagaimana perasaan orang yang mendengar. Ajak anak untuk memposisikan diri dan ikut memahami beragam perasaan jika mendengar ucapan yang terlontar.

4. Ekspresikan rasa syukur. Jelaskanlah kepada anak, bahwa dengan berterima kasih, anak-anak secara tidak langsung juga telah mengekspresikan rasa syukur kepada Allah.

Bagaimana, mari yuk kita terus tanamkan etika dan sopan santun pada sikecil, sejak dini.

Karena Takdir Itu Nyata, Maka Kita Harus Berusaha



Usaha dan kerja keras itu sudah masuk dalam tulisan takdir, kita hanya bisa merencanakan, sesuai apa yang tampak bagi kita,  kita tidak tahu takdir kita bagaimana, hasil akhirnya bagaimana. 

Karena itu, jika tidak tahu bagaimana takdir kita, maka kita harus ikhtiar. 

Justru Kalau kita diam karena mengandalkan takdir kita, padahal kita tak tahu takdir kita bagaimana, maka tindakan seperti itu adalah sebuah kebodohan. 

أما تعلم أن الأجتهاد والحركة مدمجان في أثناء القدر، والقصد والسعي مدرجان في طي القضاء، وأن الذي عليك بحكم عقلك، وصحيح نظرك، أن تعمل بظاهر ما ألقي إليك، لأنك جاهل بحقيقة ما غيب عنك، فكيف تجنح إلى خفي 
عنك، وتستوحش من جلي عندك، إنك إذن لمن الجاهلين.

البصائر والدخائر ٢/٨

Senin, 23 September 2024

Posisi Imam Lebih Tinggi Dari Makmum



Apakah benar posisi tempat imam yang lebih tinggi dari Makmum makruh & bisa mengurangi fadilah jamaah? 

Jawab: 
Benar, hukumnya makruh menghilangkan fadilah, kecuali tidak terlalu tinggi, hanya sedikit tinggi, maka tidak makruh

البيان في مذهب الإمام الشافعي " (2 / 427) :
" ويكره أن يكون موضع الإمام أعلى من موضع المأموم ، قال الشيخ أبو حامد: وإنما يكره إذا كانت ربوة كثيرة العلو ، فأما إذا كنت دكة ، أو ربوة قليلة العلو : لم يكره ، والدليل على الكراهة: ما روي: ( أن حذيفة صلى على مكان ، والناس أسفل منه ، فجذبه سلمان ، وقال: أما علمت أن أصحابك - يعني: الصحابة- يكرهون ذلك ، فقال: بلى ، قد ذكرت حين جذبتني ) ، وإن أراد الإمام أن يعلم المأمومين أفعال الصلاة وترتيبها لم يكره ذلك

Menabung dan cara mengatur keuangan anak




Menabung adalah salah satu pilar penting dalam pengelolaan keuangan. Oleh karena itu ada baiknya kebiasaan menabung dikenalkan pada anak sejak dini. Hal ini akan membantu anak belajar mengelola keuangan secara bijak.

Bagaimana cara mendorong anak agar gemar menabung? Berikut beberapa tips mendorong anak supaya gemar menabung.

1. Berikan Celengan
Celengan adalah salah satu tempat menabung yang paling sederhana. Berikan celengan yang bentuknya disukai oleh anak-anak. Celengan bisa menjadi properti kebanggaan anak yang bisa menghiasi kamar anak dan setiap saat bisa ditunjukan kepada orang lain.

2. Ajarkan Kepada Anak tentang Nilai Uang
Beri pemahaman kepada anak bahwa uang tidak diperoleh dengan gratis. Untuk mendapatkan uang orang harus bekerja keras dan penuh pengorbanan. Untuk mengumpulkan uang yang banyak, seseorang tidak hanya harus bekerja keras tetapi juga dalam waktu yang lama.

3. Berikan Contoh Manfaat Menabung
Hal yang mudah dipahami anak adalah manfaat nyata dari menabung. Berikan gambaran tentang manfaat dari menabung.

4. Dorong Anak Menyisihkan Uang Saku
Mintalah anak menyisihkan uang saku untuk ditabung. Anak mendapatkan uang saku setiap hari, yang tidak harus dihabiskan untuk jajan.

5. Jangan Memberikan Uang Saku Tambahan untuk Ditabung
Jangan memberikan uang saku tambahan hanya untuk ditabung karena hal ini mengurangi rasa berkorban anak untuk menabung uangnya sendiri. Jika anda ingin memberikan uang tambahan, lakukan sesekali sebagai penghargaan atas suatu prestasi atau aktivitas positif.

6. Jelaskan Makna Berhemat
Berikan penjelasan bahwa uang jajan tidak harus dihabiskan secara harian. Anak juga disarankan membawa makanan sendiri saat sekolah agar tidak mengandalkan jajan karena lapar.

7. Bantu Perencanaan Keuangan Anak
Tanyakan kepada anak akan digunakan untuk apa uang tabungannya. Hal ini akan membantu anak merencanakan dan mencapai tujuan keuangannya, misalkan untuk membeli alat olahraga, alat musik, gadget, atau barang pribadi lainnya.

8. Berikan Penghargaan
Jika saat tabungan dibuka, ternyata masih kurang untuk kebutuhan membeli barang yang direncanakan, maka cukup bijak bagi orangtua untuk mewujudkan keinginannya dengan menambah kekurangan hasil tabungan tersebut. Hal ini sebagai penghargaan pada usaha anak untuk menabung.

Selain memberikan dorongan agar anak suka menabung seperti tips yang sudah disebutkan diatas, untuk menguatkan perilaku anak untuk menabung, hal lain yang bisa dilakukan juga oleh orangtua adalah dengan mengenalkan menabung melalui bacaan yang mendidik, bacaan yang mengajarkan anak untuk suka menabung. 

Minggu, 22 September 2024

Khamr Diminum Sedikit & Tidak Mabuk, tetap haram? (Sebuah Analisa Ushul Fikih)



Jawaban Ushul fiqih mengenai Khomr(arak) dan sejenisnya tetep haram Meskipun tidak memabukkan bagi sebagian orang atau ketika diminum dengan takaran sedikit.
_________________________

Rasulullah SAW bersabda:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: كُلّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ، وَكُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ
Rasulullah SAW juga bersabda:
ما أسكر كثيره فقليله حرام..

Melalui dua hadits di atas Mayoritas ulama berpendapat bahwa minuman yang memabukkan itu haram, apapun jenisnya, berapapun kadarnya, serta apakah meminumnya sampai mabuk atau tidak.
___
Kemudian merujuk pada bab Qiyas dalam ushul fiqih, illat(alasan) di haramkannya Khomr selain adanya Nash yang menjelaskannya adalah Iskar(memabukkan), sehingga Nabidz(selain perasan anggur) yang gak ada Nas hukumnya di qiyaskan(dianalogikan) dengan Khomr karena Illat nya sama(sama2 memabukkan).

Dalam hal ini Kalo kita terapkan dalam Rukun Qiyas maka Khomr disini disebut Al Aslu, Nabidz disebut Al Far'u, Haram disebut Al Hukmu, dan Iskar (Memabukkan) disebut Illat.

Dan termasuk Syarat Al Far'u dalam Qiyas adalah nyata adanya illat pada Al Far'u yang illat tsb sama dengan illat Al Aslu, sehingga setiap makanan ataupun minuman yang mana kandungan atau zat nya itu iskar (memabukkan) maka hukumnya haram, dan apabila secara zat tidak memabukkan tetapi ketika di konsumsi oleh sebagian orang tertentu akan menjadikan akalnya melayang atau tidak sadarkan diri maka hukumnya tidak haram seperti Khomr, sebab tidak adanya persamaan illat.
 
Karena yang di pandang disini adalah kandungan dan zatnya bukan kadar yang dikonsumsi dan orang yang mengkonsumsi nya, sehingga apabila zatnya memabukkan tetapi ketika di konsumsi oleh sebagian orang atau dikonsumsi dengan kadar yang sedikit tidak memabukan maka hukumnya tetep haram.

Intinya Iskar itu dipandang dari kandungan dan zatnya bukan dari orang yang mengkonsumsi nya dan kadar yang dikonsumsi.

Wallahu alam.

 Ref: Ushul fiqh Abu Zahrah, hal 215-216.

✏️Farodisa.

Kemandirian Anak Perlu Pengorbanan Orang Tua




Kemandirian dapat dilatih sejak dini dan anak mandiri adalah dambaan setiap orang. Peran orangtua atau lingkungan terhadap tumbuhnya kemandirian pada anak sejak usia dini merupakan suatu hal yang penting dan mengingat bahwa kemandirian pada anak tidak bisa terjadi dengan sendirinya, sehingga orangtua perlu melatihnya.  

Berikut ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk melatih kemandirian balita anda:

* Belajar untuk "tega"  meninggalkan bayi / anak Anda. Salah satu masalah umum dalam hal kemandirian bayi adalah kesulitan untuk meninggalkannya. Apakah bayi Anda selalu menangis dan merengek setiap Anda akan berangkat ke kantor atau pergi meninggalkannya? Jangan biasakan menipu anak dengan cara pergi diam-diam. Sebelum Anda pergi meninggalkannya, pamitlah dan katakan dengan yakin bahwa Anda akan segera kembali. Anda harus berusaha tetap kelihatan tenang dan percaya diri saat meninggalkan dia, bahkan meski dia menangis dengan kencang.

* Ciptakan suasana rumah yang aman untuk berpetualang dan eksplorasi. Untuk meningkatkan kemandirian pada anak harus diberikan kesempatan seluasnya dalam mengeksplorasi hal-hal baru. Agar tidak berbahaya, orang tua perlu menciptakan suasana rumah yang aman bagi petualangan bayi. Daripada anda harus bolak-balik berkata “Jangan”, setiap kali anak memegang sesuatu yang dapat membahayakannya, letakkan objek yang berbahaya jauh dari jangkauannya. Sebaliknya, letakkan berbagai macam objek menarik dan aman di sekeliling anak dan berikan otoritas baginya untuk menggunakannya. dengan begitu, Kemandirian pada anak dapat dibentuk. 

* Tahan keinginan untuk selalu ikut campur. Bagaimana anak mau mandiri, bila orangtua selalu mendikte. Memang wajar apabila orangtua rasanya selalu ingin membantu anak, terutama bila ia mengalami kesulitan. Akan tetapi Anda perlu menahan sedikit keinginan tersebut, sebab banyak hal juga dapat dipelajari dari kesalahan atau kegagalan. Tentunya Anda tetap dapat dan harus turun tangan jika ada hal yang membahayakan bagi anak. Dia pun bisa jadi merasa tertekan bila terus menerus melakukan kesalahan, untuk itu Anda harus bijak menilai situasi saat Anda sebaiknya menempati posisi penonton, motivator, atau penolong bagi anak.

* Upayakan melatih kemandirian itu saat anak sudah bisa berjalan, karena memudahkan aktivitasnya saat belajar mandiri. Misalnya merapikan mainannya, mengambil barang dari tempat agak jauh ataupun mencoba melakukan pekerjaan sederhana lainnya. Bisa dimulai saat usia 9 bulan ke atas dan melatih kemandiriannya meningkat secara bertahap sesuai perkembangan usia dan pemahaan dan intelegensi anak.

* Jangan remehkan kemampuan anak dan selalu besarkan hatinya bila merasa tak bisa lakukan sesuatu dengan sempurna, itulah hal pertama yang harus diperhatikan orangtua. Usia 9 bulan-2 tahun adalah saat-saat awal anak mencoba pahami perintah. Lakukan perintah itu secara berulang dengan nada memohon. Misalnya dengan kalimat “tolong”, bukan dengan kata yang keras dengan kesan marah. Pujilah bila anak sudah bisa melakukan sesuatu, seperti merapikan mainannya, membuang sampah, mengambilkan remote TV dan lainnya. Disiplin dan rasa hormat tetap bisa dilatih tanpa Anda menjadi galak pada anak. Mengarahkan anak akan lebih efektif daripada memerintah.

*  Perlu kesabaran yang ekstra dari orangtua dan keluarga, karena tentu anak balita tak bisa lakukan dengan sempurna, bahkan kesannya bisa mengacau. Berikan dekapan dan arahan saat anak mulai kesal tak dapat melakukan tugas kemandiriaan dengan sempurna. Katakan dengan lembut tanpa kesan menyalahkan dan beritahu langkah-langkah yang harus dilakukan saat Anda mencoba melatih kemandirian sejak balita. Katakan dan tunjukkan kasih sayang Anda serta dukungan pada balita secara konsisten, hal ini akan meningkatkan rasa percaya dirinya. Dengan demikian dia akan lebih yakin pada dirinya, serta tidak ragu untuk mencoba hal-hal yang baru.

