Kamis, 25 Juli 2024

Menafikan Nasab Orang Pakai Metode 'Mahkamah Konstitusi'



Setelah DR Ali Jumah turun gunung ikut berbicara mengenai polemik Nasab Ba'alawi. 

Kita jadi tahu bahwa nasab Ba'alawi sudah Valid secara Ijma'. Walaupun sebelumnya ada pendapat Syadz yang mencoba Menafikan Nasab Ba'alawi, memaakai metode yang Syadz pula. 

Kenapa disebut Syadz? Kerena sudah menyalahi Ijma dengan menggunakan metode yang bahkan tidak dikenal oleh pakar Nasab di manapun di dunia ini. 

Seperti yang dijelaskan oleh lora Ismail al-Ascholy

“Bahkan, dengan logika yang dibawa siapapun yang meragukan nasab mulia Ba Alawi ini, akan mengakibatkan ke-was-wasan terhadap bersambungnya nasab Baginda Nabi Muhammad ‎ﷺ kepada Nabi Ismail b. Nabi Ibrahim Alahimassalam; sebab nasab Adnan b. Udad ke Nabi Ismail sangat-sangat diperdebatkan oleh para Ulama disebabkan tidak adanya referensi se-kurun yang menyebutkan keberadaan mereka. Nasab-nasab yang tercatat oleh para Ulama Siroh hanyalah diriwayatkan dari hafalan lisan ke lisan oleh para tsiqoh dari bangsa Arab, kecuali beberapa yang tertulis di dlorih mereka dengan menyebut nasab yang itupun maksimal hanya empat generasi. Ditambah lagi dengan Firman Allah dalam Alquran yang menyatakan bahwa ada kurun yang hanya diketahui oleh Allah dan tidak diketahui oleh selainNya: 

‎﴿وَقُرونًا بَينَ ذٰلِكَ كَثيرًا﴾ [الفرقان:38]
‎﴿أَلَم يَأتِكُم نَبَؤُا۟ الَّذينَ مِن قَبلِكُم قَومِ نوحٍ وَعادٍ وَثَمودَ وَالَّذينَ مِن بَعدِهِم لا يَعلَمُهُم إِلَّا اللَّهُ﴾ [ابراهيم:9]

Ditambah lagi dengan salah satu riwayat dari Rasulullah ‎ﷺ bagi orang yang melanjutkan nasab beliau melewati Adnan b. Udad: “kadzaban nassabun kadzaban nassabun” (para ahli nasab bohong, para ahli nasab bohong). 

-Jangankan Alquran. Dengan logika “sezaman” seperti ini Injil bahkan Taurat-pun tidak bisa diklaim mewakili kebenaran nasab Nabi Muhammad bersambung kepada Nabi Ismail b. Ibrahim meski disebut disana, sebab Injil, Taurat, Zabur, dan Alquran adanya jauh setelah masa Nabi Ismail b. Ibrahim. Bukan hanya 500 tahun, tapi jarak antara Nabi Musa ke Nabi Ibrahim 700 tahun sebagaimana kata satu riwayat dari Ibn Abbas. Wkwk.-

Dan jika nasab Rasulullah ‎ﷺ yang bersambung ke Nabi Ibrahim diragukan, maka runtuhlah kebenaran Nabi yang selalu menisbatkan dirinya kepada Nabi Ibrahim, seperti contoh dalam Hadits sohih:

‎ولد لي الليلة غلام فسميته باسم أبي إبراهيم

“Tadi malam anakku lahir, maka aku beri nama dia dengan nama ayahku, Ibrahim”.

Begitujuga runtuhlah dalil Alquran yang mengatakan bahwa:

‎﴿فيهِ ءايٰتٌ بَيِّنٰتٌ مَقامُ إِبرٰهيمَ﴾ [آل عمران:97]

Yakni bahwa Kakbah adalah bangunan Nabi Ibrahim, sebab lagi-lagi tidak ada bukti tertulis selain kabar dari mulut ke mulut. 

Maka, jika kewas-wasan seperti ini diteruskan -padahal sudah dijelaskan oleh para tsiqoh dan muktabar-, bisa-bisa sedikit demi sedikit ia menolak validitas sanad yang diagung-agungkan oleh agama Islam. naudzubillahi min dzalik.”

Oiya, kaum yang mengklaim bahwa Nabi Muhammad bukan keturunan Nabi Ibrahim adalah segelintir kaum Bani Israel loh

==
Note:
Metode kitab sezaman adalah standar baru yang digagas oleh KH. Imad dan pengikutnya. 
Sepertinya mereka sadar bahwa konsep penafian Nasab Ba'alawi yang mereka kemukakan tidak sesuai standar mayoritas ulama ahli Nasab yang ada, sehingga mereka buat standar baru yang tak pernah dikenal sebelumnya oleh ahli nasab, dan dari standar baru itulah mereka mencoba menghapus Nasab Ba'alawi dengan pakai dalih tesis. 

Jadi Mirip MK (Mahkamah Keluarga, eh.. Mahkamah Konstitusi maksudnya), saat tak memenuhi syarat pencalonan maka syaratnya yang diubah (bukan orangnya yang mengikuti syarat tapi syarat yang harus mengikuti kehendak orangnya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anak akan belajar dari kehidupan orang tuanya

Anak akan belajar dari kehidupan orang tuanya  Jika anak dibesarkan dengan celaan,ia belajar memaki Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,i...