Sabtu, 24 Februari 2024

Shalat Nisfu Sya'ban, Legalkah?



 

Pertanyaan:

Bagaimana hukumnya melaksanakan shalat nisfu sya'ban?


Jawaban:

Para ulama telah berselisih pendapat mengenai shalat sunat Nisfu Sya'ban yang berjumlah 100 rakaat. Setelah al-fatihah di baca surat al-Ikhlas sebelas kali pada tiap rakaat atau shalat 11 rakaat dengan membaca tiap rakaat sesudah Al-Fatihah surat Al-Ikhlas 100 kali. 


Ada dua versi pendapat ulama : pertama, membolehkannya (disunatkan). Ulama yang membolehkan shalat ini adalah para ahli khasyaf seperti seperti Imam al-Ghazali dalam kitabnya al-Ihyaa’ (Juz 1 hal. 210). Pendapat ini juga diikuti oleh ulama-ulama lain seperti al-Allamah al-Kurdi. Selain dalam kitab al-Ihyaa’ juga dalam kitab-kitab lain seperti Khaziinah al-Asraar (hal. 36), al-’Iaanah (Juz 1 hal. 210), kitab al-Hawaasyi al-Madaniyyah (Juz 1 hal. 223), dan al-Tarsyiih al-Mustafiidiin (hal. 101).


Kedua, Ada juga yang melarang melakukan shalat Nisfu Sya'ban dengan alasan bahwa shalat tersebut merupakan diantara bid’ah mungkar dan sandaran hadistnya juga merupakan diantara hadits yang derajatnya maudhu’ sebagaimana diterangkan oleh Imam al-Nawawi dan pendapat ini juga diutarakan oleh ulama lainnya seperti  Imam Ibnu Hajar al-Haitami, Imam il-Taqi al-Subki, Imam al-Ramli dan lainnya.( Imam Nawawi, kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab:V: 65. Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Kitab Tuhfat al-Muhtaj Bi Syarh al-Minhaj: II: 261, Imam Ramli, kitab Nihayat al-Muhtaj, juz. II: 124).

Refrensi:

وَاخْتَلَفَ الْعُلَمَاءُ فِيْهَا فَمِنْهُمْ مَنْ قَالَ لَهَا طُرُقٌ إِذَا اجْتَمَعَتْ وَصَلَ الْحَدِيْثُ إِلَى حَدٍّ يُعْمَلُ بِهِ فِي فَضَائِلِ الْاَعْمَالِ. وَمِنْهُمْ مَنْ حَكَمَ عَلَى حَدِيْثِهَا بِالْوَضْعِ وَمِنْهُمْ النَّوَوِي وَتَبِعَهُ الشَّارِحُ فِي كُتُبِهِ  

Artinya “Al-Allamah Al-Kurdi mengatakan: "Para ulama berbeda pendapat mengenai hal ini (shalat Nisfu Sya’ban). Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa terdapat beberapa jalur riwayat yang jika digabungkan maka haditsnya mencapai tingkat hadits yang dapat diamalkan dalam keutamaan amal. Di antara mereka ada pula yang berpendapat bahwa haditsnya palsu, termasuk Imam An-Nawawi dan diikuti oleh ulama yang mensyarahi dalam kitab-kitabnya.” (I’anatut Thalibin, juz I, halaman 460)


(الْعَاشِرَةُ) الصَّلَاةُ الْمَعْرُوْفَةُ بِصَلَاةِ الرَّغَائِبِ وَهِيَ ثِنْتَى عَشْرَةَ رَكْعَةً تُصَلَّي بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ لَيْلَةَ أَوَّلِ جُمْعَةٍ فِي رَجَبَ وَصَلَاةُ لَيْلَةِ نِصْفِ شَعْبَانَ مِائَةُ رَكْعَةٍ وَهَاتَانِ الصَّلَاتَانِ بِدْعَتَانِ ومُنْكَرَانِ قَبِيْحَتَانِ وَلَا يَغْتَرَّ بِذِكْرِهِمَا فِي كِتَابِ قُوْتِ الْقُلُوْبِ وَاِحْيَاءِ عُلُوْمِ الدِّيْنِ وَلَا بِالْحَدِيْثِ اْلمَذْكُوْرِ فِيْهِمَا فَاِنَّ كُلَّ ذَلِكَ بَاطِلٌ  

“(Kesepuluh) adalah shalat yang dikenal dengan shalat Ragha'ib, yaitu shalat 12 rakaat antara Maghrib dan Isya' pada malam Jumat pertama bulan Rajab, dan shalat pada malam pertengahan Sya'ban sebanyak seratus rakaat. Dua shalat ini adalah bid’ah yang diingkari dan tercela, dan jangan sampai tertipu dengan penyebutannya dalam kitab Qutul Qulub dan Ihya' Ulumiddin dan tidak pula dengan hadits yang disebutkan di dalamnya, karena semua itu tidak sah.”( Al-Majmu’ Syarhul Muhaddzab, juz V, Halaman 65)

 وَأَمَّا صَلَاةُ شَعْبَانَ فَلَيْلَةُ الْخَامِسَ عَشَرَ مِنْهُ يُصَلِّي مِائَةَ رَكْعَةٍ كُلُّ رَكْعَتَيْنِ بِتَسْلِيْمَةٍ يَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ بَعْدَ الْفَاتِحَةِ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَد إِحْدَى عَشْرَةَ مَرَّةً وَإِنْ شَاءَ صَلَّى عَشْرَ رَكَعَاتٍ يَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ بَعْدَ الْفَاتِحَةِ مِائَةَ مَرَّةٍ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَد فَهَذَا أَيْضًا مَرْوِيٌّ فِي جُمْلَةِ الصَّلَوَاتِ كَانَ السَّلَفُ يُصَلُّوْنَ هَذِهِ الصَّلَاةَ وَيُسَمُّوْنَهَا صَلَاةَ الْخَيْرِ وَيَجْتَمِعُوْنَ فِيْهَا وَرُبَّمَا صَلَّوْهَا جَمَاعَةً    

“Adapun shalat Sya'ban, maka dilaksanakan pada malam tanggal 15 dari bulan Sya’ban. Yaitu shalat 100 rakaat, setiap dua rakaat dilakukan salam dan pada setiap rakaat setelah Al-Fatihah, membaca surat qul huallahu ahad (Al-Ikhlash) 11 kali, dan jika mau, ia. bisa melaksanakan shalat 10 rakaat, setiap rakaat setelah membaca Al-Fatihah, membaca surat qul huallahu ahad (Al-Ikhlash) 1000 kali. Hal ini juga diriwayatkan dalam kumpulan shalat-shalat yang diamalkan oleh ulama Salaf dan menyebutnya sebagai shalat kebaikan, mereka berkumpul dalam melaksanakannya. Terkadang dilakukan secara berjamaah.” (Ihya’ Ulumiddin, juz I, halaman 203).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anak akan belajar dari kehidupan orang tuanya

Anak akan belajar dari kehidupan orang tuanya  Jika anak dibesarkan dengan celaan,ia belajar memaki Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,i...