Rabu, 03 September 2025

Qana'ah: Kunci Ketenangan Hidup Manusia


Qana'ah: Kunci Ketenangan Hidup Manusia

Ats-Tsa'alaby berkata:

من قنع بما له استراح وأراح

"Barangsiapa yang merasa cukup dengan yang dimilikinya maka dia akan tenang dan menenangkan" (Ats-Tsa'alaby, Al-Lathaif wa Adz-Dzaraif 95)

Berikut penjelasannya:

Dalam kehidupan yang penuh dengan tuntutan, keinginan, dan persaingan, manusia sering kali terjebak dalam rasa tidak puas. Semakin banyak yang dimiliki, semakin besar pula keinginan untuk memiliki lebih. Padahal, Islam mengajarkan sebuah prinsip mulia yang menjadi kunci ketenangan hidup: qana'ah.

Apa Itu Qana'ah?

Qana'ah adalah sikap menerima dengan lapang dada terhadap rezeki yang telah Allah berikan, tanpa mengeluh, iri, atau tamak terhadap apa yang ada di tangan orang lain. 

Al-Qhadhi 'Iyadh menjelaskan tentang qonaah:
الرِّضا بما أعطى الله
Menerima dengan apa yang diberikan oleh Allah (Masyariq Al-Anwar 2/187)

Menerima disini bukan berarti pasrah tanpa usaha, tetapi tidak tergiur dengan bagian orang lain, tidak dengki dengan pencapaian orang lain disertai rasa syukur atas hasil yang diperoleh dari ikhtiar yang halal.

Allah ta'ala berfirman:
وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا
"Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya ia akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu." (QS. Maryam: 25)

Imam Abu Mansur Al-Maturidi berkomentar tentang ayat ini:
"Ayat itu menjadi dalil tentang wajibnya berusaha karena Allah memerintahkan Maryam untuk menggoyangkan pohon kurma agar buah kurma itu jatuh kepadanya. Padahal jika Allah menghendaki, buah itu bisa jatuh tanpa ada usaha". (Tafsir Al-Maturidi 7/231)

Dari sifat ini akan timbul beberapa hal positif, yaitu:

1. Ketenangan Batin (Istirahat Jiwa)
Orang yang qana'ah tidak dikejar ambisi yang melampaui batas. Ia tidak gundah karena membandingkan hidupnya dengan orang lain. Hal ini menghadirkan kedamaian dalam hati dan menghindarkannya dari stres serta kegelisahan.

2. Meringankan Beban Orang Lain
Orang yang merasa cukup tidak akan menuntut lebih dari orang lain, tidak banyak mengeluh, dan tidak menjadi beban sosial. Justru, ia menjadi sumber ketenangan bagi lingkungan sekitarnya karena kepribadiannya yang bersahaja dan tidak menyulitkan.

3. Menumbuhkan Rasa Syukur
Dengan qana'ah, seseorang lebih mudah bersyukur. Ia mampu melihat nikmat yang ada, bukan hanya kekurangan yang belum terpenuhi. 

4. Terhindar dari sifat dengki
Orang yang qonaah tidak terus-menerus membandingkan dirinya dengan orang lain. Ia bahagia dengan apa yang dimilikinya, bukan gelisah karena apa yang belum dimiliki,sehingga sifat menghalangi hati dari rasa dengki, karena tidak merasa kekurangan atau ingin menjatuhkan orang lain demi mendapatkan lebih. 

5. Kaya hati
Sifat qonaah bisa membuat orang melihat nikmat dalam hal-hal sederhana. Ini melahirkan kebahagiaan batin, yang merupakan kekayaan sejati.

Dalam sebuah hadis disebutkan:
ليسَ الغنى عن كثرةِ العَرَضِ ولَكنَّ الغِنى غنى النَّفسِ
"Bukanlah kekayaan itu karena banyak harta, tetapi kekayaan adalah kekayaan jiwa."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Penutup

Qana'ah bukan sikap malas atau pasif, tetapi bentuk tertinggi dari rasa syukur dan kedewasaan jiwa. Dengan qana'ah, seseorang tidak hanya menenangkan dirinya, tetapi juga menebarkan ketenteraman di sekitarnya. Di tengah dunia yang tak henti menuntut lebih, qana'ah adalah oase yang meneduhkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Qana'ah: Kunci Ketenangan Hidup Manusia

Qana'ah: Kunci Ketenangan Hidup Manusia Ats-Tsa'alaby berkata: من قنع بما له استراح وأراح "Barangsiapa yang merasa ...