Kamis, 29 Februari 2024
Mengajak anak-anak kecil ke Masjid
Cara taubatnya orang yang punya kesalahann pada orang lain
Secara umum cara untuk bertaubat adalah berhenti dari kesalahan yang ia lakukan, menyesali kesalahannya dan berjanji untuk tidak mengulangi kembali
Kalau misal kesalahannya berhubungan dengan orang lain maka menggantinya atau meminta kehalalan darinya
(وهي ندم) على معصية من حيث أنها معصية لا لخوف عقاب ولو اطلع عليه أو لغرامة مال شرط (إقلاع) عنها حالا إن كان متلبسا أو مصرا على معاودتها. ومن الاقلاع رد المغصوب (وعزم أن لا يعود) إليها ما عاش (وخروج عن ظلامة آدمي) من مال أو غيره
فيؤدي الزكاة لمستحقيها ويرد المغصوب إن بقي وبدله إن تلف لمستحقه ويمكن مستحق القود وحد القذف من الإستيفاء أو يبرئه منه المستحق
[ إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين ,4/334]
Baca juga: Perbedaan filsafat dan ilmu kalam
Rabu, 28 Februari 2024
Hukum Memperbesar Alat Vital
Cara Allah Membungkam Musuh-Musuh Islam
*Cara Allah Membungkam Musuh-Musuh Islam*
(Transkrip Kajian Sirah Nabawiyah Maulid Ad-Diba'i Eps. III, Selasa 17 Sya'ban 1445 / 27 Februari 2024)
Oleh: Ibnu Imron*
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن ولاه ولا حول ولا قوة الا بالله سبحانك لا علم لنا الا ما علمتنا انك انت العليم الحكيم وتب علينا انك انت التواب الرحيم، رب اشرح لي صدري ويسر لي أمري واحلل عقدة من لساني يفقهوا قولي
Prolog
اَلْحَمْدُ ِللهِ الْقَوِيِّ الْغَالِبْ. اَلْوَلِيِّ الطَّالِبِ. اَلبَّاعِثِ الْوَارِثِ الْمَانِحِ السَّالِبِ
Segala puji bagi Allah, Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa (di atas segala-galanya). Maha pelindung lagi Penuntut segala dosa. Maha membangkitkan di hari kiamat, Maha Kekal, Maha Penganugerah, lagi Maha pelenyap.
Pembahasan
Seperti kebanyakan penulis klasik, Mereka selalu menyempatkan diri untuk menyinggung tema yang akan dibahas pada pendahuluan tulisan mereka baik secara implisit maupun eksplisit, misal dalam Muqoddimah imrithi disebutkan
حتى نحت قلوبهم بنحوه
Atau dalam fathul muin
الحمد لله الفتاح الجواد، المعين على التفقه في الدين من اختاره من العباد
Redaksi muqoddimah diatas mengindikasikan tentang tentang tema yang akan dibahas, jika bahas nahwu maka yang tulisan pertama akan menyinggung tentang Nahwu, begitu seterusnya.
Hal tersebut yang didefinisikan sebagai
براعة الاستهلال
Masuk katagori sub bab dari Ilmu Badi' Fan Balagah
الحمد لله القوي الغالب
Untuk susunan Alhamdu dan Lilllah sudah kami bahas dalam tulisan sebelumnya
القوي
Definisinya menurut Imam Ath-Thabari adalah
القوي: الذي لا يغلبه غالب ولا يرد قضاءه راد ينفذ أمره، ويمضي قضاؤه في خلقه، شديد عقابه لمن كفر بآياته وجحد حججه
Dzat yang tak bisa dikalahkan, tak ada yang bisa menolak kepastiannya, perintahnya pasti terjadi, ketentuannya pasti terlaksana, dahsyat siksanya pada orang yang tidak percaya ayat-ayatnya.
Lebih ringkas, Ibnu Katsir berkata:
لا يغلبه غالب ولا يفوته هارب
Tak ada yang bisa mngalahkannya dan tak ada yang bisa menghindar darinya.
Dari segi makna Al-Qowi (Yang Maha Kuat) lebih umum dari Al-Qodir (Kuasa) karena setiap yang kuat pasti kuasa, namun tak semua yang kuasa adalah kuat.
الغالب
Dalam pendapat imam Al-Baihaqi Al-Ghalib merupakan salah satu asma Allah, dengan definisi sebagai berikit
الذي يفعل ما يشاء، لا يغلبه شئ ولا يردُّ حكمَه رادٌّ،ولا يملك أحدٌ ردَّ ما قضاه،أو منعَ ما أمضاه
Dzat yang maha melakukan yang ia kehendaki, tidak ada yang bisa menolak hukumnya, tak ada yang bisa mencegah ketetapannya.
