Selasa, 11 Oktober 2022

Mahalnya Sebuah Hidayah


Kisah menarik tentang seorang non muslim yang hafal ALQURAN, kitab RIYADHUS SHOLIHIN dan 50 kali mengkhatamkan kitab IHYA 'ULUMUDDIN

Kisah Nyata ini pernah dituturkan oleh Habib Quraisy bin Qosim Baharun Cirebon, dari Kisah Perjalanannya tahun 1996 silam,
saar itu sebuah pesawat melintasi daratan benua Afrika, penumpang pesawat duduk tenang dikursi empuk sambil menikmati sesuatu yang nyaman baginya, sambil menunggu pesawat itu landing pada Bandara tujuan selanjutnya

Diantara penumpang pesawat itu adalah Habib Quraisy serta Seorang Ibu Tua berjilbab disebelahnya, usia Ibu Tua itu berkisar 65 atau 70 tahun
didalam perjalanan, Ibu Tua itu menyapa Habib Quraisy dan menanyakan tujuannya, dengan Berbahasa Arab yang Fasih 
Ibu Tua :
Kemana Anda akan pergi ? 

Habib Quraisy :
Saya akan transit ke Yordania, kemudian melanjutkan Perjalanan ke Yaman

Ibu Tua :
Dari mana asal Anda?

Habib Quraisy :
Saya berasal dari Indonesia

Mengetahui Habib Quraisy orang Indonesia, Ibu Tua itu lalu mengganti bahasanya dengan Bahasa Indonesia, Padahal dari Perbincangannya, Habib mengetahui bahwa Ibu Tua itu adalah kelahiran Jerman dan Warga Negara Jerman
Pada gilirannya, Ibu Tua itu lantas berbahasa Indonesia yang amat fasih lalu bertanya lagi 
Ibu Tua : Adik di Indonesia dimana?
Habib Quraisy :
Saya dari Jawa

Tak ubahnya seperti mengetahui sesuatu, Ibu Tua itu lalu mengubah dialognya dengan menggunakan Bahasa Jawa yang dialeknya sangat halus dan hampir² Habib Quraisy tidak paham, Habib mengatakan pada Ibu itu :
Luar biasa, Ibu begitu banyak menguasai Bahasa, sampai Bahasa Indonesia dan Jawa, padahal Anda orang Barat

Ibu Tua itu hanya tersenyum bijak sambil berkata :
Saya Alhamdulillah menguasai 11 Bahasa dan 20 Bahasa Daerah

Kemudian Perbincangan Habib Quraisy bersama Ibu Tua itu mengarah kepada hal² yang berkaitan dengan Agama, Wanita Tua itu mulai mengupas Pembahasan Al Qur’an dengan indah dan mahirnya, Habib pun penasaran atas kehebatannya menjelaskan Al Qur’an dan bertanya 

Habib Quraisy :
Apakah Ibu hafal Al Qur’an?

Ibu Tua :
Ya, Saya telah hafal Al Qur’an dan Saya rasa tidak cukup hanya menghafal Al Qur'an, sehingga Saya berusaha menghapal Tafsir Jalalain, dan Saya pun hafal

Tidak sampai disitu saja, Ibu Tua itu melanjutkan :
“Namun Al Qur’an harus bergandengan dengan Hadits,
Sehingga Saya kemudian berupaya lagi menghafal Hadits tentang Hukum, sehingga Saya hafal Kitab Hadits Bulughul Marom diluar kepala, kemudian Saya masih belum merasa cukup, karena didalam Islam bukan hanya ada Halal dan Haram, tetapi harus ada Fadloilul Amal, maka Saya pilih Kitab Riyadhus Sholihin untuk Saya hafal dan Sayapun hafal” 
Kata Ibu itu menuturkan Pendalamannya tentang Islam kepada Habib Quraisy

Dan Ibu itu kembali bertutur :
“Disisi agama ada namanya Tasawuf, maka Saya cenderung pada Tasawuf, sehingga Saya memilih Kitab Ihya Ulumuddin dan sampai saat ini Saya sudah 50 kali mengkhatamkan membacanya,
saking seringnya Saya membaca Ihya Ulumuddin, sampai² Bab Ajaibul Qulub Saya hafal diluar Kepala”

Habib Quraisy terperangah melihat Kehebatan dan luar biasanya Ibu Tua itu, tapi karena tidak mau percaya begitu saja, Habib pun akhirnya mencoba mengetes Kebenaran perkataan si Ibu Tua, apakah benar dia telah hafal Al Qur’an? Apakah benar Dia menguasai Tafsir Jalalain, tentang Asbabun Nuzul, dan Qaul Ibnu Abbas?

Setelah melalui beberapa pertanya an, ternyata memang benar Ibu itu hafal Al Qur’an, bahkan dia mampu menjawab Tafsirnya dengan Mahir, saat Habib mengangkat Permasalahan Ihya Mawat yang ada didalam Kitab Bulughul Marom, Ibu Tua itu pun menjabarkannya cukup jelas

Saat Habib membahas tentang Hadits Riyadhus Sholihin, maka Ibu Tua itu menyebutkan sesuai apa yang disebutkan dalam Kitab Dalailul Falihin, sebagai Syarah Kitab Hadits tersebut dan dia menjelaskan masalah Hati, Psikologi berbasis Kitab Ihya Ulumuddin pada Pasal Ajaibul Qulub

Kembali Habib dibuat heran akan Kehebatan Ibu Tua itu dan menggeleng²kan Kepala,
menurutnya, sejauh ini, selain Gurunya, Habib belum pernah menemukan Orang sekaliber Ibu Tua yang duduk di sampingnya

Pesawat mendarat landing di Airport, saat pesawat itu sudah benar² berhenti, para penumpang semuanya menyiapkan diri, termasuk Barang Bawaannya menuruni Pesawat, begitu juga Ibu itu mengambil Tasnya yang ada dikabin, karena sudah merasa akrab, Habib mencoba membantu mengambilkan tas itu dan menurunkan 3 Tas kelantai Pesawat

Subhanallah..

Ketika Ibu itu menunduk untuk mengambil tasnya, ternyata keluar dari balik jilbabnya seutas Kalung Salib, seperti Petir menyambar disiang bolong, Habib Quraisy menunduk dengan lemah, Ibu itu hanya tersenyum dan mengatakan :
Akan Saya jelaskan kepadamu nanti dihotel

Seperti Perkataannya, Habib akan transit dulu selama 1 hari 1 malam, juga Ibu Tua itu, maka diruang Receptioner dia tunjukkan nomer kamarnya kepada Habib, kemudian berjanji untuk bertemu di lobi hotel, Mereka akhirnya bertemu, Kepada Habib Quraisy Ibu itu mengatakan :
Saya bukan Orang Kristen, mengapa Saya keluar dari Kristen?
karena Saya menganggap Kristen itu hanya Dongeng belaka dan kalung ini bukan berarti Saya Kristen, tetapi kalung ini adalah Pemberian Almarhumah Ibu Saya

 Ibu Tua itu pun mengatakan, bahwa dia telah mempelajari beberapa Agama, Kristen, Hindu, juga Islam,
dia juga sempat mengungkapkan Ketertarikannya mengenai Keagungan yang ada di balik Wahyu Allah dan Hadits Nabi

Habib lalu bertanya :
Ibu apa Agamanya sekarang?

Ibu Tua : 
Saya tidak beragama

Habib Quraisy :
Seandainya Ibu masuk Agama Islam, begitu membaca Syahadat, Ibu akan langsung mendapat titel Ustazah, karena demikian luas Ilmu yang Ibu miliki

Ibu Tua : 
Mungkin karena Saya belum mendapat Hidayah dari Allah

Habib Quraisy sempat meneteskan Air Mata bersyukur kepada Allah swt, bagaimana Orang seperti ibu itu yang sudah hafal Al Qur’an dan lain sebagainya, belum Allah izinkan untuk beriman kepada Nya,
sementara Kita, tanpa usaha apapun, telah dipilih oleh Allah untuk menjadi Seorang Muslim

Demikian Kisah Ajaib ini,
mudah²an yang membaca dan yang turut merilis Kisah ini dapat mengambil I'tibar, betapa bersyukurnya Kita telah dianugerahkan Iman, mudah²an Iman dan Islam Kita semakin bertambah Kuat sampai Ajal menjemput, sehingga Kita termasuk Orang yang Husnul Khotimah

Catatan Tambahan:

Tulisan Mahalnya Hidayah, yang dituturkan Habib Quraisy bin Qosim Baharun, Mungkin Ibu Tua yang dimaksud Namanya adalah :
"ANNE MARIE SCHIMMEL" Seorang Ahli Terkemuka dalam Literature Islam & Mistisisme (Tasawuf)
Sebagai Professor yang mengajar di 3 Universitas Terkenal di 3 Negara berbeda, yang dikenal memiliki ingatan Fotografis, Wafat tahun 2003 pada Usia 80 Tahun, entah bagaimana tentang Keimanannya pada akhir Umurnya,
Wallahu A'lam

"ANNE MARIE SCHIMMEL"

Filosof, Budayawan, dan Penulis kenamaan Jerman, ketika mengomentari Doa² Islam, khususnya "SHAHIFAH SAJJADIYAH" (Kumpulan Munajat Imam Ali Zainal Abidin asSajjad, Cicit Nabi Muhammad) Annemarie mengutarakan :
“Saya selalu membaca Doa², Hadits, dan Sejarah Islam dari Bahasa Arab, dan tidak pernah merujuk keterjemahan apapun, Saya pernah menerjemahkan dan menerbitkan sebagian 'Shahifah Sajjadiyah' ke dalam Bahasa Jerman"

Sekitar 70 tahun lalu, ketika sedang menerjemahkan salah satu Doa, Ibunda Annemarie sedang terbaring di Rumah Sakit
"Saya menemaninya,  setelah ibuku tertidur, Saya duduk dipojok lamar, dan menulis ulang terjemahan yang telah Saya lakukan, kamar ibuku memiliki 2 Ranjang, diranjang yang lain, terbaring seorang wanita penganut Kristen Katholik yang sangat fanatik

Ketika melihat Saya sedang menerjemahkan Doa² Islam, dia serta merta memprotes Saya : 
"Memangnya kita memiliki kekurangan Doa di Agama Kristen, dan Kitab Bible sehingga Kamu memilih Doa² Islam?" 

 Setelah buku itu dicetak, Saya mengirimkan 1 Naskah kepada Wanita itu, walhal, sekitar sebulan setelah itu, wanita itu menelpon Saya dan berkata :
“Saya sangat berterimah kasih atas hadiah buku itu, setiap hari Saya membaca buku itu sebagai ganti dari Doa² (yang biasa) saya (baca)
Imam Ali Zainal Abidin bisa membuat Solusi bagi Mayoritas Masyarakat Barat”

Dan yang sangat menarik, diatas nisan Annemarie Schimmel tertulis Qoul Imam Ali bin Abi Thalib RA (Kakek Ali Zainal Abidin) dengan Khot Nasta’liq yang sangat indah :

ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻧﻴﺎﻡ ﻓﺈﺫﺍ ﻣﺎﺗﻮﺍ ﺍﻧﺘﺒﻬﻮﺍ

“Seluruh manusia tertidur pulas, 
Ketika Ajal tiba, Mereka baru sadar”

*Dikutip dari Facebook Habib Ali Assegaf

MasyaAllah terharu sedih juga bersyukur Alhamdulillah kita termasuk orang yang mendapat hidayahnya Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anak akan belajar dari kehidupan orang tuanya

Anak akan belajar dari kehidupan orang tuanya  Jika anak dibesarkan dengan celaan,ia belajar memaki Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,i...