Kamis, 31 Juli 2025

Bahagia Itu Sederhana: 5 Kebiasaan Ringan yang Terbukti Meningkatkan Fungsi Otak

Bahagia Itu Sederhana: 5 Kebiasaan Ringan yang Terbukti Meningkatkan Fungsi Otak

Selama ini banyak orang mengira bahwa kebahagiaan otak hanya bisa diperoleh melalui pencapaian besar seperti promosi kerja, liburan mewah, atau penghargaan prestisius. Padahal, menurut hasil penelitian dari University of California, Los Angeles (UCLA), otak manusia juga dapat merespons stimulus kecil—seperti senyuman, cahaya alami, atau warna cerah—dengan pelepasan dopamin dan serotonin, hormon yang memicu rasa senang dan tenang.

Temuan ini menunjukkan bahwa otak tidak membedakan antara “hal besar” dan “hal kecil” selama stimulus tersebut tepat dan positif. Justru, dalam kehidupan sehari-hari, otak kita lebih sering mendapatkan kebahagiaan dari pengalaman sederhana yang kerap kali luput kita sadari.

Berikut adalah lima kebiasaan ringan yang terbukti secara ilmiah mampu meningkatkan kebahagiaan dan fungsi otak—tanpa biaya mahal maupun rencana yang rumit:


---

1. Hadirkannya Warna Cerah dalam Kehidupan Sehari-hari

Desainer dan penulis Ingrid Fetell Lee menyebut bahwa warna-warna seperti kuning, hijau muda, dan biru langit dapat memberikan efek psikologis yang menyegarkan. Otak kita merespons warna-warna ini dengan peningkatan emosi positif, sehingga banyak ruang publik seperti kafe, taman bermain, atau studio kreatif memanfaatkan warna cerah untuk menciptakan suasana menyenangkan.

Langkah sederhana yang bisa Anda lakukan adalah mengganti latar belakang ponsel dengan warna yang memberi semangat atau meletakkan tanaman kecil di meja kerja. Ini bukan sekadar dekorasi, tetapi juga berfungsi sebagai “vitamin visual” yang menyapa otak dengan sinyal positif.


---

2. Membuat dan Menyelesaikan Daftar Tugas Harian

Alex Korb, seorang ahli saraf, menemukan bahwa menyelesaikan satu tugas dari daftar pekerjaan dapat memicu pelepasan dopamin—hormon yang menciptakan perasaan puas dan berdaya. Aktivitas sederhana seperti mencoret satu tugas dalam to-do list memberi otak sinyal bahwa kita berhasil dan layak diberi penghargaan.

Misalnya, Anda bisa menulis tiga hal kecil yang ingin diselesaikan hari ini. Setelah satu selesai, tandai atau coret dari daftar. Sensasi ringan yang muncul bukan sekadar sugesti, melainkan hasil kerja sistem penghargaan dalam otak.


---

3. Berpelukan Selama Minimal 20 Detik

John Medina, ahli biologi molekuler, menjelaskan bahwa sentuhan fisik dapat memicu pelepasan oksitosin—hormon yang menciptakan rasa keterikatan, kedekatan emosional, dan rasa aman. Namun, untuk mengaktifkan efek penuh dari hormon ini, dibutuhkan setidaknya 20 detik pelukan yang penuh perhatian.

Jadi, apabila Anda merasa cemas, letih, atau kekurangan semangat, cobalah memeluk pasangan, anggota keluarga, atau hewan peliharaan Anda. Otak akan mencatat pelukan tersebut sebagai momen yang menenangkan dan memulihkan.


---

4. Mendengarkan Musik yang Memiliki Makna Pribadi

Menurut Rick Hanson, musik yang paling efektif dalam menimbulkan rasa bahagia adalah musik yang memiliki keterkaitan emosional dengan pendengarnya. Otak merespons musik bukan hanya sebagai suara, tetapi sebagai pengingat akan kenangan dan suasana hati.

Coba dengarkan kembali lagu-lagu yang mengingatkan Anda pada masa jatuh cinta, saat bangkit dari kegagalan, atau momen penuh kebebasan. Biarkan otak bernostalgia dan memproses perasaan secara alami. Musik seperti ini bisa menjadi terapi yang sederhana dan mendalam.


---

5. Melakukan Kebaikan Kecil secara Spontan

Penulis Atomic Habits, James Clear, menyatakan bahwa memberi tanpa pamrih adalah bentuk kebiasaan yang memperkuat identitas diri yang positif. Memberi pujian tulus, membantu orang lain, atau menyebarkan komentar positif dapat meningkatkan pelepasan serotonin dalam otak—hormon yang menumbuhkan rasa damai, percaya diri, dan penuh makna.

Anda bisa mulai dengan memuji rekan kerja, membantu orang tua membawa barang belanjaan, atau memberikan komentar apresiatif di media sosial. Tindakan ini tidak perlu dipublikasikan; cukup biarkan otak Anda menyerap rasa puas dari tindakan yang tulus.


---

Penutup: Bahagia Itu Tentang Frekuensi, Bukan Skala

Kebahagiaan bukan semata-mata soal besar kecilnya peristiwa, melainkan seberapa sering otak kita diberi kesempatan untuk merasa dihargai, terhubung, dan diberi sinyal positif. Lima kebiasaan di atas dapat menjadi langkah awal untuk menyapa otak setiap hari—dengan cara yang lembut, konsisten, dan berdampak nyata.

Pertanyaannya: dari kelima kebiasaan di atas, mana yang ingin Anda coba hari ini?
Bagikan artikel ini kepada mereka yang merasa hidupnya “biasa-biasa saja”. Bisa jadi, otak mereka hanya belum disentuh dengan cara yang sederhana namun berarti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang Dimaksud Dengan Nabi Ummi

Apa yang dimaksud Ummi jika dinisbatkan kepada nabi?  Umi adalah tidak bisa membaca dan tidak bisa menulis قال عبد الله بن عباس رضي الله عنه...