Ingat, kemandirian pada anak memerlukan pengorbanan dari orangtua.

Sabtu, 21 September 2024

Tips Mendisiplinkan Anak





Menanamkan kedisiplinan pada anak, haruslah dimulai sejak dini. Mengapa? Kembali lagi bahwa anak akan terbiasa bila dibiasakan sejak dini. Jangan menganggap bahwa karena anak masih berusia 3 bulan maka anak belum mengerti sehingga tidak perlu disisiplinkan. Hati-hati, sebab kedisipinan terbentuk dari pembiasaan. Bila sesuatu yang sudah biasa dilakukan akan menjadi terbiasa dan lama kelamaan menjadi kebiasaan. Apabila sudah menjadi kebiasaan, maka akan cukup sulit untuk diubah. 

Apabila sejak masih berusia 3 – 6 bulan anak tidak dibiasakan mengikuti pola jadwal kegiatan tertentu, maka sampai besar akan sulit untuk mengubah kebiasaan anak yang tidak terjadwal. Itu contoh kecil saja.

Kedisiplinan perlu dibentuk sejak dini pada anak, sebab semakin besar, anak akan tumbuh dan harus berinteraksi dengan orang lain dilingkungan yang lebih besar, dan ia perlu untuk bisa menyesuaikan diri dengan peraturan yang ada, disitulah kedisiplinan dibutuhkan.

Yuk mari kita coba sama-sama tips berikut untuk mengajarkan kedisiplinan sejak dini.

*) Buat aturan yang jelas lalu jelaskan atura-aturan yang ada pada si kecil serta konsekwensi dari pelanggarannya. Dengan memberikan aturan yang jelas, Ayah dan Bunda bisa langsung memperingatkan nya jika dia melakukan kesalahan. Sebaiknya aturan tidak dibuat sebagai suatu aturan mati, berilah sedikit ruang tolerasi dimana bila anak keluar ke daerah toleransi, maka anak sudah bisa diberi peringatan agar tidak melanggar
.
*) Menghindari perdebatan. Sangat wajar jika anak ingin membela diri saat Ayah dan Bunda menyalahkannya. Hindari perdebatan dengan anak. Biarkan anak menyampaikan alasannya. Dengarkan saja lalu tunjukkan bahwa kita memahami tetapi peraturan sudah dilanggar dan tidak ada alasan yang bisa diterima, sebab sebelumnya rambu-rambu sudah diberitahukan.

*) Tenangkan diri Anda ketika emosi. Saat anak ingin melakukan sesuatu yang menurut Ayah dan Bunda kurang tepat dan membuat Anda sedikit marah, coba pergi sebentar dan tenangkan diri Ayah dan Bunda. Mungkin Ayah dan Bunda bisa mengatakan “Sepertinya aku kurang setuju. Nanti akan ku beritahu kalau sudah ku pertimbangkan.” Setelah tenang, coba ajak dia bicara dan katakan pendapat Ayah dan Bunda serta beritahu dia konsekuensi dari apa yang akan dia lakukan. Ayah dan Bunda tidak perlu marah, cukup jadikan hal itu permasalahan yang harus dihadapi anak.

*) Tetap konsisten dengan peraturan yang Ayah dan Bunda buat. Melihat putra-putri senang tentu saja juga membuat Ayah dan Bunda bahagia. Namun, jangan sampai hal ini membuat peraturan yang Ayah dan Bunda buat mengendur. Jika dia bermain Play Station melebihi waktu yang ditentukan, jangan ragu untuk membuatnya disiplin. Mereka belum benar-benar bisa menghandle dan mengatur kegiatannya, dan Ayah dan Bunda yang lebih mengetahui tentang hal itu.

*) Disiplinkan juga diri Ayah dan Bunda. Satu cara yang paling mudah dilakukan untuk belajar adalah meniru. Orang tua adalah yang paling sering mereka temui dan amati setiap harinya, itulah mengapa perilaku anak tidak pernah jauh dari orang tuanya. Maka dari itu, coba berikan contoh yang baik, buat diri Ayah dan Bunda disiplin terlebih dahulu sebelum mendisiplinkan putra-putri Ayah dan Bunda.

Menanamkan kedisiplinan pada anak sangat diperlukan, tetapi jangan sampai “mematikan” diri anak dan membuatnya menjadi robot-robot hidup. Medidiplinkan anak akan menumpuhkan rasa tanggung jawab yang baik pada anak.




Prosedur Berburu Yang Legal Secara Syariat



Bagaimana hukumnya berburu, dan cara berburu agar hewan buruan sah menjadi milik kita?


Jawab: 

Pada asalnya berburu itu boleh dan hewan yang didapatkannya itu menjadi milik pemburu, asal:

1- Pemburu tidak sedang melaksanakan Ibadah Ihram 

2- Yang diburu Bukan milik Orang lain


Prosedur berburu yang legal adalah:

menangkap pakai tangan, melukai, memasang perangkap atau didesak ke tempat yang sempit

فَصْلٌ:

يَمْلِكُ الصَّيْدَ بِضَبْطِهِ بِيَدِهِ،وَبِجُرْحٍ مُذَفِّفٍ، وَبِإِزْمَانٍ وَكَسْرِ جَنَاحٍ، وَبِوُقُوعِهِ فِي شَبَكَةٍ نَصَبَهَا، وَبِإِلْجَائِهِ إِلَى مَضِيقٍ لاَ يُفْلِتُ مِنْهُ

ـــــــــــــــــــــــــــــ

(فصل:

يملك الصيد) أي: الذي يحل اصطياده (بضبطه بيده)، ممتنعًا كان أو غير ممتنع؛ لأنه يعد بذلك مستوليًا عليه، فأشبه سائر المباحات وإن لم يقصد ملكه حتى لو أخذه لينظر إليه ويرسله؛ لقوله تعالى: {لَيَبْلُوَنَّكُمُ اللهُ بِشَيْءٍ مِنَ الصَّيْدِ تَنَالُهُ أَيْدِيكُمْ وَرِمَاحُكُمْ}.

أراد بما تناله الأيدي: الصغار- وقيل: البيض- وبالثاني: كبار الصيد.

ومر صلى الله عليه وسلم بظبي حاقف- أي: مثخن عاجز- فهم أصحابه بأخذه فقال: (دعوه حتى يجيء صاحبه) رواه مالك [1/ 351] والنسائي [5/ 182] وابن حبان [5111] والحاكم [3/ 624].


ولو كان الصائد غير مميز كالأعمى والمجنون، فإن لم يأمره به أحد .. ملكه أيضًا، وإن أمره به غيره .. فهل هو له إن كان حرًا أو لسيده إن كان عبدًا أو للآمر؟ فيه الوجهان في التوكيل فى تملك المباح.

أما الذى لا يحل اصطياده، بأن كان محرمًا أو الصيد لغيره .. فلا يملكه قطعًا ولو سعى خلفه فوقف الصيد للإعياء .. لم يملكه، لأن وقوفه استراحة، وهو يعينه على امتناعه

[الدَّمِيري، النجم الوهاج في شرح المنهاج، ٤٨٨/٩]

Jumat, 20 September 2024

Cara Agar Intelegensi dan Emosi Anak Bisa Seimbang



IQ menunjukkan kecerdasan inteligensi untuk hal-hal yang bersifat akademik, analitis, teoritis dan lain-lain yang lebih pada fungsi kiri otak manusia. IQ selalu menjadi lambang kecerdasan anak dan keberhasilan anak disekolah.  

EQ adalah kecerdasan secara emosional dimana yang menjadi tolok ukur adalah seberapa baik seseiorang mampu menempatkan dan menyesuaikan dirinya di dalam kehidupan sehari-hari.

Bila ditanya mana yang lebih penting dari keduanya? Memang sulit untuk menjawab secara hitam dan putin mana yang lebih penting diantara keduanya, sebab keduanya sebenarnya haruslah saling melengkapi.

IQ adalah kecerdasan yang secara sederhana bisa disebut terkait dengan aspek-aspek teoritis dan akademis. Disini kita bicara tentang kemampuan menganalisa, kemampuan menyimpulkan sesuatu berdasarkan analisa, kemampuan berhitung, berbahasa, dan segala hal lainnya yang akan mendukung proses belajar anak. Bila mau dikaitkan dengan fungsi otak maka IQ ini melihatkan keseluruhan fungsi orak kiri dan beberapa fungsi orak kanan namun tak banyak.

EQ adalah kecerdasan yang secara sederhana bisa disebut sebagai kecerdasan emosi dari seseorang, dimana pada EQ seseorang akan dilatih kemampuannya untuk menyesuaikan dirinya secara emosional terhadap lingkungan sosialnya. Disini seseorang akan belajar untuk bersimpati, berempati, untuk memahami bagaiman mangatasi permasalahan yang dihadapi dengan solusi-solusi kreatif dan sebagainya.

Keduanya seharusnya saling melengkapi. Keduanya seharusnya membuat kehidupan seseorang menjadi seimbang. Namun, seringkali yang terjadi, anak-anak yang terstimulasi penuh secara IQ, mereka-mereka yang memang jenius, mereka-mereka yang memang dilatih untuk belajar dan belajar dan belajar, umumnya "terlupa" untuk diasah sisi EQ nya. Mereka menjadi sangat teoritis, sangat kaku, sangat menggunakan logika. Memang kemudian banyak ditemukan orang-orang ini menjadi kesulitan dalam menjalani kehidupan nyata, karena tidak mampu menyesuaikan diri, tidak mengerti bagaimana berempati, tidak tepat dalam memberikan reaksi dan kurang kreatif. 
Hal-hal ini seringkali membuat mereka menjadi pekerja-pekerja profesional dibelakang layar, kurang tampil, kurang dikenal.

Sebaliknya mereka-mereka yang punya tingkat EQ yang sangat baik, meskipun prestasi akademisnya tidak terlalu baik, secara umum lebih tampak berhasil dalam kehidupan. Karena mereka lebih mampu bereaksi tepat terhadap lingkungan sekitarnya, lebih kreatif, lebih menyenangkan, lebih 'easy going", luwes dan sebagainya.

Tapi sekali lagi pada dasarnya tidak ada yang lebih baik satu dari yang lain,. IQ dan EQ haruslah berimbang, seperti juga berimbangnya otak kiri dan otak kanan. Agar si kecil menjadi orang yang timbuh secara berimbang maka kita sebagai orang tua wajib merangsang baik pertumbuhan Inteligensi maupun Emosinya.

12 PENYAKIT BERUMAH TANGGA



12 PENYAKIT BERUMAH TANGGA

1. KUTILAN:
KURANG TAHU ILMU PERNIKAHAN.

Rumah tangga akan sukses jika dipandu dengan ilmu agama. Ilmu agama suami istri yang mumpuni akan diberi kebaikan dalam rumah tangganya. Rasul bersabda:

مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّين

Artinya: “Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan, maka akan dipahamkan ia dalam ilmu agama.”(HR. Bukhari)

2. KUTUAN:
KURANG TAHU ARAH DAN TUJUAN PERNIKAHAN.

Tujuan pernikahan Seperti dalam Surah Rum ayat 21, adalah supaya kita bisa hidup damai penuh ketenangan, saling jaga, saling melengkapi saling membahagiakan.

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu tenteram..(Ar-rum: 21)

3. KUSTA :
KURANG SABAR MERAIH CITA.

Naik tangga mesti dari tangga pertama dulu! Kebanyakan kita ingin langsung ingin langsung sampai ditangga puncak.

Tentu tidak mungkin! Maka sabarlah berproses dalam berumah tangga in syaa allah akan sampai pula ketangga puncak akhirnya. Allah berfirman:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung.” (Aali ‘Imraan: 200)

4. KUDIS:
KURANG URUS DUIT SELALU HABIS.

Manajamen keuangan yang tidak cakap, tidak bisa menentukan skala prioritas, tidak bisa menahan diri untuk belanja yang tidak penting dan mengabaikan kebutuhan yang pokok dan jangka panjang, biasanya karena sipat boros maka rumah tangga akhirnya akan oleng.

Maka cakap lah dalam mengelola uang,dan tidak boros. In syaa allah kelarga akan damai dan mapan. Allah swt berfirman:

وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’: 26-27).

5. KANGKER:
KANTONG KERING

Karena boros, karena malas, karena tidak mau belajar untuk cerdas akhirnya kita miskin. Maka keadaan miskin akan banyak bisikan setan, banyak percekcokan, sering terjadi pertikaian dan lain sebagainya.

Maka banyaklah belajar, jangan boros dan bekerja keraslah in syaa allah kita akan terbebas dari kemiskinan yang sangat menyesakan:
Rasulullah saw bersabda:

كادَ الفَقْرُ أنْ يَكُوْنَ كُفْرًا

“Hampir-hampir kefakiran (kemiskinan) itu menjadi kekafiran”
( Imam al-Baihaqi dalam kitab “Syu’abul Iman” (no. 6612)

6. SEMBELIT:
SEDEKAH DAN MEMBERI SANGAT SULIT.

Jika seluruh anggota keluarga pelit maka rizki akan sulit.

Jikapun ada keluarga yang pelit tapi rizki terus melangit pasti itu istidraj. Pelit membuat semua urusan rumah tangga akan rumit.

Tapi jika dermawan semua urusan rumah tangga akan penuh kebaikan dankeberkahan.
Rosululloh bersabda:

مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ – وَلاَ يَقْبَلُ اللَّهُ إِلاَّ الطَّيِّبَ – فَإِنَّ اللَّهَ يَتَقَبَّلُهَا بِيَمِيْنِهِ، ثُمَّ يُرَبِّيْهَا لِصَاحِبِهِاَ كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ أَوْ فَصِيْلَهُ، حَتَّى تَكُوْنَ مِثْلَ الْجَبَلِ

“Barangsiapa bersedekah dengan sebutir kurma dari hasil usaha yang baik -dan Alloh tidak akan menerima kecuali yang baik- maka Alloh akan menerima dengan tangan kanan-Nya, lalu mengembangkan untuk pemiliknya (yang berinfak) sebagaimana salah seorang kalian mengembang biakkan anak kuda atau anak untanya, sampai harta itu menjadi sepenuh bukit”. (HR. Bukhori)

7. MERIANG:
“MENENGOK” ISTRI ATAU SUAMI JARANG

Salahsatu hak pasangan yang jadi kewajiban bagi pasangan lainnya yang mesti ditunai oleh masing-masing pasangan adalah kebutuhan badaniyah.
Maka jika hal ini diabaikan akan menjadi celah keretakan. Makanya Allah memerintahkan dalam Al-Qur’an:

فَإِذَا تَطَهَّرۡنَ فَأۡتُوهُنَّ مِنۡ حَيۡثُ أَمَرَكُمُ ٱللَّهُۚ

“..Apabila mereka (istri) telah bersuci (mandi besar) maka “datangilah” mereka itu (istri) di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu..” (QS Al-Baqarah: 222)

8. TIPES:
TIDAK PEDULI PERASAAN.

Tidak saling pengertian dan tidak peduli perasan masing-masing pasangan akan membuat pasangan saling menyakiti dan tersakiti.
Rasulullah Saw bersabda:

خيركم خيركم لأهله وأنا خيركم لأهلي

“Orang terbaik diantara kamu adalah yang terbaik dalam hal memperlakukan keluarganya, dan aku adalah yang terbaik dalam memperlakukan keluarga.” (HR Ibnu Majah)

9. MALARIA:
MENCARI LAIN PRIA/MENCARI LAIN WANITA.

Penyakit berumah tangga lainnya adalah sifat bosan kepada pasangan. Baik bosan kepada fisiknya, sikapnya dan kebersamaannya. Maka jika tidak bisa menundukan rasa bosan itu.

Akhirnya ada yg sampai berbuat selingkuh dg mencerai atau menggugat cerai. Yang sedang berfikir untuk cerai Takutlah sabda nabi saw:

أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَأَلَتْ زَوْجَهَا طَلاقًا فِيغَيْرِ مَا بَأْسٍ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الْجَنَّة

“Siapa saja wanita yang meminta (menuntut) cerai kepada suaminya tanpa alasan yang dibenarkan maka diharamkan bau surga atas wanita tersebut.” (HR. Abu Dawud)

10. KURAP:
KURANG RAPIH.

Banyak istri dan suami tergoda kepada selain pasangannya gara-gara suami dan istri dirumah tidak memperhatikan kerapihan, kebersihan, kepantasan dan keindahan.

Maka perbaikilah penampilan kita dengan tampil didepan pasangan kita dg tampilan terbaik. Rosul bersabda:

خَيْرُ النِّسَاءِ مَنْ تَسُرُّكَ إِذَا أَبْصَرْتَ، وَتُطِيْعُكَ إِذَا أَمَرْتَ، وَتَحْفَظُ غَيْبَتَكَ فِيْ نَفْسِهَا وَمَالِكَ

“Sebaik-baik isteri adalah yang menyenangkan jika engkau melihatnya, taat jika engkau menyuruhnya, serta menjaga dirinya dan hartamu di saat engkau pergi.” (HR. Thabrani)

11. MUAL:
MENGABAIKAN URUSAN HALAL.

Jika suami/ istri sudah ngaji, sudah umrah, sudah haji dsb tapi masih tetap bermasalah dirumah tangganya.

Maka periksalah kehalalan rizki keluarganya, karena rizki haram pembawaannya panas. Rasul bersabda:

َ لاَ يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحتٍ إلاَّ كَانَتِ النَّارُ أَولَى بِهِ

"Tidaklah daging manusia tumbuh dari barang yang haram kecuali neraka lebih utama atasnya. [HR. Tirmidzi]

12. JERAWAT:
JARANG BERDOA LEWAT SHALAT.

Jangan sepelekan doa supaya kebaikan berumah tangga. Karena doa adalah energi yg menghidupkan keluarga, doa adalah benteng yg melindungi keluarga, doa adalah embun yang akan menyejukan keluarga. Amalkanlah doa ma'tsur dari al-qur'an untuk kebaikan rumah tangga dibawah ini:

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. Al Furqan: 74).

Wal 'Iyadzu Billah

Kamis, 19 September 2024

Anak akan belajar dari kehidupan orang tuanya



Anak akan belajar dari kehidupan orang tuanya 

Jika anak dibesarkan dengan celaan,ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan,ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan,ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi,ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan dorongan,ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian,ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan,ia belajar keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman,ia beajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan dukungan,ia belajar menyenangi dirinya
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan,ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan

Anak-anak kita akan tumbuh sebagaimana kita memperlakukan mereka, sebagaimana ayah dan ibu saling bersikap dan memperlakukan satu sama lain, sebagaimana interaksi orang-orang disekitar mereka. Anak-anak belum paham benar mana yang salah, mana yang benar dan bagi mereka bila sesuatu yang terus menerus mereka amati terus terjadi maka bagi mereka itulah kebenaran.

Di masa 5 tahun awal kehidupannya, anak hanyalah buku dengan halaman-halaman polos yang belum bertuliskan. Anak belum bisa menuliskan sendiri buku kehidupannya. Kitalah -orangtuanya- serta orang dewasa lan yang ada disekitas anak, yang menuliskannya untuk mereka. Kita bisa menuliskannya dengan hal-hal indah dan baik dan anak akan meniru juga cerita yang sama memenuhi buku kehidupannya. Sebaliknya bila kita menuliskan cerita buruk bahkan dengan tulisan yang jelek pula maka anak pun akan mencontoh dan meneruskan tulisan di buku kehidupannya seperti itu.

Mari kita pahami puisi manis ini agar kita selalu ingat untuk selalu memperlakukan anak -anak kita dengan penuh kasih sayang dan persahabatan, agar mereka bisa menemukan cinta dan kebahagiaan dalam kehidupan mereka.

Konsep Ilmu Tauhid Secara Sederhana



Fawaid tentang Ilmu Aqidah dari Sayyidi Dr. Habib Ali Baqir al-Saqqaf, Lc., M.A., dalam kajian kitab “Al-Mufidah” kitab aqidah paling dasar/basic karya Imam Abu Abdillah Muhammad As-Sanusi (w. 895 H) :

1. “Ilmu Aqidah” : Ilmu yang membahas tentang sifat-sifat wajib, mustahil, dan jaiz-nya Allah, sifat wajib, dan mustahil Rasul, dan sam’iyyat.

2. “Ilmu Kalam” : Ilmu yang membuktikan kebenaran aqidah dan membuktikan aqidah yang salah, atau lebih dikenal dengan “Ushuluddin”.

3. “Sifat Wujud Allah” bukanlah sifat tapi ainudz dzat (bentuk dari dzat allah itu sendiri) 

4. Didalam “Sifat Salbiyah”, harus disematkan kata “tidak”, contohnya: Qidam “tidak memilki permulaan”, Baqa’ “tidak memiliki akhir”. Karena sifat ini bukan sesuatu yang real, hanya bisa dijadikan predikat saja.

5. “Sifat Ma’ani” adalah sifat yang real. Adapun “Sifat Nafsiyah” dan “Salbiyah” adalah sifat yang tidak real.

6. “Mukhalafah Lil Hawadist” adalah tidak ada persamaan antara Allah dan makhluknya, dipartikel yang sangat kecil, sekalipun.

7. Jika Allah memilki sifat “Qidam dan Baqa’”, otomatis Allah sudah keluar dalam lingkup waktu.

8. Sifat “Qiyamuhu Binafsihi” adalah sifat yang membuktikan bahwa Allah itu adalah dzat, bukan aradh (sifat). Kelompok Nashrani meyakini bahwa Allah merasuk kepada jiwa Nabi Isa’. Berarti mereka meyakini bahwa Allah adalah aradh. Karena, tidak ada yang bisa merasuk kecuali itu adalah aradh.

9. Termasuk yang menganggap Allah itu sifat adalah kelompok Syi’ah Isma’iliyyah. Mereka menganggap bahwa Allah itu merasuk kepada imam mereka, sehingga imam mereka bisa menta’wil Al-Qur’an sesukanya.

10. Jika Allah adalah sifat, bukan dzat, maka Allah membutuhkan dzat lain untuk menampakkan kewujudannya. Jelas itu tidak layak dinisbahkan kepada-Nya.

11. (1) itu bukan bilangan. Dianggap bilangan adalah (2) sampai seterusnya. Ini disebut sebagai konsep “Wahdaniyyat”.

12. Sifat “Qudrah”, “Iradah”, dan “Ilmu”, memilki keterkaitan didalamnya. Mula-mulanya Allah sudah mengetahui berbagai posibility (ilmu), lalu mentarjih salah satunya (iradah), kemudian menciptakan (qudrah).

13. 3 sifat diatas tidak mungkin terjadi kecuali kepada dzat yang maha hidup “Hayat”. Maka, bisa kita ambil kesimpulan bahwa sifat Qudrah, Iradah, Ilmu, dan Hayat adalah sifat yang satu diantara yang lainnya saling membutuhkan.

14. Keeempat sifat diatas adalah pure aqly. Tanpa ada penjelasan dari seorang nabi pun, sifat itu mampu dipahami oleh akal. Contoh dengan cara melihat alam semesta ini, melalui indra akal.

15. Sifat “Sama’ dan Bashar”-nya Allah itu terlepas dari sifat Ilmu. Ini menurut pendapat yang kuat dari madzhab Ahli Sunnah.

16. Allah dapat mendengar sesuatu yang terlihat, juga dapat melihat sesuatu yang terdengar. Berbeda dengan mahluk-Nya.

17. Menurut pendapat yang meyakini bahwa sifat “Sama’ dan Bashar” masuk kepada “Sifat Ilmu”, mereka meyakini bahwa “Sifat Ma’ani” itu hanya ada 5 saja.

18. Kenapa ilmu ini disebut “Ilmu Kalam”? Karena pembahasan “Sifat Kalam” adalah pembahasan tersulit, hingga terdapat perpecahan antara mu’tazilah dan ahli sunnah pada abad ke 2 H.

19. Ada pula yang menyebutkan karena ilmu ini harus banyak berdiskusi. Tidak cukup hanya sekedar transfer ilmu saja.

20. “Sifat Kalam” pada diri manusia menunjukkan bahwa dirinya memilki suara hati (kalam nafsi). Manusia akan mengeluarkan suara hatinya dengan cara mengeluarkan suara dan kata (kalam lafdzi).

21. Maka dari itu, setiap hal yang tidak memilki “Sifat Kalam”, niscaya dirinya tidak memiliki suara hati.

22. Sifat-sifat wajib Allah, yang wajib diketahui oleh muslim hanya 20 saja. Sejatinya, sifat-sifat wajib Allah bukan hanya itu saja. Hal itu sebagai upaya rahmat dari Allah SWT kepada hamba-Nya.

23. “Sifat Qudrah, Iradah, Ilmu, Hayat”, adalah sifat aqli, yaitu sifat yang bisa dibuktikan cukup dengan melihat alam semesta dengan menggunakan akal.

24. Adapun “Sifat Sama’, Bashar, Kalam”, adalah sifat naqli. Ketiga sifat ini tidak mungkin di ketahui kecuali dari perantara Rasulullah SAW.

25. “Sifat Ma’nawiyyah” adalah gabungan dari dzat Allah dan “Sifat Ma’ani” yang ada 7 itu. Contohnya: Dzat = Allah, Qudrah = Kuasa (Sifat Ma’ani), menghasilkan satu “Sifat Ma’nawiyyah”, yaitu: Qadiran “Allah yang maha kuasa”.

26. Kenapa harus ada “Sifat Ma’nawiyyah”? Tidak cukup “Sifat Ma’nawi” saja? Karena, jika hanya ada Sifat Ma’ani saja, niscaya dzat-nya tidak ikut tersifati. Ini adalah hujjah Imam Sanusi yang menyatakan sifat Allah ada 20.

27. Imam Ghazali tidak sepakat dengan itu, beliau menyebutkan bahwa sifat wajib Allah hanya ada 13 saja. Tidak ada yang namanya “Sifat Ma’nawiyyah”.

28. Oleh karena itu, ada perbedaan diantara “mendengar” dan “maha mendengar”. Yang awal adalah Sifat Ma’ani, yang kedua adalah Sifat Ma’nawiyyah. Sifat Ma’nawiyyah dalam nahwu mirip dengan isim fail, dimana didalamnya terdapat dzat dan sifat.

29. “Sifat Ma’nawiyyah” adalah sifat diantara ada dan tiada secara kenyataan. Berbeda dengan Sifat Ma’ani, sebuah sifat yang ada, juga berbeda dengan Sifat Nafsiyah dan Salbiyah, sebuah sifat yang tidak ada.

30. “Syabih” : persamaan dari sisi yang sedikit, “Nadzhir” : persamaan dari sisi yang banyak, “Matsil” : persamaan utuh.

31- Secara akal, mungkin saja Allah memasukkan neraka terhadap orang-orang shalih, dan memasukkan surga terhadap orang-orang yang berma’siat. Tapi, Allah punya janji. Janji itu tidak akan diingkari. Namun, ke-tidak mengingkarinya Allah bukan hal yang wajib bagi-Nya, melainkan seseuatu yang muncul dari rahmatnya.

32- “Shidiq” yang merupakan sifat para rasul adalah ucapan mereka yang sesuai dengan kenyataan dan realita. Ini menurut pendapat terkuat ahli sunnah.

33- Ma’na “Sifat Amanah” adalah tidak ada perbuatan rasul yang menyelisihi syari’at, atau terdapat dosa didalamnya.

34- Khilaf diantara Asya’irah dan Maturidiyyah adalah “khilaf fi Furu’ ad-Din”, sehingga khilaf ini tidak membuat kedua kubu itu keluar dari Ahli Sunnah. Berbeda dengan khilaf antara Ahli Sunnah dan Mu’tazilah, atau dengan Syi’ah. Maka khilaf ini adalah “khilaf fi Ushul ad-Din”.

والله أعلم بالصواب

Rabu, 18 September 2024

Perbedaan Usholli dan Nawaitu Dari Sisi Gramatika



Kenapa niat wudhu memakai fiil madhi (nawaitu)
sedangkan niat sholat pakai fiil mudhore (usholli)

JAWABAN :

Menurut imam ibnu Atsir penggunaan (waktu)
paling relavan dalam memberitakan wujudnya
suatu pekerjaan adalah fiil madli (zaman
lampau/sudah terjadi)

Sebab fi'il mudlori' (dengan zaman iqtiqbal) itu
berfaidah menjelaskan suatu keadaan yang akan terjadi dan menghadirkan sebuah gambaran seakan-akan saat itu audien/pendengar menyaksikannya secara langsung (ini hanya terjadi dalam fiil mudlori tidak dalam fiil madli)

Reff : Al-Qodiyaniyah hal 1

وقال الثعالبي في كتابه )فقه اللغة(

فصل )في الفعل يأتي بلفظ الماضي وهو مستقبل وبلفظ
المستقبل وهو ماض( أما اﻷول فمثل له بقوله تعالى )أتى
أمر الله فلا تستعجلوه( والثاني بقوله تعالى )فلم تقتلون
أنبياء الله من قبل( وقوله تعالى )واتبعوا ما تتلو الشياطين(
أي ما تليت

وقال ابن اﻷثير في المثل السائر إعلم أن الفعل المستقبل
إذا أتي به في حالة اﻹخبار عن وجود الفعل، كان ذلك أبلغ
من اﻹخبار بالفعل الماضي وذلك ﻷن الفعل المستقبل
يوضح الحال التي يقع فيها ويستحضر تلك الصورة حتى كأن
السامع يشاهدها، وليس كذلك الفعل الماضي

إلى أن قال عطف المستقبل على الماضي ينقسم إلى
ضربين أحدهما بلاغي وهو إخبار عن ماض بمستقبل والآخر
غير بلاغي وليس إخبارا بمستقبل عن ماض وإنما هو
مستقبل دل على معنى مستقبل غير ماض ويراد به أن ذلك
الفعل مستمر الوجود

﴿القاديانية - سليمان الظاهر العاملي - الصفحة ١﴾

Fokus pada ibarot dibawah ini

وقال ابن اﻷثير في المثل السائر إعلم أن الفعل المستقبل
إذا أتي به في حالة اﻹخبار عن وجود الفعل كان ذلك أبلغ
من اﻹخبار بالفعل الماضي وذلك ﻷن الفعل المستقبل
يوضح الحال التي يقع فيها ويستحضر تلك الصورة حتى كأن
السامع يشاهدها وليس كذلك الفعل الماضي

Penggunaan fiil mudlore' dengan dilalah tajaddud
(pembaruan) dan istimror (berkelanjutan) tidak
diragukan lagi seakan-akan pendengar di ajak
hadir dan berinteraksi bersama sama mutakallim
menyaksikan apa yang telah dilakukan

Pengunaan fiil mudlori ini lebih banyak dibandikan
fiil madli

الى ان قال وذلك ﻷن دلالة الماضي اﻷصل فيها اﻹنقطاع
عن الوجود المستمر ولذلك يعبر عنه النحويون بانه ما دل
على حدث وقع وانقطع قبل زمن التكلم

(Sampai pada komentari) Asal dilalahnya fiil madli
adalah INQITHO' (terputus) dari wujudnya
pekerjaan yang (berkelanjutan)

Oleh karna itu ulama nahwu menyatakan bahwa
fiil madli itu


ولا شك ان استعمال المضارع بدلالته على التجدد
واﻹستمرار يجعل السامع يستحضر المشهد ويتفاعل معه
اكثر من استعمال الماضي


"fi'il yang menunjukkan waktu yang telah terjadi &
waktunya terputus sebelum pembicaraan"

وهذا غير مراد في حكاية الله كيفية امره ﻹبراهيم ﻷنه لو قيل
اني رايت لصدق هذا التعبير عن وجوده مرة واحدة في الزمن
)6( ولكن الرؤيا تكررت اكثر من مرة ثم صار اﻷمر بالذبح بعد
الفداء بالكبش سنة حتى اﻷن فاﻷية علة ذلك غاية في
البلاغة

المرجع حقائق الاسلام في موجهة شبهات المشككين د.
محمود حمدي زقروق المجلس الاعلى للشئون اﻹسلامية
القاهرة ط 2 1425 هجرية / 2004 ماسهية ص 223-224
بتصرف يسير

Kasus diatas bukan yang dikehendaki firman Allah
pada ayat yang menceritakan Kayfiyah Allah
memerintah nabi ibrohim

اني رأيت اﻷية

Artinya : Aku bermimpi

Pada kasus penggalan ayat ini benar

Wujudnya mimpi memang hanya terjadi 1 kali
dalam satu waktu , akan tetapi kejadiannya
berulang ulang lebih dari satu kali dalam waktu
yang berbeda , kasus diatas kemudian jadi
perintah penyembelehan nabi ibrohim pada nabi
isma'il

Setelah Allah memberikan tebusan domba sebagai
ganti penyembelehan

Maka hukum itu berlaku hukum sunnah hingga
sekarang 

Ayat diatas termasuk dari bagian ayat yang
memiliki bahasa yang sangat tinggi

Reff : Haqoiqul islam hal 223-224

Catatan penting : 👇🏽

اصلي فرض الصبح ركعتين فرضا لله تعالى

Artinya : Saya mau melaksanakan sholat fardlu
subuh 2 rokaat karna Allah Ta'ala

(Contoh fiil mudlori') diatas 👆🏼

A. Jika Sami' (pendengar) nya Allah maka seakan
akan orang yang sholat berusaha menjelaskan
penghambaan yang akan dilakukukan disaksikan
oleh Allah dan mengajak berinteraksi langsung
denganya (Allah)

2. Jika sami' (pendengar) nya manusia (contoh
sebagai imam) maka si imam mengajak si
makmum ikut andil menggambarkan apa yang
akan dikerjakan dan seakan akan simakmu ikut
andil berinteraksi kepada bersama sama dengan
imam

3. Jika sami' (pendengar) nya diri sendiri maka
seakan akan dia berusaha mengajak dirinya
sendiri ikut menghadirkan gambaran sholat dan
berinteraksi dengan Allah

نويت الوضوء لرفع الحدث الاصغر فرضا لله تعالى

Artinya : aku berniat wudlu' karna untuk
menghilangkan hadats kecil karna Allah taala

Contoh tersebut memakai fiil madli disamping
karna berfaidah

Orang yang niat wudlu' melakukan niatnya
sebelum melakukan wudlu' dan disaat wudlu'
niatnya sudah tidak diucapkan (INQITHO') sebab
fiil madli juga berfaidah tahaqquqi wuqu'
(memastikan terjadi) melakukan suatu pekerjaan

Wallahu A'lam 


Cara Membentuk Karakter Anak



Karakter Anak, Dibentuk atau Terbentuk?

Setelah si kecil berusia 3 tahun,  kita akan bisa melihat karakter mereka makin nyata.  ada yang pendiam, ada yang rewel dan cengeng,  ada yang penurut ada juga yang senang membantah.  Terhadang kita bertanya,  kok dia seperti itu sih sifatnya,  ngikut ayah atau bundanya ya?  Hmmmm,  sebenarnya karakter atau kumpulan sifat anak itu dibentuk atau terbentuk dengan sendirinya sih?

Kedua-dua pendapat itu benar.  Seperti kita ingat,  teori psikoanalisa selalu percaya bahwa anak lahir seperti kertas putih dan karenanya orangtua yang membesarkannyalah yang akan menuliskan sifat dan karakter si anak.  Bila orangtua menuliskan dengan tulisan bagus, rapih dan penuh warna maka akan baguslah buku si anak,  namun bila sebaliknya maka akan kumal pula buku si kecil.

Orangtua bisa membentuk sifat dan karakter anak akan menjadi seperti apa.  berikut ini adalah 3 hal penting yang harus dilakukan orangtua dalam pola asuh anak terutama dalam pembentukan karakter. 

1. Konsisten.  terapkan pendidikan pengasuhan yang konsisten.  Bila orangtua mau anak selalu jujur maka bila anak berkata jujur harus mendapatkan pujian sebaliknya bila tidak jujur harus ada konsekwensi dan begitu juga untuk semua karakteristik dasar yang mau dibentuk  Konsistensi juga termasuk dalam sikap orangtua yang seharusnya juga mencerminkan apa yang diajarkan pada anak.

2.  Konsekuen.  Setiap pembentukan sifat ataupun perilaku selalu ada konsekuensinya dan anak harus diajarkan tentang hal ini.  Anak harus diberitahu bahwa bila ia melakukan hal yang diminta oleh orangtuanya maka ia akan mendapatkan reward sebaliknya bila tidak melakukan maka akan ada konsekwensinya.  Berikan konsekwensi yang mendidik dan tidak bersifat kekerasan fisik.

3. Berkesinambungan.  Membentuk sifat dan karakter anak tentu saja bukan kerja satu atau dua malam saja.  melainkan sepanjang waktu,  sedikitnya selama 5 tahun pertama yang harus selalu dipantau dan dikuatkan kembali pada tahap perkembangan selanjutnya. 

Nah,  apabila orangtua tidak membentuk karakter anak secara sengaja,  maka secara tidak sengaja karakter anak akan terbentuk dari apa yang diamati anak dari lingkungan sekitarnya.  Teori psikososial mempercayai bahwa karakteristik anak terbentuk dari apa yang diamati dan dipelajarinya dari lingkungan sekitarnya.

Jadi mau pilih mana?  Sungguh-sungguh membentuk karakter mereka atau membiarkannya terbentuk dengan sendirinya?

Adab-adab berdoa

Adab-adab berdoa  Doa berarti memohon kepada Allah subhanahu wa ta'ala terhadap sesuatu yang bersifat baik. Seperti berdoa m...