Senin, 21 September 2020

ADAB GURU DENGAN MURID

 



a.   Mengajarkan tujuan menuntut ilmu

Awalnya seorang guru dituntut untuk menanamkan niat yang baik dalam jiwa murid, agar murid tidak salah niat dalam menuntut ilmu. bahwa tujuan utama dari kegiatan belajar mengajar adalah untuk mencari rida Allah , menyebarkan agama islam, menghidupkan syari’at Islam, dan menegakkan kebenaran di muka bumi. Guru juga mengingatkan kepada murid bahwa suatu bangsa akan senantiasa baik dengan banyaknya ulama’ di dalamnya. Dengan ilmu pula, seseorang diamanahi gelar penerus estafet Rosululloh dalam menyampaikan wahyu. Seseorang yang menuntut ilmu karena Alloh, meski sedikit ilmu yang didapat, tapi cukup untuk dijadikan bekal menjalani hidup. Namun apabila seseorang menuntut ilmu karena manusia, sungguh kebutuhan manusia itu sangat banyak dan beragam.

b.   Tidak Menolak Murid yang Ingin Belajar

Tidak seharusnya seorang guru menolak murid yang ingin belajar, kendati si murid memiliki niatan kurang baik dalam mencari ilmu. Sebab berkah ilmu diharapkan dapat merubah niatan yang kurang baik menjadi baik. Pun pula, jika seorang murid dituntut untuk ikhlas dalam permulaan belajarnya, sedang kita tahu hal itu tidaklah mudah maka yang sedemikian itu akan berdampak pada vakumnya kegiatan mencari ilmu. Seyogyanga guru memotivasi murid untuk memperbaiki niat secara bertahap.

c.    Memberi motivasi kepada murid

Seorang guru memotivasi murid agar gemar  mencari ilmu. Bahwa Alloh telah menyiapkan berbagai kemulyaan bagi orang-orang berilmu, kelak mereka akan menjadi pewaris para nabi di muka bumi. bacakanlah Ayat-ayat Alqur’an dan Hadits-hadits yang menerangkan keutamaan mencari ilmu, bahwa ia akan mendapat derajat yang tinggi di sisi Allah. Sampaikan kisah-kisah sukses para ulama serta karomah nya. Dilanjutkan motivasi-motivasi lain yang dapat mengobarkan semangat belajar murid.

d.   Mencintai murid

Seorang guru harus mencintai murid seperti ia mencintai diri sendiri. Seorang  guru juga harus memperhatikan hal-hal yang menjadi kemaslahatan murid. Sebisa mungkin guru menganggap murid seperti anaknya sendiri, dalam memberi kasih sayang dan lain-lain. Bila suatu ketika guru mendapatihal-hal yang kurang berkenan di hati guru berkenaan tingkah laku murid, maka guru diharapkan untuk bersabar. Dengan terus berupaya untuk memperbaiki kekurangan dalam pribadi murid. Memberinya nasehat serta petuah dengan cara yang lembut dengan tujuan memberikan pendidikan terbaik bagi murid.

e.   Menggunakan metode yang mudah difaham

Hendaknya seorang guru menggunakan cara yang mudah dimengerti oleh murid ketika menyampaikan materi pelajaran.terlebih jika materi  yang disampaikan adalah materi yang dikuasai oleh guru. Maka guru dituntut untuk memberi pemahaman dengan cara yang baik. Misalnya, dengan cara menguraikan materi yang diajarkan , kemudian memberi contoh dan perumpaan lalu diperkuat dengan bukti dan dalil. ketika murid bertanya kepada guru tentang bidang yang menjadi keahlian sang guru tak seharusnya guru menyimpannya. Demikian itu agar murid tidak merasa kecewa dan berkecil hati. Diharapkan Guru tidak menyampaikan materi yang tidak dikuasainya. Karena hal yang demikian sangat berbahaya dan membuat rancu pemahaman murid.

f.      Mengawasi tingkah murid

Diantara hal harus di lakukan oleh seorang guru adalah selalu mengawasi tingkah murid dalam beretika. Ketika guru mendapati murid melakukan hal-hal yang dianggap melanggar, seperti murid melakukan keharaman, atau murid beretika kurang sopan, atau guru mendapati murid bergaul dengan orang yang tak semestinya digauli, maka tindakan yang harus diambil oleh seorang guru adalah menegurnya dengan cara pelan, menggunakan kata-kata sindiran dan cukup dengan isyarat. Namun jika saja tidak mau berhenti, baru dengan menegur secara keras, sekiranya murid tidak mengulangi kesalahannya.

g.    Berusaha untuk kemaslahatan murid

Seorang guru harus berusaha melakukan segalanya demi kemaslahatan  dan kemanfaatan murid, membantu mereka dengan mengorbankan harta dan kekuatan semampunya tanpa harus memaksakan kemampuan diri sendiri. Sebab Alloh akan  senantiasa menolong seorang hamba yang gemar menolong terhadap sesama. terlebih apabila menolong seseorang yang mencari ilmu. Jika ada diantara murid yang absen, hendaknya guru menanyakan ihwal ketidak hadirannya kepada yang lain. Apabila tidak satupun dari temannya mengetahui tentang keadaan murid yang bersangkutan, maka guru mengutus seseorang untuk mencari tahu, namun akan lebih baik jika sang guru mengunjungi sendiri rumah murid yang tidak hadir. Bila sakit maka dijenguk, jika murid sedang dirundung kesedihan maka guru meringankan beban kesedihannya.  Semua ini dilakukan sebagai bukti kasih sayang seorang guru.  

h.   Bersikap tawaduk kepada murid

Guru harus menjaga sikap tawaduk kepada murid. Hal ini dimaksudkan agar guru menjadi teladan dan percontohan baik oleh murid. Rosulullah bersabda, Alloh memberi wahyu kepadaku agar senantiasa bersikap tawaduk, dan tidaklah seseorang itu selalu tawaduk melainkan akan Alloh angkat derajatnya. Menghadapi murid dengan wajah yang berseri-seri. Memperbanyak berdo’a untuk kebaikan para murid.

i.      Tidak Membeda-bedakan Murid

Tidak selayaknya seorang guru mengutamakan salah seorang muridnya dalam hal perhatian, kasih sayang, dan kepedulian. Padahal posisi murid sama dalam hal usia dan keutamaannya. Lain halnya bila memang murid pantas mendapatkan perhatian khusus dari guru, misalnya dalam menyikapi murid berkebutuhan khusus. Atau salah satu murid memiliki keistimewaan dan nilai lebih dari pada yang lain, maka boleh-boleh saja guru mengunggulkan keistimewaan tersebut dengan tujuan agar ditiru oleh yang lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anak akan belajar dari kehidupan orang tuanya

Anak akan belajar dari kehidupan orang tuanya  Jika anak dibesarkan dengan celaan,ia belajar memaki Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,i...