Minggu, 09 Maret 2025

Tips berpuasa bagi yang berfisik lemah



● *Saat sahur* usahakan untuk membatasi asupan teh dan kopi. Pasalnya, dua asupan tsb membuat metabolisme berjalan cepat. Sehingga cepat mendatangkan rasa haus meski tak terdehidrasi.

● Sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang lambat dicerna dan memiliki serat yang tinggi. Contohnya *gandum, padi-padian, kacang-kacangan, biji-bijian, nasi merah.*

● *Saat berbuka* puasa dianjurkan untuk mengonsumsi *kurma* karena mengandung gula serat, karbohidrat, kalium dan magnesium. Dengan kurma, kebutuhan nutrisi tubuh yang hilang selama puasa perlahan dipenuhi.

● Mengonsumsi *pisang* saat berbuka sangat baik bagi tubuh Anda, sebab pisang merupakan sumber kalium, magnesium dan karbohidrat.

● *Batasi makanan yang digoreng saat berbuka,* karena dapat meningkatkan sel-sel lemak dalam tubuh. Hal ini karena seorang yang sudah di usia lanjut cenderung memiliki keluhan penyakit yang disebabkan lemak, seperti penyakit jantung, cc koroner dan hipertensi.

● Batasi makanan yang lebih cepat dicerna, seperti *gula.* Hal ini bisa cepat mendatangkan rasa haus ditengah Anda menjalani puasa nantinya.

● *Konsumsi air atau jus buah antara berbuka puasa dan sebelum tidur.* Hal ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan cairan dalam tubuh untuk Anda lancar beraktivitas esok harinya.

● Hindari terlalu banyak *makanan es,* karena memudahkan Anda kenyang. Dimana asupan makanan gizi yang lengkap akan menurun karena tak bisa masuk dalam tubuh.

*Selamat menjalankan ibadah shaum dan ibadah lainnya di bulan Ramadhan.* Semoga diberi kelancaran, kesehatan dan khusyu' serta ikhlas menjalaninya, *Aamiin YRA* 🤲🙏😊


Sumber: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Sabtu, 08 Maret 2025

Tips Menumbuhkan Jiwa Leadership

Jiwa leadership dapat ditumbuhkan melalui cara-cara di bawah ini:

Ambil inisiatif di situasi yang mendesak

Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang dan buatlah rencana untuk mencapainya

Latih public speaking agar bisa didengar orang lain

Jangan banyak bicara dan sedikit bertindak

Saat memimpin, pimpinlah dengan cara memberi contoh

Lakukan apa yang diyakini benar

Perlakukan orang lain dengan hormat

Jangan marah atau menyalahkan orang lain

Saat menghadapi masalah, Fokus lah untuk melihat masalah, bukan solusi

Jumat, 07 Maret 2025

BATAS RONGGA HIDUNG YANG DAPAT MEMBATALKAN PUASA

BATAS RONGGA HIDUNG YANG DAPAT MEMBATALKAN PUASA

PERTANYAAN :
Sebagaimana kita tahu bahwa salah satu hal yang membatalkan puasa adalah masuknya sesuatu ke dalam salah satu jalan tembus yang tujuh di antaranya lubang telinga dan lubang hidung. Dan kita tahu juga bahwa orang wudhu sunnah menghirup air ke hidung sebelum membasuh wajah. Pertanyaannya :
1. Di manakah batas rongga hidung yang disunnahkan istinsyaq (menghirup air hidung) atau “maaf” ngupil saat puasa ?
2. Jika keluar ingus sampai pada batas luar lalu ingus itu dihirup kembali, apakah membatalkan puasa ?

JAWABAN :

Batas akhir dari daerah dzohir bagi hidung itu adalah  batas akhir di belakang Khaisyum tulang hidung.

- Fathul muin :
ولا يفطر بوصول شيء إلـى بـاطنِ قَصَبَةِ أنفٍ حتـى يجاوِزَ منتهى الـخَيْشُوم، وهو أقْصَى الأَنْفِ
- I'anatut tholibin :
(قوله: ولا يفطر بوصول شيء إلـى بـاطن قصبة أنف) أي لأنها من الظاهر، وذلك لأن القصبة من الـخيشوم، والـخيشوم جميعه من الظاهر. (قوله: حتـى يجاوز منتهى الـخيشوم) أي فإن جاوزه أفطر، ومتـى لـم يجاوز لا يفطر
- Minhajul qawim :
ثم داخل الفم إلى منتهى المهملة، والأنف إلى منتهى الخيشوم، له حكم الظاهر في الإفطار باستخراج القيء إليه أو ابتلاعه النخامة منه، وفي عدم الإفطار بدخول شيء فيه وإن أمسكه، وفي أنه إذا تنجس وجب غسله، وله حكم الباطن في عدم الإفطار بابتلاع الريق منه، وفي سقوط غسله عن الجنب
- Asnal matholib  :
ثُمَّ دَاخِلُ الْفَمِ وَالأَنْفِ إلَى مُنْتَهَى الْغَلْصَمَةِ) وَهِيَ بِغَيْنٍ مُعْجَمَةٍ مَفْتُوحَةٍ وَلامٍ سَاكِنَةٍ وَصَادٍ مُهْمَلَةٍ الْمَوْضِعُ النَّاتِئُ فِي الْحَلْقِ (وَ) مُنْتَهَى (الْخَيْشُومِ ظَاهِرٌ) مِنْ حَيْثُ إنَّ الصَّائِمَ (يُفْطِرُ بِاسْتِخْرَاجِ الْقَيْءِ إلَيْهِ وَابْتِلاعِ النُّخَامَةِ مِنْهُ سَوَاءٌ اسْتَدْعَاهَا) أَيْ اسْتَقْلَعَهَا إلَى الْفَمِ وَالأَنْفِ (أَمْ لا) بَلْ حَصَلَتْ فِيهِ بِلا اسْتِدْعَاءٍ (فَإِنْ جَرَتْ بِنَفْسِهَا) مِنْ الْفَمِ أَوْ الأَنْفِ وَنَزَلَتْ إلَى جَوْفِهِ (عَاجِزًا عَنْ الْمَجِّ) لَهَا (فَلا) يُفْطِرُ لِلْعُذْرِ بِخِلافِ مَا إذَا أُجْرِيَ ظَاهِرًا وَهُوَ ظَاهِرٌ أَوْ جَرَتْ بِنَفْسِهَا قَادِرًا عَلَى مَجِّهَا لِتَقْصِيرِهِ مَعَ أَنَّ نُزُولَهَا مَنْسُوبٌ إلَيْهِ وَبِهِ فَارَقَ مَا إذَا طَعَنَهُ غَيْرُهُ كَمَا سَيَأْتِي (لا بِدُخُولِ شَيْءٍ إلَيْهِ) أَيْ إلَى دَاخِلِ الْفَمِ أَوْ الأَنْفِ أَيْ لا يُفْطِرُ بِهِ وَإِنْ أَمْسَكَهُ
- Hasyiyah aljamal :
وَالأَنْفِ إلَى مُنْتَهَى الْخَيْشُومِ لَهُ حُكْمُ الظَّاهِرِ فِي الإِفْطَارِ بِاسْتِخْرَاجِ الْقَيْءِ إلَيْهِ وَابْتِلاعِ النُّخَامَةِ مِنْهُ وَعَدَمِهِ بِدُخُولِ شَيْءٍ فِيهِ وَإِنْ أَمْسَكَهُ
- Qalyubi :
قَالَ شَيْخُنَا الرَّمْلِيُّ: وَدَاخِلُ الْفَمِ وَالأَنْفِ إلَى مُنْتَهَى الْخَيْشُومِ لَهُ حُكْمُ الظَّاهِرِ فِي الإِفْطَارِ بِوُصُولِ الْقَيْءِ إلَيْهِ وَابْتِلاعُ النُّخَامَةِ مِنْهُ وَعَدَمُ الإِفْطَارِ بِوُصُولِ عَيْنٍ إلَيْهِ وَإِنْ أَمْسَكَهَا فِيهِ

Melihat beberapa ta'bir di atas maka bisa disimpukan bahwa memasukkan air ke dalam hidung tidak membatalkan puasa. Termasuk ngupil juga tidak batal. Selagi yang dimasukkan itu tidak sampai pangkal hidung. Bagaimana dengan menghirup ingus ?
Pada Telinga : ketika sudah melewati " Almuntabiq", yakni awal bagian dalam telinga yang tidak terlihat dari luar.
Pada Hidung : ketika melewati seluruh tulang yang keras"khaisyum".

Sedangkan menurut qoul' muqobbil asoh" yang dipelopori oleh Imam Al Ghozali, Imam Abu Ali, Imam Fauroniy, dan Qodli Husain, masuknya benda ke dalam lubang telinga tidak membatalkan puasa karena tidak mempunyai tembusan ke otak. Ibarot kitab  Ittihaf saddatul muttaqiin 4/209 :

ولا يفسد بالفصد والحجامة والإكتحال وإدخال الميل في الأذن والإحليل إلا أن يقطر فيه ما يبلغ المثانة .

( ما يبلغ المثانة ) ... إلى أن قال ... قال الرافعي في بطلان الصوم بالتقطير في الأذن بحيث يصل إلى الباطن وجهان أحدهما وبه قال الشيخ أبو محمد أنه يبطل كالسعوط والثاني لا يبطل لأنه لا منفذ من الأذن إلى الدماغ وما يصل إلى المسام فأشبه الإكتحال ويروى هذا الوجه عن الشيخ أبي علي والفوراني والقاضي الحسين وهو الذي أورده المصنف في الوجيز ولكن الأول أظهر عند أكثر الأصحاب ولهم أن يقولوا هب ان الأذن لامنفذ فيه إلى داخل الدماغ لكنه نافذ إلى داخل قحف الرأس لامحالة والوصول إليه كاف في البطلان إهــ .

- Tambahan ibarot  ingus :

ثم داخل الفم والأنف إلى منتهى الغلصمة والخيشوم له حكم الظاهر في الافطار باستخراج القئ إليه وابتلاع النخامة منه وعدمه بدخول شئ فيه وإن أمسكه وإذا تنجس وجب غسله وله حكم الباطن في عدم الافطار بابتلاع الريق منه وفي سقوط غسله من نحو الجنب وفارق وجوب غسل النجاسة عنه بأن تنجس البدن أندر من الجنابة فضيق فيه دونها اه‍ وقوله ثم داخل الفم الخ في شرح بأفضل مثله إلا أنه أبدل منتهى الغلصمة بمنتهى المهملة قال ع ش قوله أخص منه أي هو بعضه عند اللغويين وليس أخص بالمعنى المصطلح عليه عندهم لأنه ليس جزئيا من جزئيات مطلق الحلق وإنما هو جزء منه قال في المصباح والغلصمة أي بمعجمة مفتوحة فلام ساكنة فمهملة رأس الحلقوم وهو الموضع الناتئ في الحلق والجمع غلاصم وقوله م ر ثم داخل الفم أي إلى ما وراء مخرج الحاء المهملة وداخل الانف إلى ما وراء الخياشيم اه‍ وقال الكردي على بأفضل فالخيشوم جميعه من الظاهر قال في العباب والقصبة من الخيشوم اه‍ وهي فوق المارن وهو ما لأن من الانف اه‍

Bagian dalam mulut sampai ujung jakun adalah bagian luar mulut, yang apabila muntah / ingus sampai kepadanya maka batal jika ditelan kembali. Adapun hidung adalah khisyum yang apabila ingus dikeluarkan sampai kepadanya kemudian di kembalikan baik di telan atau tidak maka batal, untuk tidak batalnya jika ada yang masuk( ini benda dari luar kedua itulah yang menjadi patokan, jelasnya ujung jakun bagi mulut dan khaisyum untuk hidung !

Pertanyaannya :

 1. Di manakah batas rongga hidung yang disunnahkan istinsyaq (menghirup air hidung) atau “maaf” ngupil saat puasa ?

Jawaban : 

Batas istinsyaq yang disunnahkan bagi orang puasa adalah sekiranya tidak sampai pada Khaisyum, sebab kalau sudah sampai pada Khaisyum kemungkinan air sulit untuk dikeluarkan lagi dan bisa masuk ke rongga yang menyebabkan mudharat batalnya puasa.
أما إذا سبق الماء إلى الجوف نتيجة المبالغة فإنه يفطر لأن المبالغة منهي عنها في الصوم

Adapun jika air terlanjur masuk ke dalam rongga sebab istinsyak yang kuat maka dapat membatalkan puasa, karena sesungguhnya menguatkan hirupan istinsyak dilarang (oleh Nabi) bagi orang yang puasa. (Fiqhul 'Ibadah).
2. Jika keluar ingus sampai pada batas luar lalu ingus itu dihirup kembali, apakah membatalkan puasa ?
J : Jika ingus dimasuikkan kembali dan mampu untuk mengeluarkan kembali. maka jika ditelan dapat membatalkan puasa.
- Tuhfatul Muhtaj :
( فَإِنْ تَرَكَهَا مَعَ الْقُدْرَةِ ) عَلَى لَفْظِهَا ( فَوَصَلَتْ الْجَوْفَ ) يَعْنِي : جَاوَزَتْ الْحَدَّ الْمَذْكُورَ ( أَفْطَرَ فِي الْأَصَحِّ ) لِتَقْصِيرِهِ بِخِلَافِ مَا إذَا لَمْ تَصِلْ لِلظَّاهِرِ ، وَإِنْ قَدَرَ عَلَى لَفْظِهَا ، وَمَا إذَا وَصَلَتْ إلَيْهِ وَعَجَزَ عَنْ ذَلِكَ
KESIMPULAN :
Batas akhir dari daerah dzohir bagi hidung itu adalah nomor 1 pada gambar di atas, itulah batas akhir di belakang Khaisyum tulang hidung, dengan ta'bir yang di kitab I'anah dan Tuhfatul muhtaj :
وَدَاخِلُ الْأَنْفِ إلَى مَا وَرَاءَ الْخَيَاشِيمِ
Batas batinnya hidung sampai di belakangnya khoisyum.
Bagi orang berpuasa Istinsyaq ketika wudhu' tetap sunnah, asalkan tidak mubalaghah dan berhati-hati terhadap masuknya air pada jauf.
- Imam Mawardi Al-Hawi Al-Kabir :

فَصْلٌ : وَأَمَّا الْفَصْلُ الثَّانِي : فِي صِفَةِ الْمَضْمَضَةِ وَالِاسْتِنْشَاقِ وَكَيْفِيَّتِهِمَا : أَمَّا الْمَضْمَضَةُ فَهِيَ إِدْخَالُ الْمَاءِ إِلَى مُقَدَّمِ الْفَمِ ، وَالْمُبَالَغَةُ فِيهَا إِدَارَتُهُ فِي جَمِيعِ الْفَمِ ، وَالِاسْتِنْشَاقُ فَهُوَ إِدْخَالُ الْمَاءِ مُقَدَّمَ الْأَنْفِ ، وَالْمُبَالَغَةُ فِيهِ إِيصَالُهُ إِلَى خَيْشُومِ الْأَنْفِ ، وَالْمُبَالَغَةُ فِيهِمَا سُنَّةٌ زَائِدَةٌ عَلَيْهِمَا إِلَّا أَنْ يَكُونَ صَائِمًا فَيُبَالِغُ فِي الْمَضْمَضَةِ وَلَا يُبَالِغُ فِي الِاسْتِنْشَاقِ لِقَوْلِهِ {صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ} لِلَقِيطِ بْنِ صَبِرَةَ : " أَسْبِغِ الْوُضُوءَ وَخَلِّلْ بَيْنَ الْأَصَابِعِ وَبَالِغْ فِي الِاسْتِنْشَاقِ إِلَّا أَنْ تَكْونَ صَائِمًا " .
وَالْفَرْقُ فِي الصَّائِمِ بَيْنَ أَنْ يُبَالِغَ فِي الْمَضْمَضَةِ وَلَا يُبَالِغَ فِي الِاسْتِنْشَاقِ ؛ لِأَنَّهُ يُمْكِنُهُ بِإِطْبَاقِ حَلْقِهِ رَدُّ الْمَاءِ عَنْ وُصُولِهِ إِلَى جَوْفِهِ وَلَا يُمْكِنُهُ رَدُّ الْمَاءِ بِخَيْشُومِهِ عَنِ الْوُصُولِ إِلَى رَأْسِهِ .

FOKUS :
وَالْمُبَالَغَةُ فِيهِمَا سُنَّةٌ زَائِدَةٌ عَلَيْهِمَا إِلَّا أَنْ يَكُونَ صَائِمًا فَيُبَالِغُ فِي الْمَضْمَضَةِ وَلَا يُبَالِغُ فِي الِاسْتِنْشَاقِ

Mubalagah dalam Istinsyaq adalah sunnah tambahan selain pada orang yang berpuasa, maka (untuk orang puasa) boleh mubalagah dalam berkumur, dan tidak boleh mubalagah dalam beristinsyaq

Wollohu a'lam

Kamis, 06 Maret 2025

Hukum Semut & Lalat Yang Mati Di Saku Orang Yang Shalat

HUKUM SUCINYA BANGKAI SEMUT LALAT NYAMUK SECARA MUTLAK. 

Menurut Al-Qoffal, bangkai hewan yang tidak mengalir darahnya seperti semut, nyamuk, lalat, dll adalah suci. Al-Bakri dalam Ianah At-Tolibin, hlm. 1/108, mengutip pendapat Al-Qaffal:

(وكميتة) ولو نحو ذباب مما لا نفس له سائلة، خلافا للقفال ومن تبعه في قوله بطهارته لعدم الدم المتعفن، كمالك وأبي حنيفة.

Artinya: Bangkai (itu najis) walaupun dari hewan yang tidak mengalir darahnya seperti lalat. Ini berbeda dengan pendapat Al-Qaffal dan ulama yang sepakat dengannya yang menyatakan sucinya bangkai lalat dan semacamnya karena tidak adanya darah yang berbau sebagaimana pendapat Imam Malik dan Abu Hanifah.

Apabila mengikuti pendapat Al-Qaffal ini, maka shalatnya orang yang membawa bangkai hewan-hewan yg disebutkan di atas saat shalat adalah sah secara mutlak baik sengaja atau tidak.

Rabu, 05 Maret 2025

Fleksibilitas Ilmu Akhlaq & Adab

Ilmu Akhlak dan Adab itu Fleksibel & tidak paten karena cara kita berkomunikasi dengan orang lain menyesuaikan situasi dan kondisi obyek yang kita hadapi. 

وعلم الأخلاق علم مشهور ، دونت فيه كتب كثيرة ، وأحسن من دوّن عنه من السابقين الإمام الغزالي .

وسبب تعدد فروع علم الأخلاق : أن الإنسان تختلف عليه الظروف والمواقف بين فرد وآخر ؛

فقد يضطر إلى معاملة شخص باللطف ، وآخر بغيره . . . إلى غير ذلك

فالجاهل له معاملة ، والعالم له معاملة ، وكذا الكبير والصغير والرئيس والمرؤوس واللئيم والكريم

شرح الياقوت النفيس 57

Selasa, 04 Maret 2025

Selain Belajar Agama, Haruskah Santri juga Belajar Ilmu Kedokteran & Arsitektur?

Bolehkah seorang santri belajar mekanik, kedokteran arsitektur?
Jawab: Boleh, malahan hukumnya Wajib atau fardu kifayah

فمثلاً الأطباء ؛ فإنه يحكمهم في اختصاصهم وهي الأمراض 
وبعض العلوم مغاير لها ، والتي لم تفهم منه ولا يفهم منها ؛ كعلم الزراعة ، والعلوم الصناعية ، وعلم النجارة ، وعلم الميكانيكا ، كل هذه العلوم وأمثالها قائمة بذاتها ، وليس معنى ( مغاير لها) أنه لا يؤمر بها ، بل هي من فروض الكفاية ، إنما المعنى : أن طالب الفقه لا يحتاج إلى تعلمها كما يحتاج إلى العلوم المرتبطة بها .

شرح الياقوت النفيس 54

Senin, 03 Maret 2025

Cangkir Pythagoras: Filosofi Mensyukuri Nikmat & Konsekuensi Dari Keserakahan


Cangkir Pythagoras: Filosofi Mensyukuri Nikmat & Konsekuensi Dari Keserakahan

Cangkir Pythagoras, yang juga dikenal sebagai Cup of Greed, adalah sebuah penemuan cerdik dari zaman Yunani kuno yang diciptakan oleh Pythagoras, seorang ahli matematika dan filsuf terkenal sekitar 2.500 tahun yang lalu. Di balik tampilannya yang sederhana, cangkir ini memiliki mekanisme tersembunyi yang mengajarkan prinsip keseimbangan dan konsekuensi dari keserakahan.

Pada pandangan pertama, cangkir Pythagoras tampak seperti cangkir biasa. Namun, di dalamnya terdapat sebuah pipa kecil yang terhubung ke dasar cangkir. Pipa ini bekerja berdasarkan prinsip bejana berhubungan (communicating vessels), sebuah konsep dalam fisika fluida. Jika cairan dituangkan dalam jumlah wajar, cangkir berfungsi normal. Namun, jika diisi melewati batas yang ditentukan, sistem sifon di dalamnya mulai bekerja, menyebabkan seluruh isi cangkir tumpah keluar melalui bagian bawahnya. Dengan mekanisme ini, cangkir Pythagoras menjadi alat edukasi yang menarik untuk menunjukkan bagaimana keserakahan dapat menyebabkan kehilangan segalanya.

Lebih dari sekadar benda unik, cangkir ini juga memiliki makna filosofis yang mendalam. Konsep di baliknya mencerminkan ajaran Pythagoras tentang keseimbangan dan moderasi dalam kehidupan. Jika seseorang mengambil lebih dari yang seharusnya, pada akhirnya mereka bisa kehilangan semuanya. Selain itu, cangkir ini juga menjadi contoh praktis dalam memahami tekanan fluida dan hukum fisika yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari.

Cangkir Pythagoras bukan hanya alat minum biasa, tetapi juga simbol kebijaksanaan, kesederhanaan, dan konsekuensi dari keserakahan. Dengan desainnya yang inovatif, cangkir ini tetap relevan hingga saat ini sebagai alat edukasi dan refleksi filosofis. Keunikan mekanismenya membuat banyak orang tertarik untuk mencobanya sendiri dan membuktikan bagaimana prinsip kesetaraan ini bekerja dalam kehidupan nyata.


Tips berpuasa bagi yang berfisik lemah

● *Saat sahur* usahakan untuk membatasi asupan teh dan kopi. Pasalnya, dua asupan tsb membuat metabolisme berjalan cepat. Sehing...