Minggu, 15 Desember 2024

Adab-adab berdoa

Adab-adab berdoa 

Doa berarti memohon kepada Allah subhanahu wa ta'ala terhadap sesuatu yang bersifat baik. Seperti berdoa meminta kepada Allah Subhanahu wa ta'ala agar dilapangkan rezekinya atau berdoa agar dimasukkan ke dalam Surga dan lain sebagainya.

Dalam Islam sendiri berdoa sangat dianjurkan bagi setiap muslim. Bahkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam selalu berdoa pagi dan petang untuk meminta perlindungan dariNya dan meminta keselamatan dunia akhirat. Jadi memohonlah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagaimana firmanNya:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Artinya: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran." (Al Baqarah: 186).

Berdoa kepada Allah bukan sekedar meminta. Tapi di sana terdapat adab-adab berdoa dalam Islam yang harus anda perhatikan. Apa saja adab berdoa? Dalam kesempatan tausiah kali ini kita akan membahas adab-adab berdoa yang benar dalam islam beserta dalilnya, mari simak selengkapnya :

*1. Memanjatkan Pujian kepada Allah dan Bershalawat kepada Nabi* 

Etika berdoa yang pertama adalah memberikan pujian kepada Allah ta'ala dan bershalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Anjuran ini berdasarkan sabda beliau,

"Setiap doa itu terhalang (untuk dikabulkan oleh Allah), hingga (orang yang berdoa) bershalawat untuk Nabi." (HR. At Thabrani no. 4523).

Disamping itu apabila kita melihat doa-doa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam hampir semuanya didahului dengan pujian dan sanjungan terhadap Allah ta'ala. Misalnya doa:

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا

"Wahai Rabb Yang Maha Hidup, Wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu)." [HR. Ibnu As Sunni dalam Amalul Yaum wal Lailah no. 46, An Nasai dalam Al Kubro (381/ 570)].

Nabi juga bersabda:

إذا صلى أحدكم فليبدأ بتحميد ربه جل وعز والثناء عليه ثم ليصل على النبي صلى الله عليه وسلم ثم يدعو بما شاء

"Jika salah satu di antara kalian berdoa, hendaknya ia memulai dengan memuji dan mengagungkan Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi shallallahualaihi wa sallam. Kemudian berdoalah sesuai kehendaknya." (HR. Ahmad, Abu Daud).

*2. Mengakui Dosa dan Kesalahannya Kemudian Bertaubat* 

Adab yang kedua hendaknya kita mengakui dosa kita dan mengenal kesalahan yang kita lakukan kemudian bertaubat kepada Allah. Sebab dengan memperbanyak memohon ampun pada Allah bisa menjadi sarana untuk mendekatkan diri padaNya dan mendapat cintanya Allah. Sehingga semakin Allah mencintai makhlukNya semakin besar pula peluang terkabulnya doa. Allah berfirman dalam surat Al Anbiya ayat 87 yang menggambarkan taubatnya kaum Nabi Yunus:

"Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, "Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zhalim." (QS. Al Anbiya 87).

*3. Berdoa Dengan Khusyu Penuh Harap dan Menundukkan Diri* 

Hendaknya seorang hamba yang berdoa harus khusyu', menundukkan diri, penuh harap dan cemas. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ

"Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami." (QS. Al-Anbiya: 90).

Bagi Orang tua bisa melatih anaknya agar berdoa dengan tenang khusyu tidak bercanda atau malah tertawa.

*4. Berdoa Dengan Hati yang Ikhlas dan Yakin* 

Apapun yang kita lakukan selayaknya diniatkan dengan hati yang ikhlas, yakin dan tawadhu. Termasuk dalam berdoa. Maka hati kita pun harus ada, bukan malah melayang kemana-mana. Rasulullah shalallahu alaihi wassalam telah bersabda,

اُدْعُوا اللهَ وَأَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ بِاْلإِجَابَة

"Berdoalah kepada Allah dalam keadaan kalian penuh keyakinan akan dikabulkan dan ketahuilah bahwasannya Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai dan senda gurau." (HR. At Tirmidzi no. 3479).