الولي
Akar kata Al Waali dalam bahasa Arab mumpunyai makna dekat, jika dikembangkan maka bisa bermakna rapat, akrab, menjadi teman, penolong, pendukung, pemelihara untuk mempertahankan, menjaga bertanggung jawab, menjadikan seseorang majikan, pemilik, dan tuan.
Semua makna-makma tersebut berkembang dari kata dekat, misal wali yatim atau wali perempuan dalam nikah, berarti yang mengurusi hartanya atau yang mengurusi masalah pernikahannya, tentunya yang mengurus adalah orang yang paling dekat
الطالب
Yakni yang memerintah dan yang melarang, karena perintah itu menuntut untuk mengerjakannya, sedangkan melarang adalah perintah untuk meninggalkan aktifitas itu.
الباعث
Makna ba’atsa bisa bermacam-macam: bisa membangkitkan, membangunkan, mengutus, yang melatarbelakangi dan lainnya. Al-baits termasuk asmaul husna, bisa sandingkan pada Allah maka berarti Yang Maha membangkitkan setelah kematian, bisa juga Yang mengutus para utusan, dikarenakan dengan diutusnya para utusan syariat hukum bisa hidup kembali.
المانح
Dari fi'il madhi manaha, memberikan barang untuk diambil manfaatnya.
Makanya dalam fikih di pembahasan akad ariyah ada namanya manaha atau minhah, yang berarti meminjamkan desertai dengan ibahah, merelakan diambil manfaatnya, misal meminjamkan kambing disertai rela susunya diambil, atau meminjamkan pena rela tintanya berkurang.
Ada juga yang mengartikan memberi tanpa batas, berbeda dengan athok yang punya arti memberi tapi ada batas tertentu. Kalau kita kerucutkan pada permasalahan di sini dengan menyifati pada Allah sebagai al-Manih, dzat yang Maha memberi anugrah dalam artian pemberian Allah tidak terbatas, biaa juga kita artikan dengan arti yang pertama artinya semua yang kita miliki di dunia ini hanyalah titipan sang kuasa, seperti yang diungkapkan dalam Alquran
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Kita semua milik Allah, dan kepada-Nya kita kembali.
Saya teringat pada salah satu guru kami, KH. Hasani Nawawi pernah dawuh:
Dunyo brono iku titipan. Pangkat iku sampiran. Ojo dumeh! (Harta benda atau kekayaan itu hanyalah titipan, pangkat atau kedudukan itu sampiran, Jangan Sombong!)
السالب
Salaba punya arti
انترعه قهرا
Atau
اخذ منه قهرا
Yakni melepas sesuatu secara paksa, bisa juga merusak sesuatu, karena hal yang diambil secara paksa akan menyebabkan kerusakan pada objek yang diambil.
Epilog
Kalau bisa kita simpulkan dari muqoddimah yang dipaparkan Ad-Diba'i sudah menggambarkan tentang perjalanan kehidupan nabi Muhammad sang pembawa risalah, bagaimana Allah sang Maha Kuat, Maha Perkasa Maha mengalahkan dan tidak bisa dikalahkan mengutus kanjeng nabi yang awalnya diremehkan dan dicap lemah, bahkan ketika beliau menjanjikan kekuasaan Persia dan Bizantium, malah jadi bahan tertawaan oleh orang-orang munafik, dengan mengatakan
هيهات هيهات
Jauh banget, ngimpi.
Akhirnya turun ayat
قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
[QS Ali Imron: 26]
Pada akhirnya janji Allah terbukti dan dengan sendirinya terbungkamlah mulut-mulut musuh Islam.
Semua itu tergambar dalam mukadimah Ad-Diba'i
الْقَوِيِّ الْغَالِبْ. اَلْوَلِيِّ الطَّالِبِ. اَلبَّاعِثِ الْوَارِثِ الْمَانِحِ السَّالِبِ
Wallahu 'Alam
*) Penulis adalah konten kreator asal Pasuruan Jawa Timur
=====
Refrensi
Mil'ul Awani
Tafsir Al-Jalalain
Tafsir Ibnu Katsir
Tafsir Ath-Thabari
Tafsir Asmaul Husna Lis Sa'di
SYA'BAN WAKTU TERBAIK MENGELUARKAN ZAKAT MAL
Selasa, 27 Februari 2024
Etika & Perdebatan
kewajiban orang tua pada anak
Nishfu Sy'ban dan keajaiban di dalamnya
Senin, 26 Februari 2024
Hutang itu berat, jangan mudah berhutang
Nishfu Sya'ban dan pengertiannya
Nisfu berarti setengah atau separuh atau seperdua. Sedangkan Sya'ban adalah nama salah satu bulan. Orang arab biasanya menamakan bulan sesuai dengan rutinitas mereka, salah satunya adalah berdagang keluar daerah. Maka dinamakanlah bulan tersebut dengan Sya'ban.
شعْبَان سمي لتشعبهم فِيهِ لِكَثْرَة الغارات قَالَ النّحاس جمعه شعبانات وشعاب على حذف الزَّوَائِد
Dinamakan Sya'ban karena seringnya mereka bercabang pada waktu itu. Al-Nuhas mengatakan, jamak dari kata Sya'ban adalah Sya'banat dan Syi`ab dengan membuang huruf tambahan. [Imam Al-Nawawi, kitab Tahrir alfadz at-Tanbih, halaman 124]
Jadi Nisfu sya'ban artinya separuh bulan Sya'ban, yaitu tanggal 15. Dalam istilah fikih ada yang disebut Nisful Akhir pada bulan Sya'ban, maksudnya separuh terakhir, yaitu tanggal 16 sampai 30. Pada Nisful Akhir ini, menurut madzhab Syafi'i, haram berpuasa tanpa sebab yang membolehkan.
Bulan Sya'ban Dan Hal-hal yang patut dikerjakan
Minggu, 25 Februari 2024
Dilema Antara Keluarga dan teman
Hati-hati terhadap sifat buruk sangka
Sabtu, 24 Februari 2024
Amaliyah Agar Diselamat Dari Malapetaka Sepanjang Tahun
(فائدة) ذكر بعض الصالحين: أن من قرأ :
لَّا إلَهَ إِلَّآ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ ليلة النصف من شعبان بعدد حروفها بحساب الجُمّل وهو عدد (2375) خمسة وسبعون وثلاثمائة وألفان؛ فإن تلاوة هذه الآية في هذه الليلة بالعدد المذكور تكون أماناً في ذلك العام من البلايا والأوهام.
Sebagian ulama Shalihin menyebutkan: sesungguhnya barangsiapa yang membaca:
لَا إلَهَ إِلَّآ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ x ٢٣٧٥
(Dua ribu tiga ratus tujuh puluh lima Kali)
Pada malam Nishfu Sya'ban akan diselamatkan dari bala' selama setahun itu.
كتاب: كنز النجاح والسرور في الأدعية المأثورة التي تشرح الصدور للشيخ عبد الحميد بن محمد بن عبد القادر قدس المكي الشافعي ص ١٧٢-١٧٣
Amaliyah memperlancar rizqi di malam Nishfu Sya'ban
Tata cara baca yasin saat nisfu Sya'ban
Saat Malam Nisfu Sya'ban dianjurkan membaca Yasin tiga kali dengan cara sebagai berikut :
☑ Membaca al-Fatihah dan Surat Yasin yang PERTAMA dengan niat mudah-mudahan Allah memberikan panjang umur, sehat afiat dalam thaat dan ibadah serta istiqamah dalam kebaikan.
الفَاتِحَةَ اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ اللهَ تَعَالَى يُطِيْلُ اَعْمَارَنَا فِي صِحَّةٍ وَعَافِيَةٍ , وَيُوَفِّقُنَا لِكُلِّ عَمَلٍ مَرْضِيٍّ وَالطَّاعَةِ , وَيَجْعَلُنَا مِنْ عِيَالِ السَّلاَمَةِ , وَيَحْفَظُنَا وَيَرْعَانَا بِالرِّعَايَةِ التَّآمَّةِ , مَعَ الْهُدَى وَالتَّوْفِيْقِ , وَاْلأِسْتِقَامَةِ وَالتَّصْدِيْقِ . اَلْفَاتِحَة ...
Kemudian membaca surat Yasin, setelah surat Yasin membaca doanya.
☑ Membaca al-Fatihah dan Surat Yasin yang KEDUA dengan niat Allah jauhkan diri kita dan keluarga dari bala, fitnah dan mushibah serta Allah berikan kepada kita keluasan rizqi yang halal, berkah bagi kita dan keluarga.
الفَاتِحَةَ اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِنِيَّةِ اْلقَبُوْلِ , وَتَمَامِ كُلِّ سُوْلٍ وَمَأْمُوْلٍ , وَصَلاَحِ الشَّأْنِ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا وَبِنِيَّةِ أَنَّ اللهَ الْكَرِيْمَ يَفْتَحُ عَلَيْنَا فُتُوْحَ الْعَارِفِيْنَ , وَيُفَقِّهُنَا فِي الدِّيْنِ , وَيَرْزُقُنَا كَمَالَ اْلاِخْلاَصِ وَاْليَقِيْنِ , وَيَرْزُقُنَا اَوْلاَدًا صَالِحِيْنَ وَبَنَاتٍ صَالِحَاتٍ , وَاْلعِصْمَةَ مِنَ اْلأَفَاتِ وَالْعَاهَاتِ
, ويَجْعَلُنَا مُيَسَّرِيْنَ فِي اْلأَرْزَاقِ الطَّيِّبَاتِ الْمُبَارَكَاتِ , وَمُرْتَفِعِيْنَ فِي الْمَرَاتِبِ وَالدَّرَجَاتِ . وَبِنِيَّةِ اَنَّ اللهَ يَدْفَعُ اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَاْلأَمْرَاضَ وَاْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ . اَلْفَاتِحَة ...
Kemudian membaca surat Yasin, setelah surat Yasin membaca doanya.
☑ Membaca al-Fatihah dan Surat Yasin yang KETIGA dengan niat Allah jadikan hati kita kaya dengan perangai baik, jauh dari hasud, dengki, riya, takabbur dan ujub serta mohon ketetapan iman dan Islam serta khusnul Khatimah (akhir hidup yang baik).
الفَاتِحَةَ اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ اللهَ تَعَالَى يُصْلِحُ قُلُوْبَنَا وَقَوَالِبَنَا مَعَ الْبِرِّ وَاْلاِحْسَانِ , وَيُثْبِتُ لَنَا اْلاِسْلاَمِ وَاْلاِيْمَانِ , بِلاَ مِحْنَةٍ وَلاَ امْتِحَانٍ , بِجَاهِ سّيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ , وَيَحْفَظُنَا مِنْ شَرِّ اَهْلِ الزَّمَانِ , وَفِتْنَةِ الشَّيْطَانِ , وَحَسَدِ اْلاَهْلِ وَالْجِيْرَانِ , ويَجْعَلُنَا مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ اْلقَوْلَ وَيَتَّبِعُوْنَ اَحْسَنَهُ , ويَخْتِمُ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ . اَلْفَاتِحَة ...
Kemudian membaca surat Yasin, setelah surat Yasin membaca doanya.
☑ Setiap selesai membaca surat Yasin dilanjutkan membaca do`a berikut :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اللّهُمَّ يَاذَا الْمَنِّ وَلاَيُمَنُّ عَلَيْك. يَاذَا الْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ. يَاذَا الطَّوْلِ والْإِنْعَامِ, لاَإِلهَ إِلاَّ أَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِئيْن, وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْن, وَمَأْمَنَ الْخَائِفِيْن. اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ مِنْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِيْ وَتَقْتِيْرِ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ الْمُنْزَل, عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَل {يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ} إِلهِيْ بِالتَّجَلِّي الْأَعْظَم, فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَّم, الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَم, اكْشِفْ عَنِّيْ مِنَ الْبَلاَءِ مَا أَعْلَم, وَمَا لاَ أَعْلَم, وَاغْفِرْ لِيْ مَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَم. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنْ أَعْظَمِ عِبَادِكَ حَظًّا وَنَصِيْبًا فِيْ كُلِّ شَيْئٍ قَسَمْتَهُ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ نُوْرٍ تَهْدِيْ بِهِ, أَوْ رَحْمَةٍ تَنْشُرُهَا, أَوْ رِزْقٍ تَبْسُطُهُ, أَوْ فَضْلٍ تُقَسِّمُهُ عَلَى عِبَادِكَ الْمُؤْمِنِيْنَ, يَاللهُ, يَاللهُ, لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ. اللَّهُمَّ هَبْ لِيْ قَلْبًا تَقِيًّا نَقِيًّا, مِن َالشِّرْكِ بَرِيًّا, لاَ كَافِرًا وَلاَ شَقِيًّا, وَقَلْبًا سَلِيْمًا خَاشِعًا ضَارِعًا. اللَّهُمَّ امْلَأْ قَلْبِيْ بِنُوْرِكَ وَأَنْوَارِ مُشَاهَدَتِكَ, وَجَمَالِكَ وَكَمَالِكَ وَمَحَبَّتِكَ, وَعِصْمَتِكَ وَقُدْرَتِكَ وَعِلْمِكَ, يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ, وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Refrensi: Kanzun Najah Wa Surur 162
=====================================================================
وَقَدْ جُمِعَ دُعَاءٌ مَأْثُوْرٌ مُنَاسِبٌ لِلْحَالِ خَاصٌّ بِلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَ
عْبَانَ مَشْهُوْرٌ، يَقْرَؤُهُ الْمُسْلِمُوْنَ تِلْكَ اللَّيْلَةَ الْمَيْمُوْنَةَ فُرَادَى وَجَمْعًا فِيْ جَوَامِعِهِمْ وَغَيْرِهَا، يُلَقِّنُهُمْ أَحَدُهُمْ ذَلِكَ الدُّعَاءَ، أَوْ يَدْعُوْ وَهُمْ يُؤَمِّنُوْن كَمَا هُوَ مَعْلُوْمٌ.
Telah dikumpulkan doa ma`tsur dan masyhur yang sesuai dengan keadaan khusus di malam Nashfu Sya’ban. Doa tersebut dibaca kaum muslimin pada malam yang berkah, sendirian atau bersama-sama di masjid-masjid mereka dan di tempat lain. Baik doa ini dibaca oleh salah satu diantara mereka dan yang lain mengikutinya atau dibaca dan yang lain mengaminkan.
وَكَيْفِيَّتُهُ: تَقْرَأُ أَوَّلًا قَبْلَ ذَلِكَ الدُّعَاءِ بَعْدَ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ سُوْرَةَ يَسٍ ثَلَاثًا:
اَلْأُوْلَي : بِنِيَّةِ طُوْلِ الْعُمْرِ .
اَلثَّانِية : بِنِيَّةِ دَفْعِ الْبَلَاءِ
اَلثَّالِثَةُ : بِنِيَّةِ الْاِسْتِغْنَاءِ عَنِ النَّاسِ
Adapun tata caranya setelah usai shalat maghrib, sebelum membaca doa baca surat Yasin terlebih dahulu tiga kali.
1. Bacaan Yasin pertama diniati agar diberi panjang umur,
2. Bacaan Yasin kedua diniati agar terhindar dari bala, dan
3. Bacaan Yasin ketiga diniati agar tidak menggantungkan diri dengan orang lain.
وَكُلَّمَا تَقْرَأُ السُّوْرَةَ مَرَّةً تَقْرَأُ بَعْدَهَا اَلدُّعَاءَ مَرَّةً
Setiap selesai membaca Surat Yasin iringi dengan membaca Do’a Nishfu Sya’ban 1 kali. Berikut doanya:
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد وَعَلٰى اٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلّم اللّهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ، لَا إِلهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ، وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ، وَمَأمَنَ الخَائِفِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحرُومًا أَوْ مَطْرُودًا أَوْ مُقتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَطَرَدِي وإقْتِتَارِ رِزْقِي، وَأثَبْتِنْيِ عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقاً مَوْفِقًا لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزِلُ، عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ، يَمحُو اللّهُ مَا يَشَاءُ ويُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ، إِلهِي بِالتَّجَلِي الأَعْظَمِ، فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانِ المُكَرَّمِ، التِي يُفرَقُ فِيْهاَ كُلُّ أَمْرِ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ، أَسْألُكَ أَنْ تَكْشِفَ عنَّا مِنَ البَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ، وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ الأعزُّ الأَكْرَمُ، وَصَلَّى اللّٰهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وسلم.
كتاب: كنز النجاح والسرور ص ١٦٢
Shalat Nisfu Sya'ban, Legalkah?
Pertanyaan:
Bagaimana hukumnya melaksanakan shalat nisfu sya'ban?
Jawaban:
Para ulama telah berselisih pendapat mengenai shalat sunat Nisfu Sya'ban yang berjumlah 100 rakaat. Setelah al-fatihah di baca surat al-Ikhlas sebelas kali pada tiap rakaat atau shalat 11 rakaat dengan membaca tiap rakaat sesudah Al-Fatihah surat Al-Ikhlas 100 kali.
Ada dua versi pendapat ulama : pertama, membolehkannya (disunatkan). Ulama yang membolehkan shalat ini adalah para ahli khasyaf seperti seperti Imam al-Ghazali dalam kitabnya al-Ihyaa’ (Juz 1 hal. 210). Pendapat ini juga diikuti oleh ulama-ulama lain seperti al-Allamah al-Kurdi. Selain dalam kitab al-Ihyaa’ juga dalam kitab-kitab lain seperti Khaziinah al-Asraar (hal. 36), al-’Iaanah (Juz 1 hal. 210), kitab al-Hawaasyi al-Madaniyyah (Juz 1 hal. 223), dan al-Tarsyiih al-Mustafiidiin (hal. 101).
Kedua, Ada juga yang melarang melakukan shalat Nisfu Sya'ban dengan alasan bahwa shalat tersebut merupakan diantara bid’ah mungkar dan sandaran hadistnya juga merupakan diantara hadits yang derajatnya maudhu’ sebagaimana diterangkan oleh Imam al-Nawawi dan pendapat ini juga diutarakan oleh ulama lainnya seperti Imam Ibnu Hajar al-Haitami, Imam il-Taqi al-Subki, Imam al-Ramli dan lainnya.( Imam Nawawi, kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab:V: 65. Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Kitab Tuhfat al-Muhtaj Bi Syarh al-Minhaj: II: 261, Imam Ramli, kitab Nihayat al-Muhtaj, juz. II: 124).
Refrensi:
وَاخْتَلَفَ الْعُلَمَاءُ فِيْهَا فَمِنْهُمْ مَنْ قَالَ لَهَا طُرُقٌ إِذَا اجْتَمَعَتْ وَصَلَ الْحَدِيْثُ إِلَى حَدٍّ يُعْمَلُ بِهِ فِي فَضَائِلِ الْاَعْمَالِ. وَمِنْهُمْ مَنْ حَكَمَ عَلَى حَدِيْثِهَا بِالْوَضْعِ وَمِنْهُمْ النَّوَوِي وَتَبِعَهُ الشَّارِحُ فِي كُتُبِهِ
Artinya “Al-Allamah Al-Kurdi mengatakan: "Para ulama berbeda pendapat mengenai hal ini (shalat Nisfu Sya’ban). Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa terdapat beberapa jalur riwayat yang jika digabungkan maka haditsnya mencapai tingkat hadits yang dapat diamalkan dalam keutamaan amal. Di antara mereka ada pula yang berpendapat bahwa haditsnya palsu, termasuk Imam An-Nawawi dan diikuti oleh ulama yang mensyarahi dalam kitab-kitabnya.” (I’anatut Thalibin, juz I, halaman 460)
(الْعَاشِرَةُ) الصَّلَاةُ الْمَعْرُوْفَةُ بِصَلَاةِ الرَّغَائِبِ وَهِيَ ثِنْتَى عَشْرَةَ رَكْعَةً تُصَلَّي بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ لَيْلَةَ أَوَّلِ جُمْعَةٍ فِي رَجَبَ وَصَلَاةُ لَيْلَةِ نِصْفِ شَعْبَانَ مِائَةُ رَكْعَةٍ وَهَاتَانِ الصَّلَاتَانِ بِدْعَتَانِ ومُنْكَرَانِ قَبِيْحَتَانِ وَلَا يَغْتَرَّ بِذِكْرِهِمَا فِي كِتَابِ قُوْتِ الْقُلُوْبِ وَاِحْيَاءِ عُلُوْمِ الدِّيْنِ وَلَا بِالْحَدِيْثِ اْلمَذْكُوْرِ فِيْهِمَا فَاِنَّ كُلَّ ذَلِكَ بَاطِلٌ
“(Kesepuluh) adalah shalat yang dikenal dengan shalat Ragha'ib, yaitu shalat 12 rakaat antara Maghrib dan Isya' pada malam Jumat pertama bulan Rajab, dan shalat pada malam pertengahan Sya'ban sebanyak seratus rakaat. Dua shalat ini adalah bid’ah yang diingkari dan tercela, dan jangan sampai tertipu dengan penyebutannya dalam kitab Qutul Qulub dan Ihya' Ulumiddin dan tidak pula dengan hadits yang disebutkan di dalamnya, karena semua itu tidak sah.”( Al-Majmu’ Syarhul Muhaddzab, juz V, Halaman 65)
وَأَمَّا صَلَاةُ شَعْبَانَ فَلَيْلَةُ الْخَامِسَ عَشَرَ مِنْهُ يُصَلِّي مِائَةَ رَكْعَةٍ كُلُّ رَكْعَتَيْنِ بِتَسْلِيْمَةٍ يَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ بَعْدَ الْفَاتِحَةِ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَد إِحْدَى عَشْرَةَ مَرَّةً وَإِنْ شَاءَ صَلَّى عَشْرَ رَكَعَاتٍ يَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ بَعْدَ الْفَاتِحَةِ مِائَةَ مَرَّةٍ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَد فَهَذَا أَيْضًا مَرْوِيٌّ فِي جُمْلَةِ الصَّلَوَاتِ كَانَ السَّلَفُ يُصَلُّوْنَ هَذِهِ الصَّلَاةَ وَيُسَمُّوْنَهَا صَلَاةَ الْخَيْرِ وَيَجْتَمِعُوْنَ فِيْهَا وَرُبَّمَا صَلَّوْهَا جَمَاعَةً
“Adapun shalat Sya'ban, maka dilaksanakan pada malam tanggal 15 dari bulan Sya’ban. Yaitu shalat 100 rakaat, setiap dua rakaat dilakukan salam dan pada setiap rakaat setelah Al-Fatihah, membaca surat qul huallahu ahad (Al-Ikhlash) 11 kali, dan jika mau, ia. bisa melaksanakan shalat 10 rakaat, setiap rakaat setelah membaca Al-Fatihah, membaca surat qul huallahu ahad (Al-Ikhlash) 1000 kali. Hal ini juga diriwayatkan dalam kumpulan shalat-shalat yang diamalkan oleh ulama Salaf dan menyebutnya sebagai shalat kebaikan, mereka berkumpul dalam melaksanakannya. Terkadang dilakukan secara berjamaah.” (Ihya’ Ulumiddin, juz I, halaman 203).
Keutamaan malam Nisfu Sya'ban
Tata cara bersyukur
Bersyukur kepada Allah itu ada tiga cara, yaitu bersyukur dengan hati, dengan lisan, dan bersyukur dalam sikap perilaku (perbuatan) :
1. Bersyukur dengan hati
Bersyukur di dalam hati ialah dengan cara membentuk keyakinan dan keinginan dalam diri untuk menjalani kebajikan-kebajikan yang telah diperintahkan dan tidak gampang memperlihatkan bentuk nikmat yang telah Allah berikan padanya terhadap setiap orang.
2. Bersyukur dengan lisan
Adapun syukur dengan lisan yaitu dengan memperbanyak puji syukur kepada Allah sambil membaca Alhamdulillah.
3. Bersyukur dalam dalam sikap prilaku (Perbuatan)
Adapun bersyukur dalam bentuk sikap tingkah laku dan perbuatan adalah dengan menjadikan nikmat-nikmat yang telah Allah berikan padanya sebagai sarana amal ibadah serta menjaga diri sedapat mungkin dari tercebur dalam maksiat.
Referensi:
Ihya' Ulumuddin 4/81
Iqodzul Himam Syarh al-Hikam al-‘Athooiyyah hal 64
اعلم أن الشكر من جملة مقامات السالكين وهو أيضاً ينتظم من علم وحال وعمل فالعلم هو الأصل فيورث الحال والحال يورث العمل فأما العلم فهو مَعْرِفَةُ النِّعْمَةِ مِنَ الْمُنْعِمِ وَالْحَالُ هُوَ الْفَرَحُ الْحَاصِلُ بِإِنْعَامِهِ وَالْعَمَلُ هُوَ الْقِيَامُ بِمَا هُوَ مَقْصُودُ الْمُنْعِمِ وَمَحْبُوبُهُ وَيَتَعَلَّقُ ذَلِكَ الْعَمَلُ بِالْقَلْبِ وبالجوارح وباللسان ولا بد من بيان جميع ذلك ليحصل بمجموعه الإحاطة بحقيقة الشكر فإن كل ما قيل في حد الشكر قاصر عن الإحاطة بكمال معانيه
===
اعلم أن العبد لا يكون شاكرا لمولاه إلا إذا استعمل نعمته في محبته أي فيما أحبه لعبده لا لنفسه وأما إذا استعمل نعمته فيما كرهه فقد كفر نعمته كما إذا أهملها وعطلها وإن كان هذا دون الأول إلا أنه كفران للنعمة بالتضييع وكل ما خلق في الدنيا إنما خلق إلة للعبد ليتوصل به إلى سعادته
Jumat, 23 Februari 2024
Alunan Nada dalam Maulid
Pertanyaan:
Bagaimana hukum membuat lagu / nada sendiri saat membacakan maulid?
Jawab:
Untuk irama, lagu tertentu, bahkan buatan sendiri dalam maulid, boleh boleh saja , karena dalam lagu, khususnya saat melantunkan syiir akan memberi pengaruh berbeda dibanding tanpa lagu
(catatan tanpa alat musik yang diharamkan)
Referensi :
(إتحاف السادة المتقين بشرح أسرار إحياء علوم الدين 6/557).
الْوَجْهُ الثَّالِثُ اَنَّ لِوَزْنِ الْكَلاَمِ بِذَوْقِ الشِّعْرِ تَأْثِيْراً غَرِيْباً فِي النَّفْسِ فَلَيْسَ الصَّوْتُ الْمَوْزُوْنُ بِاْلأَوْزَانِ الشِّعْرِيَّةِ الطَّيِّبُ بِحُسْنِ النَّغَمَاتِ كَالصَّوْتِ الطَّيِّبِ اللَّذِيْذِ الَّذِيْ لَيْسَ بِمَوْزُوْنٍ وَإِنَّمَا يُوْجَدُ الْوَزْنُ فِي الشِّعْرِ دُوْنَ اْلآيَاتِ وَمَا وُجِدَ فِي بَعْضِهَا أَحْيَاناً اِتِّفَاقاً فَهُوَ نَادِرٌ فَقَدْ اسْتَخْرَجَ بَعْضُ الْقُدَمَاءِ لِلْبُحُوْرِ السِّتَّةَ عَشَرَ آيَاتٍ مُنَاسِبَةٍ لِلْوَزْنِ وَتَتَبّعَهُمْ الْمُتَأَخِّرُوْنَ فَاسْتَنْبَطُوْا كَذَلِكَ آيَاتٍ وَلاَ حُكْمَ لِذَلِكَ وَالْقُرْآنُ مُعْجِزٌ لِلْبَشَرِ وَلَمْ يُقْصَدْ فِيْهِ الْوَزْنُ وَلَوْ زَحَفَ الْمُغَنِّيْ الْبَيْتَ الَّذِيْ يُنْشِدُهُ اَوْ لَحَنَ فِيْهِ بِأَنْ غَيَّرَ إِعْرَابَهُ وَاَزَالَهُ عَنْ جِهَتِهِ اَوْ مَالَ عَنْ حَدِّ تِلْكَ الطَّرِيْقَةِ فِي اللَّحْنِ لَمَا طَرَبَ قَلْبُ الْمُسْتَمِعِ وَبَطَلَ وَجْدُهُ وَسَمَاعُهُ وَنَفَرَ طَبْعُهُ لِعَدَمِ الْمُنَاسَبَةِ وَاِذَا نَفَرَ الطَّبْعُ اِضْطَرَبَ الْقَلْبُ وَتَشَوَّشَ فَالْوَزْنُ اِذًا مُؤَثِّرٌ فَلِذَلِكَ طَابَ الشِّعْرُ وَمَالَتْ اِلَيْهِ النُّفُوْسُ الْبَشَرِيَّةُ . اْلوَجْهُ الرَّابِعُ اَن الشِّعْرَ الْمَوْزُوْنَ تَخْتَلِفُ تَأْثِيْرُهُ فِي النَّفْسِ بِاْلأَلْحَانِ الَّتِيْ تُسَمَّى الطُّرُقَ وَالدستينات وَفِي بَعْضِ النُسَخِ الرَسْتِيَنَات وَهِيَ لَفْظَةٌ عَجَمِيَّةٌ وَإِنَّمَا اْختِلاَفُ تِلْكَ الطُّرُقِ بِمَدِّ الْقُصُوْرِ وَقَصْرِ الْمَمْدُوْدِ وَالْوَقْفِ فِي أَثْنَاءِ الْكَلِمَاتِ وَالْقَطْعِ وَالْوَصْلِ فِيْ بَعْضِهَا وَهَذَا جَائِزٌ فِي الشِّعْرِ بِاْلإِتَّفَاقِ وَلاَ يَجُوْزُ فِي الْقُرْآنِ إِلاَّ التِّلاَوَةُ كَمَا أُنْزِلَ وَتَلَقَّفَهُ الْخَلَفُ عَنِ السَّلَفِ فَقَصْرُهُ وَمَدُّهُ وَالْوَصْلُ وَالْوَقْفُ وَالْقَطْعُ فِيْهِ عَلَى خِلاَفِ مَا تَقْتَضِيْهِ التِّلاَوَةُ وَالتَّجْوِيْدُ حَرَامٌ
Kamis, 22 Februari 2024
Maulid sambil Jogat joget
Adab-adab berdoa
Adab-adab berdoa Doa berarti memohon kepada Allah subhanahu wa ta'ala terhadap sesuatu yang bersifat baik. Seperti berdoa m...
-
SEMUANYA DIRUSAK OLEH TARIKUSH SHOLAT ( فائدة) قال القفال في فتاويه: ترك العبد الصلاة يضر بجميع المسلمين إذ لا بد ان يقول في التشهد السلام...
-
MENYEMATKAN TUDUHAN KETURUNAN YAHUDI Salah satu istri Rasulullah yang bernama Shafiyyah bersedih dan menangis karena di-bully sebagai ketur...
-
*Deskripsi Masalah* Dalam masalah ilmu banyak perbedaan pendapat dan kadang banyak penafsilan penafsilan yang teruraikan sesuai hukum yang ...