Pertanyaan:
Apakah boleh tarawih 4 rakaat 1 salaman? Apakah ada solusi pendapat yang memperbolehkan?
Jawab:
Tidak boleh, jika dilakukan secara sengaja, maka batal, jika tidak maka jadi sunnah muthlaq
Untuk solusinya adalah mengikuti pendapat madzhab Hanafi dan Maliki yang menganggap sah, namun makruh
لو صلى أربعاً بتسليمة: لم تصح؛ لأنه خلاف المشروع، بخلاف سنة الظهر والعصر، والفرق بينهما أن التراويح ، لمشروعية الجماعة فيها ، أشبهت الفرائض؛ فلا تغير عما وردت
مغني المحتاج" (3/159).
ﻭﻟﻮ ﺻﻠﻰ ﺃﺭبعا ﺑﺘﺴﻠﻴﻤﺔ ﻟﻢ ﻳﺼﺢ ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻋﺎﻣﺪا ﻋﺎﻟﻤﺎ، ﻭﺇﻻ ﺻﺎﺭﺕ ﻧﻔﻼ ﻣﻄﻠﻘﺎ؛ ﻷﻧﻪ ﺧﻼﻑ اﻟﻤﺸﺮﻭﻉ، ﺑﺨﻼﻑ ﺳﻨﺔ اﻟﻈﻬﺮ ﻭاﻟﻌﺼﺮ ﻛﻤﺎ ﺃﻓﺘﻰ ﺑﻪ اﻟﻤﺼﻨﻒ، ﻭﻓﺮﻕ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ ﺑﺄﻥ التراﻭﻳﺢ ﺃﺷﺒﻬﺖ اﻟﻔﺮاﺋﺾ ﻛﻤﺎ ﻣﺮ.
نهاية المحتاج
Andai ada orang shalat 4 rakaat dengan satu salaman maka tidak sah apabila dilakukan secara sengaja, jika tidak maka menjadi shalat sunnah muthlaq karena tidak sesuai dengan yang disyariatkan, berbeda dengan salat sunnah dzuhur dan asar, perbedaannya shalat tarawih serupa dengan shalat fardu maka tak boleh diubah
فَقَال الْحَنَفِيَّةُ: لَوْ صَلَّى التَّرَاوِيحَ كُلَّهَا بِتَسْلِيمَةٍ وَقَعَدَ فِي كُل رَكْعَتَيْنِ فَالصَّحِيحُ أَنَّهُ تَصِحُّ صَلاَتُهُ عَنِ الْكُل؛ لأَِنَّهُ قَدْ أَتَى بِجَمِيعِ أَرْكَانِ الصَّلاَةِ وَشَرَائِطِهَا؛ لأَِنَّ تَجْدِيدَ التَّحْرِيمَةِ لِكُل رَكْعَتَيْنِ لَيْسَ بِشَرْطٍ عِنْدَهُمْ، لَكِنَّهُ يُكْرَهُ إِنْ تَعَمَّدَ عَلَى الصَّحِيحِ عِنْدَهُمْ؛ لِمُخَالَفَتِهِ الْمُتَوَارَثَ، وَتَصْرِيحُهُمْ بِكَرَاهَةِ الزِّيَادَةِ عَلَى ثَمَانٍ فِي صَلاَةِ مُطْلَقِ التَّطَوُّعِ فَهُنَا أَوْلَى.
وَقَالُوا: إِذَا لَمْ يَقْعُدْ فِي كُل رَكْعَتَيْنِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمَةً وَاحِدَةً فَإِنَّ صَلاَتَهُ تَفْسُدُ عِنْدَ مُحَمَّدٍ، وَلاَ تَفْسُدُ عِنْدَ أَبِي حَنِيفَةَ وَأَبِي يُوسُفَ، وَالأَْصَحُّ أَنَّهَا تَجُوزُ عَنْ تَسْلِيمَةٍ وَاحِدَةٍ؛ لأَِنَّ السُّنَّةَ أَنْ يَكُونَ الشَّفْعُ الأَْوَّل كَامِلاً، وَكَمَالُهُ بِالْقَعْدَةِ وَلَمْ تُوجَدْ، وَالْكَامِل لاَ يَتَأَدَّى بِالنَّاقِصِ (1) .
وَقَال الْمَالِكِيَّةُ: يُنْدَبُ لِمَنْ صَلَّى التَّرَاوِيحَ التَّسْلِيمُ مِنْ كُل رَكْعَتَيْنِ، وَيُكْرَهُ تَأْخِيرُ التَّسْلِيمِ بَعْدَ كُل أَرْبَعٍ، حَتَّى لَوْ دَخَل عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ بِتَسْلِيمَةٍ وَاحِدَةٍ فَالأَْفْضَل لَهُ السَّلاَمُ بَعْدَ كُل رَكْعَتَيْنِ (2) .
________________
[مجموعة من المؤلفين، الموسوعة الفقهية الكويتية، ١٤٥/٢٧]
Ulama Mazhab Hanafi mengatakan: Jika seseorang shalat Tarawih seluruhnya (20 rakaat) dengan satu salam dan duduk (tasyahud) setiap dua rakaat, maka pendapat yang sahih adalah sah shalatnya dari kesemuanya. Karena dia telah melakukan seluruh rukun dan syarat shalat; Sebab memperbaharui takbiratul ihram setiap dua rakaat bukanlah syarat menurut Ulama Hanafi, namun dimakruhkan jika dilakukan dengan sengaja menurut pendapat yang sahih menurut mereka. Karena bertentangan dengan apa yang diwariskan (ulama salaf), dan pernyataan mereka tentang dimakruhkannya menambahkan lebih dari delapan rakaat dalam shalat sunnah, maka pada shalat tarawih itu lebih utama.
Ulama Hanafi berkata: Jika dia tidak duduk setiap dua rakaat dan mengucapkan satu salam, maka shalatnya batal menurut Muhammad (murid Abu Hanifah), dan tidak batal menurut Abu Hanifah dan Abu Yusuf. Yang lebih sahih adalah diperbolehkan dengan satu salam; Sebab sunnahnya adalah shalat pasangan yang pertama itu harus sempurna, dan sempurnanya itu dengan duduk, namun tidak ada salam, dan yang sempurna tidak terpenuhi dengan yang kurang.
Ulama Maliki mengatakan: Disunnahkan bagi orang yang shalat tarawih untuk mengucapkan salam setiap dua rakaat, dan dimakruhkan menunda salam setelah setiap empat rakaat, bahkan jika dia masuk empat rakaat dengan satu salam, dan yang lebih utama dia mengucapkan salam setiap dua rakaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar