Sabtu, 20 Juli 2024

Taubatan Nasuha Menurut Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani

 


Apakah dengan taubatan nashuha semua dosa kita diampuni, Lalu bagaimana dengan dalil yg mengatakan kejelekan sekecil apapun akan mendapat balasan kelak dihari akhir?



Allah berfirman dalam surah At-tahrim:


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ  (التحريم :٨)


Hai orang-orang yg beriman,  bertobatlah kepada allah dengan taubatan nashuha ( tobat yg semrni-murninya ) Mudah-Mudahan tuhan kalian akan menghapus kesalah-kesalahan kalian dan memasukkan kalian kedalam surga yg mengalir dibawahnya sungai-sungai. (QS. At-tahrim:8).


As-shawi ketika menafsiri ayat ini menjelaskan bahwa berbagai macam pendapat ulama mengenai maksud Taubatan Nashuha dapat disimpulkan menjadi satu arti yaitu tobat yg sudah memenuhi 3 syarat:

- Melepaskan diri dari maksiat.

- Menyesal dan

- Berniat untuk tidak mengulanginya lagi.

Hal itu jika dosanya adalah dosa kepada allah swt, bila dosanya masih terkait dengan hak sesama manusia, maka ditambah satu syarat lagi, yaitu membebaskan diri dari hak tersebut dengan mengganti atau meminta kerelaan dari pemiliknya.


Jika syarat-syarat diatas sudah dipenuhi, maka secara syariat, dosa orang tersebut sudah dihapus, sebagaimana firman allah swt diatas.


Apabila orang yg sudah melakukan taubatan nashuha itu terus melakukan amal-amal kebajikan, maka dosa-dosa yg telah diperbuat akan dihapus, dan dosa yg akan ditampakkan akan diganti dengan amal-amal yg baik, demikian keterangan dalam kitab Al-ghunyah karangan syekh abdul qodir al-jilani juz 1 hal. 38.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anak akan belajar dari kehidupan orang tuanya

Anak akan belajar dari kehidupan orang tuanya  Jika anak dibesarkan dengan celaan,ia belajar memaki Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,i...