✅️ FAKTA 1 – Beliau adalah Mufti Besar Batavia, bukan pegawai kolonial
Jabatan Mufti Batavia dibentuk oleh komunitas Muslim setempat, bukan Belanda.
Tugasnya:
Menjadi rujukan hukum Islam untuk masyarakat.
Memberi fatwa kepada qadhi dan ulama kampung.
Mengawasi pernikahan, wakaf, zakat, dan syariat.
Belanda tidak punya wewenang mengatur isi fatwanya.
Yang mereka lakukan hanya mengakui struktur keagamaan yang sudah ada agar masyarakat mudah diatur (politik administratif), bukan menjadikannya antek.
---
🟩 FAKTA 2 – Banyak fatwanya bertentangan dengan kolonial
Beberapa catatan menyebutkan Habib Utsman:
Menolak aturan kolonial yang dianggap merugikan umat.
Tidak pernah mengeluarkan fatwa yang mendukung penindasan Belanda.
Di banyak kasus, fatwanya justru menguatkan syariat, peradaban Islam, dan posisi masyarakat pribumi.
Jika beliau antek, tentu pemerintah kolonial akan mengutip fatwanya untuk propaganda.
Faktanya tidak ada dokumen resmi Belanda yang memanfaatkan fatwanya untuk kepentingan politik.
---
🟩 FAKTA 3 – Karyanya sangat Islami dan berpihak pada umat
Beliau menulis lebih dari 99 kitab tentang:
fikih
tauhid
akhlak
tasawuf
adab
hukum waris
dakwah
Seorang yang menulis kitab sebanyak itu jelas bukan agen kolonial.
Karyanya dipakai pesantren, habaib, dan ulama di Nusantara hingga sekarang.
---
✅️ FAKTA 4 – Beliau dihormati para ulama besar
Di antara yang memuji beliau:
Ulama Yaman
Habaib Hadramaut
Para kiai Betawi seperti Guru Marzuki, Guru Manshur, Guru Mughni
Ulama Nusantara generasi setelahnya
Kalau benar beliau antek, para ulama tidak akan memuliakan dan mengakui ilmunya.
---
🟩 FAKTA 5 – Kedekatan dengan Belanda adalah hubungan diplomatik, bukan ideologis
Sebagai Mufti dan pemimpin umat, beliau:
harus berhubungan dengan pemerintah kolonial demi kepentingan masyarakat
sering menjadi penengah agar umat tidak semakin dirugikan
menggunakan jalur “muamalah politik” untuk menjaga stabilitas umat
Ini politik maslahat, bukan kolaborasi ideologi.
Banyak ulama pada masa kolonial juga melakukan hal ini, misalnya:
Syekh Nawawi al-Bantani
Syekh Ahmad Khatib
Ulama Makkah dan Mesir yang berkorespondensi dengan pemerintah Eropa
---
✅️ FAKTA 6 – Tuduhan agen Belanda muncul dari propaganda “anti-Arab” era kolonial
Pada abad 19–20, Belanda menjalankan propaganda yang membenturkan:
ulama pribumi vs ulama Arab
pedagang pribumi vs pedagang Arab
Sebagian kelompok modernis dan nasionalis kemudian terpengaruh narasi itu.
Tuduhan terhadap Habib Utsman merupakan warisan propaganda kolonial, bukan fakta sejarah.
---
✅️ FAKTA 7 – Beliau mendidik murid-murid yang anti-kolonial
Di antara muridnya ada ulama yang kelak terlibat perlawanan moral terhadap penjajah.
Kalau beliau antek, tentu murid-muridnya tidak akan bergerak melawan.
---
✅️ KESIMPULAN
✔ Habib Utsman bukan antek Belanda
✔ Beliau ulama besar, qadhi, mufti, dan penulis puluhan kitab
✔ Kedekatannya dengan pemerintahan kolonial bersifat administratif, bukan ideologis
✔ Fatwanya sering bertentangan dengan kepentingan Belanda
✔ Tuduhan itu berasal dari propaganda anti-Arab zaman kolonial
#HabibUtsmanBinYahya
#MuftiBetawi #UlamaNusantara
#FaktaSejarah #LuruskanSejarah
#BukanAntekBelanda #SejarahTanpaFitnah
#BetawiBersanad #AhlulBaitNusantara #PenjagaSyariat#NusantaraBersanad
#UlamaDanHabaib #SejarahIndonesia
#JejakPeradabanIslam #SanadKeilmuan
#BelajarSejarah #CintaUlama #CintaAhlulBait #FYPIndonesia #ViralIndonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar