Kamis, 13 Oktober 2022
Biografi Sayyid Sulaiman Betek Mojoagung
Selasa, 11 Oktober 2022
Mahalnya Sebuah Hidayah
Senin, 10 Oktober 2022
Kerendahan Hati Imam Syafi’i dan Sufyan Ats-Tsauri
Dikisahkan suatu hari terjadi diskusi unik antara Imam Syafi’i dan Imam Sufyan Ats-Tsauri tentang kulit bangkai dan kesuciannya dengan samak. Pada mulanya Asy-Syafi’i berpandangan bahwa kulit bangkai tidak bisa suci dengan disamak berlandaskan hadis Nabi yang ditujukan pada kabilah Juhainah: “Sesungguhnya aku telah memberi rukhsah pada kalian tentang kulit bangkai, jika suratku telah sampai maka janganlah kalian mengambil manfaat pada kulit bangkai dengan disamak atau dibalut” [HR: Abu Daud & Ahmad]
Namun Imam Sufyan Ats-Tsauri berpendapat kulit
bangkai bisa suci dengan disamak berlandaskan hadis: “Tidaklah kalian
mengambil kulitnya kemudian kalian samak, lalu ambillah manfaatnya” [HR:
Bukhari & Muslim]
Setelah keduanya mendengar dalil
masing-masing, keduanya mengubah pendapatnya, Asy-Syafi’i mengatakan kulit
bangkai bisa suci dengan disamak, sedangkan Sufyan Ats-Tsauri berpendapat
sebaliknya.
Syarh Yaqut
an-Nafis 90
Lihat Juga: Kisah Ibnu Sirin
Muhammad Bin Sirin, Penjara dan Hutang
Ibnu Sirin adalah salah satu pembesar tokoh tabiin, selain kealimannya beliau juga terkenal karena pakar dalam tafsir mimpi juga termasuk orang yang warak.
Namun perjalanan hidup tidak selalu indah, termasuk cerita kehidupan beliau, di akhir hayat beliau menjalani hari-harinya dengan mendekam di penjara, dikarenakan hutang yang tak bisa dilunasi (pailit).
Ketika Anas bin Malik sakit keras, beliau berwasiat agar yang memandikan jenazahnya kelak adalah Muhammad bin Sirin, sekaligus yang menyalatinya. Namun saat itu Ibnu Sirin masih berada di dalam tahanan.
Saat Sahabat Anas benar-benar wafat,
orang-orang mendatangi Gubernur dan menceritakan tentang wasiat itu setelah
mendapat izin dari penguasa setempat, mereka kemudian mendatangi Ibnu Sirin di
penjara, mereka meminta agar Ibnu Sirin bisa melaksanakan wasiat Sahabat Malik
Bin Anas. Namun beliau enggan dan berkata, “Aku tidak akan keluar kecuali
jika kalian mengizinkanku keluar kepada orang yang punya piutang, bukankah aku
ditahan karena belum mampu membayar utangnya?”
Alhasil Ibnu
Sirin bisa keluar penjara setelah mereka meminta izin pada orang yang punya
piutang. Setelah selesai memandikan, mengafani, dan menyalatkan jenazah Sahabat
Anas, beliau langsung kembali lagi ke penjara tanpa sedikit pun mengambil
kesempatan untuk mampir menemui keluarganya.
Syariatullah
al-Khalidah 163
Siti Aisyah dan Makam Khalifah Umar
Sayidatina Aisyah mempunyai sifat malu yang tinggi, dikisahkan bahwa saat Rasulullah dan Abu Bakar Wafat, makam beliau berdua berada di kamar Sayidatina Aisyah. Karena Rasulullah dan Shahabat Abu Bakar adalah suami dan ayah Sayidatina Aisyah, jadi beliau sering keluar masuk kamar dengan memakai baju rumahan dan tidak memakai hijab, namun saat Shahabat Umar wafat dan dimakamkan disebelah Rasulullah, Sayidatina Aisyah tidak pernah masuk kamar melainkan dengan memakai pakaian tertutup, hal ini dilakukan karena malu terhadap Shahabat Umar. Begitulah akhlak Ummul Mukminin, menjaga aurat terhadap orang lain sekalipun sudah wafat.
Al-Akhlak Lil Banat 2/16
Minggu, 09 Oktober 2022
Ibnu Aqil dan Orang Was-Was
Ibnu Aqil al-Hanbali suatu ketika bertemu dengan seorang laki-laki yang was-was (ragu-ragu dalam beribadah), laki-laki itu bercerita: “Setiap kali aku membasuh anggota wudhu, perasaanku berkata: ‘Aku belum membasuh anggota tubuhku’, dan setiap kali aku takbir shalat perasaanku berkata: ‘Aku belum takbir”. Ibnu Aqil berkata: “Kalau begitu kamu tidak perlu melaksanakan shalat, karena shalat tidak lagi wajib bagimu”. Mendengar jawaban Ibnu Aqil yang aneh, orang-orang sekitar protes: “Bagaimana bisa anda berfatwa seperti itu?” Beliau menjawab: “Karena Rasulullah bersabda: ‘Telah diangkat kewajiban dari orang yang gila sampai dia sembuh’. Jika ada orang melakukan takbir kemudian berkata: ‘Saya belum takbir’, maka dia adalah orang gila”.
I’anatu ath-Thalibin 1/65
Malik bin Dinar dan si tukang ceramah
Suatu hari Malik bin Dinar duduk membagikan
uang pada orang yang mengikut majlis pengajiannya.
Tiba-tiba ada seorang datang kepada Malik
bin Dinar, sambil marah dia menceramahi Malik bin Dinar agar menghentikan
kegiatannya: “Kamu bersedekah mengutamakan kelompok pengajianmu saja,
tujuanmu agar jamaah pengajianmu tambah besar kan?”
“Aku tidak bermaksud begitu” jawab Malik bin Dinar
“Demi Allah kamu memang bermaksud begiitu” sanggah si penceramah
Malik bin Dinar secara spontan berdoa, “Ya
Allah, orang ini telah membuat kami sibuk sehingga kami tidak bisa berzikir
pada-MU, maka buatlah kami merasa tenang dari gangguan orang ini, bagaimapun
caranya”
Maka orang tadi pingsan kemudian meninggal.
Bustanul Wa’idzin halaman 132
Sabtu, 08 Oktober 2022
Imam Abu Hanifah kalah dengan anak kecil dan wanita
Abu Hanifah bercerita bahwa dirinya pernah
dikalahkan oleh anak kecil dan perempuan.
Beliau berkata: “Pada suatu ketika ada
seorang anak kecil berlari cepat, kemudian aku berkata padanya: ‘Awas hati-hati
terjatuh..!’
Si bocah itu menjawab: ‘Kalau aku tergelincir,
maka yang jatuh dan sakit adalah diriku sendiri. Namun bila engkau yang
tergelincir, maka seluruh orang akan ikut tergelincir’.
Di lain kesempatan aku pernah bertemu
seorang perempuan sedang meminta tolong agar mengambilkan dirham yang jatuh.
Setelah dirham tersebut aku ambil, perempuan tadi berkata: ‘Tolong jaga dirham
itu, karena itu adalah barang temuan’.
Hikayat Ash-Shufiyah hal 77
Balasan Setimpal Bagi Orang Yang Suka Penasaran
Ada seorang murid yang meminta pada gurunya agar diajarkan tentang Ismullah al-Mua'adzzam. Sebelum mengabulkan permintaannya, sang guru terlebih dahulu memberikan sebuah wadah tertutup untuk dibawakan kepada seorang ulama.
Si murid melaksanakan apa yang telah diperintahkan
sang guru. Di tengah-tengah perjalanan si murid penasaran pada isi wadah yang
ia dibawa, karena sepi tidak ada
seorangpun dia memberanikan diri untuk untuk membuka wadah tersebut.
Setelah dibuka ternyata wadah tersebut
berisikan seekor tikus, dengan penuh emosi dia kembali menghadap gurunya. Belum
sempat dia bertanya, sang guru sudah ada di hadapan si murid dan menanggapinya
dengan senyuman
Sang guru berkata “Wahai pengkhianat…! Kamu
menjaga wadah saja tidak bisa amanah, apalagi menjaga rahasia tentang Ismillah
al-Muadzam”
Jumat, 07 Oktober 2022
Balasan bagi anak durhaka
Diceritakan ada seorang pemuda yang berani memukul ayahnya di tempat terbuka, maka penduduk sekitar geram pada perbuatan pemuda tersebut.
“Kenapa kamu memukul ayahmu?” Tanya mereka.
Sang pemuda itu diam kemudian berlalu.
“Biarkan saja dia” kata sang ayah, “Aku dulu pernah memukul ayahku di tempat ini,
ternyata anakku melakukan hal sama padaku di tempat yang sama” tambahnya, “Mungkin
ini balasan setimpal bagiku”.
Tanbihul Ghafilin halaman 131
Minggu, 14 Agustus 2022
Rahasia Kekuatan Islam di Mata Misionaris
Selasa, 02 Agustus 2022
MENGENAL SOSOK DAN PEMIKIRAN AL-HABIB ABU BAKAR AL-ADNI BIN ALI AL-MASYHUR
Jumat, 29 Juli 2022
Snouck Hurgronje, Hamka, dan Pengaruhnya Hingga Kini
Rabu, 27 Juli 2022
Hidup Sehat Ala Nabi
Judul: Mausu’atu Tibbin Nabawi (Ensklopedi Pengobatan
Nabi)
Pengarang: Al-Hafidz Abu Nu’aim Ahmad Bin Abdullah
Al-Ashbahani
Muhaqqiq: DR. Mushtafa Khidr
Penerbit: Dar Ibn Hazm, Bairut
Tahun Terbit: 2006
Tebal Kitab: 857 (Dua Jilid)
Seperti yang sudah maklum virus
corona sudan menjadi masalah global hingga kini belum ada obat spesifiknya, dan
sekarang masih jadi masalah kesehatan terbesar di dunia. Badan kesehatan dunia
bahkan menetapkan status pandemi, karena hampir tak ada negara yang absen dari
COVID-19.
Sebenarnya pada masa Rasulullah
dan sahabat, kaum muslimin juga pernah menghadapi pandemik penyakit, dan mereka
bisa menjalaninya dengan tanpa berlu banyak biaya, sebut berwudu, basuh tangan,
saling berpencar, isolasi tempat dan lain sebagainya. Cara Nabi Muhammad dan
para sahabat ini dinilai masih relevan untuk digunakan menghadapi wabah
penyakit banyak diterapkan di zaman modern, termasuk untuk menghadapi pandemi
COVID-19.
Selain COVID-19, ada banyak juga penyakit
baru yang aneh-aneh di masa sekarang ini, penyebab utamanya adalah budaya
modern yang mempengaruhi manusia untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan,
lezat dan penuh variasi namun menggunakan berbagai jenis bahan kimia berbahaya,
seperti borax (bahan pembuat detergen), formaline (bahan
pembersih tingkat tinggi) sebagai bahan pengawet, belum lagi berbagai bahan
kimia pengemulsi, perencah, pelezat dan lain-lain yang semuanya amat merusak
kesehatan.
Al-Hafidz Abu Nuaim Al-Ashfahani menjelaskan
bahwa kenapa orang terdahulu sangat bugar, karena jenis makanan mereka berasal
dari bahan tunggal seperti gandum, beras, jus buah dan sejenisnya, ketika mereka
terserang penyakit cukup menggunakan obat-obatan herbal yang berasal dari bahan
tunggal pula. Berbeda dengan sekarang yang makanannya terdisi dari bahan kimia,
sehingga menjadi sering terserang penyakit komplikasi yang beragam. Metode
pengobatan herbal zaman dahulu sudah banyak ditinggalkan, tak heran jika banyak
penyakit yang tak bisa tertangani, sekalipun metode pengobatannya sudah modern.
Untuk itu sebaiknya kaum muslimin
menghidupkan kembali metode pengobatan ala Rasulullah, seperti kurma. Dalam sebuah
hadis disebutkan bahwa Nabi bersabda: “Sesungguhnya dalam kurma ajwa dari
daerah Aliyah ada obat atau itu Ajwa adalah anti racun di pagi hari”(HR
Muslim).
Kurma sering dikonsumsi
masyarakat untuk mengawali berbuka puasa di bulan Ramadhan. Kurma dipercaya
memiliki khasiat untuk kesehatan, menambah kadar gula darah dan mengobati
katarak mata. Sedangkan sari kurma dianggap bisa untuk mengobati demam
berdarah, melancarkan susah buang air besar, sakit tenggorokan, dan insomnia.
Sedangkan pasta kurma apabila dicampur dengan madu dapat dijadikan obat untuk
mengatasi diare.
Selain kurma, ada juga madu yang dianggap
sebagai obat alami untuh tubuh. Allah berfirman: “Dan Tuhanmu mewahyukan
kepada lebah, buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di
tempat yang dibuat manusia, kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam)
buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang dimudahkan bagimu. Dari perut
lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya
terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia,” (QS An-Nahl ayat 68-69).
Selalin dua obat herbal di atas,
juga jintan hitam, air mawar, cuka buah, air zamzam, kurma, pengobatan bekam,
kompres, sistem karantina, ruqyah dan lainnya. Dan semua itu bisa anda temukan
dalam kitab yang punya tebal 857 halaman ini, disertai dengan hadis yang bisa
dipertanggungjawabkan keabsahannya, karena penulisnya merupakan ahli hadis yang
handal.
Kitab ini secara keseluruhan
dibagi menjadi tiga bagian utama yang tersusun menjadi dua jilid, bagian
pertama membahas tentang biografi Imam Abu Nu’aim, serta metode bilau dalam
Menyusun kitab ini. Pada bagian kedua tentang metode pengobatan alami yang
berkembang sejak zaman Nabi sampai zaman al-Ashfihani. Dan bagian ketiga,
kumpulan hadis-hadis yang berkaitan dengan pengobatan.
Sebenarnya kitab ini tidak jauh
dengan Ath-Thibbun Nabawi karya Ibnu Qayyim, mungkin bedanya
kitab ini terbit lebih dulu berabad abad sebelum karya Ibnu Qayyim, sehingga
kemungkinan besar Ibnu Qayyim terinpirasi dari karya Abu Nuaim ini dalam
menulis Ath-Thibbun Nabawi.
Dan kitab ini tergolong langka, karena jarang sekali kita temukan ulama sekaliber Abu Nuaim membahas secara mendalam tentang ilmu pengobatan, terlebih lagi pengobatan yang dicontohkan oleh Rasulullah. Oleh karenanya kitab ini sangat pas untuk dijadikan rujukan utama pengobatan pada masa pandemi ini.
Baca Juga: Ketika Ibnu Hajar Berbicara Musik
Doa Agar Tak Dilihat Jin
بِسْمِ
اللهِ الَّذِيْ لاَ إلَهَ إلَّا هُوِ
Bismillahi
lailaha illa huwa
Artinya: “Dengan menyebut nama
Allah yang tiada tuhan selain Dia.”.
Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-‘Attas
berkata: “Apabila ada seseorang hendak telanjang di tempat yang sepi, maka
ucapkanlah: ‘Bismillahi lailaha illa huwa’ karena sesungguhnya itu bisa menjaga
dari penglihatan jin sehingga mereka tidak bisa melihat dan menyakitinya”
Refrensi: Tadzkirunnas : 54
baca juga: Ulama Besar India
Selasa, 26 Juli 2022
Statusmu Adalah Harimaumu
Hukum Merogoh Kocek Demi Game Online
Senin, 25 Juli 2022
Hukum Mewakilkan Nikah Lewat Video Call
Adab-adab berdoa
Adab-adab berdoa Doa berarti memohon kepada Allah subhanahu wa ta'ala terhadap sesuatu yang bersifat baik. Seperti berdoa m...
-
SEMUANYA DIRUSAK OLEH TARIKUSH SHOLAT ( فائدة) قال القفال في فتاويه: ترك العبد الصلاة يضر بجميع المسلمين إذ لا بد ان يقول في التشهد السلام...
-
MENYEMATKAN TUDUHAN KETURUNAN YAHUDI Salah satu istri Rasulullah yang bernama Shafiyyah bersedih dan menangis karena di-bully sebagai ketur...
-
*Deskripsi Masalah* Dalam masalah ilmu banyak perbedaan pendapat dan kadang banyak penafsilan penafsilan yang teruraikan sesuai hukum yang ...