*5. Memiliki Hati Yang Kokoh* 

Sama seperti poin ke 4, memiliki kekokohan hati dan tekad bulat dalam memohon adalah salah satu adab terpenting dalam berdoa. Berdasarkan sabda Nabi,
"Janganlah seseorang dari kalian mengatakan, 'Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau berkehendak, Ya Allah rahmatilah aku jika Engkau berkehendak.' Hendaklah dia mengokohkan permohonan, karena sesungguhnya tidak ada yang dapat memaksaNya." [HR. Bukhari no. 6339 dan 7477, Muslim no. 2679].

Jadi yang benar harus yakin seyakin yakinnya. Bukan malah pesimis dan ragu ragu.

*6. Meminta Secara Berulang Ulang* 

Maksud meminta secara berulang-ulang di sini adalah kita jangan berdoa hanya pada satu waktu atau satu kali saja lantas terus berharap agar langsung dikabulkan oleh Allah. Namun mintalah dan berdoa secara berulang kali sebagai ta'kid atau penguatan bahwa kita benar benar sangat membutuhkannya.

Ibnu Mas'ud berkata, Rasulullah shallallahualaihi wa sallam apabila beliau berdoa, beliau mengulangi tiga kali. Dan apabila beliau meminta kepada Allah, beliau mengulangi tiga kali. (HR. Muslim).

Contohnya, Ya Rabbi. Ya Rabbi yang Maha Pengasih dan Penyayang, Masukkan aku ke dalam SurgaMu, Ya Rabbi masukkan aku ke dalam SurgaMu, Ya Rabbi...dst.

*7. Menghadap Kiblat dan Berdoa dalam Segala Keadaan* 

Disunnahkan agar berdoa dengan menghadap kiblat. Karena Nabi berdoa juga menghadap kiblat. Hal ini diriwayatkan oleh Bukhari, "Bahwasannya Rasulullah berdoa menghadap kiblat..." (HR. Bukhari no. 3960).

Adab berdoa yang baik dan benar menurut Islam yang ketujuh yaitu berdoa di segala keadaan entah ketika bahagia maupun sedih. Rasulullah shalallahu alaihi wassalam telah bersabda, "Barangsiapa yang senang agar dijawab doanya oleh Allah ketika masa sulit dan bencana, maka hendaklah dia banyak berdoa ketika dalam keadaan senang." (HR. Tirmidzi no. 3382).

*8. Menyembunyikan Doa* 

Disunnahkah agar kita menyembunyikan doa yang kita panjatkan. Hal ini telah Allah firmankan dalam surat al A'raf ayat 55:

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (QS. Al A'raf 55).

*9. Tidak Berdoa Tentang Keburukan, Melainkan Dengan Tujuan Yang Baik* 

Doa orang yang terdholimi memang sangat terkabul, namun bukan berarti hal ini dimanfaatkan untuk mendoakan keburukan. Karena Rasulullah shalallahu alaihi wassalam menganjurkan kita agar menghindari doa keburukan untuk keluarga, harta, orang lain dan diri sendiri. Rasulullah bersabda,

لا تدعوا على أنفسكم، ولا تدعوا على أولادكم، ولا تدعوا على خدمكم، ولا تدعوا على أموالكم، لا توافق من الله ساعة يسأل فيها عطاء

"Janganlah kalian mendoakan keburukan terhadap diri kalian, janganlah kalian mendo'akan keburukan terhadap anak anak kalian, dan jangan pula kalian mendoakan keburukan terhadap harta kalian, jangan sampai kalian bertepatan dengan suatu waktu (yang dikabulkan) dari Allah di mana Dia dimohon suatu pemberian pada waktu tersebut, lalu Dia mengabulkan (permohonan) kalian." [HR. Muslim no. 3009].

Hendaknya seorang muslim jika berdoa maka harus dengan tujuan yang baik. Hal ini telah disebutkan tentang doa Nabi Musa dalam surat Thaha ayat 25-35.

*10. Mencari Waktu Yang Tepat Saat Berdoa (Waktu Mustajab)* 

Ketika berdoa hendaknya pada waktu yang tepat yakni waktu-waktu terkabulnya doa. Kapan sajakah itu?

. Ketika sujud dalam sholat

. Ketika antara adzan dan iqamah

. Di akhir waktu pada (sore) jumat.

. Pada waktu sepertiga malam

. Ketika adzan

. Ketika sedang berkecamuk dalam peperangan

. Ketika hari Arafah

. Saat turun hujan

. Ketika 10 hari terakhir bulan Ramadhan (Lailatul Qadar)

Semua keadaan di atas terdapat hadits dari nabi. Namun sayangnya tidak mungkin jika ditulis di sini.

*11. Mengangkat Kedua Tangan* 

Dianjurkan juga ketika berdoa agar mengangkat kedua tangannya. Berdasarkan hadits Nabi,

إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى كَرِيمٌ يَسْتَحِي إِذَا رَفَعَ إِلَيْهِ الْعَبْدُ يَدَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا

"Sesungguhnya Rabb kalian yang Maha Suci lagi Maha Tinggi Maha Pemalu dan Maha Mulia, Dia malu kepada hambaNya apabila hambaNya itu mengangkat kedua tangannya (memohon kepadaNya) lalu Dia mengembalikan kedua tangannya dalam keadaan kosong dan gagal." (HR. Abu Dawud no. 1488).

*12. Berbakti kepada Orangtua Dan Mengucap Aamiin setelah berdoa* 

Salah satu penyebab doa-doa kita terkabulkan adalah karena berbakti kepada orang tua. Maka berbakti kepada orangtua menjadi salah satu adab berdoa agar terkabulkan oleh Allah. Hal ini pernah dikisahkan oleh Nabi tentang tabiin yang bernama Uwais Al Qarni, beliau sangat berbakti pada orangtuanya sehingga jika dia berdoa maka Allah akan mengabulkannya.

Hendaknya juga orang yang mendengar oranglain berdoa agar mengucapkan Amiin yang artinya ya Allah kabulkanlah.

*13. Berwudhu Sebelum Berdoa* 

Disyariatkan bagi seorang muslim untuk berwudhu sebelum berdoa, sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Musa al Asy'ari ketika Nabi usai perang Hunain dan di dalamnya disebutkan, "......Lalu beliau meminta dibawakan air, lalu beliau berwudhu, kemudian beliau mengangkat kedua tangannya seraya berdoa, 'Ya Allah ampunilah (Ubaid bin Abu Amir),' dan aku melihat putih kedua ketiak beliau." [HR. Bukhari no. 4323 dan Muslim no. 2498].

*14. Menampakkan Pengaduannya* 

Adab berdoa yang selanjutnya adalah menampakan pengaduan kita kepada Allah dan menampakkan rasa butuh kita kepada Allah. Sungguh Allah telah berfirman tentang Nabi Ya'qub dalam surat Yusuf ayat 86 dan Nabi Ayyub dalam surat Al Anbiya' ayat 83 serta tentang Nabi Musa dalam surat Al Qashash ayat 24.

"Dia (Yakub) menjawab, 'Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui." (Qs. Yusuf 86).

*15. Memulai Doa Untuk Dirinya* 

Hendaklah ketika berdoa dimulai dengan dirinya sendiri seperti dalam firman Allah surat al Hasyr ayat 10.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ

"Mereka berdoa, 'Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang."

Dari Ubay bin Kaab dia berkata,

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا ذَكَرَ أَحَدًا فَدَعَا لَهُ بَدَأَ بِنَفْسِه

"Apabila Rasulullah mengingat seseorang, lalu beliau mendoakan kebaikan untuknya maka beliau memulai dari dirinya sendiri." [Dishahihkan oleh Al albani dalam shahih Jami' no. 4723]

*16. Berdoa Untuk Saudara Mukmin* 

Selain berdoa untuk diri sendiri kita juga dianjurkan untuk mendoakan saudara sesama mukmin. Allah telah berfirman dalam surat Muhammad ayat 19 dan Rasulullah juga telah bersabda,
"Barangsiapa yang memohonkan ampunan bagi orang orang mukmin laki laki dan perempuan, niscaya Allah menuliskan untuknya satu kebaikan dengan (doanya pada) setiap mukmin laki laki dan perempuan."

*17. Berdoa Dengan Fasih dan Tidak Memaksakan Diri Berdoa dengan Sajak* 

Berusaha berdoa dengan lafadz yang fasih dan tidak memaksakan diri dalam memilih kalimat doa. Serta berusaha memilih nama atau sifat Allah yang sesuai dengan keadaan doa yang dipanjatkan seperti, "Wahai Dzat Yang Maha Penyayang, limpahkanlah rahmat untukku."

Doa terbaik adalah doa yang berasal dari Al Quran maupun Sunnah. Tidak perlu memaksakan diri membuat sajak.

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-A’raf: 55).

Itulah 17 adab berdoa yang benar dalam Islam. Semoga etika berdoa di atas sudah cukup lengkap dan semoga juga bermanfaat bagi kaum muslimin. Karena doa adalah senjata kaum muslim yang paling kuat. Sehingga sangatlah penting untuk dipelajari adab adabnya serta dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari. 


Sabtu, 14 Desember 2024

Perbedaan antara Sayang anak dan memanjakan anak

Memanjakan anak dan memberikan kasih sayang (privilege/keistimewaan) memiliki perbedaan mendasar dalam cara mereka memengaruhi karakter dan mentalitas anak:

1. Memanjakan Anak

Definisi: Memenuhi hampir semua keinginan anak tanpa mempertimbangkan kebutuhan, dampak, atau nilai pendidikan.

Tujuan: Cenderung untuk membuat anak merasa senang secara instan, sering kali demi menghindari konflik atau rasa bersalah.

Ciri-ciri:
Anak tidak diberi batasan yang jelas.
Cenderung mengabulkan permintaan yang tidak esensial (mainan mahal, gadget terbaru).
Tidak diajarkan tanggung jawab atas hak istimewa yang dimiliki.
Anak bisa menjadi tidak menghargai upaya atau usaha.

Dampak pada Anak:
Cenderung menjadi kurang mandiri.
Sulit menghadapi kegagalan atau kesulitan.
Berpotensi memiliki rasa entitled (merasa berhak atas segalanya).

2. Kasih Sayang Privilege (Keistimewaan)

Definisi: Memberikan fasilitas, peluang, atau keuntungan tertentu kepada anak untuk mendukung perkembangan dan masa depan mereka. Biasanya berbasis kemampuan finansial, pendidikan, atau akses tertentu.

Tujuan: Membekali anak dengan peluang untuk tumbuh secara maksimal, baik secara pendidikan, karakter, maupun keterampilan.

Ciri-ciri:
Anak diajarkan untuk memahami bahwa privilege datang dengan tanggung jawab.
Orang tua memberikan fasilitas dengan tujuan jangka panjang (pendidikan terbaik, akses pembelajaran, pengalaman hidup).
Anak dididik untuk menghargai dan memanfaatkan peluang tersebut dengan baik.

Dampak pada Anak:
Lebih percaya diri karena memiliki kesempatan belajar dan berkembang.
Memiliki keunggulan dalam akses terhadap pendidikan atau karier.
Berpotensi menjadi individu yang produktif dan bermanfaat bagi masyarakat jika diarahkan dengan benar.

Perbedaan Utama

Kesimpulan: Privilege dapat menjadi aset positif jika anak diajarkan tanggung jawab untuk memanfaatkannya. Sementara memanjakan anak cenderung hanya memberikan kenyamanan sesaat yang bisa menghambat pembentukan karakter dan daya juang.

Jumat, 13 Desember 2024

Perbedaan Ulama dan ulama akhirat

Perbedaan Ulama dan ulama akhirat 

والأمر الفارق بين الفئتين: أن علماء الدنيا ينظرون إلى الرئاسة فيها، ويحبون كثرة الجمع والثناء، وعلماء الآخرة بمعزل من إيثار ذلك، وقد كان يتخوفونه، ويرحمون من بلي به

صيد الخاطر ٢٩

Perbedaan Ulama dunia dan ulama akhirat adalah ulama dunia berambisi pada jabatan dan suka Dipuji, sedangkan ulama akhirat cenderung menjauhi itu. 

Kamis, 12 Desember 2024

Hukum menyewa pohon untuk diambil buahnya

Bolehkah menyewa pohon untuk diambil buahnya? 

Jawab: Menurut Tajuddin As-Subuki boleh

ونقل التاج السبكي في توشيحه اختيار والده التقي السبكي في آخر عمره صحة *إجارة الأشجار لثمرها* وصرحوا بصحة استئجار قناة أو بئر للانتفاع بمائها للحاجة.
[زين الدين المعبري، فتح المعين بشرح قرة العين بمهمات الدين، صفحة ٣٧٧]

Rabu, 11 Desember 2024

Hukuman (Kewalat) Yang Paling Berat

Hukuman (Kewalat) yang paling berat

أعظم المعاقبة أن لا يحس المعاقب بالعقوبة، وأشد من ذلك أن يقع السرور بما هو عقوبة، كالفرح بالمال الحرام، والتمكن من الذنوب، ومن هذه حاله لا يفوز بطاعة 

صيد الخاطر ٢٥

Hukuman yang paling berat adalah ketika orang yang dihukum tidak merasa dihukum, yang lebih parah adalah orang yang menikmati hukuman tersebut, seperti bangga dengan harta yang haram dan leluasa mengerjakan dosa.

Orang yang berada pada kondisi seperti itu tidak akan bisa beruntung dengan melaksanakan ketaatan.

Selasa, 10 Desember 2024

Metode Syaikh Mustafa dalam Mempelajari Fikih Madzhab Syafii

 


Metode Syekh Musthafa Abdunnabi dalam memahami dan memutqinkan fiqh mazhab Syafii :
1. Mula-mula bacalah satu kitab, kitab tipis dan sederhana misal yaitu misal safinah, atau matan ghoyah wa taqrib
2. Berikutnya cobalah dengarkan dars syekh Musthafa, Syarah yaqut nafis serta dihafal matannya. Karena kitab yaqut nafis ini mencakup hal-hal yang tidak kita temui dalam kitab-kitab dasar lainnya. Syekh Musthafa sendiri menjadikan yaqut nafis sebagai titik batu loncatan untuk masuk menyelami 'ibaroh kitab Minhaj at-thalibin dan lainnya.
3. Pelajari dan baca kitab Mu'nis al-jalis milik beliau dengan cermat dan baik setelah mendengarkan rekaman atau video dars yaqut nafis beliau.
4. Setelah semua rangkaian itu, cobalah muthala'ah Hasyiah al-Bajuri 'ala Ibni Qasim. Dalam tahap ini, cukup dua pertiga dari Hasyiah bajuri yang kamu pahami.
5. Muthala'ahlah hasyiah 'Ianah at-thalibin dan perhatikan dengan seksama hawasilnya (ibarat beliau dalam hasyiah tersebut : والحاصل كذا... wal-hasil kadza, kesimpulannya begini..), Karena kunci memahami 'Ianah itu terletak pada hawasilnya.
6. Muthala'ahlah Hasyiah asy-Syarqawi 'ala tuhfah ath-tullab.
7. Setelah rangkaian metode diatas dilaksanakan, maka ikuti Syarh Minhaj at-thalibin beliau sendiri. Inilah fase sebenarnya untuk tafaqquh madzhab. Sedangkan fase sebelum ini hanyalah persiapan dan pengantar saja.
Sehingga syarh minhaj apapun yang digunakan dalam fase ini telah cukup dan memadai, namun dengan syarat kita musti menghafal taqrirat, keterangan-keterangan syekh yang disampaikan ketika dars tersebut.
8. Terakhir, silahkan dengarkan Syarh Kanzu ar-raghibin (mahally) syekh sendiri. Alhamdulillah bi fadhlillah Syekh telah mengumpulkan penjelasan berbagai Syarh Minhaj muthawwalah dan lainnya dalam Syarh beliau ini.
9. Syekh berharap diwaktu mendatang semoga diberikan kesempatan oleh Allah untuk mensyarh kitab 'umdatu as-salik lalu kitab at-tanbih milik syekh Abu Isyhaq asy-Syiradzi. Karena dengan dua Syarh ini kita tidak butuh lagi memuthala'ah kitab-kitab pada poin 4, 5 dan 6.
-Link youtube Syarh Yaqut Nafis :
-Link telegram Syarh Yaqut Nafis dan Minhaj at-thalibin :
-Link youtube Syarh Kanzu ar-raghibin (mahally) oleh syekh :
-Link telegram pribadi syekh Musthafa Abdunnabi :
Penerjemah : Afriul Zikri

Senin, 09 Desember 2024

Keistimewaan Bagi Orang Yang Shalat Tepat Waktu

5 BALASAN BAGI ORANG YANG SHALATNYA SELALU TEPAT WAKTU

KEUTAMA'AN BAGI YANG MENYEGERAKAN SHALAT TEPAT WAKTU

1. Shalat tepat Waktu
Dicintai Allah melebihi Berbakti pada Orang Tua dan Berjihad

Rasulullah SAW Bersabda:

“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah Shalat pada waktunya, 
Berbakti kepada kedua orang tua, dan 
Jihad di jalan Allah.” 
(HR. Bukhari & Muslim).

2. Surga adalah Balasannya

“Allah Ta’ala berfirman: ” ‘Sesungguhnya Aku mewajibkan Umatmu Shalat lima waktu, dan Aku berjanji bahwa barang Siapa yang menjaga Waktu-waktunya pasti Aku akan Memasukkannya ke dalam Surga, 
Dan barang Siapa yang tidak menjaganya maka Dia tidak mendapatkan apa yang Aku janjikan."

3. Diampuni Dosa-dosa nya

“Sesungguhnya Seorang Hamba yang Muslim, 
jika menunaikan Shalat dengan Ikhlas karena Allah, 
Maka Dosa-dosanya akan berguguran seperti gugurnya Daun-daun ini dari pohonnya.” 
(HR. Ahmad).

4. Pahala Kebaikan yang amat Besar

Rasulullah ﷺ bersabda, :

Seandainya Orang-orang mengetahui Pahala Azan dan Barisan (Shaf) Pertama, lalu Mereka tidak akan memperolehnya kecuali dengan ikut undian, 
Niscaya mereka akan Berundi. 
Dan seandainya Mereka mengetahui Pahala menyegerakan Shalat pada awal waktu, 
Niscaya Mereka akan Berlomba-lomba melaksanakannya.
Dan seandainya Mereka mengetahui Pahala Shalat Isya dan Subuh, 
Niscaya Mereka akan mendatanginya meskipun dengan jalan Merangkak.” 
(HR. Bukhari).

5. Memperoleh Sembilan macam Kemuliaan

Utsman bin ‘Affan RA berkata: 

“Barang Siapa selalu mengerjakan Shalat Lima waktu tepat pada waktu utamanya, 
Maka Allah akan Memuliakan nya dengan SEMBILAN macam kemuliaan, yaitu :

a). Dicintai Allah,
b). Badannya selalu Sehat, 
c). Keberadaannya selalu dijaga Malaikat, 
d). Rumahnya diberkahi, 
e). Wajahnya menampakkan jati diri orang shalih,
f). Hatinya dilunakkan oleh Allah, 
g). Dipermudah saat akan menyeberang Shirath (jembatan di atas neraka) seperti kilat, 
h). Dia akan diselamatkan Allah dari api neraka 
i). Allah Akan menempatkannya di surga kelak Bertetangga dengan Orang-orang yang tidak ada rasa takut bagi Mereka dan tidak pula bersedih Hati."

Semoga Allah senantiasa membimbing kita dengan hidayah dan Taufiq Nya. Aamiin

Semoga Bermanfaat 🙏🙏🙏

Minggu, 08 Desember 2024

Jangan Salahkan Ucapan Orang Lain


Jangan Salahkan Orang yang memanggil sesuai profesimu

والمرء منسوب إلى فعله ... والناس أخبار وأمثال

Seseorang akan dipanggil sesuai dengan pekerjaannya, manusia memanggil hanya sebatas mengabarkan dan memberi perumpamaan atas yang kamu kerjakan

Al-Bashair wa Ad-Dakhair 1/13

Sabtu, 07 Desember 2024

Adil, Nakal dan Unggul


 Adil, Nakal dan Unggul

إذا استوت السريرة والعلانية فذلك العدل، وإذا كانت العلانية أفضل من السريرة فذلك الجور، وإذا كانت السريرة أفضل من العلانية فذلك الفضل

Imam Sufyan at-Tsauri berkata: Jika amal saat sepi sama seperti waktu ramai maka itu yang dinamakan adil, jika waktu ramai lebih baik dibanding saat sepi maka itu disebut nakal, jika amal diwaktu sepi lebih baik dibanding saat ramai maka itu adalah keunggulan (al-Bashair wa Ad-Dakhair 1/12)

Jumat, 06 Desember 2024

Cara Menjawab Panggilan Ash-Shalatu Jamiah


Bagaimana cara menjawab panggilan Ash-Shalatu Jamiah saat akan melaksanakan shalat sunnah berjamaah? 

Jawab:
Caranya dengan membaca La Haula Wala Quwata Illa Billah

وفي سم: هل يسن إجابة ذلك - أي النداء -، لا يبعد سنها بلا حول ولا قوة إلا بالله

[البكري الدمياطي، إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين، ٢٧١/١]

وَلَا يَبْعُدُ سَنُّ إجَابَةِ الصَّلَاةَ جَامِعَةً بِلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ سم عَلَى حَجّ اهـ ع ش وَنَقَلَ الْكُرْدِيُّ مِثْلَهُ عَنْ الزِّيَادِيِّ
[ابن حجر الهيتمي، تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني والعبادي، ٤٨١/١]

 هَلْ يُسَنُّ إجَابَةُ ذَلِكَ لَا يَبْعُدُ سَنُّهَا بِلَا حَوْلٍ وَلَا قُوَّةٍ إلَّا بِاَللَّهِ وَيَنْبَغِي كَرَاهَةُ ذَلِكَ لِنَحْوِ الْجُنُبِ اهـ سم عَلَى حَجّ، وَقَوْلُهُ كَرَاهَةُ ذَلِكَ: أَيْ قَوْلُهُ الصَّلَاةُ جَامِعَةً لَا كَرَاهَةَ قَوْلِهِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ لِمَا يَأْتِي مِنْ عَدَمِ كَرَاهَةِ إجَابَةِ نَحْوِ الْحَائِضِ بِذَلِكَ وَنَحْوِهِ
[الرملي، شمس الدين، نهاية المحتاج إلى شرح المنهاج، ٤٠٣/١]



Kamis, 05 Desember 2024

Orang cerdas yang berakal


 Orang cerdas yang berakal

Imam Syafii berkata: Orang cerdas yang berakal adalah orang yang paham kesalahan orang lain namun ia melupakannya

سمعت الشافعي ، يقول : اللبيب العاقل هو الفطن المتغافل

hilyatul awliya 9/122

Rabu, 04 Desember 2024

Jangan pernah mencari tujuan yang takkan pernah tercapai


Mencari kerelaan orang adalah tujuan yang tak kan pernah tercapai

قال الشافعي : يا ربيع ، رضا الناس غاية لا تدرك ، فعليك بما يصلحك فالزمه ، فإنه لا سبيل إلى رضاهم

Imam Syafii berkata: kerelaan manusia adalah tujuan yang takkan pernah tercapai, maka dari itu lakukan sesuatu yang baik untukmu dan konsistenlah, karena takkan cara untuk mendapatkan kerelaan seluruh manusia

Hilyatul Awliyah 9/122

Selasa, 03 Desember 2024

Hindari mendengarkan keburukan

Imam Syafii berkata: Hindarilah mendengarkan keburukan, seperti halnya kalian menghindari perkataan buruk, karena orang yang mendengar itu sama dosanya dengan orang yang mengucapkan keburukan

hilyatul awliya 9/122 

قال : نزهوا أسماعكم عن استماع الخنا كما تنزهون ألسنتكم عن النطق به ، فإن المستمع شريك القائل


Senin, 02 Desember 2024

Resep Panjang Umur Dari Para Ulama

Habib Ahmad bin Umar Bin Sumaith berkata:
Barang siapa yang ingin dipanjangkan umurnya oleh Allah maka jadilah orang yang berdakwah di jalan Allah

Fawaidul Mukhtarah 79

Minggu, 01 Desember 2024

Resep Pintar Dari Imam Abu Hanifah

*Tips Abu Hanifah Agar Mendapat Banyak Ilmu*

Imam Abu Hanifah (dalam satu riwayat Imam Abu Yusuf) pernah ditanyakan seseorang:

"Dengan cara apa anda memperoleh banyak ilmu?"

Beliau Menjawab, "Aku tak mempelajari sebuah ilmu kecuali aku mengajarkannya kepada orang lain"

_Ta'limul Muta'allim: 31_

Adab-adab berdoa

Adab-adab berdoa  Doa berarti memohon kepada Allah subhanahu wa ta'ala terhadap sesuatu yang bersifat baik. Seperti berdoa m...