Senin, 12 Februari 2024

Macam-macam Pujian

Oleh: Ibnu Imron*

Bismillahirrahmanirrahim

*Prolog*
Teks kitab
(الحمد لله في كل حين) اي زمان قل اوكثر (واوقات) وهي ازمنة محدودة وهي من عطف الخاص على العم
(Segala puji milik Allah di setiap masa) yakni zaman baik sedikit atau banyak (dan waktu) yakni zaman yang dibatasi, kata tersebut merupakan mengathafkan lafadz yang khusus pada lafadz yang umum

*Pembahasan*

Pertama:

Dalam bahasa Arab pujian itu mempunyai beberapa kosa kata, yaitu: Hamd, Madh, Tsana, Syukur dan lainnya

Walaupun secara etimologi sama-sama bermakna Pujian dan menyebut kebaikan orang lain, namun secara termenologis berbeda-beda:

*Hamd & Syukur*

Hamd bisa digunakan untuk membalas kebaikan orang lain, ataupun untuk memulai pujian, beda dengan syukur yang khusus digunakan untuk membalas kebaikan orang lain, baik berupa lisan, anggota tubuh ataupun hati. 

*Al-Madh*

Jika dibandingkan dengan Hamd, madh sedikit berbeda, walaupun sama-sama bermakna pujian, madh bisa digunakan untuk yang tidak berakal, tentu berbeda dengan hamd yang khusus yang berakal. 
Disamping itu madh hanya sebatas pujian saja, sedangkan hamd dilakukan untuk memuji disertai rasa suka dan mengagungkan obyek yang dipuji. 
Sebagai contoh ada orang memuji orang lain agar dia mendapatkan jabatan, bukan karena murni suka, maka diaebut dengan madh

*Ats-Tsana'*

Diambil dari fiil madhi Tsanaya yakni berulangnya sebuah aktivitas dua kali - seperti yang disampaikan oleh Imam Ibnu Faris
Sedangkan penggunaan Tsana secara istilah adalah berulangnya Pujian dan banyaknya sifat obyaek yang dipuji, Yang unik kata tsana bisa digunakan dalam konteks yang negatif. 
Dan bila pujian dilakukan berulang-ulang tak terhitung maka disebut at-Tamjid, jika pujian itu konotasinya negatif maka disebut al-Ithra'

_Kedua:_

Dalam segi hukim, pujian dan bacaan alhamdu dibagi menjadi lima:
1. Wajib, seperti dalam shalat atau khutbah jumat
2. Sunnah, jika dilakukan saat khutbah nikah, permulaan doa, setelah makan & minum dll. 
3. Makruh, membaca tahmid di tempat-tempat yang kotor, tempat sampah tempat buat hajat dll.
4. Haram dibaca ketika melakukan maksiat

_Ketiga_

Al dalam alhamdu merupakan al lil istighraq (menunjukkan makna menyeluruh) menurut mayoritas ulama, dengan artinya segala bentuk dan macam-macam pujian. 
Atau bisa dikategorikan al lil jinsi, artinya jenis pujian allah 
Atau al lil Ahdi, yakni pujian allah untuk dirinya, dan pujian yang dilakukan oleh hamba-hambanya hanya milik allah

_Keempat_

Susunan Alhamdulillah adalah jumlah ismiyah berfaedah tsubut atau istimrar yang berarti tidak terikat oleh masa, berbeda dengan susunan jumlah fi'liyah yang terikat dengan zaman yang lampau, sekarang atau yang akan datang. 
Sehingga artinya dari alhamdulillah segala puji baik yang terdahulu sekarang ataupun yang akan datang hanya milik allah. 

*Epilog*

Imam Ibnu Hajar Al-Haitami berkata:

 ( الحمد لله ) ثمانية أحرف ، وأبواب الجنة ثمانية ، فمن قال هذه الثمانية عن صفاء قلبه استحق ثمانية أبواب الجنة .
Firman Allah الحمدلله mengandung delapan huruf, orang yang membacanya dari hati yang paling tulus maka berhak masuk surga delapan pintu surga

(Bersambung) 

* Dokumentasi Pengajian Kitab Nashaihul Ibad hari Ahad, 1 Rajab 1445 (Part I) 

==================

Daftar Pustaka:
Al-Mishbahul Munir (80)
Bada'iul Fawaid (2/536)
Ianatuth Thalibin (1/12)
Tafsir Hadaiqur Ruh war Raihan (1/53)
Tadzhibul lughah (15/143)
Tajul Arus (37/299)
Tafsir Ar-Razi (1/179) 
Maqayisul Lughah (1/391)
Nihayatul Muhtaj (1/26)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Mendisiplinkan Anak

Menanamkan kedisiplinan pada anak, haruslah dimulai sejak dini. Mengapa? Kembali lagi bahwa anak akan terbiasa bila dibiasakan sejak dini. ...