Sabtu, 06 September 2025

Kebebasan dalam Kebaikan, Kemandirian, dan Ketergantungan: Hikmah Tiga Pilar Kehormatan

Kebebasan dalam Kebaikan, Kemandirian, dan Ketergantungan: Hikmah Tiga Pilar Kehormatan

Amirul Mu'minin Ali Bin Abi Thalib berkata:

أنعم على من شئت تكن أميره واستغن عمن شئت تكن نظيره واحتج إلى من شئت تكن أسيره 

“Berbuat baiklah kepada siapa pun yang kau kehendaki, maka engkau akan menjadi pemimpinnya; bersikap mandirilah dari siapa pun yang kau mau, maka engkau akan menjadi setaranya; dan bergantunglah kepada siapa pun yang kau suka, maka engkau akan menjadi tawanannya.” (Ibnu Syamsil Al-Khilafah, Al-Adab An-Nafiah 16)

Berikut penjelasannya:

Ungkapan ini merupakan nasihat bijak yang mengandung tiga prinsip penting dalam kehidupan sosial: berbuat baik, mandiri, dan tidak bergantung kepada manusia. Ketiga prinsip ini menjadi fondasi dalam menjaga harga diri, wibawa, dan kebebasan jiwa seseorang.

1. Kebaikan Mengangkat Derajat

"Berbuat baiklah kepada siapa pun yang kau kehendaki, maka engkau akan menjadi pemimpinnya."

Orang yang senantiasa menebar manfaat dan memberikan bantuan kepada orang lain akan memiliki posisi yang tinggi dalam hati mereka. Ia seolah menjadi "pemimpin" secara moral. Orang yang telah menerima kebaikan biasanya akan merasa terikat secara batin, menunjukkan hormat, dan enggan melukai perasaan pemberinya.

Inilah kekuatan pengaruh positif dari kedermawanan. Dengan memberi, seseorang tidak menjadi hina, tapi justru dihormati. Dalam masyarakat pun, orang yang paling banyak memberi adalah yang paling banyak diikuti.

Allah berfirman:

وَيُطْعِمُونَ ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسْكِينًۭا وَيَتِيمًۭا وَأَسِيرًا، إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ ٱللَّهِ

"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan. Mereka berkata, ‘Kami memberi makanan hanya untuk mencari keridhaan Allah" (QS. Al-Insan 8-9)

2. Kemandirian Adalah Kehormatan

"Bersikap mandirilah dari siapa pun yang kau mau, maka engkau akan menjadi setaranya."

Sikap tidak bergantung pada manusia lain menjadikan seseorang berada pada posisi setara dengan siapa pun. Ia tidak tunduk, tidak mengiba, dan tidak menanti uluran tangan orang lain. Kemandirian membuat seseorang merdeka secara batin dan menjaga harga diri dari kehinaan meminta-minta.

Islam sangat menganjurkan kemandirian. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

مَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللَّهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ

"Barang siapa menjaga kehormatan dirinya (tidak meminta-minta), maka Allah akan menjaga kehormatannya. Barang siapa berusaha mencukupi dirinya, maka Allah akan mencukupinya." (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Ketergantungan Menyebabkan Perbudakan

"Bergantunglah kepada siapa pun yang kau suka, maka engkau akan menjadi tawanannya."

Ketika seseorang terlalu sering bergantung atau membutuhkan bantuan orang lain, apalagi dalam hal-hal yang bisa diusahakan sendiri, maka ia telah mengikat dirinya dalam ketundukan. Ia menjadi seperti "tawanan" yang tak memiliki pilihan selain mengikuti kehendak orang yang kepadanya ia bergantung.

Imam Al-Ghazali berkata:

من طلب غير الله فقد عبده وكل مطلوب معبود وكل طالب عبد بالإضافة إلى مطلبه

"Orang yang meminta pada selain Allah maka dia telah menghambanya, setiap hal yang dipinta pasti akan di-'sembah' dan setiap orang yang meminta pasti akan jadi hamba dari yang dipinta" (Ihya Ulumuddin 4/226)

Ketergantungan adalah awal dari kehinaan. Orang yang menggantungkan nasibnya pada manusia akan mudah dikendalikan dan kehilangan kebebasan.

Penutup: Menuju Kehidupan Bermartabat

Ketiga kalimat hikmah ini adalah pelajaran penting tentang bagaimana menjaga kehormatan diri dalam kehidupan sosial:

Jadilah pemberi agar engkau dihormati.

Jadilah mandiri agar engkau sejajar.

Jangan menjadi penggantung, agar engkau tidak terhina.

Keseimbangan antara memberi, mandiri, dan tidak meminta-minta akan membentuk karakter pribadi yang kuat, dihormati, dan merdeka. Nilai-nilai ini tidak hanya penting dalam hubungan antarindividu, tapi juga dalam skala masyarakat dan bangsa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cinta Sehat: Ruang untuk Tumbuh Bersama, Bukan Mengontrol

Cinta Sehat: Ruang untuk Tumbuh Bersama, Bukan Mengontrol Cinta sering kali diartikan sebagai rasa memiliki. Namun, cinta yang benar-benar s...