Sabtu, 01 April 2023

Dari Perampok Yang Ditakuti, Menjadi Ulama Yang Disegani

 



Fudhail bin ‘Iyadh -penulis kitab Asy-Syifa fi Huquqil Mushtafa- adalah mantan perampok yang sangat ditakuti, bahkan dia bisa merampok sendirian tanpa bantuan komplotannya. Namun akhirnya dia bertaubat dari tukang rampok gara-gara jatuh cinta.

Suatu malam dia berencana menemui seorang gadis yang dirindukannya, di saat dia memanjat dinding rumah si gadis, tiba-tiba dia mendengar suara lantunan Al Qur’an:

“Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperi orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan al-kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan diantara mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Hadid: 16). Fudhail bin ‘Iyadh spontan menjawab: “Wahai Rabb-ku, telah tibalah saatnya”.

Akhirnya, ia pergi menjauh, lalu ia bermalam pada reruntuhan bangunan. Ternyata di samping bangunan itu ada orang-orang yang mau lewat. Sebagian diantara orang-orang itu berkata, “Ayo kita berangkat”. Sebagian lagi bilang, “Jangan dulu, kita berangkat setelah shubuh, karena Fudhail akan menghadang di malam hari”.

 

Mendengar perbincangan itu Fudhail akhirnya berpikir dan berkata dalam hatinya, “Aku berbuat maksiat di malam hari, sementara itu kaum muslimin di tempat ini takut kepadaku”. Fudhail pun akhirnya bertaubat dan berjanji untuk menetap di tanah haram sampai meninggal dunia.

Setelah kejadian itu, dia pindah ke tanah haram dan melalui hari-harinya dengan ketaatan kepada Allah hingga dia dikenal dengan ‘Abidul Haramain.

Siyar A’lam An-Nubala’ (8/423)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adab-adab berdoa

Adab-adab berdoa  Doa berarti memohon kepada Allah subhanahu wa ta'ala terhadap sesuatu yang bersifat baik. Seperti berdoa m...