Adab dalam diskusi ilmiah
Hanya sekian persen orang Indonesia yang melihat sebuah diskusi atau debat dari segi konten. Kebanyakan orang awam tertarik dan jatuh hati pada akhlak orang yang berdebat. Maka itu, menghiasi diri dengan akhlak saat berdiskusi, itu tak kalah penting dari mempersiapkan hujjah. Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Sya'rawi menyatakan begini:
ﻭاﻟﺠﺪﻝ ﻣﻨﺎﻗﺸﺔ اﻟﺤﺠﺞ ﻓﻲ ﻗﻀﻴﺔ ﻣﻦ اﻟﻘﻀﺎﻳﺎ، ﻭﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﻣﻦ اﻟﻄﺮﻓﻴﻦ ﺃﻥ ﻳﻌﺮﺽ ﺣﺠﺘﻪ ﺑﺎﻟﺘﻲ ﻫﻲ اﺣﺴﻦ: ﺃﻱ ﻓﻲ ﺭﻓﻖ ﻭﻟﻴﻦ ﻭﺩﻭﻥ ﺗﺸﻨﺞ ﺃﻭ ﻏﻄﺮﺳﺔ
Debat itu adalah mendiskusikan dalil dalam sebuah diskursus. Dilakukan dengan cara terbaik; dengan lemah lembut, bukan kasar dan arogansi.
Syekh Wahbah Az-Zuhaili menyatakan begini:
ﻭﻣﻦ اﺣﺘﺎﺝ ﻣﻨﻬﻢ ﺇﻟﻰ ﻣﻨﺎﻇﺮﺓ ﻭﺟﺪاﻝ، ﻓﻠﻴﻜﻦ ﺑﺎﻟﻮﺟﻪ اﻟﺤﺴﻦ ﺑﺮﻓﻖ ﻭﻟﻴﻦ ﻭﺣﺴﻦ ﺧﻄﺎﺏ، ﻭاﺻﻔﺢ ﻋﻤﻦ ﺃﺳﺎء ﻓﻲ اﻟﻘﻮﻝ، ﻭﺗﺮﻓﻖ ﺑﻬﻢ ﻓﻲ اﻟﺨﻄﺎﺏ، ﻭﻗﺎﺑﻞ اﻟﺴﻮء ﺑﺎﻟﺤﺴﻨﻰ، ﻭاﻗﺼﺪ ﻣﻦ اﻟﺠﺪاﻝ اﻟﻮﺻﻮﻝ ﺇﻟﻰ اﻟﺤﻖ، ﺩﻭﻥ ﺭﻓﻊ اﻟﺼﻮﺕ، ﻭﺳﺐ اﻟﺨﺼﻢ ﺃﻭ اﻷﺫﻯ
Siapa saja yang ingin melakukan diskusi dan debat, maka hendaknya dilakukan dengan cara yang baik, lemah lembut, perkataan yang baik, maafkan mereka yang berkata buruk, balaslah dengan perkataan yang santun. Fokus pada tujuan diskusi, yaitu untuk mencari kebenaran, bukan untuk mengeraskan suara, mencaci maki atau menyakiti
ﻓﺈﻥ ﺫﻟﻚ ﺃﻧﻔﻊ ﻓﻲ ﺗﺴﻜﻴﻦ ﺛﻮﺭﺗﻬﻢ ﻭﺗﺒﻴﻴﻦ ﺷﻐﺒﻬﻢ
Demikian itu lebih efektif untuk mendiamkan pergolakan mereka dan memadamkan kekacauan mereka.
Butuh semangat bagai api yang berkobar untuk membela kebenaran. Tetapi terkadang menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan ketika apinya dibiarkan berkobar liar.
______
Sumber: Barik Lana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar