Senin, 21 September 2020

Sandal Rasulullah

 



            Khalifah al-Mahdi sedang duduk santai di muka umum, tiba-tiba muncul sosok pemuda menenteng benda misterius yang ia sembunyikan di balik sapu tangan. “Wahai Amirul-Mukminin! Lihatlah! Ku bawakan engkau sandal Rasulullah! Ku hadiahkan sandal ini kepadamu!,” terang pemuda duduk membungkuk dengan menyodor sepasang sandal. Khalifah al-Mahdi menerima dan mencium sandal itu penuh takzim. “Berilah laki-laki ini sepuluh ribu dirham!,” perintah Khalifah. Dengan muka berseri-seri, pemuda menyambar uang sepuluh ribu dirham hadiah Khalifah. Puas diberi segepok uang, ia pamit undur diri. “Wahai Khalifah! Engkau sungguh mulia. Hamba haturkan ribuan terima kasih atas kemurahan hati Khalifah,” ucapnya sebelum pergi meninggalkan kerumunan.

            Orang-orang tampak heran dengan apa yang baru saja dilihatnya. Mereka saling pandang tanpa berucap sepatah kata. “Bagaimana mungkin Khalifah langsung percaya begitu saja?,” gumam mereka dalam hati.

Apakah kalian pikir saya tidak tahu kalau Rasulullah tidak pernah melihat sepasang sandal ini? Apalagi sampai memakainya?,” cetus Khalifah sambil mempertontonkan sepasang sandal itu. “Seandainya aku menolaknya, dan ku katakan kalau dia bohong, pasti dia akan sesumbar ke orang-orang; dia akan bilang telah membawakan sandal Rasulullah kepada Khalifah, tetapi oleh Khalifah malah ditolak dan sandalnya dibuang, padahal kalian tahu sendiri, masyarakat akar rumput kita lebih senang membela sesamanya, ketimbang membela orang elit pemerintahan. Tentu saja mereka akan termakan omongannya. Aku terima sandal ini dan kuberi ia sejumlah uang tujuanku tak lain adalah menyelamatkan nama baikku dari fitnah yang akan ditebarnya seandainya ku tolak sandalnya,” jelas Khalifah panjang lebar. Orang-orang mengangguk paham.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adab-adab berdoa

Adab-adab berdoa  Doa berarti memohon kepada Allah subhanahu wa ta'ala terhadap sesuatu yang bersifat baik. Seperti berdoa m...