Pelabuhan Malaka merupakan salah
satu pelabuhan tersibuk di dunia. Kota Malaka yang terletak di jalur dagang
antara Tiongkok dan India itu dinilai Pusat perdangan Asia.
Di Malaka, berbagai komoditas
berharga diperdagangkan. Diantaranya, emas, timah, kapur, dan tentu saja
rempah-rempah, terutama lada yang sangat laku di pasaran Eropa. Rempah-rempah
menjadi sangat penting di Eropa karena berbagai kegunaan yang dimilikinya.
Dan hal inilah yang membuat
orang-orang eropa tertarik untuk menguasai kekayaan bumi Nusantara melalui
kolonisasi. Pertama-tama yang dilakukan Kerajaan Portugis adalah mengutus Diogo
Lopes de Sequeira. Ia diminta untuk menemukan Malaka, menjalin persahabatan
dengan penguasa setempat, dan menetap di sana sebagai wakil Raja Portugal
wilayah sebelah timur India. Sequeira adalah orang pertama dari Portugis yang
tiba di Nusantara. Ia tiba pada 1509.
Usaha menyerang
kesultanan Malaka
Awalnya Portugis
datang dengan cara tujuan berniaga, namun lama-lama berubah ingin
memonopoli, setelah itu ingin menguasai dan menjadikan wilayah Krajan Malaka
sebagai wilayah Kolonial. Untuk mewujudkannya mereka
menyiapkan kekuatan sebanyak 7 kapal tempur yang diiringi 13 kapal berisi penuh pasukan serta 10 kapal kargo,
setelah siap mereka memasuki jantung pelabuhan Malaka dengan
mendadak. Kontak saja rakyat malaka tidak tinggal diam, mereka angkat senjata
karena mereka merasa terinjak-injak martabatnya. Dan dibawah
komando Panglima Tun Hasan Tumenggung, mereka berjuang mempertahankan Kesultanan
Malaka dari gempuran Portugis. Hanya memakai peralatan perang sederhana yang
kalah canggih dengan musuh, namun mereka tetap sigap mereka melakukan serangan
balik dan memukul mundur Portugis.
Sebanyak 2000 pasukan Portugis
yang melakukan serangan darat dibuat kalang kabut. Mereka tercerai berai hingga
akhirnya terpojok dan menderita kekalahan. Banyak tentara portugis yang
meregang nyawa, sebagaian dari mereka terluka, ditangkap atau dijebloskan ke
penjara oleh pasukan malaka.
Serangan kedua
Kekalahan Pasukan Portugis ini membuat
Alfonso d’Albuquerque marah dan berencana untuk kembali melakukan serangan
terhadap Malaka. Ia lantas menemui Raja Portugis untuk mendapatkan dukungan. Walhasil,
raja memberikan dukungan berupa 4 kapal tempur dan lima kapal kargo. Bantuan
itu setidaknya memperkuat misi penyerangan kedua terhadap Malaka dengen total
kekuatan 15 kapal tempur dengan didukung 10 ribu pasukan.
Awal Agustus 1511 Alfonso dan 10
ribu pasukannya berlayar menuju Malaka. Setibanya di pelabuhan Malaka Portugis
menerapkan siasat licik. Ia mengirimkan pesan kepada Sultan bahwa ia hanya
ingin melakukan hubungan dagang dan berjanji untuk menghindari konflik. Gelagat
licik ini sudah diketahui Sultan Mahmud, sehingga Ia mengabaikan pesan itu.
Lantaran tidak mendapat balasan, Alfonso
kembali menyampaikan pesan tersebut, namun Sang Sultan tetap bersikukuh bahwa
Malaka tidak ingin berdamai dengan Portugis apapun alasannya.
Mendengar tanggapan itu, Alfonso
memerintahkan 10 ribu pasukannya untuk mendarat dan bersiap menyerang. Sebelum
itu, ia menuntut semua pasukan Portugis yang ditawanan dibebaskan. Namun, Sultan
tetap pada sikapnya, mempertahankan memilih martabat negerinya dari pada tunduk
pada tuntutan Portugis. Pertempuran kedua pada tak bisa terelakan. Bahkan kali ini tidak hanya antara Malaka dan
Portugis, para pedagang yang terusik oleh ulah Portugis turut membantu
mempertahankan martabat negeri Malaka.
Semangat kegigihan mempertahankan
Malaka berduel sengit dengan semangat menaklukan Malaka. Namun akhirnya
Portugis-lah yang berhasil memenangkan peperangan yang tidak imbang dari sisi
pasukan dan persenjataan itu. Para pejuang Malaka menggunakan senjata
tradisional, senjata kecil lokal dan impor dari Pegu dan Siam. Malaka juga
belum memiliki pengalaman perang, sebaliknya Portugis sangat berpengalaman
dalam peperangan dengan ditunjang persenjataan yang modern.
Akhirnya, tepat pagi hari 15 Agustus 1511, Malaka jatuh
ke tangan Portugis. Sejak saat itu Portugis bercokol di bumi Nusantara selama 130
tahun hingga VOC Belanda datang dan merebutnya pada 1641 M.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar