Selasa, 01 April 2025

Tanggungan anak terhadap orang tua

Apakah orang tua tetap masuk tanggungan anaknya ketika anaknya tidak mampu? 
Jawab
Orang tua kita, pada awalnya adalah masuk dalam tanggungan wajib anaknya. Namun jika, si anak tadi hanya mampu menafkahi anak-anak dan isterinya, maka tidak wajib lagi baginya menafkahi orang tuanya. Dalam kondisi inilah, dia boleh menzakati orang tuanya sebagai bagian orang faqir miskin....
(فصل)

ولا تجب نفقة القريب إلا على موسر أو مكتسب يفضل عن حاجته ما ينفق على قريبه، وأما من لا يفضل عن نفقته شئ فلا تجب عليه لما روى جابر رضى الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال " إذا كان أحدكم فقيرا فليبدأ بنفسه، فإن كان فضل فعلى عياله، فإن كان فضل فعلى قرابته " فإن لم يكن فضل غير ما ينفق على زوجته لم يلزمه نفقة القريب، لحديث جابر رضى الله عنه، ولان نفقة القريب مواساة ونفقة الزوجة عوض، فقدمت على المواساة، ولان نفقة الزوجة تجب لحاجته فقدمت على نفقة القريب كنفقة نفسه.

الكتاب : المجموع شرح المهذب ج 18 ص298-297


Kehidupanmu adalah impian orang lain

Pernikahan yg sederhana adalah impian setiap orang yg jomblo 
 
Anakmu yang sangat nakal adalah impian orang2 yg mandul 
 
Rumahmu yg kecil jelek adalah impian orang2 yg terlantar dijalanan 
 
Hartamu yg sedikit adalah impian setiap orang yg dililit hutang 
 
Kesehatanmu adalah impian orang2 yg sakit 
 
Senyummu yang indah adalah impian setiap org yg susah sedih dan galau 
 
Di tutup aibmu adalah impian orang2 yg terbuka aibnya 
 
Kebebasanmu dalam menjalani hidup adalah impian orang2 yg hidupnya di dalam penjara  
 
Setelah merenungi nasehat syeh mutawali asya'rowi ini ,  

Nikmat apa lagi yg kau dustakan? 

Senin, 31 Maret 2025

Kesunnahan-kesunnahan dalam Hari Raya

Kesunnahan-kesunnahan dalam hari raya

Dari ‘Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied pada hari Idul Fithri dan sebelumnya beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat ‘ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.” (HR. Ahmad 5: 352).

*Beberapa Pelajaran yang Terdapat dalam Hadits diatas :* 

Berikut Beberapa Amalan yang disunnahkan di hari 'Iedul Fitri :

1. Disunnahkan untuk mandi sebelum berangkat sholat 'Iedul Fithri. Mandi ketika itu disunnahkan. Yang menunjukkan anjuran ini adalah atsar dari sahabat Nabi.

Dari ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, seseorang pernah bertanya pada ‘Ali mengenai mandi. ‘Ali menjawab, “Mandilah setiap hari jika kamu mau.” Orang tadi berkata, “Bukan. Maksudku, manakah mandi yang dianjurkan?” ‘Ali menjawab, “Mandi pada hari Jum’at, hari ‘Arafah, hari Idul Adha dan Idul Fithri.” (HR. Al-Baihaqi, 3: 278.)

Ada riwayat dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma sebagai berikut.

عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ قَبْلَ أَنْ يَغْدُوَ إِلَى الْمُصَلَّى

Dari Nafi’, (ia berkata bahwa) ‘Abdullah bin ‘Umar biasa mandi di hari Idul Fithri sebelum ia berangkat pagi-pagi ke tanah lapang. (HR. Malik dalam Al-Muwatho’ 426. Imam Nawawi menyatakan bahwa atsar ini shahih).

Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa para ulama sepakat akan disunnahkannya mandi untuk sholat ‘ied.

Dikatakan dianjurkan karena saat itu adalah berkumpulnya orang banyak sama halnya dengan shalat Jum’at. Kalau shalat Jum’at dianjurkan mandi, maka shalat ‘ied pun sama.

2. Berhias diri dan memakai pakaian yang terbaik


Dalam  riwayat dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

كَانَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جُبَّةٌ يَلْبَسُهَا لِلْعِيْدَيْنِ وَيَوْمِ الجُمُعَةِ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki jubah khusus yang beliau gunakan untuk 'Iedul Fithri dan 'Iedul Adha, juga untuk digunakan pada hari Jum’at.” (HR. Ibnu Khuzaimah dalam kitab shahihnya, 1765).

Diriwayatkan pula dari Al-Baihaqi dengan sanad yang shahih bahwa Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma biasa memakai pakaian terbaik di hari ‘ied.

Aturan berpenampilan menawan di hari ‘ied berlaku bagi pria. Sedangkan bagi wanita, lebih aman baginya untuk tidak menampakkan kecantikannya di hadapan laki-laki lain. Kecantikan wanita hanya spesial untuk suaminya.

3. Makan sebelum shalat 'Iedul Fithri

Dari ‘Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied pada hari 'Iedul Fithri dan sebelumnya beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari 'Iedul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari sholat ‘ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.” (HR. Ahmad 5: 352).

Untuk shalat 'Iedul Fithri disunnahkan untuk makan sebelum keluar rumah dikarenakan adanya larangan berpuasa pada hari tersebut dan sebagai pertanda pula bahwa hari tersebut tidak lagi berpuasa.

Ibnu Hajar rahimahullah dalam Al-Fath (2: 446) menyatakan bahwa diperintahkan makan sebelum sholat 'Iedul Fithri adalah supaya tidak disangka lagi ada tambahan puasa. Juga maksudnya adalah dalam rangka bersegera melakukan perintah Allah.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لا يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ .. وَيَأْكُلُهُنَّ وِتْرًا

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah keluar pada hari 'Iedul Fithri (ke tempat shalat, pen.) sampai beliau makan beberapa kurma terlebih dahulu. Beliau memakannya dengan jumlah yang ganjil.” (HR. Bukhari, no. 953).

Kalau tidak mendapati kurma, boleh makan makanan halal lainnya.

4. Bertakbir dari rumah menuju tempat sholat

Ketika puasa Ramadhan telah sempurna, kita diperintahkan untuk mensyukurinya dengan memperbanyak takbir. Allah Ta’ala berfirman,

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al Baqarah: 185).

Dalam suatu riwayat disebutkan,

كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الفِطْرِ فَيُكَبِّرُ حَتَّى يَأْتِيَ المصَلَّى وَحَتَّى يَقْضِيَ الصَّلاَةَ فَإِذَا قَضَى الصَّلاَةَ ؛ قَطَعَ التَّكْبِيْرَ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar hendak shalat pada hari raya 'Iedul Fithri sambil bertakbir sampai di lapangan dan sampai shalat hendak dilaksanakan. Ketika shalat hendak dilaksanakan, beliau berhenti dari bertakbir.” (Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf 2/1/2).

Ibnu Syihab Az-Zuhri menyatakan bahwa kaum muslimin ketika itu keluar dari rumah mereka sambil bertakbir hingga imam hadir (untuk shalat ied).

Namun kalau kita lihat dari keumuman ayat Surat Al-Baqarah ayat 185 yang menunjukkan perintah bertakbir itu dimulai sejak bulan Ramadhan sudah berakhir, berarti takbir 'Iedul Fithri dimulai dari malam Idul Fithri hingga imam datang untuk shalat ‘ied.

Takbir yang diucapkan sebagaimana dikeluarkan oleh Sa’id bin Manshur dan Ibnu Abi Syaibah, bahwasanya Ibnu Mas’ud bertakbir,

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd. (artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar, segala puji bagi-Nya).

Disyari’atkan bertakbir dilakukan oleh setiap orang dengan menjaherkan (mengeraskan) bacaan takbir. Ini berdasarkan kesepakatan empat ulama madzhab. (Majmu’ah Al-Fatawa, 24: 220).

5. Saling mengucapkan selamat (at-tahniah)

Termasuk sunnah yang baik yang bisa dilakukan di hari 'Iedul Fithri adalah saling mengucapkan selamat. Selamat di sini baiknya dalam bentuk do'a seperti dengan ucapan “taqabbalallahu minna wa minkum” (semoga Allah menerima amalan kami dan kalian). Ucapan seperti itu sudah dikenal di masa salaf dahulu.

فعن جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ قَالَ : كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اِلْتَقَوْا يَوْمَ الْعِيدِ يَقُولُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ : تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك

Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berjumpa dengan hari ‘ied (Idul Fithri atau Idul Adha), satu sama lain saling mengucapkan, “Taqabbalallahu minna wa minka (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).” Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. (Fath Al-Bari, 2: 446)

Imam Ahmad rahimahullah berkata,

وَلَا بَأْسَ أَنْ يَقُولَ الرَّجُل لِلرَّجُلِ يَوْمَ الْعِيدِ : تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك

“Tidak mengapa (artinya: boleh-boleh saja) satu sama lain di hari raya ‘ied mengucapkan: Taqobbalallahu minna wa minka.” (Al-Mughni, 2: 250).

Namun ucapan selamat di hari raya sebenarnya tidak diberi aturan ketat di dalam syari’at kita. Ucapan apa pun yang diutarakan selama maknanya tidak keliru asalnya bisa dipakai. Contoh ucapan di hari raya ‘ied :

-‘Ied mubarak, semoga menjadi ‘ied yang penuh berkah.

-Minal ‘aidin wal faizin,

Semoga kembali dan meraih kemenangan.

-Kullu ‘aamin wa antum bi khair (semoga di sepanjang tahun terus berada dalam kebaikan.

-Selamat 'Iedul Fithri 1446 H.

-Sugeng Riyadin 1446 H (selamat hari raya) dalam bahasa Jawa.

Ucapan selamat di atas biasa diucapkan oleh para salaf setelah shalat ‘ied. Namun jika diucapkan sebelum shalat ‘ied pun tidaklah bermasalah. 

6. Melewati jalan pergi dan pulang yang berbeda

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

عَنْ جَابِرٍ قَالَ كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di hari 'ied (ingin pergi ke tempat shalat,), beliau membedakan jalan antara pergi dan pulang. (HR. Bukhari, no. 986).

Di antara hikmah kenapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membedakan antara jalan pergi dan pulang adalah agar banyak bagian bumi yang menjadi saksi bagi kita ketika beramal. Allah Ta’ala berfirman,

يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا

“Pada hari itu bumi menceritakan beritanya.” (QS.Al-Zalzalah : 4).

Rasul lalu bertanya, “Apakah kalian tahu apa yang diceritakan oleh bumi?”
Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ أَخْبَارَهَا أَنْ تَشْهَدَ عَلَى كُلِّ عَبْدٍ أَوْ أَمَةٍ بِمَا عَمِلَ عَلَى ظَهْرِهَا أَنْ تَقُولَ عَمِلَ كَذَا وَكَذَا يَوْمَ كَذَا وَكَذَا قَالَ فَهَذِهِ أَخْبَارُهَا

“Sesungguhnya yang diberitakan oleh bumi adalah bumi jadi saksi terhadap semua perbuatan manusia, baik laki-laki maupun perempuan yang telah mereka perbuat di muka bumi. Bumi itu akan berkata, “Manusia telah berbuat begini dan begitu, pada hari ini dan hari itu.” Inilah yang diberitakan oleh bumi. (HR. Tirmidzi no. 2429).

*Tema Hadits yang Berkaitan dengan Al-Qur'an :* 

1. Allah Ta’ala Berfirman :

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap kali (memasuki) masjid. Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf [7]: 31).

2. Allâh Ta’ala Berfirman :

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

“Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an nahr).” (QS. Al Kautsar: 2).

Maksud ayat ini adalah perintah untuk melaksanakan sholat 'ied.

Minggu, 30 Maret 2025

Doa Akhir Bulan Ramadhan, Ejaan & Artinya

Doa Akhir Bulan Ramadhan

اللهم اختم رمضان لنا ولكم بالقبول. واجعل صيامنا وصيامكم وسيلة للطهور. واجعل قيامنا وقيامكم تكفيرا للذنوب طول الدهور. اللهم ثبت حبنا وحبكم لله العزيز الغفور. وثبت و عطر حبنا و حبكم لسيدنا وحبيبنا وشفيعنا محمد وعلى أهل بيته أهل الصدق والطهور. اللهم اجعلنا وإياكم من العائدين والفا ئزين وكل عام وانتم بخير.

Arab Latin: Allaahummakhtim Ramadhaana lanaa walakum bil qabuuli. Waj'al shiyaamana washiyaamakum wasiilatan liththuhuuri. Waj'al qiyaamana wa qiyaamakum takfiiran lidzdzunuubi thuuladduhuuri. Allaahumma tsabbit hubbanaa wa hubbakum lillaahil 'aziizil ghafuuri. Wa tsabbit wa 'aththir hubbanaa wa hubbakum lisayyidina wa habiinaa wa syafii'ina Muhammadin wa 'alaa ali baitihi ahlishshidqi wath thuhuuri. Allahummaj'alnaa wa iyyakum minal 'aaidiina wal faaiziina wa kullu 'aamin wa antum bikhairin.

Artinya: "Ya Allah, tutuplah bulan Ramadan untuk kami dan untukmu dengan penerimaan. Jadikanlah puasa kami dan puasa mereka sebagai sarana kesucian. Jadikanlah shalat malam kami dan shalat malam mereka sebagai penghapus dosa-dosa selamanya. Ya Allah, teguhkanlah cinta kami dan cinta mereka kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. Dan teguhkan serta wangi cinta kami dan cinta mereka kepada junjungan, kekasih, dan penolong kami, Muhammad dan keluarganya, keluarga yang benar dan suci. Ya Allah, jadikanlah kami dan mereka termasuk orang-orang yang kembali (ke jalan yang benar) dan orang-orang yang beruntung. Dan selamat tahun baru untukmu."

Sumber NU Onlime

FAEDAH MEMBACA SURAT THOHA


FAEDAH MEMBACA SURAT THOHA

من مجربات الصالحين رضي الله عنهم في قراءة سورة( طه).

Dari pengalaman orang² sholeh Radhiallahu anhum, Faedah membaca Surat "Thoha".

من خلاصة كتاب( عمل اليوم و الليلة) للحبيب حسن بن عبد الله الشاطري رحمه الله تعالى:

من واظب على قراءة طه عند طلوع الفجر كل يوم، أقل ما يرى من بركتها أنه يدخل عليه في ذلك اليوم رزق جديد، لم يكن له اليه تشوف، وتقضى حوائجه في ذلك اليوم، وتلين له القلوب، وينصر على الأعداء، ولها من الفضل ما لا ينحصر.

"Barangsiapa rutin membaca surat Thoha saat terbit fajar Sodiq setiap harinya, setidaknya dia akan merasakan keberkahannya akan masuk pada hari itu rejeki yg baru, yg dia tidak melihatnya, dan dipenuhi kebutuhannya pada hari itu, dan dilembutkan hatinya, dan ditolong dari segala gangguan musuh (kejahatan), dan keutamaan² lainnya yg tidak terhitung."

[ Ringkasan Kitab, Amalan Sehari Semalam, : Al-Habib Hasan bin Abdullah Asy-Syathiri Rahimahullah ]

Doa saat mengeluarkan dan menerima zakat fitrah

Setelah niat muzakki dianjurkan untuk berdoa saat membarikan zakat fitrah, begitu juga bagi yang menerima zakat fitrah dianjurkan mendoakan orang yang berzakat

Berikut doanya

Membayar zakat

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Artinya: Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah [2]: 127)

Atau

اللهم اجعلها مغنما، ولا تجعلها مغرما

Artinya Ya Allah, jadikanlah zakat ini sebagai keuntungan bagiku dan janganlah Engkau jadikan ia sebagai beban bagiku

 
Menerima Zakat Fitrah

ﺁﺟَﺮَﻙ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﻋْﻄَﻴْﺖَ، ﻭَﺑَﺎﺭَﻙَ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﺑْﻘَﻴْﺖَ ﻭَﺟَﻌَﻠَﻪُ ﻟَﻚَ ﻃَﻬُﻮْﺭًﺍ

Artinya: Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, dan semoga Allah memberikan berkah atas harta yang kau simpan dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu

Sember: Al-Adzkar 327, fiqhul islami 3/1995

Jumat, 28 Maret 2025

PAKSA DIRI KITA UNTUK BANGUN MALAM

PAKSA DIRI KITA UNTUK BANGUN MALAM

Ketika menyebutkan ciri-ciri orang yang bertakwa, Alloh Subhanallohu wa Ta’ala berfirman yang artinya, 


Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.” (QS. Adz Dzariyat: 17-18)

Karena pentingnya sholat malam ini Alloh berfirman kepada Nabi-Nya yang artinya, “Hai orang yang berselimut, bangunlah 

pada sebagian malam (untuk sholat), separuhnya atau kurangi atau lebihi sedikit dari itu. Dan bacalah Al-Qur’an dengan tartil.” (QS. AlMuzammil: 1-4)

Berikut ini akan kami sampaikan beberapa keutamaan sholat malam dengan tujuan agar seseorang lebih bersemangat dan terdorong hatinya untuk mengerjakannya dan selalu mengerjakannya.

1. Sebab masuk surga.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makanan, 

sambunglah tali persaudaraan dan sholatlah ketika manusia terlelap tidur pada waktu malam niscaya engkau akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah)

2. Menaikkan derajat di surga.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, Sungguh di dalam surga tedapat kamar-kamar yang bagian dalamnya terlihat dari luar 

dan bagian luarnya terlihat dari dalam. Kamar-kamar itu Alloh sediakan bagi orang yang memberi makan, melembutkan perkataan, 

mengiringi puasa Romadhon (dengan puasa sunah), menebarkan salam dan mengerjakan sholat malam ketika manusia lain terlelap tidur.” (HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani)

3. Penghapus dosa dan kesalahan.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hendaklah kalian melakukan sholat malam, karena sholat malam itu 

adalah kebiasaan orang-orang sholih sebelum kalian, dan ibadah yang mendekatkan diri pada Tuhan kalian serta penutup kesalahan dan sebagai penghapus dosa.” (HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani)

4. Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR. Muslim)

Tanggungan anak terhadap orang tua

Apakah orang tua tetap masuk tanggungan anaknya ketika anaknya tidak mampu?  Jawab Orang tua kita, pada awalnya adalah masuk dal...