Kamis, 31 Oktober 2024

Carilah Ilmu Sebelum Para Ahli Ilmu Wafat

Carilah Ilmu Sebelum Sebelum Ilmu itu hilang

وَقَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: عَلَيْكُمْ بِالْعِلْمِ قَبْلَ أَنْ يُقْبَضَ وَقَبْضُهُ ذَهَابُ أَهْلِهِ

معجم الكبير ٩ /١٨٩

Carilah ilmu sebelum ilmu dicabut, pencabutan ilmu dengan cara wafatnya ahli ilmu

Memakai pakaian adat

 


Memakai Pakaian Yang Sesuai Dengan Adat setempat tidak apa-apa selagi tidak bertentangan dengan syara'

ونص الإمام أحمد - رضي الله عنه - على أنه لا يحرم ثوب الشهرة, فإنه رأى رجلا لابسا بردا مخططا بياضا وسوادا, فقال: ضع هذا, والبس لباس أهل بلدك, وقال: ليس هو بحرام, ولو كنت بمكة, أو المدينة لم أعب عليك.

Al-Imam Ahmad Radhiyallahu 'anhu dengan sharih diriwayatkan dari para murid beliau bahwa beliau menghukumi (mengenakan) pakaian syuhroh tidaklah haram. Hal ini karena, (suatu kali) beliau melihat seseorang mengenakan burd (kain bergaris) berjahit putih dan hitam, lantas beliau berkata: Lepaslah pakaian ini dan kenakan pakaian negerimu sendiri!

Dan beliau berkata: Hal itu tidaklah haram. Seandainya engkau di Makkah atau Madinah, Aku tidak mencelamu.

كتاب: غذاء الألباب في شرح منظومة الآداب للامام محمد بن أحمد بن سالم السفاريني ١٦٢/٢


Rabu, 30 Oktober 2024

Cara Meng-itsbat Nasab



Cara dalam Menetapkan atau Meng-itsbat Nasab


Untuk menetapkan atau meng-itsbat sebuah nasab, para ulama nasab memberikan setidaknya 4 cara. (thuruq),

1. (Kitab Ulama Nasab)

أَنْ يُرَى خَطُّ نَسَّابَةٍ مَوْثُوقٌ بِهِ يُعْرَفُ خَطُّهُ وَيَتَحَقَّقُهُ، فَحِينَئِذٍ إِذَا شَهِدَ خَطَّ النَّسَابَةِ بِشَيْءٍ عُمِلَ عَلَيْهِ.

Adanya kitab atau tulisan ulama nasab yang terpercaya (tsiqah), diketahui tulisannya dan beliau mentahqiqnya atau membenarkannya. Lantas jika telah diketahui tulisan ulama nasab tersebut, maka bisa untuk diamalkan.

2. (Bukti Secara Syara’)

أَنْ يَقُومَ عِنْدَهُ الْبَيِّنَةُ الشَّرْعِيَّةُ وَهِيَ شَهَادَةُ رَجُلَيْنِ مُسْلِمَيْنِ حُرَّيْنِ بَالِغَيْنِ يُعْرَفُ عَدَالَتُهُمَا بِخِبْرَةٍ أَوْ بِتَزْكِيَّةٍ وَأَنْ يَكُونَا عَالِمَيْنِ بِالْأَنْسَابِ فَحِينَئِذٍ يَجِبُ الْعَمَلُ بِقَوْلِهِمَا.

Ia harus mempunyai bukti yang sah secara syara’, yaitu kesaksian dua orang laki-laki Muslim Merdeka dan baligh, yang keadilannya diketahui berdasarkan pengalaman atau rekomendasi (kesucian dirinya dari maksiat), dan bahwa ia harus memiliki pengetahuan tentang nasab, dalam hal ini wajib mengamalkan apa yang mereka katakan.

3. (Pengakuan Seorang Ayah )

أنْ يَعْتَرِفَ عِنْدَهُ مَثَلًا أَبٌ بِابْنٍ، وَإِقْرَارُ العَاقِلِ عَلَى نَفْسِهِ جَائِزٌ. فَيَجِبُ أَنْ يُلْحِقَهُ بِقَوْلِ أَبِيهِ.

Misalnya, seorang ayah mengakui anaknya, dan orang yang berakal mengakui dirinya, hal itu diperbolehkan. Dalam hal ini maka dia harus mengikuti apa yang dikatakan ayahnya.

4. (Syuhrah wal Istifadhah)

الشُّهْرَةُ وَالِاسْتِفَاضَةُ بِالسِّيَادَةِ بِأَنْ يَكُونَ آبَاؤُهُ وَأَجْدَادُهُ مَعْرُوفِينَ وَمَشْهُورِينَ بِالسِّيَادَةِ بِحَيْثُ يَعْرِفُونَهُمْ بِالسِّيَادَةِ فِي جَمِيعِ الأَجْيَالِ.

Masyhur dan banyak diketahui, seperti ayah dan kakek-kakeknya dikenal dan terkenal akan ke-sayidan-nya. Sekiranya mereka dikenal ke-sayidan-nya hingga di setiap generasi.

Dalam empat cara penetapan sebuah keabsahan nasab, hanya nomer satu yang menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan kitab atau semacam manuskrip. Tetapi lagi-lagi tidak ada syarat yang mewajibkan adanya kitab se zaman atau yang mendekati. Empat cara ini yang telah digunakan oleh para ulama nasab sejak dulu. 

Hal yang wajib diketahui, bahwa para ulama nasab memberikan empat cara penetapan nasab dengan menggunakan lafadz thuruq kata jamak dari lafadz thariq, yang berarti jalan atau cara. Artinya jika satu saja terpenuhi, maka sudah dianggap cukup dalam menetapkan nasab seorang Habib tersebut. Bedahalnya dengan lafadz syuruth (شروط) jamak dari kata syartun, yang berarti jika satu saja tidak terpenuhi, maka semuanya gugur. 
__________________________________

Refrensi : Sayid Mahdi ar-Roja'i, al-Mu'qibun, juz 1, hal 12-13. 

Wallahua'lam...

Sumber: Ust Abdul Wafi

Kehidupan Yang baik Menurut Hasan Al Basri

Hasan Al-Basri Berkata:

وجدنا خير عيشنا الصبر

“Kami dapati kehidupan yang terbaik bagi kami adalah kesabaran.” 
(sabar ketika menjalani ketaatan kepada Allah, 
sabar ketika menjauhi maksiat, dan sabar ketika tertimpa musibah)

Az-Zuhd al-Imam Ahmad 146

Selasa, 29 Oktober 2024

Dosa Jariyah

Pertanyaan:
Apakah jika menulis guncingan secara online apakah masuk dosa jariyah? 

Jawab:

Iya, termasuk dosa jariyah, tulisan yang kita tulis akan terus mengalir dosanya

فيض القدير جـ 1 صـ 437 - 438
(إذا مات الإنسان) وفي رواية: ابن آدم (انقطع عمله) أي فائدة عمله وتجديد ثوابه يعني لا تصل إليه فائدة شيء من عمله كصلاة وحج (إلا من ثلاث) أي ثلاثة أشياء فإن ثوابها لا ينقطع لكونها فعلا دائم الخير متصل النفع ولأنه لما كان السبب في اكتسابها كان له ثوابها (صدقة) لفظ رواية مسلم إلا من صدقة وتبع المصنف في إسقاطها المصابيح مع ثبوتها في مسلم والحميدي وجامع الأصول والمشارق. قال الطيبي: وهو بدل من قوله إلا من ثلاث وفائدة التكرير مزيد تقرير واعتناء بشأنها والاستثناء متصل تقديره ينقطع ثواب أعماله من كل شيء كصلاة وزكاة وحج ولا ينقطع ثواب عمله من هذه الثلاثة (جارية) دائمة متصلة كالوقوف المرصدة فيدوم ثوابها مدة دوامها (أو علم ينتفع به) كتعليم وتصنيف. قال السبكي والتصنيف أقوى لطول بقائه على ممر الزمان الى ان قال قال المنذري: وناسخ العلم النافع له أجره وأجر من قرأه أو كتبه أو عمل به ما بقي خطه وناسخ ما فيه إثم عليه وزره ووزر ما عمل به ما بقي خطه 

Senin, 28 Oktober 2024

Potret Guru Ngaji Di Masa Abbasiyah



Alkisah ada seorang ibu-ibu guru ngaji yang diminta mengajar privat mengaji anak-anak salah satu tetangganya. Jarak rumahnya dengan rumah si pengundang sekitar 10 menitan jalan kaki. Belajarnya enam hari dalam sepekan. Mengajar tiga orang anak. 

Di bulan pertama digaji 100 ribu rupiah. Di bulan berikutnya tidak digaji sama sekali. Padahal si pengundang tersebut terlihat mampu. Rumahnya gedong, punya usaha gilingan padi dan travel. Adapun si guru ngaji tersebut bukan orang yang berada.

Itulah sekelumit potret nasib guru ngaji di zaman ini.

Mari kita melihat ke belakang. Ke masa puncak kejayaan kekhalifahan dinasti Abbasiyyah. Guna menyaksikan betapa besar perhatian negara terhadap para ulama, dan betapa fantastisnya gaji para guru ngaji dan ulama saat itu.

Dalam kitab an-Nafaqât wa Idâratuhâ fî ad-Daulah al-‘Abbâsiyyah, karya Dr. Dhaifullah az-Zahrâniy (hal. 202) disebutkan, bahwa gaji para pengajar di masa itu sama dengan gaji para mu'adzin. Yaitu sebesar 1000 dinar pertahun (± 3,9 M, berarti perbulan 325 juta). 

Sedangkan para ulama yang sibuk dengan al Qur'an, yakni mengajar ilmu al Qur'an dan juga mengurusi para santri, gajinya adalah 2.000 dinar (± 7,8 M, berarti perbulan 650 juta).

Adapun ulama dengan kemampuan khusus yang mengkaji ilmu-ilmu al Qur'an, mengumpulkan riwayat hadits dan juga ahli ilmu fiqih memperoleh gaji 4.000 dinar pertahun (± 15.6 M, berarti gaji perbulan 1,3 M)

Selain gaji umum, tercatat ada beberapa ulama yang diberi gaji khusus oleh negara karena jasanya yang dianggap besar. Semisal di masa Khalifah al Watsiq, ia memberi gaji seorang ulama yang bernama al-Jari, awalnya 100 dinar perbulan (± 390 juta), lalu ia menaikannya menjadi 500 dinar (± 3,9 M)! Khalifah Harun ar-Rasyid pernah memberi Imam Malik dana sebesar 3000 dinar (± 11,7 M) untuk membeli rumah. 

Inilah salah satu rahasia mengapa ilmu dan peradaban umat Islam berjaya di masa itu. Karena para guru dan ulama diposisikan sebagai pahlawan dengan tanda jasa sepenuhnya! Pemerintah sangat menghargai mereka.

URGENSI SINERGI

Bila realitanya pemerintah belum maksimal dalam menjalankan kewajibannya, maka kita tidak boleh pasrah duduk berpangku tangan. Justru perlu ada sinergi antar semua pihak yang peduli dengan keberlangsungan dakwah Islam. 

Para pemilik lembaga pendidikan seharusnya menjadikan kesejahteraan para guru sebagai prioritas utama lembaganya. 

Para takmir masjid seyogyanya lebih menghargai para khatib, imam dan muadzin, dengan memberikan insentif yang lebih layak bagi mereka. 

Begitu halnya para panitia pengajian. 

Selanjutnya adalah para orang kaya. Mereka perlu menjadikan salah satu pos utama infaknya adalah kepedulian terhadap kesejahteraan para guru ngaji. Sehingga waktu mereka bisa lebih maksimal digunakan untuk mengajar dan berdakwah.

Pahamilah bahwa ikhlas itu tidak berkonotasi diabaikannya kesejahteraan para guru ngaji. Justru disejahterakannya kebutuhan materi mereka, akan membantu mereka untuk ikhlas dan fokus dalam mengajar. Tidak lagi pontang-panting mencari tambahan penghasilan, hanya untuk membelikan susu formula si kecil. Atau kebingungan mencari tambahan uang untuk membayar kontrakan rumah yang sudah jatuh tempo. 


Refrensi: An-Nafaqât wa Idâratuhâ fî ad-Daulah al-‘Abbâsiyyah, karya Dr. Dhaifullah az-Zahrâniy (hal. 202) 

Sumber: Alkayis

Minggu, 27 Oktober 2024

Memahami Kaedah "Keluar Dari Perbedaan Itu Disunnahkan"

Anjuran "khuruj minal khilaf" itu tidak dengan serta merta dan asal-asalan. 

Saat menulis skripsi sebelum masuk ke bab dua dan seterusnya, terlebih dulu kita bergelut dengan yang namanya "penjelasan istilah" (paragraf ini tidak diperuntukkan bagi mereka yang skripsinya melalui jalur joki), bahasa kaidahnya الحكم على الشيء فرع عن تصوره. (Ini sebagai pengantar bagi tulisan di bawah meski kesannya sedikit takalluf).

Saya tidak akan bertali-tali dengan kaidah ini, silakan baca di https://www.facebook.com/share/p/HR6FY1o69zuqdfwV/?mibextid=CTbP7E

Ada tiga faktor penting dalam mengaplikasikan konsep anjuran "khuruj minal khilaf":

1. Tidak terjebak dalam khilaf lain.
2. Tidak menyalahi sunnah nabi yang tegas.
3. Argumentasi masing-masing pendapat cenderung kuat.

1. Tidak terjerumus dalam khilaf yang lain. Karena esensi dari "khuruj minal khilaf" adalah "mura'ah-nya", sehingga nantinya amalan yang kita lakukan mendapat legalitas dari masing-masing empunya khilaf. 

Contoh: mazhab syafi'i berpendapat "cukup mengusap sebagian kepala" yang lain berkata "harus seluruh kepala" mazhab lain juga berpendapat "harus seperempat kepala". Lalu kita memilih mengusap seluruh kepala demi untuk menjaga harmonisasi khilaf disamping juga ketiga pemilik khilaf melegalkan perbuatan kita. Atas dasar ini maka maksud dari diksi "khuruj" adalah "khuruj" sepenuhnya atau "khuruj hakikat" bukan "khuruj iktibari"

2. Tidak menyalahi sunnah nabi yang tegas. Ini jelas karena hukum fikih semuanya dipayungi oleh Alquran dan hadis yang menjadi "mashdarul ula", sehingga bila suatu khilaf dirasa berlawanan arah dengan sunnah, tentu arah yang kita jadikan pijakan adalah pendapat yang selaras dengan sunnah. 

Tetapi poin kedua ini perlu sedikit disclaimer bahwa status selaras tidaknya pendapat dengan sunnah itu adalah ranahnya faqih, bukan ranah kita orang awam yang bedanya "صحّحه المسلم" dengan "صحّحه بشرط المسلم" saja kita tidak tahu.

3. Argumentasi masing-masing pendapat cenderung kuat. Hal ini untuk menghindari pendapat-pendapat nyeleneh yang tidak berpatron pada logika dasar dan nushus syariat. 

Misalnya, ada orang yang mengeluarkan pendapat bahwa shalat wajib dalam sehari semalam cukup hanya tiga kali dengan alasan manusia akhir zaman mulai banyak disibukkan oleh godaan yang luar biasa, sehingga kalau syariat masih mewajibkan shalat lima waktu akan berdampak pada "masyaqqah" yang kalau kita kekeh dengan lima kali, akan berimbas pada ditinggalkannya syariat islam oleh manusia. Pendapat semacam ini tidak masuk dalam diksi "khilaf" karena tidak lahir dari sumber yang kuat, ia lahir dari selera nafsu yang kuat.

Untuk poin ketiga ini, harusnya patut kita terapkan dalam konteks kita, wabil khusus di dunia maya, bila kita melihat orang yang tidak ada backgroud agama, tidak kita ketahui jalur pendidikan agama juga gurunya, lalu tiba-tiba ia berpendapat menyalahi dengan pendapat mayoritas ulama yang kealimannya sudah teruji zaman maka sikap kita adalah "pendapat ia tidak diterima". Entah ia memakai embel-embel penelitian, antitesis atau bahasa-bahasa ilmiyah lain, sikap kita sudah jelas, "pendapatnya tidak diterima".

Keterangan gambar: kitab Fawaidul Madaniyyah karya Syekh Sulaiman Kurdi 237

Pujian Nabi Untuk Pekerja Keras Demi Keluarga



Suatu ketika nabi dan sahabatnya berjalan melihat seorang yang semangat dan gigih dalam bekerja, kemudian para sahabat berkata: Andai kegigihan dia digunakan dalam berjihad di jalan Allah

Maka Nabi menjawab: jika dia bekerja untuk menghidupi anaknya yang masih kecil, maka dia termasuk berjihad di jalan allah, dan jika dia keluar berkerja untuk menghidupi kedua orang tuanya yang sudah sepuh maka dia termasuk berjihad di jalan Allah, jika dia keluar bekerja untuk dirinya sendiri agar tidak meminta-minta maka dia termasuk berjihad di jalan Allah. Namun jika dia keluar bekerja karena pamer atau sombong maka dia berada di jalan setan

 مرَّ على النَّبيِّ صلّى اللهُ عليه وسلَّم رجلٌ فرأى أصحابُ رسولِ اللهِ صلّى اللهُ عليه وسلَّم من جلَدِه ونشاطِه فقالوا يا رسولَ اللهِ ! لو كان هذا في سبيلِ اللهِ فقال رسولُ اللهِ صلّى اللهُ عليه وسلَّم إن كان خرج يسعى على ولدِه صِغارًا فهو في سبيلِ اللهِ وإن كان خرج يسعى على أبوَيْن شيخَيْن كبيرَيْن فهو في سبيلِ اللهِ وإن كان خرج يسعى على نفسِه يعفُّها فهو في سبيلِ اللهِ وإن كان خرج يسعى رياءً ومُفاخَرةً فهو في سبيلِ الشَّيطانِ

 الترغيب والترهيب (٣/١٠٧) • رجاله رجال الصحيح

Sabtu, 26 Oktober 2024

Pendusta adalah orang yang tidak tahu malu dan akhlaknya buruk

 

Pendusta adalah orang yang tidak tahu malu dan akhlaknya buruk

‏قال وهب بن منبه : قال لقمان لابنه :

‏" من كذب ذهب ماء وجهه، ومن ساء خلقه كثر غمه، ونقل الصخور من مواضعها أيسر من إفهام من لا يفهم

Berkata Imam Wahab bin Munabbih, berkata Imam Luqman kepada anaknya :

“Barang siapa yang suka berbohong, akan hilang rasa malunya..

Dan barang siapa yang budi pekertinya buruk akan sering dirundung kesedihan..

Dan orang yang dusta tsb sulit memberi pemahaman kepada orang seperti sulitnya: memindahkan  batu besar dari tempatnya.

كتاب: شعب الإيمان للامام البيهقي  ٤٥٧/٦

Jumat, 25 Oktober 2024

Empat Rahasia Dibalik Sedekah

Empat Rahasia Dibalik Sedekah

Sedekah dalam bahasa Arab nya terdiri dari empat Huruf
Shad, dal, qof dan ha'
Setiap satu huruf mempunyai rahasia tersendiri

1. Shad: Shana Yakni Menjaga orang yang bersedekah dari hal-hal yang buruk di dunia maupun akhirat
2. Dal: Dalil yakni Menjadi petunjuk jalan menuju surga
3. Qaf: Qurbah yakni sedekah merupakan perkara menjadikan kita semakin dekat kepada Allah
4. Ha': Hidayah yakni menjadi petunjuk Allah untuk melakukan perkara baik lainnya

(لطيفة)
 قال بعضهم: إن الصدقة أربعة حروف: صاد، ودال، وقاف، وهاء، فالصاد منها: تصون صاحبها عن مكاره الدنيا والآخرة.
والدال منها: تكون دليله على طريق الجنة غدا عند تحير الخلق.
والقاف منها للقربة، تقرب صاحبها إلى الله تعالى.
والهاء منها: للهداية، يهدي الله تعالى صاحبها للأعمال الصالحة ليستوجب بها رضوانه الأكبر.
[البكري الدمياطي ,إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين ,2/235]

Darah Kegururan, Masuk Darah Nifas?

 

Deskripsi Masalah 


Ada seorang perempuan sebut saja Matsniyah yang mana dia mengalami keguguran. Pada saat keguguran terlihat darahnya keluar mengalir.


Pertanyaan:


Apakah wanita tersebut boleh mandi besar dan  shalat ?


Jawaban:


 Hukum Di Tafshil 


Jika keguguran tersebut sudah berupa alaqoh atau mudgoh , maka itu adalah darah nifas . Setelah keguguran jangan dulu mandi besar dan sholat, mandi besar di laksanakan setelah darah nifas berhenti dan mandi besar nya cukup satu kali . 


Namun jika darah keguguran itu belum berupa alaqoh atau mudgoh maka darah tersebut hukum nya adalah darah haid jika memenuhi syarat haid , yakni darah mencapai 24 jam dan tidak melebihi 15 hari 15 malam . Mandi wajib di laksanakan setelah darah haid berhenti dan wajib melaksanakan sholat .


Jika darah nya tidak memenuhi syarat haid maka tidak perlu mandi wajib namun wajib sholat , karena itu bukan darah haid melainkan darah istihadoh , dan orang yang keluar darah istihadoh tetep wajib sholat .


Referensi:


درية العيطة فقه العبادات على المذهب الشافعي ج ١ ص ١٣٦

 

▪️دم النفاس يحرم ما يحرمه الحيض ويسقط ما يسقطه الحيض لأنه حيض مجتمع احتبس لأجل الحمل فكان حكمه حكم الحيض فإن خرج قبل الولادة شئ لم يكن نفاسا وإن خرج بعد الولادة كان نفاسا المجموع ٢ ص -3- الولادة: ولو علقة *(العلقة هي ما تصير إليه البيضة الملقحة بعد مرور أربعين يوماً على الإلقاح) أو مضغة (هي ما تصير إليه العلقة بعد أربعين يوماً من تشكلها، أي بعد الإلقاح بثمانين يوماً) أو قيصرية، إن لم تنفس، أما إن نفست فغسل النفاس يجزئها.


الإبانة والإفاضة ص ٣٦/٣٧


ثانيا : شروط النفاس لا يتحقق كون النفاس نفاسًا إلا بأربعة شروط :

١- أن يكون خروجه بعد فراغ الرحم ولو من علقة أو مضغة قالت قابلة إنها تبدأ خلق آدمي ، أما الدم الخارج قبل الولادة – وهو المسمى بالطلق - فليس بنفاس ، ولا بحيض إلا إن اتصل بحيض قبله ، فإن اتصل بحيض قبله فهو حيض ؛ لما تقدم : أن الأصح أن الدم الذي تراه الحامل حيض .

 ٢ـ أن يكون قبل انقضاء خمسة عشر يوما من فراغ الرحم ، أما بعد انقضاء خمسة عشر يوما فليس بنفاس ، بل هو حيض . 

٣- أن لا يتخلل بين دمي النفاس الأول والثاني أقل الطهر  ، وهو خمسة عشر يوما ، فإن تخلل بينها ذلك فالثاني ليس بنفاس ، وإنما هو حيض . 

٤- أن يكون ذلك في الستين ، فلو رأت بعد الستين دما ولو بزمن يسير فليس بنفاس ، ثم إن وجد فيه شرط الحيض -وهو بلوغ يوم وليلة- فهو حيض ، وإلا فلا ) .


النواوى شرح النووي على المسلم ج ١٦ ص ١٩١


▪️وَلِكَلَامِ الْمَلَكِ وَتَصَرُّفِهِ أَوْقَاتٌ أَحَدُهَا حِينَ يَخْلُقُهَا اللَّهُ تَعَالَى نُطْفَةً ثُمَّ يَنْقُلُهَا عَلَقَةً وَهُوَ أَوَّلُ عِلْمِ الْمَلَكِ بِأَنَّهُ وَلَدٌ لِأَنَّهُ لَيْسَ كُلُّ نُطْفَةٍ تَصِيرُ وَلَدًا وَذَلِكَ عَقِبَ الْأَرْبَعِينَ الْأُولَى وَحِينَئِذٍ يَكْتُبُ رِزْقَهُ وَأَجَلَهُ وَعَمَلَهُ وَشَقَاوَتَهُ أَوْ سَعَادَتَهُ ثُمَّ لِلْمَلَكِ فِيهِ تَصَرُّفٌ آخَرَ فِي وَقْتٍ آخَرَ وَهُوَ تَصْوِيرُهُ وخلق سمعه وبصره وجلده ولحمه وَعَظْمِهِ وَكَوْنُهُ ذَكَرًا أَمْ أُنْثَى وَذَلِكَ إِنَّمَا يَكُونُ فِي الْأَرْبَعِينَ الثَّالِثَةِ وَهِيَ مُدَّةُ الْمُضْغَةِ وَقَبْلَ انْقِضَاءِ هَذِهِ الْأَرْبَعِينَ وَقَبْلَ نَفْخِ الرُّوحِ فِيهِ لِأَنَّ نَفْخِ الرُّوحِ لَا يَكُونُ إِلَّا بَعْدَ تَمَامِ صُورَتِهِ


 Tambahan Referensi 


الحاوى الكبير ج ١١ ص ١٩٧


وَلَهُ فِي هَذِهِ الْأَحْكَامِ ثَلَاثَةُ أَحْوَالٍ : أَحَدُهَا : أَنْ تَكُونَ مُضْغَةً .

 وَالثَّانِي : أَنْ تَكُونَ دُونَهَا .

وَالثَّالِثُ: أَنْ تَكُونَ فَوْقَهَا، وَإِنْ كَانَ دُونَ الْمُضْغَةِ نُطْفَةً أَوْ عَلَقَةً لَمْ يَتَعَلَّقْ بِإِلْقَائِهِ شَيْءٌ مِنْ هَذِهِ الْأَحْكَامِ الثَّلَاثَةِ فَلَا تَنْقَضِي الْعِدَّةُ وَلَا تَصِيرُ بِهِ أُمَّ وَلَدٍ وَلَا يَجِبُ فِيهِ الْغُرَّةُ لِأَنَّهُ دَمٌ فَصَارَ كَدَمِ الْحَيْضِ وَلَا يَتِمُّ بِهِ الْقُرُوءُ بِخِلَافِ الْحَيْضِ؛ لِأَنَّهُ لَمْ يَدُمْ دَوَامَ الْحَيْضِ فَإِنِ اتَّصَلَ بِهِ الدَّمُ حَتَّى صَارَ يَوْمًا وَلَيْلَةً فَهُوَ دَمُ حَيْضٍ يَتِمُّ بِهِ الطُّهْرُ وَلَا يَكُونُ نِفَاسًا لِأَنَّ النِّفَاسَ مَا اتَّصَلَ بِوَضْعِ الْوَلَدِ، فَإِنْ كَانَ قَوِيَّ الْمُضْغَةِ فَهُوَ مَا اسْتَكْمَلَ خَلْقُهُ وَتَشَكَّلَتْ أَعْضَاؤُهُ وَلَمْ يَبْقَ عَلَيْهِ إِلَّا التَّمَامُ وَالِاشْتِدَادُ فَهَذَا تَتَعَلَّقُ الْأَحْكَامُ الثَّلَاثَةُ بِهِ فَتَنْقَضِي بِهِ الْعِدَّةُ وَتَصِيرُ بِهِ أُمَّ وَلَدٍ وَتَجِبُ فِيهِ الْغُرَّةُ وَيَكُونُ مَا اتَّصَلَ بِهِ مِنَ الدَّمِ نِفَاسًا



Jika seorang wanita yg keguguran sedang usia baru 2bulan belum terbentuk alaqoh atau mudhgoh yg sudah bisa di kata bahwa itu awal terbentuknya jabang bayi,kegugurannya itu tidak  ada efek sama sekali dlm 3 urusan hukum:


1. Urusan iddah ,iddah tdk bisa selesai hanya dg sebab keguguran jika ada anggapan bahwa keguguran itu sama hukumnya sprt melahirkan.(عدة الحمل)

2. Urusan menjadinya ummu walad jika statusnya amat

3. Tdk wajibnya membayar diyat atas insiden terjadinya kematian calon bayi karena hanya keguguran yg blm  sampai masa usia di tiupkan ruh di dlm kandungan si wanita tbs


 Catatan :


darah keguguran yang belum sampai usia dimana bisa di katakan calon bayi yang sebenar2nya karena belum ada tanda2 kehidupan akan calon bayi tsb hukumnya  justru malah seperti darah haid jika darahnya memenuhi syarat haid.dan ia tidak bisa di katakan darah nifas karena nifas itu adalah darah yg terjadi setelah betul2 adanya kelahiran seorang bayi/calon bayi



Rabu, 23 Oktober 2024

Kalimat Benar Namun Disalah artikan



Di salah satu kesempatan Ki Imad menyinggung prihal dirinya yang membenci Habaib keturunan Ba Alawi dengan landasan riwayat 
الحب في الله والبغض في الله 

Katanya: Dianjurkan untuk cinta karena Allah dan benci karena Allah.

Menurut Imām Ibnu Ruslan yang dimaksud riwayat tersebut adalah sebagai dalil atas wajibnya seseorang memiliki musuh yang ia benci karena Allah, sebagaimana ia juga memiliki teman yang dicintainya karena Allah.

Penjelasannya: Jika engkau cinta kepada seseorang maka landasannya adalah karena ia taat, akhirnya dicintai oleh Allah (disitulah kita cinta kepadanya karena Allah).
Begitu juga saat orang tersebut durhaka/maksiat kepada Allah, maka engkau membencinya karena ia maksiat dan dibenci disisi Allah seperti fasiq, dzalim dan perbuatan maksiat yang lain.

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa bencinya beliau tidaklah sesuai dengan syariat. Benci hanya karena ia beranggapan tesisnya benar (yang lain salah), nasab para Habaib terputus dari Rasulullah ﷺ tidak sesuai syariat dan merugikan orang lain hingga tersesat, katanya.

هدانا الله واياكم بالتوفيق والنجاح لما يحبه ويرضاه.

Musang dan beberapa ketentuan hukumnya

PERTANYAAN:
Assalamu Alaikum Wr.Wb

bagaimanakah setatus musang dalam islam. Apakah termasuk hewan yang halal atau haram dimakan.

1. Kalau boleh apa yang menjadi landasan kehalalannya
2. Kalau haram apa yang menjadi landasan keharamannya.


(Afwa Robbis Sami'e)

JAWABAN:
Menurut kalangan Syafi'iyyah musang halal dimakan. Ada beberapa jenis musang yang disebutkan dalam kitab klasik diantaranya; Sammur, Ibnu 'Irs / 'Aros, dan Qâqum, Dalaq atau Ibnu Muqridh / Miqradh. Dan dalam kamus al-Munawwir Fanak juga bagian dari jenis musang.

Semua jenis musang seperti tersebut diatas hukumnya halal berpijak pada pendapat yang paling shahih kecuali Ibn Muqridh dalam kitab Roudhoh menyatakan keharamannya.

Dalil pendapat yang menghalalkan daging musang berhujjah dengan hadits berikut:

عن بن أبي عمار قال قلت لجابر : الضبع صيد هي قال نعم قال قلت آكلها قال نعم قال قلت له أقاله رسول الله صلى الله عليه وسلم قال نعم

“Dari Ibnu Abi Ammar berkata: Aku pernah bertanya kepada Jabir tentang musang, apakah ia termasuk hewan buruan ? Jawabnya: “Ya”. Lalu aku bertanya: apakah boleh dimakan ? Beliau menjawab: Ya. Aku bertanya lagi: Apakah engkau mendengarnya dari Rasulullah ? Jawabnya: Ya. [Shahih. Hadits Riwayat Abu Daud (3801), Tirmidzi (851), Nasa’i (5/191) dan dishahihkan Bukhari, Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Al-Hakim, Al- Baihaqi, Ibnu Qoyyim serta Ibnu Hajar dalam At-Talkhis Habir (1/1507)]

Dasar Pengambilan:
@ Ismidar Abdurrahman as_Sanusi

تحقيق الحيوان ج ١ ص ٢٤:

ﻭﻣﻨﻬﺎ ﺍﻟﺴﻤﻮﺭ ﻓﻲ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻤﻨﻬﺞ ﻭﺣﻞ ﺳﻤﻮﺭ ﺑﻔﺘﺢ ﺍﻟﺴﻴﻦ ﻭﺿﻢ ﺍﻟﻤﻴﻢ ﺍﻟﻤﺸﺪﺩﺓ ﻭﻫﻮ ﺣﻴﻮﺍﻥ ﻳﺸﺒﻪ ﺍﻟﺴﻨﻮﺭ ﻷﻥ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﺗﺴﺘﻄﻴﺐ.ﺍﻫـ

المجموع شرح المهذب ج ٩ ص ١٠
ﻭﻳﺤﻞ ﺃﻛﻞ ﺍﺑﻦ ﻋﺮﺱ ﻭﺍﻟﻮﺑﺮ ﻟﻤﺎ ﺫﻛﺮﻧﺎﻩ ﻓﻲ ﺍﻟﺜﻌﻠﺐ.

المجموع شرح المهذب ج ٩ ص ١١
ﺃﻣﺎ ﺍﻷﺣﻜﺎﻡ ﻓﻴﺤﻞ ﺍﻷﺭﻧﺐ ﻭﺍﻟﻴﺮﺑﻮﻉ ﻭﺍﻟﺜﻌﻠﺐ ﻭﺍﻟﻘﻨﻔﺬ ﻭﺍﻟﻀﺐ ﻭﺍﻟﻮﺑﺮ ﻭﺍﺑﻦ ﻋﺮﺱ ﻭﻻ ﺧﻼﻑ ﻓﻲ ﺷﺊ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺇﻻ ﺍﻟﻮﺑﺮ ﻭﺍﻟﻘﻨﻔﺬ ﻓﻔﻴﻬﻤﺎ ﻭﺟﻪ ﺃﻧﻬﻤﺎ ﺣﺮﺍﻡ ﻭﺍﻟﺼﺤﻴﺢ ﺍﻟﻤﻨﺼﻮﺹ ﺗﺤﻠﻴﻠﻬﻤﺎ ﻭﺑﻪ ﻗﻄﻊ ﺍﻟﺠﻤﻬﻮﺭ.

المجموع شرح المهذب ج ٩ ص ١٢
ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﺴﻤﻮﺭ ﻭﺍﻟﺴﻨﺠﺎﺏ ﻭﺍﻟﻔﻨﻞ ﺑﻔﺘﺢ ﺍﻟﻔﺎﺀ ﻭﺍﻟﻨﻮﻥ ﻭﺍﻟﻘﺎﻗﻢ ﺑﺎﻟﻘﺎﻓﻴﻦ ﻭﺿﻢ ﺍﻟﺜﺎﻧﻴﺔ ﻭﺍﻟﺤﻮﺍﺻﻞ ﻓﻔﻴﻬﺎ ﻭﺟﻬﺎﻥ: ﺍﻟﺼﺤﻴﺢ ﺍﻟﻤﻨﺼﻮﺹ ﺃﻧﻬﺎ ﺣﻼﻝ. ﻭﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﺃﻧﻬﺎ ﺣﺮﺍﻡ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺃﻋﻠﻢ.
:
ﻭﺃﻣﺎ ﺍﺑﻦ ﻣﻘﺮﺽ ﻭﻫﻮ ﺑﻀﻢ ﺍﻟﻤﻴﻢ ﻭﻛﺴﺮ ﺍﻟﺮﺍﺀ ﻭﺑﻜﺴﺮ ﺍﻟﻤﻴﻢ ﻭﻓﺘﺢ ﺍﻟﺮﺍﺀ ﺍﻟﺪﻟﻖ ﺑﻔﺘﺢ ﺍﻟﻼﻡ ﻓﻼ ﻳﺤﺮﻡ ﻷﻥ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﺗﺴﺘﻄﻴﺒﻪ ﻭﻧﺎﺑﻪ ﺿﻌﻴﻒ ﺍﻫ ﺑﺤﺬﻑ ﻭﻗﻮﻟﻪ ﻓﻼ ﻳﺤﺮﻡ ﺧﻼﻓﺎ ﻟﻠﻨﻬﺎﻳﺔ ﻋﺒﺎﺭﺗﻪ ﻭﻳﺤﺮﻡ ﺍﻟﻨﻤﺲ ﻷﻧﻪ ﻳﻔﺘﺮﺱ ﺍﻟﺪﺟﺎﺝ ﻭﺍﺑﻦ ﻣﻘﺮﺽ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﺻﺢ ﺍﻫ

مغني المحتاج ج ٤ ص ١٤٨-١٥٠
(وَفَنَكٌ) بِفَتْحِ الْفَاءِ وَالنُّونِ، لِأَنَّ الْعَرَبَ تَسْتَطِيبُهُ، وَهُوَ حَيَوَانٌ يُؤْخَذُ مِنْ جِلْدِهِ الْفَرْوُ لِلِينِهِ وَخِفَّتِهِ (وَسَمُّورٌ) بِفَتْحِ الْمُهْمَلَةِ وَضَمِّ الْمِيمِ الْمُشَدَّدَةِ، وَهُوَ حَيَوَانٌ يُشْبِهُ السِّنَّوْرَ؛ لِأَنَّ الْعَرَبَ تَسْتَطِيبُ ذَلِكَ، وَهُمَا نَوْعَانِ مِنْ ثَعَالِبِ التُّرْكِ _الى ان قال_ وَأَمَّا ابْنُ مُقْرِضٍ، وَهُوَ بِضَمِّ الْمِيمِ وَكَسْرِ الرَّاءِ، وَبِكَسْرِ الْمِيمِ وَفَتْحِ الرَّاءِ الدَّلَقُ بِفَتْحِ اللَّامِ فَلَا يَحْرُمُ، لِأَنَّ الْعَرَبَ تَسْتَطِيبُهُ وَنَابُهُ ضَعِيفٌ، هَذَا مَا جَرَى عَلَيْهِ ابْنُ الْمُقْرِي وَهُوَ مُقْتَضَى كَلَامِ الرَّافِعِيِّ وَاَلَّذِي نَقَلَهُ فِي أَصْلِ الرَّوْضَةِ عَنْ صَحِيحِ الْأَكْثَرِينَ وَمَا صَحَّحَهُ الْمُصَنِّفُ فِي مَجْمُوعِهِ مِنْ تَحْرِيمِهِ؛ لِأَنَّهُ ذُو نَابٍ غَلَّطَهُ فِيهِ الْإِسْنَوِيُّ وَغَيْرُهُ وَهُوَ دُوَيْبَّةٌ أَكْهَلُ اللَّوْنِ، طَوِيلُ الظَّهْرِ، أَصْغَرُ مِنْ الْفَأْرِ يَقْتُلُ الْحَمَامَ، وَيَقْرِضُ الثِّيَابَ وَأَمَّا النِّمْسُ الَّذِي يَأْوِي الْخَرَابَ مِنْ الدُّورِ وَنَحْوِهَا، فَهُوَ نَوْعٌ مِنْ الْقِرَدَةِ فَيَحْرُمُ، لِأَنَّهُ يَفْتَرِسُ الدَّجَاجَ فَهُوَ كَابْنِ آوَى.

كفاية الاخيار ج ١ ص ٥٢٤
 وَيحل السمور والسنجاب والفنك والقاقم على الْأَصَح وَنَصّ عَلَيْهِ الشَّافِعِي رَضِي الله عَنهُ وَالله أعلم

روضة الطالبين ج ٣ ص ٢٧٢
وَيَحْرُمُ ابْنُ آوَى وَابْنُ مُقْرِضٍ عَلَى الْأَصَحِّ عِنْدَ الْأَكْثَرِينَ، وَبِهِ قَطَعَ الْمُرَاوِزَةُ.

Selasa, 22 Oktober 2024

Originalitas & Plagiatisme Kitab Al-Fikroh

Oleh: Mas Salam

Tulisan ini sebenarnya iseng-iseng aja, mengisi waktu luang. Karena sebenarnya masih banyak pekerjaan yang lebih manfaat dari sekedar ngorek2 karya pak imad ini. Panggilan Pak Imad sepertinya nanti akan dianggap kurang sopan oleh para pendukungnya, yang sudah terlanjur jatuh hati ke segala apa yang disampaikan. Karena bagi Saya, untuk menyebutnya Kyai, justru malah kurang tepat, mengingat sebutan Kyai itu adalah mencerminkan orang Alim, Bijak, dan Mengikuti Jejak Para Ulama Salaf, dalam menyebarkan dakwah, menebarkan kedamaian, dan kebenaran, bukan sebaliknya, menyebarkan kebencian, provokasi, fitnah, dan Hoax. Itu jauh dari sebutan seorang Kyai.

OK, Saya akan masuk ke inti kualitas kitab karyanya ini. Dalam dunia akademik, itu dikenal istilah Plagiasi, yaitu meniru karya orang lain yang sudah ada, tanpa menyebut sumber tulisan. Dengan kata lain, menjiplak tulisan orang, agar supaya diakui karyanya sendiri. Di kampus tempat Saya ngajar, Mahasiswa Saya yang S-1 saja, ketika bimbingan Skripsi, persyaratan Proposal Skripsinya harus dicek plagiasi maksimal 10%. Dan nanti ketika sdh jadi Skripsi, maksimal bisa ujian Sidang Skripsinya, hasil cek plagiasinya maksimal 20-25%. Lebih dari itu, ditolak dan tidak bisa diterima, dan harus direvisi agar tingkat plagiasinya berkurang, sampai menjadi 20%. 

Nah, bicara standar maksimal plagiasi untuk buku karya tulis ilmiah biasanya sangat rendah. Umumnya, tingkat kemiripan yang dapat diterima adalah sekitar 10-15% atau kurang. Namun, persentase yang tepat dapat bervariasi tergantung pada institusi atau penerbit.

Beberapa poin penting untuk diingat:

1. Kesamaan 0% tentu sangat sulit dicapai, terutama untuk istilah teknis atau kutipan² yang umum digunakan oleh seorang penulis.

2. Kesamaan yang terdeteksi harus diperiksa secara manual, karena beberapa kemiripan mungkin merupakan kutipan yang dikutip dengan benar atau penggunaan frasa umum.

3. Fokus utama seharusnya pada originalitas ide dan kontribusi baru terhadap bidang ilmu, bukan hanya pada persentase kemiripan.

4. Selalu mengutip sumber dengan benar dan memberikan kredit yang sesuai untuk ide atau karya orang lain. Ini kata kuncinya. Menghargai karya orang lain. Atau harus jujur secara akademik. 

5. Beberapa institusi mungkin memiliki standar yang lebih ketat, misalnya maksimal 5-10% kemiripan dengan karya orang lain. 

Ternyata, setelah Buku karya Pak Imad ini Saya cekkan ke Turnitin, yaitu sebuah tools untuk mengecek plagiasi sebuah karya tulis, yang umum digunakan dalam dunia akademik, didapat hasil plagiasinya 34%. Artinya, hampir separuh kitabnya isinya Copas, dan tanpa menyebutkan sumber tulisan. Dan ini, untuk sekelas Skripsi saja, udah gak layak diujikan, dan gak bisa disidangkan. Harus diperbaiki dulu tulisannya agar sesuai standar tulisan ilmiah. 

Jika Lora Muhammad Ismael Al Kholili menyediakan waktunya membaca dan memeriksa tulisan Pak Imad ini hingga sampai 100 halaman lebih, dan menemukan kejanggalan2 teks dan kemiripan dengan situs Wahhabi, maka dalam tools Turnitin ini, akan melengkapi hasil kajian manual beliau. Hasil cek turnitin yg berwarna merah, itu menunjukkan bahwa itu ada kemiripan (plagiasi) dengan tulisan orang lain. Sumber atau link tulisan yang dicupliknya juga disebutkan dalam Turnitin tsb. Sehingga mudah bagi kita mengeceknya. 

Jadi, Saya mau mengatakan, bahwa kualitas Buku ini, masih lebih bagus hasil karya Insya 'anak-anak Santri Asrama K sewaktu Saya ikut lomba Insya' dulu di Pesantren. Ini tidak berlebihan. Karena mereka menulisnya di dalam kelas, tanpa internet, diawasi, dan dikumpulkan dalam waktu 120 menit. Beda dengan buku Karya Pak Imad ini, ditulis dengan ketik komputer, yang terkoneksi dengan internet, dan parahnya lagi, meng-copas tulisan2 dari situs Ulama Wahhabi yang memang bertebaran di internet. 

Ala kulli hal, buku ini jauh dari disebut ilmiah, jika tidak, bisa disebut jiplak atau plagiasi yang melebihi standard buku ilmiah. Saya sarankan, Pak Imad belajar dulu lah, cara menulis ilmiah yang benar, dan sesuai standar akademik agar bisa diakui sebagai hasil karya ilmiah yang apik dan baik. Jika mau belajar, bisa ikut kelas Saya, cara memproduksi tulisan ilmiah dengan cek plagiasi di bawah 10%, bahkan bisa sampe 5%. Ini sungguhan. Karena Saya memang buka kelas workshop penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi, bahasa Indonesia, Inggris, ataupun Arab, mulai Proposal penelitian hingga Uji Sidang.

Untuk Harga Workshop, tentu beda dengan hanya sekedar Konsultasi, atau Bimbingan sebagian Bab. Lebih lanjut, bisa hubungi Saya via inbox atau Wapri, supaya penelitian ilmiah anda cepat kelar, lulus dan bisa Married bajagia atau cari kasab yang layak. Hehe.. 

Pasuruan, 7 Agustus 2024

BUAH POHON MENJUNTAI KE PEKARANGAN TETANGGA

BUAH POHON MENJUNTAI KE PEKARANGAN TETANGGA
(Pembahasan 22 Agustus 2024)

Deskripsi Masalah:
Pak Joko punya pohon pisang yang buahnya menjuntai ke pekarangan Rumah Pak Bowo. 

Pertanyaan:
1. Hak milik siapakah buah pisang tersebut?
2. Bolehkan pemilik pekarangan rumah memakan buah pisang itu?

3. Jika ada buah yang keluar pagar, kemudian jatuh di pekarangan orang lain, bolehkah pemilik pekarangan mengambil buah tersebut?
(Sa'il tambahan: Ust Anwar PK Bantaran⁩ )

Jawab:
1. Milik pemilik pohon.
2. Tidak boleh jika tidak ada ijin dari pemilik pohon.
3. Jika sudah menjadi kebiasaan bahwa pemiliknya mempersilahkan atau sudah memberikan pernyataan izin secara langsung bahwa buah yang jatuh tersebut boleh diambil oleh pemilik pekarangan, maka hukumnya boleh. Jika tidak demikian, maka haram mengambil buah yang jatuh tersebut.

Penjelasan:
Yang menjadi penentu kepemilikan dalam tanaman adalah pemilik benih. Sehingga tumbuh di mana pun benih tersebut, maka tanaman dan buahnya tetap menjadi hak pemilik benih. Begitu juga ketika tumbuh di lahan sendiri, kemudian cabang dan buahnya menjuntai ke lahan orang lain.

Mujib: KH. Shoheh Afandi⁩ 

Referensi:

نهاية المحتاج إلى شرح المنهاج ، ٤١٦/٤
وَلَوْ وَصَلَ غُصْنَهُ بِشَجَرَةِ غَيْرِهِ كَانَتْ ثَمَرَةُ الْغُصْنِ لِمَالِكِهِ وَإِنْ كَانَ مُتَعَدِّيًا.

الحاوي الكبير، ج. ٧/ص. ١٢٩
: وإذا حمل السيل بذرا لرجل فنبت في أرض غيره أو نوى، فصار غرسا فهو لمالك البذر والنوى لأنه نماء ملكه وهل لصاحب الأرض أن يؤاخذ المالك بقلعه أم لا؟ على وجهين:
أحدهما: له قلعه لأن ما نبت في أرضه بغير اختياره.
والوجه الثاني: ليس له قلعه إذا بذلت الأجرة لأن مالكه غير متعد به.

الفتاوى الفقهية الكبرى ٤/‏١١٦
(وَسُئِلَ) بِمَا لَفْظُهُ هَلْ جَوَازُ الْأَخْذ بِعِلْمِ الرِّضَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ أَمْ مَخْصُوصٌ بِطَعَامِ الضِّيَافَةِ؟
(فَأَجَابَ) بِقَوْلِهِ الَّذِي دَلَّ عَلَيْهِ كَلَامُهُمْ أَنَّهُ غَيْر مَخْصُوصٍ بِذَلِكَ وَصَرَّحُوا بِأَنَّ غَلَبَةَ الظَّنِّ كَالْعِلْمِ فِي ذَلِكَ وَحِينَئِذٍ فَمَتَى غَلَبَ ظَنُّهُ أَنَّ الْمَالِكَ يَسْمَحُ لَهُ بِأَخْذِ شَيْءٍ مُعَيَّنٍ مِنْ مَالِهِ جَازَ لَهُ أَخْذُهُ ثُمَّ إنْ بَانَ خِلَافُ ظَنّه لَزِمَهُ ضَمَانُهُ وَإِلَّا فَلَا.

تحفة المحتاج، ج. ٩/ص. ٣٣٨
وَيَحْرُمُ أَخْذُ ثَمَرٍ مُتَسَاقِطٍ إنْ حُوِّطَ عَلَيْهِ، وَسَقَطَ دَاخِلَ الْجِدَارِ، وَكَذَا إنْ لَمْ يُحَوَّطْ عَلَيْهِ، أَوْ سَقَطَ خَارِجَهُ لَكِنْ لَمْ تُعْتَدْ الْمُسَامَحَةُ بِأَخْذِهِ، وَفِي الْمَجْمُوعِ مَا سَقَطَ خَارِجَ الْجِدَارِ إنْ لَمْ تُعْتَدْ إبَاحَتُهُ حَرُمَ، وَإِنْ اُعْتِيدَتْ حَلَّ عَمَلًا بِالْعَادَةِ الْمُسْتَمِرَّةِ الْمُغَلَّبَةِ عَلَى الظَّنِّ إبَاحَتُهُمْ لَهُ كَمَا تَحِلُّ هَدِيَّةٌ، أَوْ أَوْصَلَهَا مُمَيِّزٌ.

--------------------------

Senin, 21 Oktober 2024

Bacaan Yang Benar Baitul Maqdis atau Baitul Muqoddas?



pertanyaan:

Bacaan yang benar baitul maqdis atau baitul muqoddas?

Jawab:

sama benar, kalau maqdis berarti masdar atau isim makan, kalau muqoddas berarti isim maf'ul 

اللامع الصبيح بشرح الجامع الصحيح ٢/‏١٦٥ 

نعم قال أحمدُ: إنَّ حديثَ ابنِ عمرَ ناسخٌ للنَّهي عن استقبالِ بيتِ المَقدسِ، واستدبارِه.

(المقدس) فيه فتحُ الميمِ وسكونُ القافِ وكسرُ الدَّال مُخفَّفةً، وضمُّ الميمِ وفتحُ القاف وتشديد الدَّال مفتوحةً، لغَتان مشهورتان، الأُولى على إرادةِ المَصدرِ أو المَكان، أي: بيتُ المَكان الذي جُعِلَ فيه الطَّهارةُ، أو بيتُ مكانِ الطَّهارة، والثَّانية بمعنَى: المُطَهَّر، وذلك إخلاؤُه من الأصنَام، وإنقاذُه منها، أو من الذُّنوب، ثم إنَّه من باب إضَافةِ المَوصوفِ إلى صفتِه، كمَسجِدِ الجَامعِ.

Minggu, 20 Oktober 2024

Beberapa Faidah Membaca Basmalah

Disebutkan dalam kitab إعانة الطالبين bahwa ada riwayat: Siapa saja yang ingin hidupnya bahagia dan wafat dalam keadaan syahid, maka hendaknya ia memulai segala sesuatu (dalam perbuatannya) dengan membaca Bismillahirrahmanirrahim.

Jumlah huruf Basmalah sebanyak 19 huruf, sedangkan jumlah malaikat penjaga neraka juga 19, sebagaimana Allah ﷻ berfirman: Atas neraka tersebut ada 19 malaikat (QS. al-Muddatsir: 30)

Ibnu Mas'ud menyampaikan: Siapa saja yang ingin agar Allah ﷻ menyelamatkannya dari Malaikat Zabaniyah (Malaikat penjaga neraka) yang jumlahnya ada 19, maka hendaknya dia membaca Basmalah, maka Allah ﷻ akan menjadikan baginya dengan tiap² huruf dari basmalah sebagai tameng dari mereka, karena sungguh mereka mengucapkannya disetiap pekerjaan mereka, karena dengan Basmalah kekuatan mereka dan dengan Basmalah pula mereka meminta kekuatan.

عن سيدي الإمام الحبيب العلامة علي بن حسن العطاس رضي الله عنه وغيره: من فوائد البسملة كذلك تكريرها تسعة عشر مرة بين آذن الصبح والإقامة، لدفع خزنة جهنم، وتكريرها بعد الفجر وقبل الإشراق اربعين مرة لمدة أربعين يوم لها أسرار وأنوار كما ذكر ذلك الحبيب عبد الله بن هادي بن عبد الله الهدار في فوائده وإجازاته.

Menurut Habib Ali bin Hasan Al-Atthas: Sebagian dari faedahnya Basmalah, jika dibaca 19x antara adzan subuh dan iqamah, maka akan dijauhkan dari penjaga neraka jahanam (terhalang dari masuk kedalamnya).
Begitu juga membacanya setelah subuh (sebelum terbitnya matahari) sebanyak 40x selama 40 hari, akan mendapatkan banyak manfaat (asrar dan anwar ilahiah) sebagaimana disampaikan oleh Habib Abdullah bin Hadi bin Abdullah al-Haddar.

اللهم بحق سيدنا محمد وآل سيدنا محمد أجرنا من النار واقض حوائجنا في ديننا ودنيانا وأخرٰنا بسر بسم الله الرحمن الرحيم.

وروي: من أراد أن يحيا سعيدا ويموت شهيدا فليقل عند ابتداء كل شئ بسم الله الرحمن الرحيم - أي كل شئ ذي بال - بدليل الحديث المتقدم.
وروي: بسم الله الرحمن الرحيم أم القرآن، وهي أم الكتاب، وهي السبع المثاني.
قال العلامة الصبان في رسالته على البسملة: لعل وصفها بهذا باعتبار اشتمالها على معاني الفاتحة.
اه.
وعدد حروف البسملة الرسمية تسعة عشر حرفا، وعدد خزنة النار تسعة عشر خازنا، كما قال الله تعالى: * (عليها تسعة عشر) *.
قال ابن مسعود: فمن أراد أن ينجيه الله من الزبانية التسعة عشر فليقرأ البسملة، فيجعل الله له بكل حرف منها جنة - بضم الجيم - أي وقاية - من كل واحد منهم، فإنهم يقولونها في كل أفعالهم، فبها قوتهم وبها استضلعوا.
وعن علي رضي الله عنه، مرفوعا: ما من كتاب يلقى في الأرض وفيه بسم الله الرحمن الرحيم إلا بعث الله ملائكة يحفون عليها بأجنحتهم، حتى يبعث الله وليا من أوليائه يرفعه.
فمن رفع كتابا من الأرض فيه البسملة رفع الله اسمه في أعلى عليين، وغفر له ولوالديه ببركتها.
وروي عنه - صلى الله عليه وسلم - أنه قال: من قرأ بسم الله الرحمن الرحيم، وكان مؤمنا، سبحت معه الجبال، إلا أنه لا يسمع تسبيحها.
وروي عنه - صلى الله عليه وسلم - أنه قال: إذا قال العبد بسم الله الرحمن الرحيم، قالت الجنة: لبيك اللهم وسعديك، إلهي، إن عبدك فلانا قال بسم الله الرحمن الرحيم، اللهم زحزحه عن النار وأدخله الجنة.
وروي أن الكتب المنزلة من السماء إلى الأرض مائة وأربعة، أنزل على شيث ستون، وعلى إبراهيم ثلاثون، وعلى موسى قبل التوراة عشرة، والتوراة والأنجيل والزبور والفرقان.
وأن معاني كل الكتب مجموعة في القرآن، ومعانيه مجموعة في الفاتحة ولهذا سميت أم الكتاب ومعانيها مجموعة في البسملة، ومعانيها
مجموعة في بائها، ومعناها: بي كان ما كان، وبي يكون ما يكون
[البكري الدمياطي ,إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين ,1/10]


Sabtu, 19 Oktober 2024

Allah Akan Mengganti Segala Yang Kita Belanjakan


 

Nafkah Seseorang Pada Keluarganya


أخرج ابن المنذر عن الضحاك أنه سئل عن قوله :وَمَا أَنفَقْتُم مِّن شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ(السباء: ٣٩)  في سبيل الله؟ قال : لا، ولكن نفقة الرجل على نفسه وأهله فالله يخلفه .

Ibnu al-Mundhir meriwayatkan dari hadis al-Dahhak bahwa beliau ditanya tentang firman Allah SWT: Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya, dijalan Allah? Beliau menjawab: Tidak, namun pengeluaran laki-laki untuk dirinya sendiri dan keluarganya, maka Allah akan menggantikannya.


كتاب: الدر المنثور السيوطي للامام جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي ٢٢٤/٢

Jumat, 18 Oktober 2024

NASAB BA’ALAWI & IJMA’

NASAB BA’ALAWI & IJMA’

Oleh: Gus Ahmad Faqih

Kesepakatan ulama atau Ijma’ merupakan salah satu sumber hukum yang disepakati oleh ulama empat madzhab. Penetapan kesepatan ulama menjadi sumber hukum didasari nash Qur’an dan Hadits. Diantaranya ayat surat An-Nisa’:

 ومن يشاقق الرسول من بعد ما تبين له الهدى ويتبع غير سبيل المؤمنين نوله ما تولى ونصله جهنم وساءت مصيرا

“Orang yang menyalahi Rasulullah setelah nampak baginya kebenaran dan tidak mengikuti jalan (kesepekatan) para orang-orang beriman, maka aku biarkan dia dalam kesesatannya dan aku masuk kan dia ke dalam neraka. Seburuk-buruknya tempat kembali adalah neraka”.

Kemudian juga sabda Rasulullah: 

إنَّ اللَّهَ لا يجمعُ أمَّتي علَى ضلالةٍ ويدُ اللَّهِ معَ الجماعة، ومَن شذَّ شذَّ إلى النَّارِ

“Sesungguhnya, Allah tidak akan mengumpulkan umatku dalam sebuah kesesatan. Perlindungan Allah menyertai perkumpulan (kesepakatan). Barangsiapa yang mengasingkan diri (menyalahi kesepakatan), maka dia telah mengasingkan dirinya ke dalam neraka”. (HR. Tirmidzi).

Kendati demikian, perlu dipahami bahwa maksud dari ijma’ adalah kesepakatan mayoritas ulama yang kredibel yang kealimannya diakui oleh hampir seluruh kalangan, bukan kalangan sendiri saja. Maka orang-orang yang menyalahi kesepakatan tersebut layak disebut sebagai Ahli Bid’ah.

Jika demikian, apa maksud dari hadits berikut:

استفت قلبك، البر ما اطمأنت إليه النفس واطمأن إليه القلب، والإثم ما حاك في النفس وتردد في الصدر وإن أفتاك الناس وأفتوك.

“Tanyakanlah isi hatimu! Kebaikan adalah yang menjadi ketenangan hati, sedangkan kesalahan adalah yang menjadi kegundahan hati. Walau pun orang-orang telah memberitahumu”. (HR. Ahmad)

Perlu dipahami dengan cermat, bahwa hadits ini untuk sesuatu yang berkaitan dengan masalah khilafiyah. Yang pada dasarnya para ulama kredibel masih tidak memiliki kesepakatan atas masalah tersebut. Kalau hadits ini tidak dipahami demikian, maka akan bertentangan dengan nash-nash sebelumnya.

Kendati demikian, pengamalan hadits ini sebenarnya diperuntukan untuk orang soleh yang berhati bersih. Bukan untuk orang-orang yang suka caci maki. Karena kalau hatinya kotor, masak mau diikuti? Jangan sok bersih. Hehehe.

Topik inti dalam tulisan kali ini adalah kevalidan nasab sadah Ba’alawi telah disepakati oleh ulama yang kredibel. Kalau masih ragu, silahkan tampilkan nama-nama ulama besar dan alim dari kalangan Aswaja yang meragukan nasab sadah Ba’alawi. Ada? Kok masih kekeh, ilmiyah atau nafsu?
————
Berikut Ibarot Ijma’ Ulama atas Nasab Ba’alawi:

قال أمين المحبي (1111): وعلوي هو ابن عبيد الله بن أحمد بن عيسى، فإنه جدهم الأكبر الجامع لنسبهم، ونسبهم مجمع عليه عند أهل التحقيق، وقد اعتنى ببيانه جمع كثير من العلماء.
 
قال يوسف النبهاني (1350): إن سادتنا آل باعلوي، قد أجمعت الأمة المحمدية في سائر الأعصار و الأقطارِ، على أنهم من أصح أهل بيتِ النبوة نسباً، وأثبتهم حسباً، و أكثرهم علماً و عملاً و فضلاً و أدباً. وهم كلهم من أهل السنة والجماعة، على مذهب إمامنا الشافعي رضي الله عنه.

قال علي جمعة الأزهري: باعلوي ثابت نسبهم عندنا بالإجماع! لم نر أحدا يشكك فيه عبر التاريخ.


Kamis, 17 Oktober 2024

Beberapa Adab Seorang Istri

DI ANTARA ADAB SEORANG ISTRI

Oleh: Ahyat Ahmad

Di antara adab seorang istri adalah tidak membanggakan kecantikannya kepada suaminya dan tidak menghina kejelekan suaminya. 

Diriwayatkan bahwa al-Ashma‘i berkata: saya masuk ke sebuah desa pedalaman, lalu bertemu dengan wanita yang sangat cantik yang menjadi istri dari lelaki yang sangat buruk rupa. 

Lalu aku bertanya kepada perempuan itu: “Hei, kamu! Kenapa kamu mau menjadi istri dari lelaki semacam itu?”

Perempuan itu menjawab: “Hei, kamu! Jaga mulutmu. Kamu sudah berbicara lancang. Karena boleh jadi suamiku itu melakukan suatu amal baik yang diterima oleh Allah, lalu Dia menjadikan aku sebagai ganjaran baginya. Atau boleh jadi aku melakukan suatu dosa, lalu Allah menjadikan suamiku itu sebagai siksa bagiku. Jadi apakah aku tidak ridha dengan apa yang telah diridhai Tuhanku?”

Al-Ashma‘i berkata: jawaban perempuan itu membuatku terdiam. 

~ Al-Ghazali, Ihya’ ‘Ulumiddin, 3/231, Darul-Minhaj

Ungkapan Kecil Namun Berdampak Besar



Berikut hal-hal kecil yang sunah diucapkan karena mempunyai dampak besar:

Jika anda dipanggil
✅maka katakanlah Labbaik (Aku penuhi panggilanmu) 
Jika ada tamu baru datang
✅maka katakanlah Marhaban (selamat datang) 
Jika ada yang berbuat baik padamu
✅maka setelah berterimakasih katakanlah: jazakallah atau Hafidzokallah dll (Semoga Allah Membalasmu, semoga Allah melindungimu) 

(قوله: ويسن إجابة الداعي) 
أي المنادي له.
(وقوله: بلبيك) بأن يقول له لبيك فقط، أو لبيك وسعديك.
ويسن أيضا أن يرحب بالقادم عليه، بأن يقول له مرحبا، وأن يدعو لمن أحسن إليه، بأن يقول جزاك الله خيرا، أو حفظك الله ونحوهما، للاخبار المشهورة بذلك.
[البكري الدمياطي ,إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين ,4/221]

Rabu, 16 Oktober 2024

Iqro': Tips Agar Suasana Hidupmu Jadi Lebih Berwarna

12 Alasan Mengapa Membaca Buku Harus Menjadi Bagian dari Hidup Anda

1. Sumber Pengetahuan yang Luas: Buku menyediakan sumber pengetahuan yang tak terbatas tentang topik apa pun yang bisa dibayangkan. Baik itu sejarah, sains, filsafat, atau hobi baru, buku adalah pintu gerbang Anda untuk belajar.

2. Peningkatan Kosakata: Membaca secara teratur memperluas kosakata Anda, meningkatkan keterampilan komunikasi dan pemahaman Anda.

3. Peningkatan Memori: Penelitian menunjukkan bahwa membaca membantu mempertajam memori dan fungsi kognitif, menjaga pikiran Anda tetap aktif dan terlibat.

4. Menghilangkan Stres: Membaca buku yang bagus dapat memberikan pelarian mental, memberikan istirahat dari stres sehari-hari dan kesempatan untuk bersantai.

5. Peningkatan Fokus dan Konsentrasi: Di ​​dunia yang penuh dengan gangguan, membaca memperkuat kemampuan Anda untuk fokus dan berkonsentrasi dalam waktu lama.

6. Empati dan Perspektif: Membenamkan diri dalam kehidupan karakter fiksi membantu Anda mengembangkan empati dan memahami perspektif yang berbeda.

7. Peningkatan Kreativitas: Paparan ide-ide baru dan proses berpikir melalui membaca dapat memicu kreativitas dan keterampilan pemecahan masalah Anda sendiri.

8. Keterampilan Menulis yang Lebih Kuat: Membaca prosa yang ditulis dengan baik meningkatkan gaya menulis, struktur kalimat, dan kejelasan komunikasi Anda secara keseluruhan.

9. Kualitas Tidur Lebih Baik: Gantikan waktu layar dengan membaca buku sebelum tidur. Efek menenangkan dari membaca membantu Anda melepas lelah, meningkatkan kualitas tidur.

10. Stimulasi Mental: Membaca membuat otak Anda tetap aktif, sehingga dapat mengurangi risiko penurunan kognitif seiring bertambahnya usia.

11. Hiburan dan Kenikmatan: Buku memberikan hiburan tanpa akhir, memungkinkan Anda menjelajahi dunia, budaya, dan pengalaman yang berbeda.

12. Pertumbuhan dan Perkembangan Pribadi: Buku menawarkan wawasan dan inspirasi, berkontribusi terhadap pertumbuhan pribadi Anda dan membantu Anda menjadi individu

Selasa, 15 Oktober 2024

Empat Golongan Perusak Agama

Empat golongan yang merusak agama


Aku berkata (Ibnu Qayyim):

الصنف الأول: من له علم بلا عمل؛ فهو أضر شيء على العامة؛ فإنه حجة لهم في كل نقيصة و مبخسة.

GOLONGAN KE-1

orang yang punya ilmu tanpa praktek,amal..

dia sosok paling berbahaya buat awam, ia menjadi hujjah (pembenaran) buat mereka pada setiap kelemahan dan keburukan mereka.

الصنف الثاني: العابد الجاهل؛ فإن الناس يحسنون الظن به لعبادته و صلاحه فيقتدون به على جهله.
و هذان الصنفان هما اللذان ذكرهما بعض السلف في قوله:《احذروا فتنة العالم الفاجر و العابد الجاهل فإن فتنتهما فتنة لكل مفتون》؛ فإن الناس إنما يقتدون بعلمائهم و عبادهم، فإذا كان العلماء فجرة و العباد جهلة عمت المصيبة بهما و عظمت الفتنة على الخاصة و العامة.

GOLONGAN KE-2

ahli ibadah yang jahil, sedangkan umat manusia berprasangka baik kepadanya karena ketekunan ibadah dan kesalehannya, mereka menjadikannya sebagai panutan padahal ia berada dalam kebodohan.

Kedua golongan tersebut, sebagian ulama salaf memperingatkan: Waspadalah terhadap fitnah ahli ilmu yang bejat dan ahli ibadah yang bodoh, karena fitnah keduanya adalah biang segala fitnah. Karena umat manusia senantiasa meneladani ahli ilmu dan ahli ibadah. Bila ahli ilmu bejat dan ahli ibadah bodoh maka musibah akan merata dan fitnah akan merajalela pada kalangan khusus dan umum.

و الصنف الثالث: الذين لا علم لهم و لا عمل؛ و إنما هم كالأنعام السائمة.

GOLONGAN KE-3

Mereka yang tidak punya ilmu dan tidak punya amal, sehingga mereka laksana hewan ternak.

و الصنف الرابع: نواب إبليس في الأرض؛ و هم الذين يثبطون الناس عن طلب العلم و التفقه في الدين ؛ فهؤلاء أضر عليهم من شياطين الجن؛ فإنهم يحولون بين القلوب و بين هدى الله و طريقه .

GOLONGAN KE-4,

Mereka para agen iblis di muka bumi, mereka membuat umat manusia berat melangkah dan tidak mau untuk menuntut ilmu dan memahami agama, bahkan mereka lebih berbahaya ketimbang setan dari kalangan jin, karena mereka menjauhkan hati mereka dari hidayah Allah dan jalanNya.

مفتاح دار السعادة :490/1


Senin, 14 Oktober 2024

Doa Masuk Pasar Dan Khasiatnya



Dari ‘Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

مَنْ دَخَلَ السُّوق فَقَالَ : لا إِلَه إِلَّا اللَّه وَحْده لا شَرِيك لَهُ، لَهُ الْمُلْك وَلَهُ الْحَمْد، يُحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ حَيّ لا يَمُوت، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلّ شَيْء قَدِير، كَتَبَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ، وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ، وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ دَرَجَةٍ – وفي رواية: وبنى له بيتاً في الجنة –

“Barangsiapa yang masuk pasar kemudian membaca (zikir): “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, yuhyii wa yumiit, wa huwa hayyun laa ya yamuut, bi yadihil khoir, wa huwa ‘ala kulli sya-in qodiir” [Tiada sembahan yang benar kecuali Allah semata dan tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah segala kerajaan/kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian, Dialah yang menghidupkan dan mematikan, Dialah yang maha hidup dan tidak pernah mati, ditangan-Nyalah segala kebaikan, dan Dia maha mampu atas segala sesuatu]”, maka allah akan menuliskan baginya satu juta kebaikan, menghapuskan darinya satu juta kesalahan, dan meninggikannya satu juta derajat – dalam riwayat lain: dan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga – ”

[HR Tirmizi 3428, Dinyatakan hasan oleh imam al-Mundziri]

Minggu, 13 Oktober 2024

Ciri-ciri Suami Terbaik

 *Suami Terbaik Yang Selalu Membantu Istrinya Di Rumah*

Suami terbaik adalah yang paling baik pada keluarganya, contohnya selalu membantu urusan istri di rumah. Membantu pekerjaan istri di rumah termasuk bentuk berbuat baik dari suami pada istri dan menunjukkan keluhuran akhlak suami.

Coba lihat bagaimanakah contoh dari suri tauladan kita, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau berada di rumah.

عَنِ الأَسْوَدِ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ مَا كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصْنَعُ فِى أَهْلِهِ قَالَتْ كَانَ فِى مِهْنَةِ أَهْلِهِ ، فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ

_Dari Al-Aswad, ia bertanya pada ‘Aisyah, “Apa yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan ketika berada di tengah keluarganya?” ‘Aisyah menjawab, *“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membantu pekerjaan keluarganya di rumah.* Jika telah tiba waktu shalat, beliau berdiri dan segera menuju shalat.”_ (HR. Bukhari, no. 6039)

Dalam Syarh Al-Bukhari karya Ibnu Batthol rahimahullah disebutkan bahwa Al-Muhallab menyatakan, inilah pekerjaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di rumahnya. Hal ini wujud tanda ketawadhu’an (kerendahan hati) beliau, juga supaya umatnya bisa mencontohnya. Karenanya *termasuk sunnah Nabi, hendaklah seseorang bisa mengurus pekerjaan rumahnya, baik menyangkut perkara dunia dan agamanya.*

As-Sindi rahimahullah dalam catatan kaki untuk Shahih Al-Bukhari menyatakan bahwa membantu urusan rumah termasuk kebiasaan (sunnah) orang-orang shalih.

Ketawadhu’an inilah yang nanti akan membuat Allah meninggikan derajat. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ

_“Tidaklah seseorang tawadhu’ (merendahkan hati) karena Allah melainkan Dia akan meninggikan derajatnya.”_ (HR. Muslim, no. 2588)

Yang paling penting lagi, membantu istri di rumah *akan membuat seorang suami makin dicintai.* Tak percaya? Silakan buktikan dengan membantunya saat masak, saat berbelanja, menyetrika termasuk juga dalam mengurus anak-anak.

*Ingatlah suami terbaik adalah suami yang paling baik pada istri, anak dan keluarganya.* Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى

_“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik pada keluarganya. Aku sendiri adalah orang yang paling baik pada keluargaku.”_ (HR. Tirmidzi, no. 3895. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)

*Semoga kita benar-benar menjadi suami teladan dan suami terbaik di rumah.

Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Sabtu, 12 Oktober 2024

Kisah 25 Rasul Secara Singkat

Daftar 25 Nama Nabi dan Rasul Lengkap dengan Kisahnya, Kisah 25 nabi dan rasul pasti tidak asing bagi umat muslim. 

Ketaatan para nabi dan rasul pada aturan Allah bisa menjadi teladan untuk tingkatkan iman dan takwa. 

Para nabi dan rasul memiliki peran penting dalam menyampaikan ajaran tauhid pada manusia. 

Meski dihadapi tantangan, mereka tidak patah semangat atau mengabaikan tugasnya. Dalam menyelesaikan amanah tersebut, Allah SWT memberikan mukjizat pada hambaNya yang paling istimewa. 

Dengan anugrah ini, Allah SWT memperlihatkan kuasaNya sehingga manusia tak lagi tersesat. Kisah tentang mukjizat para nabi dan rasul tersebar dalam Al Quran, hadits, dan kisah-kisah yang dapat dipercaya. Dikutip dari buku Kisah Nyata 25 Nabi dan Rasul, berikut kisah ke-25 nabi dan rasul. Daftar 25 Nabi dan Rasul Beserta Kisahnya:

(1) Nabi Adam As
Nabi Adam AS adalah manusia dan khalifah pertama yang diciptakan oleh Allah SWT.

(2) Nabi Idris As
Nabi Idris adalah keturunan Nabi Adam yang dikenal dengan kecerdasannya. Ia adalah nabi pertama yang dapat menulis dan membaca.

(3) Nabi Nuh As
Nabi Nuh mendapatkan mulkjizat yaitu mempu membuat perahu yang besar untuk menyelamatkan manusia dan hewan dari banjir bandang.

(4) Nabi Hud As
Mukjizat Nabi Hud yakni mampu menurunkan hujan atas izin Allah, di saat kaum 'Ad dilanda kekeringan hingga tanaman mati dan tak ada sumber air.

(5) Nabi Shaleh As
Salah satu mukjizat Nabi Shaleh yakni memunculkan unta betina yang hamil 10 bulan dari batu besar yang terbelah.

(6) Nabi Ibrahim As
Nabi Ibrahim juga memiliki mukjizat tetap hidup meski dibakar dengan api. Ia mendapat hukuman dibakar hidup-hidup usai menghancurkan berhala dan tak ingin mengakui Raja Namrud sebagai Tuhan.

(7) Nabi Luth As
Nabi Luth As merupakan keponakan Nabi Ibrahim As. Allah SWT mengutusnya untuk kaum Sodom dan Gomorrah yang memiliki perilaku seks yang menyimpang.

(8) Nabi Ismail As
Nabi Ismail pernah menerima perintah Allah untuk disembelih ayahnya sendiri. Namun ketika Nabi Ibrahim mengarahkan benda tajam untuk menyembelihnya, Allah menggantikan Nabi Ismail dengan kambing. Inilah awal mula qurban pada Hari Raya Idul Adha.

(9) Nabi Ishaq As
Dalam Alquran disebutkan Nabi Ishaq memiliki ilmu, akhlak, dan perbuatan yang baik.

(10) Nabi Yaqub As
Nabi Yaqub As adalah pribadi yang memiliki karakter yang kuat dan keimanan yang luar biasa.

(11) Nabi Yusuf As
Nabi Yusuf As pernah bermimpi kalau bulan, matahari, dan bintang bersujud padanya. Sejak itulah, Nabi Yaqub mengetahui bahwa putranya akan menjadi orang besar.

(12) Nabi Ayyub As
Nabi tersabar ini diuji oleh Allah SWT melalui penderitaan panjang dengan penyakit kulit hingga hartanya habis namun tetap taat kepada Allah SWT.

(13) Nabi Syu'aib As
Nabi Syuaib As diutus untuk kaum Madyan, kaum ini ingkar dan menolak ajakan Nabi Syuaib As untuk menyembah kepada Allah SWT. Kaum tersebut tetap ingkar sehingga Allah memberikan ujian berupa badai panas, awan hitam, hingga gempa bumi.

(14) Nabi Musa As
Kisah Nabi Musa yang paling terkenal ketika tongkatnya mampu membelah lautan ketika dikejar Raja Fir'aun.

(15) Nabi Harun As
Nabi Harun As dikaruniai kemampuan berbahasa yang luar biasa.

(16) Nabi Zulkifli As
Nabi Zulkifli As adalah anak satu-satunya dari Nabi Ayyub As yang selamat dari reruntuhan rumah.

(17) Nabi Daud As
Nabi Daud memiliki mukjizat kitab Zabur. Nabi Daud juga bisa berkomunikasi dengan burung, memiliki suara merdu dan bisa melunakkan besi dengan tangan kosong.

(18) Nabi Sulaiman As
Nabi Sulaiman As terkenal sebagai raja yang kaya raya dan berkuasa. Salah satu mukjizat Nabi Sulaiman As adalah bisa bicara dengan binatang, serta memiliki bala tentara dari kalangan manusia, jin, dan hewan.

(19) Nabi Ilyas As
Nabi Ilyas As merupakan utusan Allah SWT bagi kaum Bani Israil yang gemar menyembah patung yang diberi nama Ba'al. Meski telah menerima dakwah dari Nabi Ilyas, akan tetapi mereka tetap ingkar hingga Allah menurunkan azab berupa kekeringan yang panjang.

(20) Nabi Ilyasa As
Nabi Ilyasa As diberikan tugas untuk melanjutkan dakwah Nabi Ilyas untuk Bani Israil. Salah satu mukjizat Nab Ilyasa As adalah menghidupkan orang mati atas izin Allah SWT.

(21) Nabi Yunus As
Mukjizat Nabi Yunus As adalah tetap selamat ketika ditelan ikan Paus.

(22) Nabi Zakaria As
Nabi Dzakaria As adalah keturunan Nabi Daud As dan Nabi Sulaiman As.

(23) Nabi Yahya As
Nabi Yahya As adalah anak dari Nabi Zakaria As yang lahir ketika usianya sudah sangat tua. Nabi Yahya As ialah seorang yang berprinsip, integritas tinggi, dan penegak keadilan.

(24) Nabi Isa As
Nabi Isa As terlahir dengan mukjizat Allah SWT dari seorang perempuan suci bernama Maryam. Beliau mendapatkan mukjizat kitab Injil dan menjadi nabi dari umat Nasrani.

(25) Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir sekaligus penutup. Mukjizat Nabi Muhammad SAW adalah kitab suci Al-Qur'an, sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya yang diturunkan oleh Allah SWT.

Kenapa Ilmu Agama Hilang Perlahan?


HILANGNYA ILMU AGAMA DI ZAMAN INI

Al-Habib Abdullah bin Alawiy bin Muhammad al-Haddad mengatakan:

مات العلم في الصدور والسطور في هذا الزمان، لأن أهله لا يطلب واحدُهُم منه ما يلزمه في حقه وفي حق المتعلقين به .

"Di zaman ini ilmu telah mati (hilang) di hati dan di kertas, karena ahlinya sudah tidak mau mencari ilmu agama yang wajib baginya dan ilmu yang berkaitan (disibukkan oleh hal yang lain)."

Referensi:

✍️ Al-Habib Ahmad bin al-Hasan bin Abdullah al-Musawiy asy-Syajar| Tarim al-Hawiy| Tatsbitu al-Fuad, juz 1 halaman, 98.

Jumat, 11 Oktober 2024

KH. Hasyim Asy'ari & Habib Ba'alawi


NU & HABAIB

Dalam Al-Qanunil Asasi (prinsip dasar) Jam’iyah Nahdlatul Ulama, satu-satunya tokoh yang masih hidup saat itu yang dikutip Hadratussyekh KH. Hasyim Asy'ari adalah Sayid Ahmad bin Abdullah Assegaf. Lengkapnya demikian:

قال السيد أحمد بن عبد الله السقاف رحمه الله تعالى: إنها الرابطة قد سطعت بشائرها واجتمعت دوائرها فأين تذهبون عنها أيها المعرضون كونو من السابقين أولا فمن اللاحقين وإياكم إن تكونوا من الخالفين فيناديكم لسان التفريع بقوارع “رَضُوا بِأَن يَكُونُوا مَعَ الْخَوَالِفِ وَطُبِعَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُونَ” التوبة ٨٧ فَلا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ الأعراف ٩٩

Sayid Ahmad bin Abdillah Assegaf berkata, “Jam’iyyah ini (NU) adalah perhimpunan yang telah menampakkan tanda-tanda menggembirakan, daerah-daerah menyatu, bangunan-bangunannya telah berdiri tegak, lalu ke mana kamu akan pergi?
Wahai orang-orang yang berpaling, jadilah kamu orang-orang pertama, kalau tidak orang-orang yang menyusul (masuk jam’iyyah ini).
Jangan sampai ketinggalan, nanti suara penggoncang akan menyerumu dengan goncangan-goncangan.

Sumber : Yusuf Hasby

Orang Iddah Keluar Rumah

Pernyataan
Apakah boleh bagi orang yang iddah keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya?

Jawab: boleh asalkan keluar seusai kebutuhan dan tidak menginap di luar

قال الإمام الكاساني الحنفي في "بدائع الصنائع في ترتيب الشرائع" (3/ 205، ط. دار الكتب العلمية): [ولا بأس بأن تخرج نهارًا في حوائجها؛ لأنها تحتاج إلى الخروج بالنهار لاكتساب ما تنفقه؛ لأنه لا نفقة لها من الزوج المتوفى، بل نفقتها عليها؛ فتحتاج إلى الخروج لتحصيل النفقة، ولا تخرج بالليل؛ لعدم الحاجة إلى الخروج بالليل] اهـ.

وقال الإمام الحطاب المالكي في "مواهب الجليل في شرح مختصر خليل" (3/ 405، ط. دار الفكر): [ولا يُمْنَعن من الخروج والمشي في حوائجهن ولو كُنَّ معتداتٍ، وإلى المسجد، وإنما يُمْنَعْنَ من التبرج والتكشف والتطيب للخروج والتزين] اهـ.

وقال الخطيب الشربيني الشافعي في "مغني المحتاج إلى معرفة معاني ألفاظ المنهاج" (5/ 106، ط. دار الكتب العلمية): [كلّ معتدة لا تجب نفقتها ولم يكن لها من يقضيها حاجَتَها: لها الخروج (في النهار لشراء طعامٍ) وقطنٍ وكتانٍ (و) بيعِ (غَزْلٍ ونحوه)؛ للحاجة إلى ذلك، ولقول جابر رضي الله تعالى عنه -وساق الحديث المذكور-.. قال الإمام الشافعي رضي الله تعالى عنه: ونخل الأنصار قريب من منازلهم، والجداد لا يكون إلا نهارًا، أي: غالبًا] اهـ.

وقال أيضًا (5/ 106): [ولها الخروج في عدة وفاة -وكذا بائن- في النهار لشراء طعامٍ وغزلٍ ونحوه، وكذا ليلًا إلى دارِ جارةٍ لغَزْلٍ وحديثٍ ونحوهما، *بشرط أن ترجع وتبيت في بيتها]* اهـ.

5 Nasihat Bijak untuk Diri agar menjadi pribadi yang lebih baik (Part 3 Habis)

1. Jadikan setiap tantangan sebagai batu loncatan menuju kesuksesan. Hidup tidak selalu mudah, tetapi justru melalui kesulitan kita menjadi lebih kuat dan bijaksana. Hadapi setiap masalah dengan keberanian dan tekad, dan Anda akan menemukan bahwa Anda lebih tangguh dari yang Anda kira.

2. Ingatlah bahwa waktu adalah aset paling berharga yang kita miliki. Gunakan setiap detik dengan bijak dan penuh makna. Jangan sia-siakan waktu Anda untuk hal-hal yang tidak penting atau orang-orang yang tidak menghargai Anda. Investasikan waktu Anda untuk pengembangan diri, hubungan yang berarti, dan pencapaian tujuan hidup Anda.

3. Jadilah pemaaf, baik terhadap orang lain maupun diri sendiri. Menyimpan dendam dan penyesalan hanya akan membebani jiwa dan menghambat kemajuan Anda. Belajarlah untuk melepaskan hal-hal negatif dan fokuslah pada masa depan yang lebih cerah. Ingatlah bahwa memaafkan bukan berarti melupakan, tetapi memilih untuk melangkah maju dengan hati yang ringan.

4. Hidup penuh dengan pasang surut, tetapi yang membedakan orang sukses dari yang lain adalah kemampuan mereka untuk bangkit kembali setelah jatuh. Bangunlah ketahanan mental dan emosional, dan yakinlah bahwa Anda memiliki kekuatan untuk mengatasi apa pun yang hidup lemparkan kepada Anda.

5. Jadilah pribadi yang autentik dan setia pada nilai-nilai hidup Anda. Dalam dunia yang sering kali menuntut kita untuk menjadi orang lain, keberanian untuk menjadi diri sendiri adalah kekuatan yang luar biasa. Jangan takut untuk menunjukkan siapa diri Anda yang sebenarnya, karena keunikan Anda adalah hadiah terbesar yang dapat Anda berikan kepada dunia.

Kamis, 10 Oktober 2024

5 Nasihat Bijak untuk Diri agar menjadi pribadi yang lebih baik (Part-2)

5 Nasihat Bijak untuk Diri agar Selalu Semangat dalam meraih kemuliaan hidup (Part-2)

1. Jadilah versi terbaik dari diri Kita sendiri. Jangan membandingkan diri dengan orang lain, karena setiap orang memiliki perjalanan hidupnya masing-masing. Fokuslah pada pengembangan diri dan teruslah belajar sepanjang hidup. Ingatlah bahwa kesempurnaan bukanlah tujuan, melainkan proses untuk terus menjadi lebih baik setiap hari.

2. Bersyukurlah atas segala hal yang Kita miliki saat ini. Rasa syukur akan membuka pintu keberkahan dan membuat hidup terasa lebih bermakna. Mulailah setiap hari dengan rasa terima kasih, dan disana Kita akan menemukan bahwa hidup menjadi lebih indah dan penuh kebahagiaan.

3. Jadilah orang yang memberi dampak positif bagi orang lain. Berbagi kebaikan dan inspirasi kepada sesama akan membuat hidup kita lebih berarti. Ingatlah bahwa tindakan kecil yang kita lakukan bisa membuat perbedaan besar dalam hidup orang lain. Jadilah cahaya bagi mereka yang berada dalam kegelapan.

4. Jangan takut untuk keluar dari zona nyaman Anda. Pertumbuhan terjadi di luar zona nyaman. Beranilah mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru. Setiap pengalaman, baik itu menyenangkan atau menantang, akan membentuk karakter dan memperkaya hidup Anda.

5. Percayalah pada kekuatan mimpi dan visualisasi. Bayangkan dengan jelas apa yang ingin Anda capai dalam hidup, dan fokuslah pada visi tersebut setiap hari. Pikiran kita memiliki kekuatan luar biasa untuk mewujudkan apa yang kita bayangkan. Jadi, peliharalah pikiran positif dan optimis, dan yakinlah bahwa Anda mampu mencapai apa pun yang Anda inginkan.


Perasaan cinta dan penawarnya

Cara menghilangkan/mengobati rasa cinta kepada seseorang menurut Ibnu Qoyyim dalam Zadul Ma'ad (4/275) adalah dengan beberapa cara:

1- Menikahi orang yang dicintai, 

Namun jika tidak bisa maka:

2- Memutus harapan kita terhadap orang yang kita cintai
Jika tidak mempan, maka
3- Merenungkan dampak buruk Syahwat dan Hasrat yang kita lampiaskan

Jika belum bisa maka

4- mengangan-ngangan keburukan dan kekurangan orang yang kita sukai

 jika masih belum sembuh, maka pakai cara terakhir

5- Kembali kepada Allah berdoa dengan sungguh sungguh untuk bisa melupakannya, dan fokuskan cinta kita hanya kepada Allah, karena kebanyakan orang yang mabuk asmara gara-gara hatinya kosong dari mengingat sang Khaliq

من طرق العلاج للعشق بين الرجل والمرأة الزواج -إذا كان ممكنا- وهو أصل العلاج ‏وأنفعه.‏
‏إن كان لا يوجد سبيل لوصول العاشق إلى معشوقه قدرا أو شرعا كأن تكون المرأة ‏متزوجة من غير العاشق، أو كان العشق بين اثنين لا يمكن زواجهما مثل: الزبال مع بنت الملك…وهكذا
، فمن علاجه
 إشعار نفسه اليأس منه فإن النفس متى يئست من الشيء استراحت منه ولم تلتفت إليه.
فإن لم يزل مرض العشق مع اليأس فقد انحرف الطبع ‏انحرافا شديدا فينتقل إلى علاج آخر، وهو علاج عقله بأن يعلم بأن تعلق القلب بما لا ‏مطمع في حصوله نوع من الجنون، وصاحبه بمنزلة من يعشق الشمس، وروحه متعلقة ‏بالصعود إليها، والدوران معها في فلكها، وهذا معدود عند جميع العقلاء في زمرة ‏المجانين…‏
‏ فإن لم تقبل نفسه هذا الدواء، ولم تطاوعه لهذه المعالجة، فلينظر ما تجلب عليه هذه ‏الشهوة من مفاسد عاجلته، وما تمنعه من مصالحها. فإنها أجلب شيء لمفاسد الدنيا، وأعظم ‏شيء تعطيلا لمصالحها، فإنها تحول بين العبد وبين رشده الذي هو ملاك أمره، وقوام ‏مصالحه.‏
‏فإن لم تقبل نفسه هذا الدواء، فليتذكر قبائح المحبوب، وما يدعوه إلى النفرة عنه، فإنه ‏إن طلبها وتأملها، وجدها أضعاف محاسنه التي تدعوا إلى حبه، وليسأل جيرانه عما خفي ‏عليه منها، فإن المحاسن كما هي داعية الحب والإرادة، فالمساوئ داعية البغض والنفرة، ‏فليوازن بين الداعيين، وليحب أسبقهما وأقربهما منه بابا، ولا يكن ممن غره لون جمال على ‏جسم أبرص مجذوم، وليجاوز بصره حسن الصورة إلى قبح الفعل، وليعبر من حسن المنظر ‏والجسم إلى قبح المخبر والقلب.‏
‏وأخيرا كما يقول ابن القيم رحمه الله: فإن عجزت عنه هذه الأدوية كلها لم يبق له إلا ‏صدق اللجأ إلى من يجيب المضطر إذا دعاه، وليطرح نفسه بين يديه على بابه، مستغيثا به، ‏متضرعا متذللا، مستكينا، فمتى وفق لذلك، فقد قرع باب التوفيق فليعف وليكتم، ولا ‏يشبب بذكر المحبوب، ولا يفضحه بين الناس ويعرضه للأذى، فإنه يكون ظالما متعديا (زاد ‏المعاد في هدي خير العباد لابن القيم) (4/275).‏

Rabu, 09 Oktober 2024

Kewajiban Menghormati Ahlul Bait Dalam Prespektif Al-Quran dan Hadis

DALIL QURAN

QS HUD AYAT 73 DAN TAFSIRNYA


قالوا أتعجبين من أمر الله , رحمت الله وبركاته عليكم أهل البيت , إنه حميد مجيد ﴿هود:٧٣﴾

Para malaikat itu berkata: "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah".

PENAFSIRAN AHLUL BAIT QS HUD :73 MENURUT AHLI TAFSIR SALAF

Tafsir Al-Baghawi 4/190:

أي : بيت إبراهيم عليه السلام . قيل : هذا على معنى الدعاء من الملائكة ، وقيل : معنى الخير والرحمة والنعمة . [ ص: 190 ] والبركات جمع البركة ، وهي ثبوت الخير . وفيه دليل على أن الأزواج من أهل البيت .

Tafsir Thabari 15/399

يقول : رحمة الله وسعادته لكم أهل بيت إبراهيم

QS AL-AHZAB AYAT 33 DAN TAFSIRNYA


وقرن في بيوتكن ولا تبرجن تبرج الجاهلية الأولى , وأقمن الصلاة وآتين الزكاة وأطعن الله ورسوله , إنما يريد الله ليذهب عنكم الرجس أهل البيت ويطهركم تطهيرا ﴿الأحزاب:٣٣﴾

Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

MAKNA AHLUL BAIT DALAM QS AL-AHZAB :33 MENURUT AHLI TAFSIR


Tafsir Qurtubi 14/165

قال الزجاج : قيل يراد به نساء النبي صلى الله عليه وسلم . وقيل : يراد به نساؤه وأهله الذين هم أهل بيته

Tafsir Ibnu Katsir 6/411


وروى ابن جرير : عن عكرمة أنه كان ينادي في السوق : ( إنما يريد الله ليذهب عنكم الرجس أهل البيت ويطهركم تطهيرا ) ، نزلت في نساء النبي صلى الله عليه وسلم خاصة ، وهكذا روى ابن أبي حاتم قال :

حدثنا علي بن حرب الموصلي ، حدثنا زيد بن الحباب ، حدثنا حسين بن واقد ، عن يزيد النحوي ، عن عكرمة عن ابن عباس في قوله : ( إنما يريد الله ليذهب عنكم الرجس أهل البيت ) قال : نزلت في نساء النبي صلى الله عليه وسلم خاصة

وقال عكرمة : من شاء باهلته أنها نزلت في أزواج النبي صلى الله عليه وسلم

فإن كان المراد أنهن كن سبب النزول دون غيرهن فصحيح ، وإن أريد أنهن المراد فقط دون غيرهن ، ففي هذا نظر; فإنه قد وردت أحاديث تدل على أن المراد أعم من ذلك :

الحديث الأول : قال الإمام أحمد : حدثنا عفان ، حدثنا حماد ، أخبرنا علي بن زيد ، عن أنس بن مالك ، رضي الله عنه ، قال : إن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يمر بباب فاطمة ستة أشهر إذا خرج إلى صلاة الفجر يقول : " الصلاة يا أهل البيت ، ( إنما يريد الله ليذهب عنكم الرجس أهل البيت ويطهركم تطهيرا )

Tafsir Al-Baghawi 6/35

أخبرنا أبو سعيد أحمد بن محمد الحميدي ، أخبرنا عبد الله الحافظ ، أخبرنا أبو العباس محمد بن يعقوب حدثنا الحسن بن مكرم ، أخبرنا عثمان بن عمر ، حدثنا عبد الرحمن بن عبد الله بن دينار ، عن شريك بن أبي نمر ، عن عطاء بن يسار ، عن أم سلمة قالت : في بيتي أنزلت : ( إنما يريد الله ليذهب عنكم الرجس أهل البيت ) قالت : فأرسل رسول الله - صلى الله عليه وسلم - إلى فاطمة وعلي والحسن والحسين ، فقال " هؤلاء أهل بيتي " ، قالت : فقلت يا رسول الله أما أنا من أهل البيت ؟ قال : " بلى إن شاء الله " .

قال زيد بن أرقم : أهل بيته من حرم الصدقة عليه بعده ، آل علي وآل عقيل وآل جعفر وآل عباس .

Tafsir Adwaul Bayan Syankiti 6/237
وبما ذكرنا من دلالة القرآن والسنة تعلم أن الصواب شمول الآية الكريمة لأزواج النبي - صلى الله عليه وسلم - ، ولعلي وفاطمة والحسن والحسين ، رضي الله عنهم كلهم .

QURAN SURAH ASY-SYURO AYAT 23 DAN TAFSIRNYA


ذلك الذي يبشر الله عباده الذين آمنوا وعملوا الصالحات , قل لا أسألكم عليه أجرا إلا المودة في القربى , ومن يقترف حسنة نزد له فيها حسنا , إن الله غفور شكور ﴿الشورى:٢٣

Artinya: Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.

Tafsir Ibnu Katsir 7/202

: قل يا محمد لهؤلاء المشركين من كفار قريش : لا أسألكم على هذا البلاغ والنصح لكم ما لا تعطونيه ، وإنما أطلب منكم أن تكفوا شركم عني وتذروني أبلغ رسالات ربي ، إن لم تنصروني فلا تؤذوني بما بيني وبينكم من القرابة

قال البخاري : حدثنا محمد بن بشار ، حدثنا محمد بن جعفر ، حدثنا شعبة ، عن عبد الملك بن ميسرة قال : سمعت طاوسا عن ابن عباس : أنه سئل عن قوله تعالى : ( إلا المودة في القربى ) فقال سعيد بن جبير : قربى آل محمد . فقال ابن عباس : عجلت إن النبي - صلى الله عليه وسلم - لم يكن بطن من قريش إلا كان له فيهم قرابة ، فقال : إلا أن تصلوا ما بيني وبينكم من القرابة . انفرد به البخاري .

وقول ثالث : وهو ما حكاه البخاري وغيره ، رواية عن سعيد بن جبير ، ما معناه أنه قال : معنى ذلك أن تودوني في قرابتي ، أي : تحسنوا إليهم وتبروهم .

والحق تفسيرها بما فسرها به الإمام حبر الأمة ، وترجمان القرآن ، عبد الله بن عباس ، كما رواه عنه البخاري [ رحمه الله ] ولا تنكر الوصاة بأهل البيت ، والأمر بالإحسان إليهم ، واحترامهم وإكرامهم ، فإنهم من ذرية طاهرة ، من أشرف بيت وجد على وجه الأرض ، فخرا وحسبا ونسبا ، ولا سيما إذا كانوا متبعين للسنة النبوية الصحيحة الواضحة الجلية ، كما كان عليه سلفهم ، كالعباس وبنيه ، وعلي وأهل بيته وذريته ، رضي الله عنهم أجمعين .

[ وقد ثبت ] في الصحيح : أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قال في خطبته بغدير خم : " إني تارك فيكم الثقلين : كتاب الله وعترتي ، وإنهما لم يفترقا حتى يردا علي الحوض " .

Tafsir Thabari, 21/525-530

واختلف أهل التأويل في معنى قوله : ( إلا المودة في القربى ) . فقال بعضهم : معناه : إلا أن تودوني في قرابتي منكم ، وتصلوا رحمي بيني وبينكم .

وقال آخرون : بل معنى ذلك : قل لمن تبعك من المؤمنين : لا أسألكم على ما جئتكم به أجرا إلا أن تودوا قرابتي

وقال آخرون : بل معنى ذلك : قل لا أسألكم أيها الناس على ما جئتكم به أجرا إلا أن توددوا إلى الله ، وتتقربوا بالعمل الصالح والطاعة

وقال آخرون : بل معنى ذلك : إلا أن تصلوا قرابتكم

وأولى الأقوال فى ذلك بالصواب ، وأشبهها بظاهر التنزيل قول من قال : معناه : قل لا أسألكم عليه أجرا يا معشر قريش ، إلا أن تودوني في قرابتي منكم ، وتصلوا الرحم التي بيني وبينكم .

Tafsir Al-Baghawi 7/191

يعني : أن تحفظوا قرابتي وتودوني وتصلوا رحمي . وإليه ذهب مجاهد ، وقتادة ، وعكرمة ، ومقاتل ، والسدي ، والضحاك - رضي الله عنهم -

وقال بعضهم : معناه إلا أن تودوا قرابتي وعترتي وتحفظوني فيهم ، وهو قول سعيد بن جبير وعمرو بن شعيب

واختلفوا في قرابته قيل : هم فاطمة وعلي وأبناؤهما ، وفيهم نزل : " إنما يريد الله ليذهب عنكم الرجس أهل البيت " ( الأحزاب - 33

وقيل : هم الذين تحرم عليهم الصدقة من أقاربه ويقسم فيهم الخمس ، وهم بنو هاشم ، وبنو المطلب ، الذين لم يتفرقوا في جاهلية ولا في إسلام .

وقال قوم : هذه الآية منسوخة وإنما نزلت بمكة ، وكان المشركون يؤذون رسول الله - صلى الله عليه وسلم - ، فأنزل الله هذه الآية فأمرهم فيها بمودة رسول الله - صلى الله عليه وسلم - وصلة رحمه ، فلما هاجر إلى المدينة وآواه [ ص: 192 ] الأنصار ونصروه أحب الله - عز وجل - أن يلحقه بإخوانه من الأنبياء - عليهم السلام - حيث قالوا : " وما أسألكم عليه من أجر إن أجري إلا على رب العالمين " ( الشعراء - 109 ) فأنزل الله تعالى : " قل ما سألتكم من أجر فهو لكم إن أجري إلا على الله " فهي منسوخة بهذه الآية ، وبقوله : " قل ما أسألكم عليه من أجر وما أنا من المتكلفين " ( الزمر - 86 ) ، وغيرها من الآيات . وإلى هذا ذهب الضحاك بن مزاحم ، والحسين بن الفضل .

وهذا قول غير مرضي ; لأن مودة النبي - صلى الله عليه وسلم - وكف الأذى عنه ومودة أقاربه ، والتقرب إلى الله بالطاعة والعمل الصالح من فرائض الدين ، وهذه أقاويل السلف في معنى الآية ، فلا يجوز المصير إلى نسخ شيء من هذه الأشياء .

DALIL HADITS


حديث الثقلين طبقا لصحيح مسلم(4425) عن زيد بن أرقم – - عن النبي - - أنه قام خطيباً بماء يدعى خماً بين مكة والمدينة، فحمد الله وأثنى عليه ووعظ وذكر، ثم قال :" أما بعد : ألا أيها الناس، إنما أنا بشر يوشك أن يأتي رسول ربي فأجيب، وأنا تارك فيكم ثقلين، أولهما : كتاب الله، فيه الهدى والنور فخذوا بكتاب الله واستمسكوا به، فحث على كتاب الله ورغب فيه، ثم قال : وأهل بيتي، أذكركم الله في أهل بيتي ،أذكركم الله في أهل بيتي "، أذكركم الله في أهل بيتي "، فقال له حصين بن سبرة: ومَنْ أهل بيته يا زيد، أليس نساؤه من أهل بيته؟ قال: نساؤه من أهل بيته، ولكن أهل بيته من حرم الصدقة بعده، قال: ومن هم؟ قال: هم آل علي، وآل عقيل، وآل جعفر، وآل عباس. قال: كل هؤلاء حرم الصدقة ؟ قال: نعم. والحديث رواه الإمام أحمد (18464) (18508)، والدارمي (3182).

Selasa, 08 Oktober 2024

Lima Nasehat Untuk Menjadi Pribadi Yang Lebih Baik (Part-1)

5 Nasihat Bijak untuk Diri agar Selalu Semangat dalam meraih kemuliaan hidup.

Oleh: Mas Salam

5. Hidup adalah perjalanan yang penuh tantangan dan peluang. Setiap rintangan yang kita hadapi adalah kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Jangan pernah menyerah saat menghadapi kesulitan, karena di balik setiap masalah selalu ada jalan keluar. Setiap kesulitan, pasti ada kemudahan. Percayalah pada kekuatan diri sendiri dan teruslah melangkah maju dengan penuh keyakinan.

4. Kesuksesan tidak datang dalam semalam, Kawan! Ia adalah hasil dari akumulasi kerja keras, kerja cerdas, ketekunan, dan konsistensi. Jangan pernah takut untuk bermimpi besar dan berusaha keras untuk mewujudkannya. Ingatlah, bahwa setiap langkah kecil yang kita ambil hari ini akan membawa kita lebih dekat pada tujuan kita esok hari.

3. Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari pembelajaran yang berharga. Jangan takut untuk gagal, karena dari kegagalan kita belajar dan menjadi lebih kuat. Bangkit dan cobalah lagi dengan semangat yang lebih besar. Ingatlah bahwa orang-orang sukses adalah mereka yang tidak pernah menyerah untuk bangkit, meski telah gagal berkali-kali.

2. Hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan penyesalan dan kekhawatiran. Fokuslah pada hal-hal yang dapat membesarkan dan menjadi tujuan hidup kita, dan lepaskan hal-hal yang di luar kendali kita dan menjadi beban hidup kita. Nikmati setiap momen dalam hidup, baik itu saat-saat bahagia maupun saat-saat sulit. Semuanya adalah bagian dari perjalanan hidup yang indah.

1. Kebahagiaan sejati berasal dari dalam diri kita sendiri. Jangan bergantung pada orang lain atau hal-hal eksternal untuk merasa bahagia. Temukan passion dan tujuan hidup kita, lalu kejarlah dengan sepenuh hati. Ketika kita melakukan hal yang kita cintai, kebahagiaan akan datang dengan sendirinya.


Adab-adab berdoa

Adab-adab berdoa  Doa berarti memohon kepada Allah subhanahu wa ta'ala terhadap sesuatu yang bersifat baik. Seperti berdoa m...