Jumat, 12 September 2025

Mengungkap Isi Hati Lewat Tatapan Mata


Mengungkap Isi Hati Lewat Tatapan Mata

ما شاهد على غائب بأدل من طرف على قلب 

"Tak ada yang lebih jelas menunjukkan isi hati daripada pandangan mata." (Ath-Thurthusyi, Sirojul Muluk 199)

Berikut penjelasannya:

Ungkapan di atas mengandung makna mendalam bahwa mata sering kali menjadi saksi paling jujur terhadap keinginan yang tersembunyi di dalam hati seseorang.
Allah ta'ala berfirman:

يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ

“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.” (QS. Ghafir: 19)
Ayat ini menegaskan bahwa Allah mengetahui rahasia hati dan bahkan pandangan mata yang penuh maksud tersembunyi. Seperti yang disampaikan Ibnu Abbas:

يعلم تعالى من العين في نظرها، هل تريد الخيانة أم لا 

Allah tahu pandangan mata apakah dia ingin berkhianat apa tidak (Tafsir Ibnu Katsir 4/96)

Mata Sebagai Cermin Batin

Perasaan adalah sesuatu yang tidak dapat dilihat secara langsung. Kita tidak bisa melihat suka, sedih, marah, atau rindu dalam bentuk fisik. Namun, mata sering kali memancarkan tanda-tanda yang mencerminkan perasaan itu. Pandangan yang teduh dapat mengisyaratkan kasih sayang, tatapan tajam bisa mencerminkan kemarahan, dan sorot mata sayu sering menunjukkan kesedihan.

Lebih Jujur dari Kata-Kata

Kata-kata bisa disembunyikan atau dibuat-buat, tetapi mata sulit untuk berbohong. Seorang yang tersenyum bisa saja menyembunyikan kesedihan, tetapi matanya akan tetap memancarkan kegalauan yang dirasakan. Itulah mengapa mata sering disebut sebagai “jendela hati” atau “cermin jiwa”.

Menjadi sumber kekuatan 

Mata juga bagian sumber kekuatan manusia, seperti halnya senjata, mata akan menjadi kekuatan positif atau negatif, tergantung dari penggunaannya. 

Jika digunakan secara positif ia akan jadi penyembuh. Ibnu Hazm berkata:

نظر العين إلى العين يُصلح القلوب

Pandangan mata terhadap mata lain akan menjadi penyembuh hati (Rasail Ibnu Hazm 1/406)

Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa tatapan mata ke mata bisa menghangatkan hubungan dan memulihkan ikatan hati yang retak. Hal-hal yang tidak bisa tersampaikan hanya lewat kata-kata, kadang dapat disampaikan melalui tatapan yang tulus.

Karena secara psikologis kontak mata yang tulus bisa mengurangi ketegangan emosional, dengan tatapan mata akan muncul rasa Empati dan kepercayaan. 

Namun, jika mata digunakan hal negatif, seperti menatap hal yang diharamkan, maka ia akan menjadi sumber penyakit hati. 

Rasulullah bersabda:

النَّظْرَةُ سَهْمٌ مَسْمُومٌ مِنْ سِهَامِ إِبْلِيسَ، فَمَنْ تَرَكَهَا مِنْ مَخَافَةِ اللَّهِ أَثَابَهُ اللَّهُ إِيمَانًا يَجِدُ حَلَاوَتَهُ فِي قَلْبِهِ

“Pandangan haram adalah panah beracun dari panah-panah Iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah akan memberinya iman yang ia rasakan manisnya di dalam hatinya.”(HR. Al-Baihaqi )

Epilog 

Pandangan mata memiliki kekuatan untuk menyampaikan pesan batin tanpa kata. Apa yang tak terlihat di dalam hati sering kali terbaca jelas dari apa yang terlihat di mata. Maka, berhati-hatilah, karena mata dapat membocorkan rahasia terdalam hati kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Berpikir Sistematis di Tengah Kesibukan

Cara Berpikir Sistematis di Tengah Hidup yang Padat Kita sering mendengar (atau mengatakan sendiri), “Aku sibuk,” sebagai alasan untuk berba...