.
Pernikahan adalah sebuah keputusan yang akan mempengaruhi sisa hidup Anda. Jadi sebelum Anda memutuskan untuk menikah, pastikan pasangan Anda bisa memberikan jawaban yang baik dan sesuai dengan kebutuhan Anda sebagai individu dan calon suami/istri.
.
Nah, 7 pertanyaan yang bisa kamu tanyakan pada calon pasangan hidupmu yang mungkin bisa menentukan cocok atau tidaknya dia untukmu. Jangan abaikan pentingnya pertanyaan-pertanyaan ini jika Anda tidak ingin menyesal di kemudian hari.
.
1. Di mana kita akan tinggal setelah menikah?
Banyak orang menganggap hal ini tidak penting. Selama tidak mampu, apa salahnya tinggal bersama keluarga, bukan? Namun kenyataannya, banyak masalah lain yang akan datang ketika Anda tinggal serumah dengan keluarga Anda – entah itu keluarga Anda sendiri atau mertua Anda. Kita semua adalah individu yang berbeda sehingga akan ada saat dimana Anda merasa tidak nyaman, dan ada saat dimana keluarga Anda akan merasa tidak nyaman. Lebih baik hidup terpisah tapi saling mencintai dan merindukan daripada hidup bersama tapi bersenang-senang!
.
2. Jika ada anak, siapa yang akan mengasuh anak tersebut nantinya?
Anak adalah tanggung jawab bersama, sehingga kita harus saling menjaga. Maksud sebenarnya dari pertanyaan ini adalah apakah Anda akan menyekolahkan anak Anda ke babysitter atau orang tua? Jika orang tua, orang tua anda atau orang tua pasangan anda? Apakah mereka mampu? Apakah mereka cukup sehat? Jika tidak, apakah dia berharap Anda akan berhenti dari pekerjaan Anda suatu hari nanti untuk membina keluarga? Apakah Anda bersedia melepaskan ambisi, gaji, dan karier Anda? Semua ini harus dipikirkan dan disepakati sejak awal!
.
3. Bagaimana kita mengatur pengeluaran keluarga?
Dalam keluarga muslim, tanggung jawab keuangan adalah tanggung jawab suami. Namun di zaman sekarang ini, tidak semua pria memiliki pendapat yang sama. Ada pula yang berharap istri bisa bekerja sama membantu menunjang pengeluaran rumah tangga selama penghasilan suami tidak mencukupi. Ada yang berpendapat bahwa istri harusnya bertanggung jawab berbelanja bersama karena istri juga bekerja seperti suami sehingga harus mandiri. Dan ada juga istri yang berlebihan dalam melimpahkan tanggung jawab pada suami hingga membebani suami dengan perabotan mahal, baju raya 7 pasang, makan di restoran mewah dan lain sebagainya. Diskusikan sampai Anda mencapai konsensus!
.
4. Apa tanggung jawab suami dan apa tanggung jawab istri?
Sama seperti 2 pertanyaan sebelumnya, pertanyaan ini juga bisa menimbulkan pertengkaran jika tidak dibahas pada tahap awal. Coba bayangkan Anda berdua hanya bersenang-senang dan bercinta. Setelah menikah, kamu baru tahu kalau istrimu agak malas dalam hal memasak dan sebenarnya dia mengharapkan kamu untuk selalu membelikannya karena baginya, menyiapkan makanan adalah tanggung jawab suaminya. Saat kamu baru menikah, semua tampak indah dan semua permasalahannya kecil-kecilan, namun setelah 10 tahun menikah dan sering bertengkar, hal sekecil ini akan selalu diungkit. Hati-hati!
.
5. Siapa yang akan mengambil keputusan dalam pernikahan kita?
Banyak orang akan mengatakan 'suami adalah kepala keluarga...', namun mereka bertengkar lama karena suami selalu menggunakan hak veto dan istri menganggap dirinya tidak penting karena pendapatnya tidak pernah berpengaruh pada kepentingan keluarga. suami. Dalam kehidupan berumah tangga, suami dan istri perlu saling menghormati. Suami adalah kepala keluarga karena laki-laki seringkali kurang emosional. Namun suami yang bijaksana perlu mengetahui cara mengendalikan emosi istrinya dan membuatnya merasa dihargai.
.
6. Bagaimana cara terbaik untuk mendidik anak kita kelak?
Jangan terbawa angan-angan saat menanyakan pertanyaan ini nanti. Faktanya, banyak pasangan yang bertengkar karena berbeda pendapat tentang mana yang terbaik untuk anaknya - sekolah nasional atau sekolah swasta? Seperti sekolah internasional atau agama? Ada orang yang merasa perlu bekerja keras dan mengeluarkan uang untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah yang dirasa terbaik, namun ada juga yang merasa sekolah biasa saja sudah cukup. Selain itu, diskusikan bagaimana sebaiknya Anda mendidik anak Anda tentang agama kelak dan bagaimana mencapai tujuan sebuah keluarga.
.
7. Apakah ada masalah kesehatan yang perlu diwaspadai?
Jika Anda sedang jatuh cinta, biasanya tidak apa-apa. Namun sebelum Anda berjanji setia, pikirkan dulu kenyataannya. Jika dia mengidap penyakit yang tidak dapat disembuhkan, apakah Anda bersedia merawatnya selamanya? Jika Anda sakit kronis, apakah Anda rela bangun tengah malam untuk menyeka muntahannya? Bersedia tetap terjaga untuk membawanya ke rumah sakit? Bersedia bekerja sendiri untuk menutupi biaya pengobatannya? Jika Anda sudah memikirkannya secara mendalam dan merasa bersedia, silakan saja. Namun pembahasan awal tetap diperlukan agar Anda tidak menyesalinya dan tidak muncul masalah lain di kemudian hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar