Ibnu Sirin adalah salah satu pembesar tokoh tabiin, selain kealimannya beliau juga terkenal karena pakar dalam tafsir mimpi juga termasuk orang yang warak.
Namun perjalanan hidup tidak selalu indah, termasuk cerita kehidupan beliau, di akhir hayat beliau menjalani hari-harinya dengan mendekam di penjara, dikarenakan hutang yang tak bisa dilunasi (pailit).
Ketika Anas bin Malik sakit keras, beliau berwasiat agar yang memandikan jenazahnya kelak adalah Muhammad bin Sirin, sekaligus yang menyalatinya. Namun saat itu Ibnu Sirin masih berada di dalam tahanan.
Saat Sahabat Anas benar-benar wafat,
orang-orang mendatangi Gubernur dan menceritakan tentang wasiat itu setelah
mendapat izin dari penguasa setempat, mereka kemudian mendatangi Ibnu Sirin di
penjara, mereka meminta agar Ibnu Sirin bisa melaksanakan wasiat Sahabat Malik
Bin Anas. Namun beliau enggan dan berkata, “Aku tidak akan keluar kecuali
jika kalian mengizinkanku keluar kepada orang yang punya piutang, bukankah aku
ditahan karena belum mampu membayar utangnya?”
Alhasil Ibnu
Sirin bisa keluar penjara setelah mereka meminta izin pada orang yang punya
piutang. Setelah selesai memandikan, mengafani, dan menyalatkan jenazah Sahabat
Anas, beliau langsung kembali lagi ke penjara tanpa sedikit pun mengambil
kesempatan untuk mampir menemui keluarganya.
Syariatullah
al-Khalidah 163
Tidak ada komentar:
Posting Komentar