Pada
masa hidup tokoh sufi kesohor, Abu Yazid al-Busthami, seorang ahli ibadah
membuat decak kagum banyak orang. Sepanjang hari ia selalu berpuasa dan semalam
suntuk senantiasa beribadah. Selain itu, dia jarang berbaur dengan masyarakat
dan lebih suka uzlah mengasingkan diri. Biasanya dia baru keluar rumah ketika
azan sudah berkumandang. Orang-orang meyakininya sebagai salah satu waliyullah.
Dari mulut ke mulut namanya disebut-sebut, sampai terdengar ke telingan Syekh
Abu Yazid al-Busthami.
Syekh Abu Yazid
penasaran dengan sosok ahli ibadah yang menjadi buah bibir dan menarik banyak
perhatian itu. Beliau lalu mendatangi masjid tempat si ahli ibadah biasanya
mengimami. Selesai shalat, Syekh Abu Yazid menunggu lama tanpa sepengetahun
lelaki itu. Beliau mengamati dengan seksama gerak-gerik lelaki tadi. Ketika
hendak pulang, lelaki itu meludah ke dinding masjid. Melihat itu, spontan Syekh
Abu Yazid langsung berkomentar, “Bagaimana mungkin orang yang berbuat
seperti itu (meludah ke dinding masjid) wali?.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar