Senin, 10 Oktober 2022

Muhammad Bin Sirin, Penjara dan Hutang

 


Ibnu Sirin adalah salah satu pembesar tokoh tabiin, selain kealimannya beliau juga terkenal karena pakar dalam tafsir mimpi juga termasuk orang yang warak. 

Namun perjalanan hidup tidak selalu indah, termasuk cerita kehidupan beliau, di akhir hayat beliau menjalani hari-harinya dengan mendekam di penjara, dikarenakan hutang yang tak bisa dilunasi (pailit).

Ketika Anas bin Malik sakit keras, beliau berwasiat agar yang memandikan jenazahnya kelak adalah Muhammad bin Sirin, sekaligus yang menyalatinya. Namun saat itu Ibnu Sirin masih berada di dalam tahanan.

Saat Sahabat Anas benar-benar wafat, orang-orang mendatangi Gubernur dan menceritakan tentang wasiat itu setelah mendapat izin dari penguasa setempat, mereka kemudian mendatangi Ibnu Sirin di penjara, mereka meminta agar Ibnu Sirin bisa melaksanakan wasiat Sahabat Malik Bin Anas. Namun beliau enggan dan berkata, “Aku tidak akan keluar kecuali jika kalian mengizinkanku keluar kepada orang yang punya piutang, bukankah aku ditahan karena belum mampu membayar utangnya?”

Alhasil Ibnu Sirin bisa keluar penjara setelah mereka meminta izin pada orang yang punya piutang. Setelah selesai memandikan, mengafani, dan menyalatkan jenazah Sahabat Anas, beliau langsung kembali lagi ke penjara tanpa sedikit pun mengambil kesempatan untuk mampir menemui keluarganya.

Syariatullah al-Khalidah 163

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adab-adab berdoa

Adab-adab berdoa  Doa berarti memohon kepada Allah subhanahu wa ta'ala terhadap sesuatu yang bersifat baik. Seperti berdoa m...