Selasa, 17 Juni 2025

Membunuh Hewan Yang Berbahaya

Hukum membunuh hewan berbahaya

_________

"Ketika menemukan ular berbisa, sebagian orang mungkin berpikir untuk membiarkannya hidup karena belas kasihan. Namun, menurut syariat, ular berbisa justru dianjurkan untuk dibunuh karena termasuk binatang yang berbahaya dan tidak bermanfaat. Hal ini sesuai dengan konsep madzhab Syafi'iyah yang mengatur hukum tentang binatang yang berbahaya dan tidak ada manfaatnya."

Kalimat ini memiliki makna yang sama dengan kalimat asli, tetapi dengan kata-kata yang sedikit berbeda.

mari simak guwaeees 👇 👇 👇 
*Ketika ada ULAR berbisa*

إِذَا وُجِدَتْ حَيَّةٌ سَامَّةٌ

"Mungkin sebagian logika manusia berkata: jangan bunuh dia, kasihan, biarkan saja dia hidup, dia juga kan makhluk Allah, dah biarin saja."

رُبَّمَا قَالَ بَعْضُ النَّاسِ بِأَنَّهُ لَا يَجُوزُ قَتْلُهُ، رِفْقًا بِهِ، وَهُوَ مَخْلُوقٌ لِلَّهِ، فَلْيَكُنْ.

"Kalimat ini seakan benar bahkan bijak sekali terdengar."

هَذِهِ الْكَلِمَةُ تَبْدُو صَحِيحَةً وَحَكِيمَةً جِدًّا.

"Tapi ternyata salah dan bertentangan dengan syar’iat."

وَلَكِنَّهَا فِي الْحَقِيقَةِ خَاطِئَةٌ وَمُخَالِفَةٌ لِلشَّرِيعَةِ.

"Karena hukum yang sesungguhnya adalah ULAR berbisa itu justru sunnah dibunuh karena dia tergolong binatang “yadhurru wala yanfa’ (berbahaya dan tidak ada manfaatnya)”.

لِأَنَّ الْحُكْمَ الْحَقِيقِيَّ هُوَ أَنَّ الْحَيَّةَ السَّامَّةَ تُسَنُّ قَتْلُهَا لِأَنَّهَا مِنْ بَابِ الْحَيَوَانِ الَّذِي يَضُرُّ وَلَا يَنْفَعُ.

"Demikian hukum mengatur ala konsep madzhabuna Ma’asyiro Syafi’iyah."

هَذَا هُوَ الْحُكْمُ الْمُتَّبَعُ فِي مَذْهَبِنَا الشَّافِعِيِّ.

tentang 👉*Khatimah*

خَاتِمَةٌ:

"Al-Hayawanu imma yadhurru wa la yanfa’, kahayyat, wa ‘aqrab, wa fa’rat, wa hada’at, wa kalb ‘aqur, wa ghurab, ghayru zagh, wa dhi’b, wa asad, wa namir, wa sa’ir al-siba’, wa dubb, wa nasr, wa ‘iqab, wa barghuth, wa naml saghir, wa waz’, wa sam abras, wa baqq, wa zunbur, fahadih kulluha wa nahwaha yusannu qatlaha, wa law limuharramin fi al-haram."

الْحَيَوَانُ إِمَّا يَضُرُّ وَلَا يَنْفَعُ، كَالْحَيَّةِ، وَالْعَقْرَبِ، وَالْفَأْرَةِ، وَالْحِدَأَةِ، وَالْكَلْبِ الْعَقُورِ، وَالْغُرَابِ غَيْرِ الزَّاغِ، وَالذِّئْبِ، وَالْأَسَدِ، وَالنَّمِرِ، وَسَائِرِ السِّبَاعِ، وَالدُّبِّ، وَالنَّسْرِ، وَالْعُقَابِ، وَالْبَراغِيثِ، وَالنَّمْلِ الصَّغِيرِ، وَالْوِزَعِ، وَالسَّامِ أَبْرَصَ، وَالْبَقِّ، وَالزُّنْبُورِ، فَهَذِهِ كُلُّهَا وَنَحْوُهَا يُسَنُّ قَتْلُهَا، وَلَوْ لِمُحَرَّمٍ فِي الْحَرَمِ.

"Ini semua dan yang serupa dengannya disunnahkan untuk dibunuh, bahkan jika itu dilakukan oleh orang yang ihram di tanah haram."

هَذِهِ كُلُّهَا وَنَحْوُهَا يُسَنُّ قَتْلُهَا، حَتَّى وَلَوْ كَانَ الْقَاتِلُ مُحْرِمًا فِي الْحَرَمِ.

(Dikutip dari kitab Zawajir ‘an Iqtrofil Kabair, 1, 315, karya Imam Ibnu Hajar al-Haitami)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kenapa Muharram Jadi Bulan Pertama Dalam Kalender Hijriyah? Berikut Penjelasannya

Bulan Muharram dijadikan bulan pertama dalam kalender Islam (Hijriyah) bukan karena peristiwa hijrah Nabi Muhammad ﷺ sebab Nabi ...