Selasa, 30 April 2024

Tatacara Pakai Mukenah Potong Agar Shalatnya Tidak Batal

 



Di dalam salat, aurat perempuan yang harus ditutup adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Syekh Ibnu Qasim al-Ghazi menjelaskan dalam kitab Fath al-Qarib sebagai berikut:


وَعَوْرَةُ الْحُرَّةِ فِي الصَّلَاةِ مَا سِوَى وَجْهِهَا وَكَفَيْهَا ظَهْرًا وَبَطْنًا إِلَى الْكُوْعَيْنِ


 “Aurat perempuan merdeka dalam salat ialah seluruh badan kecuali wajah dan kedua telapak tangan, baik luar maupun dalam, sampai pergelangan tangannya.” (Lihat: Ibnu Qasim al-Ghazi, Fath al-Qarib, [Beirut: Dar Al-Minhaj, 2019] hlm. 122)


Yang menjadi salah satu tradisi di sekitar kita adalah menggunakan mukena sebagai media penutup aurat perempuan ketika salat, salah satunya ialah mukena potongan atau sambungan. Sebagai mana fungsinya sebagai penutup aurat, penggunaan mukena potongan perlu diperhatikan. Sebab bagian lengan wanita yang salat akan terlihat dari arah bawah ketika posisi rukuk atau takbir jika menggunakan mukena potongan.


Dalam kasus demikian, ulama Mazhab Syafi’i menghukumi salatnya batal. Sebab pada kasus tersebut ada aurat yang terbuka. Sebagaimana penjelasan Sayyid Abdurrahman al-Masyhur dalam kitab Bughyah al-Mustarsyidin berikut:


لَوْ رُؤِيَ صَدْرُ الْمَرْأَةِ مِنْ تَحْتِ الْخِمَارِ لِتَجَافِيْهِ عَنِ الْقَمِيْصِ عِنْدَ نَحْوِ الرُّكُوْعِ أَوِ اتَّسَعَ الْكَمُّ بِحَيْثُ تُرٰى مِنْهُ الْعَوْرَةُ بَطَلَتْ صَلَاتُهَا


“Apabila dada wanita terlihat dari bawah bajunya yang longgar ketika posisi rukuk atau lengan baju yang lebar sehingga terlihat aurat dari sela-selanya, maka salat wanita tersebut batal.” (Lihat: Abdurrahman al-Masyhur, Bughyah al-Mustarsyidin, hlm. 85)

Hal ini juga berlaku pada nampaknya pergelangan tangan saat diangkat, betis dan telapak kaki saat sujud. Dalam Hasyiah Jamal; 1/411 disebutkan :


(قوله غير وجه وكفين ) شمل ما لو كان الثوب ساترا لجميع القدمين وليس مماسا لباطن القدم فيكفي الستر به لكون الأرض تمنع إدراك باطن القدم فلا تكلف لبس نحو خف خلافا لما توهمه بعض ضعفة الطلبة لكن يجب تحرزها في سجودها وركوعها عن ارتفاع الثوب عن باطن القدم فإنه مبطل فتنبه له ا هـ ع ش على م ر


Oleh karena itu, bagi para perempuan muslimah hendaklah berhati-hati dan memperhatikan apakah auratnya dalam salat terlihat atau tidak.

Jika terpaksa menggunakan mukena potongan, cara untuk mengantisipasinya adalah dengan mengenakan pakaian lengan panjang sebelum memakai mukena potongan atau sambungan. Hal tersebut ditujukan untuk mengantisipasi adanya aurat yang terlihat dari arah bawah ketika rukuk atau takbir. 


Dan juga dalam permasalahan dagu, bahwa ujung dagu yang berada di bawah tulang rahang masih tergolong anggota wajah yang wajib ditutupi dalam madzhab Syafi’i. Berbeda halnya dengan madzhab Hanafi dan Maliki yang mengatakan terbukanya ujung dagu tidak menyebabkan batalnya salat. Syekh Ismail Zein menjelaskan: 


اِنْكِشَافُ مَا تَحْتَ الذَّقَنِ مِنْ بَدَنِ الْمَرْأَةِ فِي حَالِ الصَّلَاةِ وَالطَّوَافِ يَضُرُّ فَيَكُوْنُ مُبْطِلًا لِلصَّلَاةِ وَالطَّوَافِ ... هَذَا مَذْهَبُ سَادَتِنَا الشَّافِعِيَّةِ وَأَمَّا عِنْدَ غَيْرِهِمْ كَالسَّادَةِ الْحَنَفِيَّةِ وَالسَّادَةِ الْمَالِكِيَّةِ فَإِنَّ مَا تَحْتَ الذَّقَنِ وَنَحْوَهُ لَا يُعَدُّ كَشْفُهُ مِنَ الْمَرْأَةِ مُبْطِلًا لِلصَّلَاةِ ... وَحِيْنَئِذٍ لَوْ وَقَعَ ذَلِكَ مِنَ الْعَامِيَّاتِ اللَّاِتي لَمْ يَعْرِفْنَ كَيْفِيَةَ التَّقْلِيْدِ بِمَذْهَبِ الشَّافِعِيَّةِ فَإِنَّ صَلَاتَهُنَّ صَحِيْحَةٌ لِاَنَّ الْعَامِي لَا مَذْهَبَ لَهُ وَحَتَّى مِنَ الْعَارِفَاتِ بِمَذْهَبِ الشَّافِعِي إِذَا أَرَدْنَ تَقْلِيْدَ غَيْرِ الشَّافِعِي مِمَّنْ يَرَى ذَلِكَ فَإِنَّ صَلَا تُهُنَّ تَكُوْنُ صَحِيْحَةً


 “Terbukanya bagian di bawah dagu bagi perempuan ketika salat dan tawaf merupakan hal fatal yang dapat menyebabkan batalnya salat dan tawaf...ini dalam madzhab Syafi’i kita. Adapun madzhab selainnya, seperti golongan Hanafi dan Maliki, sesungguhnya terbukanya bagian bawah dagu dan sesamanya bagi perempuan tidak membatalkan salat... Dengan demikian, apabila hal tersebut terjadi pada perempuan awam yang belum mengetahui tata cara mengikuti pendapat madzhab Sya’fi’i, maka salat mereka sah. Karena orang awam tidak memiliki madzhab. Begitu juga bagi perempuan yang mengerti dengan madzhab Syafi’i ketika mereka menghendaki untuk mengikuti pendapat selain Syafi’i. Maka salat mereka juga sah.” (Fatawa Ismail Zein, hlm. 65) .

Pantangan Memposting Pasangan Kita



Mempublikasikan pasangan

وكان بعضهم يمتنع من وصف محبوبه وذكر محاسنه خشية تعريضه لحب غيره له

Sebagian Ulama akan menahan diri untuk mendeskripsikan kekasihnya dan menyebutkan keutamaan kekasihnya karena takut orang lain mengungkapkan rasa cinta terhadap kekasihnya. 

وكثير من الجهال وصف امرأته ومحاسنها لغيره فكان ذلك سبب فراقها له واتصالها به

Banyak orang jahil yang mengumbar pasangan beserta kelebihan-kelebihannya kepada orang lain, dan itulah yang menjadi penyebab keretakan hubungannya dan penyebab perselingkuhan pasangannya dengan orang lain. [Ibnul Qayyim, Raudhotul Muhibbin wa Nuzhatul Musytaqin, halaman 313]

Maka bijak rasanya kalau kita tidak sering posting pasangan, atau paling tidak kita privasi postingan kita, atau kita tutupi/blur agar terlihat lebih privasi

Senin, 29 April 2024

Niat jadi makmum di pertengahan sholat



Pertanyaan:

Bolehkan niat jadi makmum saat pertengahan sholat?


jawab:

Boleh, Namun Makruh


فرع) ولو نوي القدوة منفرد في اثناء صلاته جاز مع الكراهة)


كاشفة السجا ٨٨

Kisah Cacing Tanah Yang Membaca Shalawat

 



Suatu ketika nabi Daud as duduk dan membaca kitab pada tempatnya, tiba-tiba nabi Daud melihat seekor cacing merah di tanah. Terbisik dalam hati Nabi Daud as "Apa gunanya Allah Swt menciptakan cacing di dalam dunia ini"?  Pada ketika itu Allah  SWT mengizinkan kepada cacing tersebut untuk bisa berbicara dengan nabi Daud as. Cacingpun berkata: Wahai Nabi Allah Apakah engkau tahu, ketika datangnya hariku. Allah SWT memberikan ilham kepadaku untuk membaca tasbih seribu kali pada tiap -tiap hari :

سبحان الله والحمد للله ولا اله الا الله , والله أكبر 

Apakah engkau tahu, Ketika datangnya malamku Tuhanku memberi ilham kepadaku untuk bershalawat  seribu kali pada tiap-tiap malam:

اللهم صل علي محمد النبي  الامي وعلي آله وصحبه وسلم

Maka apa yang engkau baca pada malam dan siang harimu sehingga aku bisa mengambil manfaat daripadamu? nabi Daud pun heran atas apa yang di ucapkan oleh cacing tersebut dan menyesal karena menganggap rendah seekor cacing.

Ref: Mukasyafatul Qulub: 10

Minggu, 28 April 2024

Adab Saat Terjadi Mimpi Buruk dan Mimpi Baik



Adab ketika melihat mempi yang menyenangkan, maka bacalah alhamdulillah dan ceritakan pada orang-orang tercinta/ terdekat saja 


Dan ketika melihat mempi yang buruk membaca taawudz, meludah tiga kali dan jangan diceritakan pada siapapun 


Dalam hadis Riwayat Bukhari disebutkan 


الرؤيا الحسنة من الله، فإذا رأى أحدكم ما يحب فلا يحدث به إلا من يحب، وإذا رأى ما يكره فليتعوذ بالله من شر الشيطان، وليتفل ثلاثًا، ولا يحدث بها أحدًا، فإنها لن تضره 


رواه البخاري ٦٥٢٢


Mimpi yang baik adalah berasal dari Allah, maka jika salah seorang diantara kaian bermimpi yang disukainya, jangan menceritakannya selain kepada yang disukai, dan siapa yang bermimpi yang tidak disukainya, hendaklah meminta perlindungan kepada Allah dari kejahatannya dan dari kejahatan setan, dan hendaklah meludah tiga kali dan jangan menceritakannya kepada seorang pun, sebab yang demikian tidak membahayakannya

Cara Ulama Mengembalikan Pemberian Tanpa Menolaknya







(غريبة) روي عن فتح الموصلي رحمه الله أنه جاءته هدية في صرة خمسون دينارا ، فقال : حدثنا عطاء عن النبي ﷺ أنه قال "من أتاه رزق من غير مسألة فرده ، فإنما يرده على الله تعالى" . ثم فتح الصرة وأخذ منها دينارا ورد بقيتها ، والله أعلم .




Diriwayatkan dari Fath al-Mushili, telah datang kepadanya suatu hadiah yang dibungkus dengan kantong sejumlah lima puluh dinar. Ia berkata: telah menceritakan kepada kami 'Atha, dari Nabi Muhammad ﷺ, bahwasanya beliau bersabda: "Barang siapa mendapatkan rezeki tanpa permintaan, maka sebaiknya ditolak. Maka sebenarnya ia mengembalikannya kepada Allah Swt." Lalu al-Mushili membuka kantong dan mengambil satu dinar dan mengembalikan sisanya. Wallaahu a'lam.


📚[An-Nawadir. Hal. 170]

Sabtu, 27 April 2024

Balasan Untuk Orang Berhutang Yang Tak Punya Niatan Bayar



Orang yang berhutang dan tujuannya tidak mau membayar, maka di akhirat akan menghadap allah dengan status Pencuri

    

     أيُّما رجلٍ تَزَوَّجَ امرأةً على ما قَلَّ مِنَ المَهْرِ أوْ كَثُرَ ، ليس في نفسِهِ أنْ يُؤَدِّيَ إليها حقَّها ؛ خَدَعَها ، فماتَ ولمْ يُؤَدِّ إليها حقَّها ؛ لَقِيَ اللهَ يومَ القيامةِ وهوَ زَانٍ ، وأيُّما رجلٍ اسْتَدَانَ دَيْنًا لا يُرِيدُ أنْ يُؤَدِّيَ إلى صاحِبِه حقَّهُ ؛ خَدْعَةً حتى أَخَذَ مالهُ ، فماتَ ولمْ يَرُدَّ إليهِ دِينَهُ ؛ لَقِيَ اللهَ وهوَ سارِقٌ .

    

     الترغيب والترهيب للمنذري ٣/٤٨


قال الشارح:


حثَّ الشَّرعُ الحَكيمُ المُسلِمينَ على الوَفاءِ والصِّدْقِ في المُعامَلاتِ، وبيَّنَ سُوءَ الخيانةِ وعَدَمَ أداءِ الحُقوقِ لأهْلِها ~الى ان قال ~

ثُمَّ قال النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: "وأيُّما رَجُلٍ استَدانَ دَينًا" بأنْ أخَذَ مالًا من غَيرِهِ على سَبيلِ الدَّينِ، "لا يُريدُ أنْ يُؤدِّيَ إلى صاحِبِهِ حقَّهُ؛ خِدْعةً حتى أخَذَ مالَهُ" بأنْ أخَذَ المالَ وانتَفَعَ به، وكانت نِيَّتُه أنْ يَخدَعَ صاحِبَ المالِ، ولا يرُدَّ إليه مالَهُ، "فماتَ، ولم يرُدَّ إليه دَينَهُ؛ لَقِيَ اللهَ وهو سارِقٌ"؛ لأنَّه أخَذَ المالَ بغَيرِ حقِّهِ، ولم يرُدَّه إلى صاحِبِهِ مرَّةً أُخرى، وهذا يُشبِهُ فِعلَ السَّارِقِ، فكان جزاؤُهُ أنَّه يُحشَرُ أمامَ اللهِ وهو سارِقٌ يَومَ القيامةِ.

Paling baiknya amal menurut sayidina Umar



 فقد قال عمر بن الخطاب رضي الله عنه : أفضل الأعمال أداء ما افترض الله تعالى ، والورع عما حرم الله تعالى ، وصدق النية فيما عند الله تعالى

Sayyidina Umar bin Al-Khattab radhiyallahu 'anhu berkata: Amalan yang paling utama adalah menjalankan apa yang diwajibkan oleh Allah SWT, berhati-hati (wara') terhadap apa yang diharamkan Allah SWT, dan memiliki niat yang baik dengan apa yang ada disisi Allah SWT.

إتحاف السادة المتقين بشرح إحياء علوم الدين مرتضى الزبيدي - محمد بن محمد الحسيني الزبيدي ص١١/١٠

Jumat, 26 April 2024

Adzan Ditelinga Bayi



Bagaimana hukumnnya mengadzani telinga bayi yang baru lahir?

Jawab: Sunnah, caranya azan di telinga sebelah kanan, kemudian iqomah disebelah kiri

قال الإمام النووي الشافعي في "المجموع" (8/ 442، ط.  دار الفكر): [السنَّة أن يؤذِّن في أذن المولود عند ولادته، ذكرًا كان أو أنثى، ويكون الأذان بلفظ أذان الصلاة؛ لحديث أبي رافع الذي ذكره المصنف، قال جماعة من أصحابنا: يستحب أن يؤذِّن في أذنه اليمنى ويقيم الصلاة في أذنه اليسرى]

Besar kecilnya amal tergantung niatnya



 وقال بعض السلف:

 رُبَّ عَمَلٍ صَغِيرٍ تُعَظِّمُهُ النِّيَّةُ ، وَرُبَّ عَمَلٍ كَبِيرٍ تُصَغِّرُهُ النِّيَّةُ

Sebagian Ulama Salaf berkata:

Berapa banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya. Dan berapa banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya.


إتحاف السادة المتقين بشرح إحياء علوم الدين مرتضى الزبيدي - محمد بن محمد الحسيني الزبيدي ص١١/١٠

Kamis, 25 April 2024

Suap dan Definisi Dosa Besar



Pertanyaan:

Dalam hadits

الراشي والمرتشي كلاهما في النار

Yang mau saya tanyakan Kenapa Kok finnar, Kok gk pakek Lafadz في الكبائر


Jawab:

 Sebenarnya dengan kalimat 

في النار

Itu sudah mengindikasikan dosa besar

Karena definisi dosa besar adalah dosa yang ada ancamannya.. 

Masuk neraka adalah satu  ancaman yang paling nyata 


{إنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِر مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ} وَهِيَ مَا وَرَدَ عَلَيْهَا وَعِيد كَالْقَتْلِ وَالزِّنَا وَالسَّرِقَة وعن بن عَبَّاس هِيَ إلَى السَّبْعمِائَةِ أَقْرَب

[المحلي، جلال الدين، تفسير الجلالين، صفحة ١٠٥]

Etika Tidur Menurut Al-Ghazali




فإذا أردت النوم، فابسط فراشك مستقبل القبلة، ونم على يمينك كما يضطجع الميت في الحده

"Jika engkau ingin tidur, hamparkan tempat tidurmu dengan menghadap kiblat. Lalu tidurlah diatas sisi kananmu seperti tidurnya mayit di liang kuburnya."

واعلم أن النوم مثل الموت، فكن مستعدا للقائه، بأن تنام على طهارة، وتكون وصيتك مكتوبة تحت رأسك، 

"Ketahuilah bahwa tidur adalah bagaikan kematian dan terjaga adalah bagaikan bangkit. Bisa jadi, Allah meng­genggam ruhmu di malam itu. Maka dari itu, bersiap­-siaplah untuk menghadapinya dengan tidur dalam ke­adaan suci dan usahakan agar wasiatmu telah tertulis di bawah kepalamu."

وتنام تائبا من الذنوب، مستغفرا، عازما على ألا تعود إلى معصية. واعزم على الخير لجميع المسلمين إن بعثك الله تعالى، وتذكر أنك ستضجع في اللحدن كذلك وحيدا فريدا ليس معك إلا عملك، ولا تجزى إلا بسعيك.

"Engkau tidur seraya bertobat dan meminta ampunan dari semua dosa dengan tekad tidak akan berbuat maksiat lagi. Bertekadlah untuk berbuat baik kepada semua muslim jika Allah membangunkanmu. Ingatlah bahwa engkau akan berbaring di liang ku­bur seperti itu seorang diri, hanya ditemani oleh amal­mu. Engkau hanya akan dibalas sesuai dengan amal perbuatanmu itu."

Sumber: Bidayatul Hidayah 

Cara Tahnik pada bayi



Bagaima maksud dari kesunnahan tahnik pada bayi?

Jawab:

Tahnik yaitu memamah kurma atau sesuatu yang manis (kalau tidak ada kurma) pada mulut bayi sampai masuk ke dalam perutnya  

المجموع شرح المهذب - (8 / 443)

السنة ان يحنك المولود عند ولادته بتمر بان يمضغه انسان ويدلك به حنك المولود ويفتح فاه حتى ينزل إلى جوفه شئ منه قال أصحابنا فان لم يكن تمر فبشئ آخر حلو 


Rabu, 24 April 2024

Menjual Al-Quran Pada Non Muslim

 


Pertanyaan:
Bolehkah menjual Al-Qur'an Kepada orang Kafir?


Jawaban:


Tidak boleh menjual kepada orang kafir, berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma bahwa "


نهى أن يسافر با القرآن إلى أرض العدو"


Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam Melarang untuk bepergian membawa Al-Qur'an ketempat musuh"


Dalam riwayat lain terdapat tambahan redaksi,


مخافة أن ينا له العدو "


Karena dikhawatirkan musuh mengambilnya"


Dalam riwayat lain lagi disebutkan dengan redaksi,


فإني لاآمن أن يناله العدو "


Karena aku hawatir ia akan diambil oleh musuh"


Al-fadhil bin Ziyad berkata" Saya bertanya kepada Abu Abdillah ( Ahmad bin Hambal): Tentang seorang lelaki yang menggadaikan mushaf pada seorang Ahlu Zimmah, Imam Ahmad berkata"


نهى النبي صلى الله عليه وسلم أن يسافر با القرآن إلى أرض العدو مخافة أن يناله العدو"


Nabi Shalallahu alaihi wasallam telah Melarang untuk bepergian membawa Al-Qur'an ke Daerah musuh karena dikhawatirkan musuh akan mengambilnya"


Imam Nawawi" Para ulama madzhab kami mengatakan bahwa orang kafir tidak dihalangi untuk mendengar Al-Qur'an Namun dilarang menyentuh mushaf. Apakah boleh mengajarkan Al-Qur'an kepadanya? Terdapat dua pendapat dlm hal ini"


Yang kedua"

Tidak dibolehkan, Sebagaimana tidak boleh menjualnya mushaf kepadanya walaupun diharapkan Akan masuk Islam." Dalam tharh al-tasrib disebutkan, Larangan menjual mushaf pada orang kafir, karena ada alasan didalamnya yaitu memberinya kesempatan untuk menghinanya" 

Dan tidak ada perbedaan tentang keharaman hal tersebut"


Apabila dilakukan hal tersebut, maka jual beli tersebut batil, Karena terkadang pelecehan terhadapnya"


Al-Lajnah ad-daimah lil buhut al-ilmiyah No, 14588

Kriteria Orang Terpuji dan teecela menurut Ibnu Rajab



من كثر علمه وقل قوله فهو الممدوح، ومن كان بالعكس فهو مذموم
(فضل علم السلف على علم الخلف ٢٨)

Orang yg banyak ilmunya, sedikit bicaranya dialah orang terpuji, sedangkan orang tercela adalah kebalikannya 

Selasa, 23 April 2024

Bagaimana Cara Melunasi Tanggungan Yang sudah tidak diketahui keberadaan orangnya?



حاشية الجمل ٥/٣٨٨
ثم رأيت فى منهاج العابدين للغزالى أن الذنوب التى بين العباد إما فى المال ويجب رده عند المكنة فإن عجز لفقر استحله فإن عجز عن استحلاله لغيبته أو موته وأمكن التصدق عنه فعله وإلا فليكثر من الحسنات ويرجع إلى الله ويتضرع إليه فى أن يرضيه عنه يوم القيامة .اهـ

“Kemudian aku melihat dalam kitab Minhaj al-‘Aabidiin karya al-Ghozaly dikatakan : Bahwa dosa yang terjadi antar sesama hamba-hamba Allah adakalanya berhubungan dengan harta benda Dan wajib mengembalikan harta tersebut (pada pemilik harta) bila dalam kondisi berkemungkinan, bila tidak mampu karena kefakirannya maka mintalah halal darinya, bila tidak mampu meminta halal karena ketiadaannya atau telah meninggalnya dan (pemilik tanggungan) berkemungkinan bersedekah, maka bersedekahlah dengan atas namanya, dan bila masih tidak mampu maka perbanyaklah berbuat kebajikan, kembalikan segalanya pada Allah, rendahkanlah diri dihadapanNya agar kelak dihari kiamat Allah meridhoi beban tanggungan harta (yang masih belum tertuntaskan)”

Tips Agar Hati Bisa Konsisten & Lurus

 


عَنْ اَنــَسٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ يَـسْتَـقِيْمُ اِيـْمَانُ عَبْدٍ حَتَّى يَـسْتَـقِيْمُ قَـلْـبُهُ، وَ لاَ يَـسْتَـقِيْمُ قَـلْـبُهُ حَتَّى يَـسْتَـقِيْمُ لـِسَانُهُ، وَ لاَ يَدْخُلُ اْلجَنَّةَ رَجُلٌ لاَ يَـأْمَنُ جَارُهُ بِـوَائـِقَــهُ. احمد و ابن ابى الدنيا


Dari Anas RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Tidak akan lurus iman seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tidak akan lurus hatinya sehingga lurus pula lisannya. Dan tidak akan masuk surga orang yang (membuat) tetangganya itu tidak aman dari kejahatannya”.[HR. Imam Ahmad dan Ibnu Abid-Dunya].

Senin, 22 April 2024

Ciri-ciri orang yang sulit menerima hikmah dan ilmu

 


كان يحي بن معاذ رحمه الله تعالى يقول تهوي الحكمة من السماء فلا تنزل على قلب فيه هذه الأربع خصال : الركون إلى الدنيا،وحمل هم غد، وحسد لأخ، وحب شرف على الناس، فمن كان كان فيه خصلة من هذه فلا تدخل قلبه حكمة.

Yahya bin Muadh rahimahullah berkata: Hikmah (ilmu yang mengantarkan pada amal shalih) itu akan turun dari langit dan tidak akan turun ke dalam hati seseorang yang mempunyai empat sifat dibawah ini: 

1. seseorang yang condong hatinya pada dunia, 

2. Seseorang yang dirinya terbebani dengan hari esok, 

3. Seseorang yang rasa iri dengki terhadap sesama, dan

4. Seseorang  yang gila hormat dari manusia.


Maka barangsiapa yang memiliki salah satu dari sifat-sifat diatas, maka hikmah tidak akan masuk ke dalam hatinya.


كتاب: تنبيه الغافلين للامام ابو الليث السمرقندي ص ٢٠٢

Pulsa SOS dan Transaksi Hutang



Pulsa Sos Merupakan jenis transaksi hutang, jika tidak membayar, misal setelah memakai jasa pulsa SOS kita ganti kartu, maka kita tetap punya tanggungan di Akhirat


Dalam sebuah hadis dijelaskan 


Orang yang berhutang dan tujuannya tidak mau membayar, maka di akhirat akan menghadap allah dengan status Pencuri

    

     أيُّما رجلٍ تَزَوَّجَ امرأةً على ما قَلَّ مِنَ المَهْرِ أوْ كَثُرَ ، ليس في نفسِهِ أنْ يُؤَدِّيَ إليها حقَّها ؛ خَدَعَها ، فماتَ ولمْ يُؤَدِّ إليها حقَّها ؛ لَقِيَ اللهَ يومَ القيامةِ وهوَ زَانٍ ، وأيُّما رجلٍ اسْتَدَانَ دَيْنًا لا يُرِيدُ أنْ يُؤَدِّيَ إلى صاحِبِه حقَّهُ ؛ خَدْعَةً حتى أَخَذَ مالهُ ، فماتَ ولمْ يَرُدَّ إليهِ دِينَهُ ؛ لَقِيَ اللهَ وهوَ سارِقٌ .

    

     الترغيب والترهيب للمنذري ٣/٤٨


قال الشارح:


حثَّ الشَّرعُ الحَكيمُ المُسلِمينَ على الوَفاءِ والصِّدْقِ في المُعامَلاتِ، وبيَّنَ سُوءَ الخيانةِ وعَدَمَ أداءِ الحُقوقِ لأهْلِها ~الى ان قال ~

ثُمَّ قال النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: "وأيُّما رَجُلٍ استَدانَ دَينًا" بأنْ أخَذَ مالًا من غَيرِهِ على سَبيلِ الدَّينِ، "لا يُريدُ أنْ يُؤدِّيَ إلى صاحِبِهِ حقَّهُ؛ خِدْعةً حتى أخَذَ مالَهُ" بأنْ أخَذَ المالَ وانتَفَعَ به، وكانت نِيَّتُه أنْ يَخدَعَ صاحِبَ المالِ، ولا يرُدَّ إليه مالَهُ، "فماتَ، ولم يرُدَّ إليه دَينَهُ؛ لَقِيَ اللهَ وهو سارِقٌ"؛ لأنَّه أخَذَ المالَ بغَيرِ حقِّهِ، ولم يرُدَّه إلى صاحِبِهِ مرَّةً أُخرى، وهذا يُشبِهُ فِعلَ السَّارِقِ، فكان جزاؤُهُ أنَّه يُحشَرُ أمامَ اللهِ وهو سارِقٌ يَومَ القيامةِ.

Minggu, 21 April 2024

Tips bagi orang yang tidak bisa jadi wali



من لا يقدر أن يكون من أولياء الله فليكن محبا لأولياء الله مؤمنا بهم فعسى أن يحشر مع من احب. ( الامام الغزالي)


Barangsiapa yang tidak bisa menjadi para wali Allah, maka hendaknya mencintai para wali Allah dan mengimani (adanya) mereka. Barangkali orang tersebut kelak di akhirat digiring bersama orang yang dicintai.

Ihya' Ulumuddin 4/358

Semua Aktifitas Akan Diminta Pertanggung Jawabannya Kelak

 


عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: "يَا مُعَاذُ، إِنَّ الْمُؤْمِنَ يُسْأَلُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَنْ جَمِيعِ سَعْيِهِ، حَتَّى عَنْ كُحْل عَيْنَيْهِ، وَعَنْ فُتَاتِ الطِّينَةِ بِأُصْبُعَيْهِ وَعَن لَمسِ ثَوبِ أَخِيهِ.


Dari hadis Muadh bin Jabal radhiyallahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda kepadaku: "Wahai Muadh, orang mu'min akan ditanya pada hari kiamat atas segala usahanya, bahkan dari celak pada kedua matanya, butiran tanah liat (debu) yang tersisa di kedua jarinya, dan sentuhan pada pakaian saudaranya


كتاب: رواه أبو نعيم في الحلية (١٠/٣١) من طريق إسحاق بن أبي حسان عن أحمد بن أبي الحواري به، و جمال الدين الحبيشي في البركة ص ١٤٢

Sabtu, 20 April 2024

Silaturrahim Dan Semua Manfaatnya



 واعلم بِأَنَّ فِي صِلَةِ الرَّحِمِ عَشْرَ خِصَالٍ مَحْمُودَةٍ، أَوَّلُهَا أَنَّ فِيهَا رِضَا اللَّهِ تَعَالَى، لِأَنَّهُ أَمَرَ بِصِلَةِ الرَّحِمِ.

وَالثَّانِي: إِدْخَالُ السُّرُورِ عَلَيْهِمْ.

وَقَدْ رُوِيَ فِي الْخَبَرِ أَنَّ أَفْضَلَ الْأَعْمَالِ إِدْخَالُ السُّرورِ عَلَى الْمُؤْمِنِ.

وَالثَّالِثُ أَنَّ فِيهَا فَرَحَ الْمَلَائِكَةِ لِأَنَّهُمْ يَفْرَحُونَ بِصِلَةِ الرَّحِمِ.

وَالرَّابِعُ أَنَّ فِيهَا حُسْنَ الثَّنَاءِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ عَلَيْهِ.

وَالْخَامِسُ أَنَّ فِيهَا إِدْخَالَ الْغَمِّ عَلَى إِبْلِيسَ عَلَيْهِ اللَّعْنَةُ،

وَالسَّادِسُ: زِيَادَةٌ فِي الْعُمْرِ.

وَالسَّابِعُ: بَرَكَةٌ فِي الرِّزْقِ.

وَالثَّامِنُ: سُرورُ الْأَمْوَاتِ. لِأَنَّ الْآبَاءَ وَالْأَجْدَادَ يُسَرُّونَ بِصِلَةِ الرَّحِمِ وَالْقَرَابَةِ.

وَالتَّاسِعُ: زِيَادَةٌ فِي الْمَوَدَّةِ، لِأَنَّهُ إِذَا وَقَعَ لَهُ سَبَبٌ مِنَ السُّرورِ وَالْحُزْنِ يَجْتَمِعُونَ إِلَيْهِ وَيُعِينُونَهُ عَلَى ذَلِكَ، فَيَكُونُ لَهُ زِيَادَةً فِي الْمَوَدَّةِ.

وَالْعَاشِرُ: زِيَادَةُ الْأَجْرِ بَعْدَ مَوْتِهِ لِأَنَّهُمْ يَدْعُونَ لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ كُلَّمَا ذَكَرُوا إِحْسَانَهُ.

Ketahuilah!!

Sesungguhnya dalam Silaturahmi memiliki 10 faedah sebagai berikut:


1. Diridhoi Allah karena Dia memerintahkannya

2. Menggembirkan sanak kerabat, karena amal yang paling utama adalah menggembirakan orang lain.

3. Para malaikat ikut gembira

4. Dipuji sesama muslim

5. Menjengkelkan iblis

6. bertambah umur

7. Rezeki menjadi berkah

8. mereka yang sudah meninggal merasa gembira

9. menambah kasih sayang

10. Bartambah pahala setelah kematian karena mereka yang dikunjungi akan mendoakannya setelah mati.

كتاب: تنبيه الغافلين للامام ابو الليث السمرقندي ص ١٣٨

Kejadian Langka, Niat Puasa Saat Salat




 

Diperbolehkan Niat Puasa Didalam Shalat


Sebagaimana sabda Nabi shalallahu alaihi wasallam, bahwa manusia tempatnya salah dan lupa. Maka dari itu, pasti diantara kita ada yang sering merasakan, ketika mau puasa, baik puasa sunah ataupun fardhu, lupa niat puasa, dan baru teringat ketika sedang shalat. Lalu bagaimana hukum niat puasa didalam shalat? Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitabnya Kasyifatus Saja mengatakan:


و يعلم من كون محلها ما ذكر أنه لو نوى الصوم بقلبه فى أثناء الصلاة صحت نيته


Dan telah diketahui bahwasanya tempat niat adalalah dalam hati, sehingga apabila ada seseorang berniat melakukan puasa dalam hatinya ditengah-tengah sholat maka sah lah niatnya [Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani, kitab Kasyifatus Saja, 117]


Akan tetapi niat tersebut hanya berlaku pada puasa sunah atau puasa fardhu, tetapi bukan pada waktu shalat Subuh. Karena dalam puasa fardhu, walaupun puasa qodho Ramadhan misalnya, itu diwajibkan niat pada malam hari, dan tidak sah niat setelah terbit fajar. Sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ibnu Hajar Al-Haitami:


فَيَجِبُ اقْتِرَانُهَا بِفِعْلِ الشَّيْءِ الْمَنْوِيِّ إلَّا فِي الصَّوْمِ فَلَا يَجِبُ فِيهِ الِاقْتِرَانُ بَلْ لَوْ فَرَضَ وَأَوْقَعَ النِّيَّةَ فِيهِ مُقَارِنَةً لِلْفَجْرِ لَمْ يَصِحَّ لِوُجُوبِ التَّبْيِيتِ فِي الْفَرْضِ


“Maka wajib menggabungkan niat dengan pekerjaan (ibadah) yang diniatkan tersebut. Kecuali dalam hal puasa. Dalam puasa menggabungkan niat itu tidak wajib, bahkan jika niat puasa Ramadhan dilakukan bersamaan dengan munculnya fajar maka hukumnya tidak sah sebab wajib niat pada malam hari didalam puasa fardhu. [Imam Ibnu Hajar Al Haitami, Tuhfatul Muhtaj fi Syarhi Minhaj, Juz 2, Hal. 341].

Sumber: Ust. Riyadul Jinan

Kajian Maulid Ad-Diba'i: Waktu yang Tepat Untuk Bermunajat



Kajian Maulid Ad-Diba'i: Waktu yang Tepat Untuk Bermunajat


(Transkrip Kajian Sirah Nabawiyah Maulid Ad-Diba'i Eps. IX, 10 Syawal 1445 / 19 April 2024) 


Oleh: Ibnu Imron*


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 

Bismillahirrahmanirrahim



إِنَّ الْحَمْدَ ِللَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا اللَّهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

سبحانك لا علم لنا الا ما علمتنا انك انت العليم الحكيم وتب علينا انك انت التواب الرحيم، رب اشرح لي صدري ويسر لي أمري واحلل عقدة من لساني يفقهوا قولي


Prolog


 يَنْزِلُ فِيْ كُلِّ لَيْلَةٍ اِلٰى سَمَآءِ الدُّنْيَا وينادي هل من مستغفر هل من تائب 

هل من طالب حاجة فانيله المطالب 



Setiap malam turun ke langit dunia dan memanggil adakah malam ini yang memohon ampun serta bertaubat?  Adakah yang meminta hajat? Akan aku kabulkan permintaannya


Pembahasan

 


يَنْزِلُ فِيْ كُلِّ لَيْلَةٍ اِلٰى سَمَآءِ الدُّنْيَا


Setiap malam turun ke langit dunia



Ini sudah kami bahas pada edisi sebelumnya, ringkasnya: Redaksi di atas merupakan Iqtibas atau petikan redaksi dari hadis Shahih Bukhari Muslim yang berbunyi


ينزل ربنا كل ليلة إلى سماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل الأخير ويقول من يدعوني فأستجيب له من يسألني فأعطيه من يستغفرني فأغفر له


Tuhan kita turun  ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir, Dia berfirman, 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku berikan, siapa yang minta ampun kepada-Ku akan Aku ampuni

[HR: Al-Bukhari no. 1145 dan Muslim, no. 1261]


Kata Yanzilu makna aslinya adalah turun 


النُّزول، بالضَّمّ: الحُلول وَهُوَ فِي الأصلِ انحِطاطٌ من عُلو

[مرتضى الزبيدي، تاج العروس، ٤٧٨/٣٠]


Dalam Redaksi tersebut tidak bisa diartikan secara lahiriah karena akan terjadi Tasybih (Menyerupakan Allah pada Makhluk)


Maka ada dua cara menanggapinya, jika mengikuti Ulama Khalaf maka dita'wil dengan makna Turun Rahmatnya atau turun malaikat yang diutus oleh Allah dll


Namun ulama pendapat Ulama salaf berbeda, mereka tidak mengartikan turun seperti yang kita tahu dengan kata lain menyucikan allah dari makna Dzahirnya (Tahzih) beserta mengimani dan menyerahkan makna hakikatnya kepada Allah (Tafwid) 


في كل ليلة


Kulli tersebut bermakna istighraq, artinya mencangkup semuanya, kalau kulli itu masuk pada isim Makrifat maka bermakna 


استغراق لأجزاء مادخلت عليه


Mencangkup pada keseluruhan juz (bagian) nya


Kalau masuk pada isim nakirah maka bermakna 


استغراق لجزئيات مادخلت عليه


Mencangkup pada keseluruhan juziyah afrad-nya, 


Simpelnya begini, jika kita mengatakan 


كل الليلة


Memakai al (makrifat) maka bermakna keseluruhan malam, namun jika kita mengatakan 


كل ليلة


Dengan tanpa al dalam artian nakirah, maka bermakna setiap malam. 


Kita lanjut, 


الليل

Kata al-Lail punya makna:


ما يَعقُب النهارَ من الظَّلام، وهو من مَغرِب الشمس إلى طلوعها. و - في لسان الشرع: من مَغرِبها إلى طلوع الفجر. ويقابل النَّهارَ 


Waktu gelap yang terjadi mulai setelah terbenamnya matahari sampai matahari terbit kembali, sedangkan secara syara waktu mulai terbenamnya matahari hingga waktu subuh


الى سماء الدنيا


ila di situ adalah huruf jer yang bermakna intihaul ghayah fil makan atau tempat yang menjadi batas akhir, seperti dalam Alfiyah Ibnu Malik 


للانتها حتى ولام والى 


Selanjutnya, sama' ad-dunya, kata sama' adalah setiap hal yang menaungi kita, oleh karenanya atap rumah disebut sama' karena menjadi benda yang menaungi rumah itu




(و) السَّماءُ: كُلُّ مَا عَلاَكَ فأَظَلَّكَ، وَمِنْه (سَقْفُ كلِّ شيءٍ، وكُلُّ بَيْتٍ) سَماءٌ

[مرتضى الزبيدي، تاج العروس، ٣٠١/٣٨]


Sedangkan dunya adalah muannas dari adna, yang artinya adalah yang paling dekat, seperti dalam al-Qur’an 


إِذْ أَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوَى

[الانفال 42]


Berarti samaid dunya di sini adalah langit yang terdekat dan bisa dilihat dari bumi


فلفظ (الدنيا) تأنيث (الأدنى) وهو من الدنو أو الدناءة، ولذا يدل تعبير (السماء الدنيا) هنا على الطبقة الأقرب أو الأسفل من آفاق


وينادي هل مستغفر هل من تائب


Yunadi berasa dari kata nida artinya memanggil dengan suara keras 


المعجم الوسيط - (2 / 912)

 دعاه وصاح بأرفع الأصوات



Jika dilihat dari riwayat lain, bahwasanya yang dimaksud memanggil di sini adalah mengutus malaikatnya untuk memanggil atau memeng waktu tepat untuk meminta-minta pada allah, seperti dalam redaksi hadis di bawah ini [HR: An-Nasai no 10316] 


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم " إن الله يمهل حتى يمضي شطر الليل الأول، ثم يأمر مناديا ينادي ويقول: هل من دل يستجاب له، هل من مستغفر يغفر له، هل من سائل يعطى؟ 


Mustaghfir diambil dari istaghfara, yang bermakna thalabul maghfirah, minta ampunan


Gafara disini beda dengan afa, kalau afa diampuni dan tak ada imbalan pahala, kalau ghafara diampuni dan dapat imbalan pahala


الفروق اللغوية - (1 / 363)

الفرق بين العفو والمغفرة قد فرق بينهما بأن العفو: ترك العقاب على الذنب، والمغفرة: تغطية الذنب بإيجاب المثوبة.

ولذلك كثرت المغفرة من صفات الله تعالى دون صفات العباد


Gafara makna asalnya adalah as-satru, karena orang yang diampuni  kesalahannya ditutupi dan tidak diperlihatkan kepada para makhluk nanti di hari kiamat


Taib adalah isim fail dari taubat yang berarti kembali kepada alllah dari kemaksiatannya


المعجم الوسيط - (1 / 90)

( تاب )

توبا وتوبة ومتابا وتابة رجع عن المعصية فهو تائب 


Kemudian

هل من طالب حاجة فانيله المطالب


Thalib dambilkan dari kata thalaba artinya hamma bi tahsilihi, sangat ingin mendapatkannya


المعجم الوسيط - (2 / 561)

( طلبه )

طلبا هم بتحصيله أو التمسه واراده ويقال طلب له شيئا وإليه كذا سأله إياه


Hajat artinya butuh atau barang yang dibutuhkan, misal zaid butuh uang, uangnya atau keadaan butuhnya itulah yang disebut hajat


 إِنّ الحاجَةَ تُطْلَقُ على نَفْسِ الافْتِقَار ، وعلى الشيْءِ الذي يُفْتَقَرُ إِليه  


Unilahu berasal dari anala (asalnya nawala) yang artinya memberi atau nayala artinya mendapatkan apa yang dimaksud

المعجم الوسيط - (2 / 964)

( أنال ) المعدن أصيب فيه أو منه شيء وفلانا الشيء أعطاه إياه

تهذيب كتاب الأفعال - (3 / 109)

( ناله ) نولا و ( أناله ) أعطاه نوالا وهو العطاء    

المصباح المنير في غريب الشرح الكبير - (2 / 632)

 نَالَ من باب تعب ( نَيْلا ) بلغ منه مقصوده


Matholib disini merupakan jamak dari mathlab yang bershighat Masdar atau Zaman Makan, yang artinya hal yang dicari dan hal yang dituju 


المصباح المنير في غريب الشرح الكبير - (2 / 375)

( المَطْلَبُ ) يكون مصدرا و موضع



Epilog


Secara keseluruhan Ad-Diba'i menggambarkan bahwa setiap sepertiga malam merupakan waktu yang mustajabah untuk dibuat doa, karena waktu tersebut adalah waktu nyenyaknya tidur, waktu lalai dari mengingat Allah jarang orang yang bangung dalam waktu tersebut, sehingga orang yang menyempatkan diri bermunajat di waktu tersebut merupakan orang yang benar-benar ikhlas dan benar-benar ingin terkabul segala keinginannya 


Dalam dalam al-quran disebutkan:


الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ


(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur

[Ali Imron: 17]


Wallahu A'lam 


*) Penulis adalah konten kreator asal Pasuruan Jawa Timur 


===============

Refrensi:

Milul Awani Syarh Diba'

Tajul Arus

Misbahul Munir

Al-Mu'Jam Al-Wasith

Al-Munabba' li alfadzii Diba'

Diyaul Murobba' Fi Syarhi Maulid Diba

Fathul Bari Syarh Shahih Al-Bukhari

Mu'jamul Washith

Al-Furuq Al-Lughawiyah

Sunan Ibnu Majah

At-Tahri wa at-Tanzil

Tafsir Hadaidur Ruh war Raihan

Jumat, 19 April 2024

TAWADHU TINGKAT LANGIT MBAH MAIMOEN ZUBAIR



TAWADHU TINGKAT LANGIT MBAH MAIMOEN ZUBAIR

Oleh Gus Nanal Ainal Fauz*

Saat kemarin mengantarkan Syaikhna Dr. Abdun Nashir al-Malibari sowan ke Sarang, ada minimal empat dawuh Mbah Maimoen yang sangat berkesan bagi saya. Empat dawuh itu menunjukkan begitu "sundul langit"nya ketawadhuan KH. Maimoen Zubair. Empat dawuh keluar dari lisan mulia beliau dengan alami tanpa ada sedikitpun takalluf (paksaan):
.
1. طال عمري وقل عملي
"Umurku panjang tapi amal baikku sedikit."

Ya Rabb. Jika amal KH. Maimoen Zubair yg telah menghabiskan umurnya untuk khidmah Islam dan Muslimin dianggap sedikit, lalu bagaimana dengan amal kami ini?

2. عمري فوق التسعين، ادع لي أن أموت على دين الإسلام
Kepada Syaikh Abdun Nashir al-Malibari beliau berkata: "Umurku sudah 90 tahun lebih. Tolong doakan agar saya meninggal dalam keadaan membawa agama Islam."

Bayangkan kawan, ulama dan waliyyullah besar ini masih minta didoakan meninggal dengan membawa agama Islam. Padahal, amal kesalehan beliau untuk kemaslahatan umat Islam khususnya muslimin Indonesia sudah tak terhingga. Sungguh betapa tawadhunya beliau seakan tidak menganggap amal baiknya hingga takut meninggal tidak membawa Islam.

2. أنتم صاحب المؤلفات وأنا ما عندي تأليفات
Beliau juga berkata kepada Syaikh Abdun Nashir al-Malibari: "Anda penulis banyak kitab. Sedangkan saya tidak punya karangan apa-apa."

Padahal kita tahu Mbah Maimoen itu punya banyak kitab. Diantaranya adalah Tarajim Masyayikh Sarang, Maslak at-Tanassuk al-Makki, Ta'liqat 'ala Jauharatit Tauhid, dan Ta'liqat 'ala Bad'i al-Amali. Saking tawadhunya, seakan semua kitab itu tidak beliau anggap sebagai karangan ilmiah.

Syaikh Abdun Nashir al-Malibari pun berkata sambil menunjuk kitab Tarajim Masyayikh Sarang: "Lha ini, Kiai. Ini kan tulisan Panjenengan."

Mbah Mun menjawab:

4. إنما هي تراجم، وليس فيه علم.
"Kitab ini hanya kumpulan biografi. Tidak ada ilmunya."

Ya Rabb. Tawadhu' Mbah Maimoen tingkat tinggi. Semoga Allah selalu memberi Mbah Maimoen dan Syaikh Abdun Nashir kesehatan dzahir dan bathin. Dan semoga kita sebagai santri langsung atau santri dari santrinya KH. Maimoen Zubair dapat meneladani akhlak mulia ini.

Sumber: Kiai Nanal Ainal Fauz di Gedung PBNU Jakarta, Rabu 6 Februari 2019 via IbjmArt.com



Tidak meratakan pembagian zakat



Zakat Wajib diratakan pada semua mustahiq, namun Imam Ibnu Ujail berkata: tiga masalah zakat yang difatwakan tidak sesuai dengan al-Madzhab (Syafiiyah): memindah zakat, memberikan zakat satu orang pada satu orang dan memberikan zakat pada satu golongan mustahiq saja  

حاشية العطار على شرح الجلال المحلي على جمع الجوامع ٢/‏٦

وَعِنْدَنَا مَعَاشِرَ الشَّافِعِيَّةِ أَنَّ اللَّامَ لِلْمِلْكِ وَصَرَّحُوا بِهِ فِي كُتُبِ الْفُرُوعِ أَيْضًا وَبَنَوْا عَلَيْهِ وُجُوبَ التَّعْمِيمِ فِي الشَّرَفِ إنْ أَمْكَنَ وَإِلَّا فَلَا يَجُوزُ الِاقْتِصَارُ عَلَى أَقَلَّ مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ كُلِّ صِنْفٍ إلَّا الْعَامِلُ فَإِنَّهُ يَسْقُطُ إذَا قَسَمَ الْمَالِكُ وَيَجُوزُ حَيْثُ كَانَ أَنْ يَكُونَ وَاحِدًا وَفِيهِ مِنْ الْحَرَجِ مَا لَا يَخْفَى وَلِذَلِك قالَ ابْنُ حَجَرٍ فِي شَرْحِ الْعُبَابِ قَالَ الْأَئِمَّةُ الثَّلَاثَةُ وَكَثِيرُونَ يَجُوزُ صَرْفُهَا إلَى شَخْصٍ وَاحِدٍ مِنْ الْأَصْنَافِ

قَالَ ابْنُ عُجَيْلٍ الْيَمَنِيُّ ثَلَاثُ مَسَائِلَ فِي الزَّكَاةِ يُفْتَى فِيهَا عَلَى خِلَافِ الْمَذْهَبِ نَقْلُ الزَّكَاةِ وَدَفْعُ زَكَاةِ وَاحِدٍ إلَى وَاحِدٍ وَدَفْعُهَا إلَى صِنْفٍ وَاحِدٍ اهـ.

Kamis, 18 April 2024

Level Pencari Ilmu dan ahli ibadah di akhirat



Pertanyaan:
 
1. Apakah orang berilmu sedarajat dengan ahli ibadah?

2. Apa perbedaan orang ahli ilmu dan ahli ibadah?

3. Mengapa kita perlu mempelajari ilmu fiqih?

Jawaban:

1. Tidak sederajat, tapi lebih utama orang berilmu daripada ahli ibadah (yang tidak berilmu)

‎أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ عُمَرَ الْمُقْرِئُ , أنا مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ الْآجُرِيُّ , نا أَبُو الْعَبَّاسِ أَحْمَدُ بْنُ مُوسَى بْنِ زَنْجُوَيْهِ الْقَطَّانُ , نا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ الدِّمَشْقِيُّ , نا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ , عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَطَاءٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ , قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ , وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ لَهُمْ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ , إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا , وَلَكِنَّهُمْ وَرَّثُوا الْعِلْمَ , فَمَنْ أَخَذَ» – يَعْنِي: بِهِ – «أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ»

Nabi bersabda: “Keutamaan seorang alim dibanding seorang abid itu seperti keutamaan bulan purnama daripada seluruh bintang-bintang. Ulama itu pewaris Nabi. Nabi itu tidak mewariskan harta seperti dinar dan dirham, akan tetapi mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang telah mengambil ilmunya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak.”

‎أنا أَبُو الطَّاهِرِ عَبْدُ الْغَفَّارِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ جَعْفَرٍ الْمُؤَدِّبُ , أنا عُمَرُ بْنُ أَحْمَدَ الْوَاعِظُ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ بْنِ سَعِيدٍ الطَّالْقَانِيُّ , نا [ص: ١٠٦] عَمَّارُ بْنُ عَبْدِ الْمَجِيدِ , نا مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ الرَّازِيُّ , عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ جَعْفَرِ بْنِ هَارُونَ الْوَاسِطِيِّ , عَنْ سَمْعَانَ بْنِ الْمَهْدِيِّ , عَنْ أَنَسٍ , قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , فَسَأَلَهُ عَنِ الْعُبَّادِ وَالْفُقَهَاءِ , فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ: الْعُبَّادُ أَفْضَلُ عِنْدَ اللَّهِ أَمِ الْفُقَهَاءُ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَقِيهٌ أَفْضَلُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ أَلْفِ عَابِدٍ»

"Ada seorang yang bertanya kepada Nabi tentang ahli ibadah dan ahli fiqih: mana yang lebih utama? Nabi menjawab: “Seorang ahli fiqih itu lebih utama di sisi Allah daripada seribu ahli ibadah.”

2. Ahli ilmu bisa memberi syafa'at kepada orang lain, sedangkan ahli ibadah masuk surga sendiri tanpa bisa memberi manfaat kepada orang lain 

‎أنا عَبْدُ الْغَفَّارِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ جَعْفَرٍ , أنا عُمَرُ بْنُ أَحْمَدَ الْوَاعِظُ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ بْنِ سَعِيدٍ الطَّالْقَانِيُّ , نا عَمَّارُ بْنُ عَبْدِ الْمَجِيدِ , نا مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ الرَّازِيُّ , عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ جَعْفَرِ بْنِ هَارُونَ الْوَاسِطِيِّ , عَنْ سَمْعَانَ بْنِ الْمَهْدِيِّ , عَنْ أَنَسٍ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى لِلْعَابِدِ: ادْخُلِ الْجَنَّةَ , فَإِنَّمَا كَانَتْ مَنْفَعَتُكَ لِنَفْسِكَ , وَيُقَالُ لِلْعَالِمِ: اشْفَعْ تُشَفَّعْ , فَإِنَّمَا كَانَتْ مَنْفَعَتُكَ لِلنَّاسِ “

Nabi bersabda: “Di hari kiamat kelak, Allah berfirman kepada ahli ibadah: masuklah ke dalam surga, karena ibadahmu bermanfaat untuk dirimu sendiri. Namun kepada seorang alim dikatakan: “Beri syafaat kepada yang lain, karena selama ini engkau telah memberi manfaat kepada orang-orang.”

Bahkan ahli ilmu itu jelas tahu tatacara ibadah yang benar dengan niat yang benar pula, sedangkan ahli ibadah (yang tidak berilmu) bisa jadi tidak sah ibadahnya lantaran tidak tahu tatacara ibadah yang benar dan niat yang benar. Akan tetapi, tanggung jawab ahli ilmu jauh lebih berat di sisi Allah dibandingkan ahli ibadah, seperti disebutkan oleh Syaikh Ibnu Ruslan:

وَكُلُّ مَنْ بِغَيْرِ عِلْمٍ يَعْمَلُ # أَعْمَالُهُ مَرْدُوْدَةٌ لاَ تُقْبَلُ
فَعَالِمٌ بِعِلْمِهِ لَمْ يَعْمَلَنْ # مُعَذَّبٌ مِنْ قَبْلِ عُبَّادِ الوَثَن

Semua orang yang beramal ibadah tanpa ilmunya, maka amal-amalnya pasti ditolak dan tidak diterima.
Lalu orang alim yang tidak mengamalkan ilmunya, pasti disiksa sebelum para penyembah berhala.

3. Karena dengan fiqih kita mengerti tatacara ibadah yang benar, muamalah yang benar, munakahah yang benar, dll.

‎أنا أَبُو مُحَمَّدٍ الْجَوْهَرِيُّ , وَأَبُو الْقَاسِمِ التَّنُوخِيُّ , قَالَا: أنا الْقَاضِي أَبُو الْحَسَنِ عَلِيُّ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ الْجِرَاحِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ مُوسَى بْنِ سَهْلٍ الْبَرْبَهَارِيُّ , نا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سُوَيْدٍ الْجُذُوعِيُّ , بِالْبَصْرَةَ سَنَةَ ثَلَاثٍ وَخَمْسِينَ وَمِائَتَيْنِ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أُذَيْنَةَ , نا عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ مُجَاهِدٍ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا خَيْرَ فِي قِرَاءَةٍ إِلَّا بِتَدَبُّرٍ , وَلَا عِبَادَةٍ إِلَّا بِفِقْهٍ , وَمَجْلِسُ فِقْهٍ خَيْرٌ مِنْ عِبَادَةِ سِتِّينَ سَنَةً»

Nabi bersabda: “Tidak ada kebaikan dalam membaca (al-Qur’an) kecuali dengan tadabbur, dan tidak ada kebaikan dalam ibadah kecuali dengan fiqh, dan majlis fiqih itu lebih baik daripada ibadah selama 60 tahun.”

Percayalah Nasib Manusia Akan Berputar




اعلم أن الزمان لا يثبت على حال؛ كما قال عز وجل : ”وتلكَ الأيامُ نداولها بينَ الناس” .
فتارة فقر، وتارة غنى، وتارة عز، وتارة ذل، وتارة يفرح الموالي، وتارة يشمت الأعادي.

"Ketahuilah bahwa zaman tidaklah akan tetap pada satu keadaan; 

sebagaimana firman Allah ‘Azza wa Jalla’:

“Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)” [QS. Ali Imran: 140]

Maka terkadang (menjadi) miskin dan terkadang kaya, terkadang jaya dan terkadang hina, terkadang membuat para penolong senang dan terkadang membuat musuh gembira

 [Shaid Al-Khathir, 1/137]

Rabu, 17 April 2024

Para Penghafal Al-Quran Yang Bisa Diandalkan



Para Penghafal Al-Quran selayaknya tidak mengandalkan kebutuhan hidupnya kepada orang lain: Baik Penguasa ataupun yang di bawahnya, justru seharusnya orang lainlah yang bisa menggandalkan para penghafal al-Quran

ينبغي لحامل القرآن أن لا يكون له إلى أحد حاجة ولا إلى الخلفاء فمن دونهم فينبغي أن تكون حوائج الخلق إليه

[أبو حامد الغزالي، إحياء علوم الدين، ٢٧٤/١]

Tiga Macam Mimpi Manusia



Mimpi ada tiga macam: 1- Kabar gembira Dari Allah, 2- Rasa sedih yang ditimbulkan syaitan dan 3- Mimpi yang ditimbulkan oleh pikirannya sendiri (dia memikirkan sesuatu sampai terbawa mimpi)

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((إذا كان آخر الزمان، لم تكد رؤيا المؤمن تكذب، وأصدقهم رؤيا أصدقهم حديثا، والرؤيا ثلاثة: رؤيا بشرى من الله عز وجل، ورؤيا مما يحدث الإنسان نفسه، ورؤيا من تحزين الشيطان، فإذا رأى أحدكم ما يكره، فلا يحدث به، وليقم وليصل، والقيد في المنام ثبات في الدين، والغل أكرهه)). (متفق عليه).


قال الإمام البغوي: «وقوله: «الرؤيا ثلاثة» فيه بيان أن ليس كل ما يراه الإنسان في منامه يكون صحيحا، ويجوز تعبيره، إنما الصحيح منها ما كان من الله عز وجل يأتيك به ملك الرؤيا من نسخة أم الكتاب، وما سوى ذلك أضغاث أحلام لا تأويل لها. وهي على أنواع قد يكون من فعل الشيطان يلعب بالإنسان، أو يريه ما يحزنه، وله مكايد يحزن بها بني آدم، كما أخبر الله سبحانه وتعالى عنه: ﴿إنما النجوى من الشيطان ليحزن الذين آمنوا﴾ [المجادلة: 10]، ومِن لعب الشيطان به الاحتلام الذي يوجب الغسل، فلا يكون له تأويل، وقد يكون ذلك من حديث النفس، كمن يكون في أمر، أو حرفة يرى نفسه في ذلك الأمر، والعاشق يرى معشوقه ونحو ذلك، وقد يكون ذلك من مزاج الطبيعة». (شرح السنة 21/211، ط. المكتب الإسلامي).

Selasa, 16 April 2024

MENGENANG MBAH SLAGAH (SAYID HASAN SANUSI): PEJUANG KEMERDEKAAN & PENDIRI MASJID JAMIK PASURUAN



MENGENANG MBAH SLAGAH MACAN PUTIH PEKUNCEN PANGGUNGREJO KOTA PASURUAN


Mbah Slagah di lahirkan di Keboncandi, Kabupaten Pasuruan. Beliau bernama asli Sayyid Hasan Sanusi, putra Sa'ad bin Syakaruddin keturunan dari sayyid Sholeh Semendi Winongan (kakak kandung Sayyidah Khodijah Binti Hasanuddin Bin Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati) dan Insya Allah silsilahnya terus sampai kepada Sayyidatina Fatimah putri junjungan kita Nabi Besar Muhammad shalallahu alaihi wasallam.


Asal Nama Slagah


Nama Slagah berarti singa putih. Sebab dinamakan Slagah,  menurut keterangannya, saat berjuang melawan penjajah dulu, sosok Mbah Slagah bisa tampak seperti singa putih yg siap menerkam sehingga dinamakan Slagah.


Mbah Hasan Sanusi, menyebarkan Agama Islam di daerah Malang, maka mendapat julukan Mbah Slagah (Macan Putih). Selanjutnya di Pasuruan terjadi peperangan dgn Belanda yg menimbulkan banyak korban, akan tetapi pada akhirnya Belanda gagal dalam menduduki Pasuruan. 


Penyebar Islam


Mbah Slagah adalah seorang mubaligh dan penyebar agama Islam yg senantiasa mendekatkan hatinya kepada Allah swt. Dalam menunaikan tugas yg suci dan mulia ini beliau tidak mengenal lelah atau putus asa, demi berkembanynga agama Allah, khususnya di daerah Pasuruan dan sekitarnya. Selain beliau sebagai seorang mubaligh yg gigih menyebarkan agama Islam, beliau juga sbg pejuang bangsa dan pembela tanah air.


Seorang Pejuang


Mbah Slagah adalah seorang pejuang dalam pertempuran tsb. Setelah perang usai, Bupati Pasuruan menghendaki Mbah Slagah menetap di Pasuruan, yg akhirnya mendirikan masjid Jami' hingga saat ini. Selain sebagai Pejuang, Mbah Slagah juga seorang ulama besar pula, dimana wafatnya selalu diperingati dgn memberikan do'a bersama yg agak unik oleh ahli waris atau keturunan serta umat islam yg ada di Pasuruan dan sekitarnya dgn cara pembacaan syair do'a setiap hari raya ketujuh (Hari Raya ketupat), bulan syawal.


Sebagai seorang kyai , beliau tidak kenal lelah dalam melakukan syiar agama Islam di seluruh Pasuruan dan sekitarnya. Hingga akhirnya, penyebarannya sampai di daerah Malang. Saat itu, penjajahan Belanda mulai dirasakan di Pasuruan. Untuk itu, beliau diminta Bupati Pasuruan saat itu, Raden Surgo, untuk kembali ke Pasuruan guna melawan penjajah. Belanda saat itu memasuki Pelabuhan Utara yg terletak di Mayangan.


Perjuangan mengusir penjajah Belanda berhasil, meski adik Mbah Slagah, Mbah Khotib (kalau tidak salah), harus meninggal dari tangan penjajah, yg dimakamkan di Mayangan (sebelah selatan pabrik Boma).


Membangun Masjid


Setelah itu, oleh bupati dia disuruh menetap di Pasuruan kota, tepatnya di Desa Kebonsari, Kecamatan Bugul. Dia juga diberi kepercayaan untuk mendirikan masjid besar di wilayah tsb. Masjid Agung Al-Anwar tsb terus berdiri megah hingga sekarang di tengah2 kota, yg didirikan bersama Bupati Pasuruan Nitiadinigrat I.


Mbah Slagah kala itu merasa belum ada masjid utama di Pasuruan yg dapat dijadikan tempat beribadah jemaah. Ia sempat ingin membangun sebuah masjid di kawasan Kebonsari. Namun akhirnya Bupati kala itu memberikan sebidang tanah untuk Mbah Slagah di dekat alun2 Pasuruan.


Meski Mbah Slagah berjasa bagi masjid tsb, beliau berbeda dgn pendiri masjid2 bersejarah lain di mana mereka akan dimakamkan dekat dgn masjid yg ia dirikan. Namun, Mbah Slagah enggan melakukan hal tersebut. Jenazah Mbah Slagah disemayamkan di komplek makam Mbah Slagah, Jalan Slagah Pekuncen Panggung Rejo Pasuruan.


Masjid Agung Al Anwar luasnya mencapai 3.770 meter persegi, termasuk komplek pemakaman KH Abdul Hamid yg terletak di belakang. Uniknya, warga Pasuruan lebih familiar mengenal Masjid Agung Al Anwar dgn sebutan Masjid Jami'. Wisatawan pun dibuat bingung lantaran tidak ada petunjuk nama masjid yang terpampang di depannya.


Sebab Dikubur di Pekuncen


Ada cerita menarik saat Belanda mencarinya di tengah2 pertempuran. Mengenai sebab-musabab dimakamkannya Mbah Slagah di pemakaman Kedunglo ini, diawali dengan sebuah kisah :


Pada suatu hari terjadilah pertempuran sengit, dimana Mbah Slagah dikejar-kejar Belanda dan beliau masuk ke salah satu rumah untuk bersembunyi. Pemilik rumah tersebut adalah Den Ayu Beri yang mempersilahkan Mbah Slagah untuk segera bersembunyi didalam kain yang sedang dibatik oleh Den Ayu Beri. Den Ayu Beri adalah ibu daripada Raden Grudo, bupati Pasuruan pertama. Atas pertolongan itulah maka Mbah Slagah selamat dari kejaran Belanda. Akibat peristiwa tersebut Mbah Slagah merasa berhutang budi kepada Den Ayu Beri. Sebagai tanda terimakasih mbah Slagah menanyakan kepada Den Ayu Beri. “Apa yang kau pinta?.” Maka Den Ayu Beri menjawab : “Saya tidak minta apa-apa, hanya berwasiatlah kepada keluargamu, bila kau meninggal dunia mintalah dimakamkan disamping kuburku. Dan akupun akan berwasiat serupa kepada keluargaku.”


Den Ayu Beri


Siapakah Den Ayu Beri ? Beliau adalah putri dari selir Kanjeng Susuhunan Pakubuwono II ddari kbergelar , istri Bupati Pasuruan, Kyai Ngabehi Wongsonegoro, yg bergelar Tumenggung Nitinegoro. Den Ayu Beri merupakan keturunan Sunan Ampel, memiliki seorang anak yg bernama Raden Groedo yg kemudian menggantikan ayahnya sbg bupati Pasuruan dgn gelar Tumenggung Nitiadiningrat I, memerintah hingga 7 Nopember 1799 M, selama 48 tahun.


Besan 


Mbah slagah ini juga adalah teman akrab dan besan dari pada Sayyid Ali Akbar Bin Sulaiman Bin Abdurrahman. Putri beliau yg bernama Sayyidah Muthi'ah dinikahkan dgn putra sayyid paling kecil Sayyid Ali Akbar yg bernama Sayyid Ali Ashghor (pernikahan itu terjadi ketika Sayyid Ali Akbar sudah tidak ada karena dibawa belanda) .


Haul Mbah Slagah Yang Unik


Kebesaran nama Mbah Slagah ternyata benar2 berbekas di benak masyarakat Pasuruan. Kenyataan itu terlihat saat peringatan wafat (Haul). Ribuan masyarakat berduyun2 mengenang kembali sejarah tokoh pejuang dan penyebar agama di Pasuruan. Warga dari berbagai pelosok kota dan kabupaten Pasuruan, sudah mulai berdatangan sejak malam hari sebelum acara haul itu dimulai. Mereka mengikuti beberapa rangakaian acara yg digelar panitia di pelataran makam Mbah Slagah di kawasan Jalan Slagah gang lima, bersebelahan sebuah mushollah kecil di samping selatan makam itu. 


Rentetan acara itu sendiri berupa hataman Al–Qur’an, pembacaan surat Yasin dan Tahlil serta pembacaan diba’. Pembacaan diba’ itu sendiri berlangsung cukup istimewa, pasalnya sejarah singkat yg menceritakan hal ihwal kelahiran Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam itu dibaca dgn iringan puluhan grup hadrah secara bergantian.


Uniknya juga, haul yg diselenggarakan setiap tahun, oleh keluarga bersama masyarakat dikawasan Pekuncen itu, tanpa suguhan makanan bagi para pengunjung. Berbeda dgn haul yg diselenggarakan di tempat2 lain, biasanya panitian menyediakan makanan bagi para tamu. 


Hanya saja, masyarakat sekitar makam Mbah Slagah menyediakan makanan berupa ketupat di masing2 rumahnya. Usai mengikuti acara haul dipersilahkan singgah ke rumah yang disukai, dan bisa menikmati hidangan yg telah disiapkan. 


Keunikan lainnya ada pada undangan. Dari ribuan pengunjung yg datang tak satupun yg diundang. Baik undangan kepada ulama, pemerintah maupun masyarakat. Mereka datang secara sukarela mendengar dan menghayati secara khusyuk perjuangan tokoh pejuang dan penyiar agama yg memiliki nama asli Mbah Slagah ini. Bahkan masyarakat Tionghoa dan masyarakat non pribumi juga tak ketinggalan memberi sumbangan pelaksanaan haul (8 Syawal).


Wallahu a'lam


Sumber: www.pcnukotapasuruan.or.id , Wartabromo.com dll.

SEGALA PERLAKUAN KEPADA ORANG TUANYA AKAN DIBALAS OLEH ANAKNYA SENDIRI




قَالَ بَعْضُ الْحُكَمَاءِ: مَنْ عَصَى وَالِدَيْهِ لَمْ يَرَ السُّرُورَ مِنْ وَلَدِهِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَشِرْ فِي الْأُمُورِ لَمْ يَصِلْ إِلَى حَاجَتِهِ، وَمَنْ لَمْ يُدَارِ أَهْلَهُ ذَهَبَتْ لَذَّةُ عَيْشِهِ

Sebagian Ulama Ahli Hikmah berkata: Barangsiapa yang mendurhakai kedua orang tuanya, maka ia tidak akan melihat kebahagiaan dari anaknya, dan barangsiapa yang tidak bermusyawarah dalam suatu urusan maka ia tidak akan mencapai apa yang dibutuhkannya, dan barangsiapa yang tidak mengurus keluarganya, maka akan hilang kebahagiaan hidupnya.

كتاب: تنبيه الغافلين للامام ابو الليث السمرقندي ص١٣١

Beberapa Petikan Kalam Hikmah KH. Maimoen Zubair



Diantara dawuh² Syaikhina Wa Murobbi Arwahina KH. Maimoen Zubair yang berhasil saya peroleh dari ngaji Tanbihul Mughtarin pada Balagh Ramadhan terakhir beliau sebelum wafat :

1. آكل مما يأكل الفقراء وألبس مما يلبس الفقراء

(Saya makan seperti yang dimakan orang-orang fakir, dan saya berpakaian seperti yang di pakai orang-orang fakir)

2. Kanjeng Nabi iku sufi, Arab dikuasai beliau sangat miskin; meninggal tidak meninggalkan apapun. Mangkane kue melbu suargo dalane bughdhud-dunia. Zuhud, zuhud, yo!

(Kanjeng Nabi itu sufi, Arab dikuasai (tapi) beliau sangat miskin (yakni) wafat tidak meninggalkan apapun. Makanya kamu masuk surga jalannya tidak suka dunia. Zuhud, zuhud, ya!)

3. Poko'e ora seneng dunyo, seneng dunyo berarti ora wali.

(Pokoknya tidak suka dunia, suka dunia berarti bukan wali).

4. Qona'ah iku akeh gowo sugeh.

(Qona'ah, sikap menerima, itu banyak membawa seseorang pada kekayaan)

5. Umur 40 urung duwe penggawean, faqir terus.

(Umur 40 belum punya pekerjaan, fakir seterusnya).

6. Nabi lahir April, April fekir, mongko fekir selawase.

(Nabi lahir April, April fakir, maka fakir selamanya).

7. Wong seng ora eroh Oktober ora urip! Apa saja jika di mulai dari Oktober pasti sukses. Nabi hijrah Oktober, ora kok Januari.

(Orang yang tidak tau Oktober tidak hidup! Apa saja jika dimulai dari Oktober pasti sukses. Nabi hijrah bulan Oktober, bukan kok Januari).

8. Islam iku penak, makane Ono zakat kui soko pena'e wong Islam.

(Islam itu enak, makanya ada zakat itu ya karena enaknya orang Islam).

9. Mandi²ne Jum'at setelah ashar, karena Adam di ciptakan waktu itu.

(Waktu paling mustajab doa di hari Jum'at adalah setelah asar, karena Nabi Adam di ciptakan pada waktu itu).

10. Zaman ini perubahan besar, ngaji wes jarang!

(Zaman ini perubahan besar, ngaji sudah jarang)

11. Iki harus di kembangno, salaf entek taqobbalallahu minna.

(Ini -yakni ngaji secara pesantren- harus di kembangkan, kalau ngaji secara salaf ini habis, maka taqobbalallahu minna..)

12. Cuma seneng hapal Al-Qur'an tapi tidak dengan ta'ammul (merenungkan dan meneliti) maknanya, bid'ah akhir zaman.

13. Al-Qur'an sekarang bukan panutan, tapi bacaan.

14. Dalam Al-Qur'an yang di bahas cuma tujuh, tapi dibuat ibarot beda-beda.

15. هذا زمان السكوت ولزوم البيوت والرضا بالقوت إلى أن تموت

(Ini adalah zamannya diam, menetap di rumah, dan menerima makanan yang ada sampai ajal menjemput)

16. Allah iku ora kenek di tuntun, sak kersone.

(Allah itu tidak bisa di tuntun, melainkan sekehendak-Nya).

Semoga Allah menempatkan beliau di tempat yang mulia, mengampuni segala kesalahan beliau, dan menerima seluruh amal baik beliau.

Semoga kita juga bisa selalu dan senantiasa mengambil kemanfaatan beliau lewat para penerusnya, kecipratan barokah beliau, di kenal beliau, dan di akui sebagai murid beliau. Aamiin...

Sumber: Ust Syihabuddin ad-Dimyathi

Senin, 15 April 2024

Mahar dibuat modal usaha, bisa membuat berkah?

 


Pertanyaan:

Afwan ustadz idzin nanya apakah benar klo mahar itu berkah dan bagus untuk dijadikan modal usaha?


Jawaban:

Ada sebuah atsar yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Abi Hatim dengan sanad yg dihasankan oleh Al Hafizh Ibnu Hajar (dlm kitab Fathul Baari 10/170):


إِذَا اشْتَكَى أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَوْهِبْ مِنَ امْرَأَتِهِ مِنْ صَدَاقِهَا فَلْيَشْتَرِ بِهِ عَسَلًا ثُمَّ يَأْخُذُ مَاءَ السَّمَاءِ فَيُجْمَعُ هَنِيئًا مَرِيئًا شِفَاءً مُبَارَكًا


Kalau seseorang dari kalian sakit, maka mintalah kepada istrinya agar memberikan sebagian dari maharnya, lalu gunakan untuk membeli madu, kemudian campurkan dengan air hujan; sehingga jadilah ia ramuan yang hanii’an marii’an syifaa’an mubaarakan.

Hanii’an marii’an adalah sifat bagi mahar, adapun syifaa’an (menyembuhkan) adalah sifat bagi madu, sedangkan mubaarakan (diberkahi) adalah sifat bagi air hujan.. 



Dari ungkapan ini, juga dapat dipahami keberkahan uang mahar.



Tambahan:

salah satu tanda uang itu berkah adalah tidak cepat habis, dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal.

jadi mahar yang dibuat modal usaha akan berkembang dan tidak akan cepat habis dibanding yang tidak dibuat modal usaha 


سلسلة الآداب الإسلامية - (3 / 3)

 ولا شك أن المال الذي فيه بركة يختلف عن المال الذي ليس فيه بركة, فمن آثار البركة في المال أنه لا ينفد بسرعة, ومن آثار عدم بركة المال نفاده بسرعة.

ومن آثار البركة في المال أن له نتائج محسوسة ينتفع بها الإنسان, ومن آثار 

عدم البركة في المال أنه لا ينتفع به.

Penjelasan Lengkap Tentang Kaffarat Udzma (Kaffarat Jima Bulan Ramadha)




Bab tentang Penjelasan Hal-Hal yang Mewajibkan کفّارة dan Hal-Hal yang Terkait dengannya:


Wajib bersama dengan mengganti puasa adalah کفّارة yang besar dan التعزير bagi orang yang merusak puasanya di bulan Ramadhan selama satu hari penuh dengan جماع yang sempurna dan diniatkan untuk puasa.


- Artinya: Diniatkan hanya untuk puasa. Tidak ada کفّارة bagi orang yang merusak puasanya bukan dengan جماع, seperti makan atau استمناء. Sama halnya jika dia merusak puasanya dengan جماع dengan orang lain, maka tidak ada کفّارة baginya, baik orang lain itu mendahuluinya dalam جماع atau bersamaan dengannya. کفّارة gugur karena mendahulukan penghalang daripada yang diwajibkan. Tidak ada کفّارة juga bagi orang yang merusak puasanya dengan جماع di luar Ramadhan, seperti nazar dan mengganti puasa.


- Dan juga tidak ada کفّارة bagi:

1. Musafir yang melakukan سفر قصر yang membolehkan berbuka puasa dan berbuka puasa karena الزنا.

2. Karena niatnya bukan hanya untuk puasa, tetapi juga untuk الزنا, jika dia tidak berniat untuk berbuka puasa dengan alasan رخصة (keringanan). Karena berbuka puasa tidak dibolehkan kecuali dengan niat tersebut.

3. Jika dia berniat demikian, maka niatnya hanya untuk الزنا, bukan untuk puasa. Karena berbuka puasa adalah جائز (boleh), dan tidak ada کفّارة dalam kedua keadaan tersebut.

4. Berbeda dengan orang yang bangun pagi dalam keadaan مقيم (tetap) kemudian bepergian dan وطى (berhubungan badan), maka dia wajib کفّارة.


Kata "تام":


Telah disebutkan oleh al-Ghazali untuk membedakan dari wanita. Karena wanita tidak wajib کفّارة karena dia berbuka puasa hanya dengan memasukkan sebagian حشفة (kepala penis).


Walhasil / Kesimpulan Syarat Wajibnya کفّارة:


- Sebelas:

1. Orang yang وطى (berhubungan badan).

2. وطى yang merusak.

3. Merusak puasa.

4. Merusak puasanya sendiri.

5. Di bulan Ramadhan.

6. Dengan جماع.

7. Dilakukan secara sempurna.

8. Diniatkan hanya untuk puasa.

9. Merusak puasa satu hari.

10. Tidak ada keraguan.

11. وطى di bulan Ramadhan secara pasti.


Jenis کفّارة:


- Memerdekakan budak مؤمنة (beriman) tanpa imbalan.

- Sehat dari عيب (cacat) yang menghalangi pekerjaan.

- Cukup untuk kebutuhannya.


Jika tidak mampu:


- Wajib berpuasa dua bulan berturut-turut.

- Puasa terputus dengan berbuka puasa, meskipun dengan alasan عذر (halangan), seperti حیض (haid).


Jika tidak mampu:


- Wajib memberi makan enam puluh مسكين (orang miskin).

- Masing-masing mendapat satu مد (takaran) dari makanan pokok negara yang cukup untuk فطرة (berbuka puasa).

كاشفة السجاء ص ١١٢


( فصل ) في بيان ما يجب به الكفارة وما يذكر معها ( ويجب مع القضاء الصوم الكفارة العظمى والتعزير على من أفسد صومه في رمضان يوما كاملا بجماع تام آئم به للصوم ) أي لاجله فقط فلا كفارة على من أفسده بغير جماع كأكل أو استمناء ومثل ذلك ما لو أفسده بجماع مع غيره فلا كفارة عليه سواء تقدم ذلك الغير على الجماع أو قارنه فتسقط الكفارة تقديما المانع على المقتضى ولا كفارة أيضا على من أفسده بجماع في غير رمضان كنذر وقضاء ولا على مسافر سفر قصر يبيح الفطر أفطر بالز نا لان ائمه ليس للصوم وحده بل له مع الزنا ان لم ينو بفطره الترخص أى ارتكاب الرخص اذا الفطر لا يباح الابتلك النية فإن نوى ذلك كان أئمه للزنا وحده لا للصوم لان الفطر جائز و لا كفارة على كلا الحالين بخلاف من أصبح مقيما ثم سافر و وطى، فتلزمه الكفارة ، قوله تام، وقد ذكره الغزالي للاحتراز عن المرأة فانه لا يلزمها الكفارة لانها تفطر بمجرد دخول بعض الحشفة قاله الحصنى قال السويق قوله أتم بالمد بصيغة اسم الفاعل اه‍.


 والحاصل أن شروط وجوب الكفارة أحد عشر :

 الأول الواطى، تخرج به الموطوء فلا تجب عليه.

 الثاني وطء مفسد فلا تجب الا اذا كان الوطء مفسدا بان يكون من عامد ذاكر للصوم مختار عالم بتحريمه وان جهل وجوب الكفارة أو من جاهل غير معذور .

و الثالث افساد صوم خرج به الصلاة والاعتكاف فلا تجب الكفارة بإفسادهما.

 والرابع أن يفسد صوم نفسه خرج به ما لو أفسد صوم غيره ولو في رمضان كأن وطئ مسافر أو نحوه امرأته ففسد صومها.

 الخامس في رمضان وان انفرد بالرؤية أو أخبره من يثق به أو من اعتقد صدقه .

 السادس بجماع ولو لواطا أو اتيان بهيمة أو ميت وان لم ينزل قاله الزيادي. 

و السابع أن يكون اتما بجماعه فخرج به مالو كان صبيا وكذا لو كان مسافرا أو مريضا وجامع بنية الترخص فانه لا ائم عليه. 

الثامن أن يكون ائمه لاجل الصوم فقط. 

التاسع أن يفسد صوم يوم ويعبر عنه باستمراره أهلا للصوم بقية اليوم فخرج مالو وطىء بلا عذر ثم جن أو مات في اليوم لانه بان أنه لم يفسد صوم يوم. 

و العاشر عدم الشبهة فخرج ما لوظن وقت الوط. بقاء الليل أو دخوله أوشك في أحدهما فبان نهارا أو أكل ناسيا وظن انه افطر به ثم وطئ عامدا. 

الحادي عشر كون الوطء يقينا في رمضان فخرج به ما لو اشتبه الحال وصام بتحراى باجتهاد ووطئ ولم يتبين الحال فلا كفارة عليه . 


والكفارة اعتاق رقبة مؤمنة بلاعوض سليمة عن عيب يخل بالعمل ليقوم بكفايته فأن عجز عن الرقبة وجب صوم شهرين متتابعين وينقطع التتابع بالافطار ولوبعذر الانحو حيض فإن عجز عن صومهما وجب إطعام ستين مسكينا لكل منهم مد من غالب قوت البلد المجزئ فى الفطرة. اه‍


Kesimpulan:

Orang yang merusak puasanya di bulan Ramadhan dengan jima’ secara sempurna wajib kafarot.

Ada sebelas syarat wajibnya kafarot.

Ada tiga jenis kafarot.



Poin Penting:

kafarot wajib bersama dengan mengganti puasa.

kafarot tidak wajib bagi orang yang merusak puasanya bukan dengan jima’.

kafarot tidak wajib bagi orang yang merusak puasanya di luar Ramadhan.

Niat untuk puasa harus ada ketika jima’.

kafarot gugur jika ada keraguan tentang waktu jima’.

Orang yang tidak mampu membayar kafarot dapat memilih untuk berpuasa dua bulan berturut-turut atau memberi makan enam puluh orang miskin.



Syarat Wajibnya kafarot:

1. Orang yang Wathi (berhubungan badan).

2. Wathi yang merusak.

3. Merusak puasa.

4. Merusak puasanya sendiri.

5. Di bulan Ramadhan.

6. Dengan jima’.

7. Dilakukan secara sempurna.

8. Diniatkan hanya untuk puasa.

9. Merusak puasa satu hari.

10. Tidak ada keraguan.

11. Wathi di bulan Ramadhan secara pasti.



Jenis kafarot:

1. Memerdekakan budak مؤمنة (beriman) tanpa imbalan.

2. Berpuasa dua bulan berturut-turut.

3. Memberi makan enam puluh orang miskin.

Minggu, 14 April 2024

Sayuran ampuh mengusir setan




زَيِّنوا مَوائِدَكُم بِالبَقلِ ؛ فَإِنَّها مَطرَدَةٌ لِلشَّياطينِ مَعَ التَّسمِيَةِ.
Hiasilah hidangan-hidangan kalian dengan sayur-sayuran, Karena sesungguhnya ia adalah penghalau syaitan bersama bacaan basmalah.
البقل : معروف هو في اللغة كل ما احضرت له الأرض

كتاب: السراج المنير شرح الجامع الصغير في حديث البشير النذير للامام العزيزي ٢٠٣/٣ وتاريخ اصبهان للامام ابو نعيم ١٨٧/١ وكشف الخفاء ٤٤٣/١

Doa Agar Dicintai Manusia



Imam Asya'rony dawuh bahwa Rosululloh ﷺ telah bersabda:

‎من قال هذه الصلاة فقد فتح على نفسه سبعين بابا من الرحمة وألقى الله محبته في قلوب الناس فلا يبغضه إلا من في قلبه نفاق
"Barang siapa mengucapkan sholawat ini (sholallohu 'ala Muhammad) maka sugguh telah membuka tujuhpuluh rahmat untuk dirinya dan Alloh menjadikanya dicinta dalam hati manusia hingga tidak ada yg membencinya kecuali hanya orang yg dihatinya terdapat kemunafikan"

Syaih Ali alkhowas dawuh: "hadis ini dan hadis sebelumnya kami riwayatkan dari sebagian al-'Arifin dari Nabi khodlir AS. dari Rosululloh ﷺ. Kedua hadis tsb bagi kami tergolong sahih dg derajat kesahihan tertinggi walupun tidak ditetapkan oleh para ulama ahli hadis sesuai dg istilah mereka".Yang dimaksud hadis sbelumnya adalah sabda Nabi ﷺ :

‎ أقرب ما يكون أحدكم مني إذا ذكرني وصلى علي
"Keadaan terdekat seseorang kepadaku adalah saat ia mengingatku dan bersholawat kepadaku"

Riwayat diatas sesuai dg dawuh
Imam Assamarqondi: aku mendengar Nabi Khodlir AS. dan Nabi Ilyas AS. berkata: Kami mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:

‎ما من مؤمن يقول صلى الله على محمد إلا أحبه الناس وإن كانوا أبغضوه والله لا يحبونه حتى يحبه الله عز وجل
"Tiada seorang mukmin yg membaca sollallohu 'ala Muhammmad kecuali akan dicintai para manusia walaupun sebelumnya mereka membencinya. Demi Alloh, mereka tidak mencintainya kecuali karena Alloh mencintainya".

Kami (Nabi Khodlir dan Nabi Ilyas) juga mendengar Rosululloh ﷺ. Bersabda diatas mimbar:

‎من قال صلى الله على محمد فقد فتح على نفسه سبعين بابا من الرحمة
"Barang siapa mengucapkan shollallohu 'ala Muhammad maka sungguh telah membuka untuk dirinya tujuhpuluh pintu rahmat"

Ref Afdlolussholawat hal 37 

Sabtu, 13 April 2024

Tips menghindari dosa



Zaman akhir ini, sangat sulit menghindari dosa dan sebaliknya sangat mudah melakukan kemaksiatan. Maka sebagaimana diterangkan oleh Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani:

(ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم) أي لا تحول عن معصية الله إلا بالله ولا قوة على طاعة الله إلا بعون الله هكذا

(Tidak ada kemampuan dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi Lagi Maha Agung) Artinya tidak ada kemampuan menghindari maksiat kecuali dengan pertolongan Allah dan begitu juga tidak ada kekuatan melakukan ketaatan kecuali dengan pertolongan Allah. [Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani, kitab Kasyifat as-Saja, hlm. 4]

Sudah sepantasnya kita sebagai hamba yang lemah, senantiasa meminta pertolongan kepada Allah ta'ala. Syekh Mutawalli As-Sya’rawi berkata, “Kamu melakukan sesuatu yang haram? Kamu tahu itu haram tapi tidak bisa meninggalkannya? Bacalah doa ini:

اَللّٰهُمَّ احْرِمْنِي لَذَّةَ مَعْصِيَتِكَ، وَارْزُقْنِي لَذَّةَ طَاعَتِكَ

“Ya Allah, cegahlah aku dari kelezatan maksiat kepada-Mu, dan berikanlah aku kelezatan ketaatan kepada-Mu.”

Imam Al-Ghazali juga memberikan nasihat bagi orang yang sering melakukan maksiat:

قال الإمام الغزالي وكما اتخذت العود إلى الذنب حرفة فاتخذ العود إلى التوبة حرفة، 

Imam Al-Ghazali berkata: Sebagaimana kamu menjadikan rutinitas mengerjakan dosa sebagai pekerjaan, maka jadikanlah rutinitas taubat juga sebagai pekerjaanmu.

فإنك تكفر بالتوبة ذنبك الماضي، ولعلك أن تموت وأنت تائب.

Karena kamu dapat menembus dosa-dosamu yang lalu dengan cara bertaubat, dan juga dengan harapan besar kamu dapat meninggal dalam keadaan kamu sedang bertaubat. [An-Nashihat al-Kubro, halaman 117]

Maka pantaslah jika sebagian ulama mengatakan: Jika kita tidak mampu berlomba-lomba dengan orang shalih dengan ibadah dan ketaatannya. Maka berlomba-berlomalah dengan para pendosa dengan istighfar dan taubatnya.

Jadi janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sebagaimana firman Allah:

۞ قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni segala dosa. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qs. Az Zumar 39:53)  

 التسمية ب «يا عِبادِيَ» مدح ، والوصف بأنهم «أَسْرَفُوا» ذم. 

Penyebutan dengan kalimat “Wahai hamba-hamba-Ku” adalah sebuah pujian, dan sifat bahwasanya mereka itu “yang malampaui batas” adalah sebuah penghinaan. 

فلمّا قال: «يا عِبادِيَ» طمع المطيعون في أن يكونوا هم المقصودين بالآية، فرفعوا رءوسهم، ونكّس العصاة رءوسهم وقالوا: من نحن.. حتى يقول لنا هذا؟! 

Ketika Allah berfirman: “Wahai hamba-hamba-Ku,” orang-orang yang taat berharap menjadi orang-orang yang dimaksud ayat tersebut, maka mereka mengangkat kepala mereka, dan para ahli ahli maksiat menundukkan kepala mereka dan berkata: Siapakah kami...sehingga Allah mengatakan hal ini kepada kami?!

فقال تعالى: «الَّذِينَ أَسْرَفُوا» فانقلب الحال فهؤلاء الذين نكّسوا رءوسهم انتعشوا وزالت ذلّتهم، والذين رفعوا رءوسهم أطرقوا وزالت صولتهم 

Kemudian Allah ta'ala berfirman: “yang malampaui batas,” maka keadaannya terbalik, dan orang-orang yang menundukkan kepalanya (yaitu para ahli maksiat) kembali bangkit dan kehinaan mereka telah hilang, dan orang-orang yang mengatakan kepala mereka (yaitu orang-orang yang taat) menjadi menunduk dan kekuasaan mereka telah hilang.

ثم أزال الأعجوبة عن القسمة بما قوّى رجاءهم بقوله: «عَلى أَنْفُسِهِمْ» يعنى إن أسرفت فعلى نفسك أسرفت.

Kemudian Allah menghilangkan sifat 'ujub (berbangga diri) dari pembagian tersebut dengan menguatkan pengharapan mereka dengan berfirman: “terhadap diri mereka sendiri,” artinya jika kamu melampaui batasan, maka kamu melampaui batas terhadap dirimu sendiri.

«لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ» : بعد ما قطعت اختلافك إلى بابنا فلا ترفع قلبك عنّا.

“janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah.”: Setelah kamu memutuskan perselisihan kamu di depan pintu kami, jangan angkat hatimu (sombong) menjauh dari kami.

«إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً» الألف واللام فى «الذُّنُوبَ» للاستغراق والعموم، والذنوب جمع ذنب، وجاءت «جَمِيعاً» للتأكيد 

“Sesungguhnya Allah mengampuni segala dosa (bagi orang yang taubat).” Huruf alif dan lam dalam kata “Az-zunub” bersifat menghabiskan dan umum, dan “Az-zunub” adalah bentuk jamak dari kata “Zunub (dosa)”, dan kata “Jami'an (segala)” digunakan untuk penekanan.

فكأنه قال: أغفر ولا أترك، وأعفو ولا أبقى. ويقال إن كانت لكم جناية كثيرة عميمة فلي بشأنكم عناية قديمة

Seolah-olah Allah berfirman: Aku mengampuni dan tidak meninggalkan, dan Aku memaafkan dan tidak membiarkan. Dikatakan, jika kalian telah melakukan kejahatan berskala besar, maka tentang situasi kalian Aku mempunyai pertolongan yang telah terdahulu. [Imam Al-Qusyairi, Abdul Karim, kitab Lathoif al-Isyarot = Tafsir al-Qusyairi, 3/287-288]

Kekaguman Gus Baha' Pada Abuya Sayyid Muhammad

Gus Baha ngaji Kitab Syariatullah Alkholidah karya Sayyid Muhammad bin Alawy Al Maliki.  1. Gus Baha mengakui Kitab karya Sayyid Muhammad Al...