Kamis, 10 Juli 2025

Jangan Jadikan Satu Kesalahan Sebagai Alasan Untuk Melakukan Kesalahan Lain

Jangan Jadikan Satu Kesalahan Sebagai Alasan Untuk Melakukan Kesalahan Lain

Dosa yang paling buruk adalah dosa yang menjadikan alasan untuk melakukan dosa lain (Ath-Thurthusyi, Sirojul Muluk 201)

Ungkapan di atas engandung tiga makna:

Pertama, Ada sebagian orang yang setelah melakukan satu dosa, justru menggunakannya sebagai pembenaran untuk melakukan dosa-dosa berikutnya.

Contoh :

Orang yang sudah terlanjur mencuri, lalu berkata, "Ah, sekalian saja korupsi yang lebih besar, toh aku sudah kotor juga."

Kenapa ini dianggap dosa yang lebih buruk?


Karena dosa awalnya menjadi akar dari dosa-dosa lanjutan.

Tidak ada usaha taubat, malah dijadikan pembenaran.

Itu mencerminkan hati yang keras dan enggan kembali kepada Allah.

Kedua, Jangan sampai kesalahan yang kita perbuat menjadi alasan bagi orang lain untuk melakukan balas dendam.

Sikap yang harus kita lakukan ketika melakukan kesalahan seperti ini adalah meminta maaf kepada Allah dan meminta maaf pada orang lain yang kita sakiti sehingga tidak muncul rasa ingin balas dendam.

Ketiga, jangan sampai dosa dan kesalahan kita menjadi contoh bagi orang lain untuk melakukan dosa yang serupa.

Misal, seorang melakukan tindakan korupsi karena melihat atasanya melakukan korupsi dan aman dari hukuman.

Inti pesannya:

Ketika jatuh dalam dosa, segera sadar, istighfar sekaligus meminta maaf pada orang yang lain jika itu haqqul adami dan jangan sampai kita pamerkan dosa kita sehingga menjadi contoh pada orang lain untuk melakukan dosa yang sama.

Satu kesalahan jangan sampai menjadikan pintu bagi banyak kesalahan lainnya, jangan sampai menjadi alasan orang lain balas dendam dan jangan sampai jadi inspirasi orang lain untuk melakukan kejahatan serupa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pakaian Rapi & Tradisi Salaf

Anjuran untuk Berpakaian Rapi dalam Islam — Nasihat Imam Syafi'i Imam Syafi’i, salah satu ulama besar dalam sejarah Islam, m...