Minggu, 15 Desember 2024

Adab-adab berdoa

Adab-adab berdoa 

Doa berarti memohon kepada Allah subhanahu wa ta'ala terhadap sesuatu yang bersifat baik. Seperti berdoa meminta kepada Allah Subhanahu wa ta'ala agar dilapangkan rezekinya atau berdoa agar dimasukkan ke dalam Surga dan lain sebagainya.

Dalam Islam sendiri berdoa sangat dianjurkan bagi setiap muslim. Bahkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam selalu berdoa pagi dan petang untuk meminta perlindungan dariNya dan meminta keselamatan dunia akhirat. Jadi memohonlah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagaimana firmanNya:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Artinya: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran." (Al Baqarah: 186).

Berdoa kepada Allah bukan sekedar meminta. Tapi di sana terdapat adab-adab berdoa dalam Islam yang harus anda perhatikan. Apa saja adab berdoa? Dalam kesempatan tausiah kali ini kita akan membahas adab-adab berdoa yang benar dalam islam beserta dalilnya, mari simak selengkapnya :

*1. Memanjatkan Pujian kepada Allah dan Bershalawat kepada Nabi* 

Etika berdoa yang pertama adalah memberikan pujian kepada Allah ta'ala dan bershalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Anjuran ini berdasarkan sabda beliau,

"Setiap doa itu terhalang (untuk dikabulkan oleh Allah), hingga (orang yang berdoa) bershalawat untuk Nabi." (HR. At Thabrani no. 4523).

Disamping itu apabila kita melihat doa-doa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam hampir semuanya didahului dengan pujian dan sanjungan terhadap Allah ta'ala. Misalnya doa:

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا

"Wahai Rabb Yang Maha Hidup, Wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu)." [HR. Ibnu As Sunni dalam Amalul Yaum wal Lailah no. 46, An Nasai dalam Al Kubro (381/ 570)].

Nabi juga bersabda:

إذا صلى أحدكم فليبدأ بتحميد ربه جل وعز والثناء عليه ثم ليصل على النبي صلى الله عليه وسلم ثم يدعو بما شاء

"Jika salah satu di antara kalian berdoa, hendaknya ia memulai dengan memuji dan mengagungkan Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi shallallahualaihi wa sallam. Kemudian berdoalah sesuai kehendaknya." (HR. Ahmad, Abu Daud).

*2. Mengakui Dosa dan Kesalahannya Kemudian Bertaubat* 

Adab yang kedua hendaknya kita mengakui dosa kita dan mengenal kesalahan yang kita lakukan kemudian bertaubat kepada Allah. Sebab dengan memperbanyak memohon ampun pada Allah bisa menjadi sarana untuk mendekatkan diri padaNya dan mendapat cintanya Allah. Sehingga semakin Allah mencintai makhlukNya semakin besar pula peluang terkabulnya doa. Allah berfirman dalam surat Al Anbiya ayat 87 yang menggambarkan taubatnya kaum Nabi Yunus:

"Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, "Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zhalim." (QS. Al Anbiya 87).

*3. Berdoa Dengan Khusyu Penuh Harap dan Menundukkan Diri* 

Hendaknya seorang hamba yang berdoa harus khusyu', menundukkan diri, penuh harap dan cemas. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ

"Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami." (QS. Al-Anbiya: 90).

Bagi Orang tua bisa melatih anaknya agar berdoa dengan tenang khusyu tidak bercanda atau malah tertawa.

*4. Berdoa Dengan Hati yang Ikhlas dan Yakin* 

Apapun yang kita lakukan selayaknya diniatkan dengan hati yang ikhlas, yakin dan tawadhu. Termasuk dalam berdoa. Maka hati kita pun harus ada, bukan malah melayang kemana-mana. Rasulullah shalallahu alaihi wassalam telah bersabda,

اُدْعُوا اللهَ وَأَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ بِاْلإِجَابَة

"Berdoalah kepada Allah dalam keadaan kalian penuh keyakinan akan dikabulkan dan ketahuilah bahwasannya Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai dan senda gurau." (HR. At Tirmidzi no. 3479).

*5. Memiliki Hati Yang Kokoh* 

Sama seperti poin ke 4, memiliki kekokohan hati dan tekad bulat dalam memohon adalah salah satu adab terpenting dalam berdoa. Berdasarkan sabda Nabi,
"Janganlah seseorang dari kalian mengatakan, 'Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau berkehendak, Ya Allah rahmatilah aku jika Engkau berkehendak.' Hendaklah dia mengokohkan permohonan, karena sesungguhnya tidak ada yang dapat memaksaNya." [HR. Bukhari no. 6339 dan 7477, Muslim no. 2679].

Jadi yang benar harus yakin seyakin yakinnya. Bukan malah pesimis dan ragu ragu.

*6. Meminta Secara Berulang Ulang* 

Maksud meminta secara berulang-ulang di sini adalah kita jangan berdoa hanya pada satu waktu atau satu kali saja lantas terus berharap agar langsung dikabulkan oleh Allah. Namun mintalah dan berdoa secara berulang kali sebagai ta'kid atau penguatan bahwa kita benar benar sangat membutuhkannya.

Ibnu Mas'ud berkata, Rasulullah shallallahualaihi wa sallam apabila beliau berdoa, beliau mengulangi tiga kali. Dan apabila beliau meminta kepada Allah, beliau mengulangi tiga kali. (HR. Muslim).

Contohnya, Ya Rabbi. Ya Rabbi yang Maha Pengasih dan Penyayang, Masukkan aku ke dalam SurgaMu, Ya Rabbi masukkan aku ke dalam SurgaMu, Ya Rabbi...dst.

*7. Menghadap Kiblat dan Berdoa dalam Segala Keadaan* 

Disunnahkan agar berdoa dengan menghadap kiblat. Karena Nabi berdoa juga menghadap kiblat. Hal ini diriwayatkan oleh Bukhari, "Bahwasannya Rasulullah berdoa menghadap kiblat..." (HR. Bukhari no. 3960).

Adab berdoa yang baik dan benar menurut Islam yang ketujuh yaitu berdoa di segala keadaan entah ketika bahagia maupun sedih. Rasulullah shalallahu alaihi wassalam telah bersabda, "Barangsiapa yang senang agar dijawab doanya oleh Allah ketika masa sulit dan bencana, maka hendaklah dia banyak berdoa ketika dalam keadaan senang." (HR. Tirmidzi no. 3382).

*8. Menyembunyikan Doa* 

Disunnahkah agar kita menyembunyikan doa yang kita panjatkan. Hal ini telah Allah firmankan dalam surat al A'raf ayat 55:

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (QS. Al A'raf 55).

*9. Tidak Berdoa Tentang Keburukan, Melainkan Dengan Tujuan Yang Baik* 

Doa orang yang terdholimi memang sangat terkabul, namun bukan berarti hal ini dimanfaatkan untuk mendoakan keburukan. Karena Rasulullah shalallahu alaihi wassalam menganjurkan kita agar menghindari doa keburukan untuk keluarga, harta, orang lain dan diri sendiri. Rasulullah bersabda,

لا تدعوا على أنفسكم، ولا تدعوا على أولادكم، ولا تدعوا على خدمكم، ولا تدعوا على أموالكم، لا توافق من الله ساعة يسأل فيها عطاء

"Janganlah kalian mendoakan keburukan terhadap diri kalian, janganlah kalian mendo'akan keburukan terhadap anak anak kalian, dan jangan pula kalian mendoakan keburukan terhadap harta kalian, jangan sampai kalian bertepatan dengan suatu waktu (yang dikabulkan) dari Allah di mana Dia dimohon suatu pemberian pada waktu tersebut, lalu Dia mengabulkan (permohonan) kalian." [HR. Muslim no. 3009].

Hendaknya seorang muslim jika berdoa maka harus dengan tujuan yang baik. Hal ini telah disebutkan tentang doa Nabi Musa dalam surat Thaha ayat 25-35.

*10. Mencari Waktu Yang Tepat Saat Berdoa (Waktu Mustajab)* 

Ketika berdoa hendaknya pada waktu yang tepat yakni waktu-waktu terkabulnya doa. Kapan sajakah itu?

. Ketika sujud dalam sholat

. Ketika antara adzan dan iqamah

. Di akhir waktu pada (sore) jumat.

. Pada waktu sepertiga malam

. Ketika adzan

. Ketika sedang berkecamuk dalam peperangan

. Ketika hari Arafah

. Saat turun hujan

. Ketika 10 hari terakhir bulan Ramadhan (Lailatul Qadar)

Semua keadaan di atas terdapat hadits dari nabi. Namun sayangnya tidak mungkin jika ditulis di sini.

*11. Mengangkat Kedua Tangan* 

Dianjurkan juga ketika berdoa agar mengangkat kedua tangannya. Berdasarkan hadits Nabi,

إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى كَرِيمٌ يَسْتَحِي إِذَا رَفَعَ إِلَيْهِ الْعَبْدُ يَدَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا

"Sesungguhnya Rabb kalian yang Maha Suci lagi Maha Tinggi Maha Pemalu dan Maha Mulia, Dia malu kepada hambaNya apabila hambaNya itu mengangkat kedua tangannya (memohon kepadaNya) lalu Dia mengembalikan kedua tangannya dalam keadaan kosong dan gagal." (HR. Abu Dawud no. 1488).

*12. Berbakti kepada Orangtua Dan Mengucap Aamiin setelah berdoa* 

Salah satu penyebab doa-doa kita terkabulkan adalah karena berbakti kepada orang tua. Maka berbakti kepada orangtua menjadi salah satu adab berdoa agar terkabulkan oleh Allah. Hal ini pernah dikisahkan oleh Nabi tentang tabiin yang bernama Uwais Al Qarni, beliau sangat berbakti pada orangtuanya sehingga jika dia berdoa maka Allah akan mengabulkannya.

Hendaknya juga orang yang mendengar oranglain berdoa agar mengucapkan Amiin yang artinya ya Allah kabulkanlah.

*13. Berwudhu Sebelum Berdoa* 

Disyariatkan bagi seorang muslim untuk berwudhu sebelum berdoa, sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Musa al Asy'ari ketika Nabi usai perang Hunain dan di dalamnya disebutkan, "......Lalu beliau meminta dibawakan air, lalu beliau berwudhu, kemudian beliau mengangkat kedua tangannya seraya berdoa, 'Ya Allah ampunilah (Ubaid bin Abu Amir),' dan aku melihat putih kedua ketiak beliau." [HR. Bukhari no. 4323 dan Muslim no. 2498].

*14. Menampakkan Pengaduannya* 

Adab berdoa yang selanjutnya adalah menampakan pengaduan kita kepada Allah dan menampakkan rasa butuh kita kepada Allah. Sungguh Allah telah berfirman tentang Nabi Ya'qub dalam surat Yusuf ayat 86 dan Nabi Ayyub dalam surat Al Anbiya' ayat 83 serta tentang Nabi Musa dalam surat Al Qashash ayat 24.

"Dia (Yakub) menjawab, 'Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui." (Qs. Yusuf 86).

*15. Memulai Doa Untuk Dirinya* 

Hendaklah ketika berdoa dimulai dengan dirinya sendiri seperti dalam firman Allah surat al Hasyr ayat 10.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ

"Mereka berdoa, 'Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang."

Dari Ubay bin Kaab dia berkata,

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا ذَكَرَ أَحَدًا فَدَعَا لَهُ بَدَأَ بِنَفْسِه

"Apabila Rasulullah mengingat seseorang, lalu beliau mendoakan kebaikan untuknya maka beliau memulai dari dirinya sendiri." [Dishahihkan oleh Al albani dalam shahih Jami' no. 4723]

*16. Berdoa Untuk Saudara Mukmin* 

Selain berdoa untuk diri sendiri kita juga dianjurkan untuk mendoakan saudara sesama mukmin. Allah telah berfirman dalam surat Muhammad ayat 19 dan Rasulullah juga telah bersabda,
"Barangsiapa yang memohonkan ampunan bagi orang orang mukmin laki laki dan perempuan, niscaya Allah menuliskan untuknya satu kebaikan dengan (doanya pada) setiap mukmin laki laki dan perempuan."

*17. Berdoa Dengan Fasih dan Tidak Memaksakan Diri Berdoa dengan Sajak* 

Berusaha berdoa dengan lafadz yang fasih dan tidak memaksakan diri dalam memilih kalimat doa. Serta berusaha memilih nama atau sifat Allah yang sesuai dengan keadaan doa yang dipanjatkan seperti, "Wahai Dzat Yang Maha Penyayang, limpahkanlah rahmat untukku."

Doa terbaik adalah doa yang berasal dari Al Quran maupun Sunnah. Tidak perlu memaksakan diri membuat sajak.

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-A’raf: 55).

Itulah 17 adab berdoa yang benar dalam Islam. Semoga etika berdoa di atas sudah cukup lengkap dan semoga juga bermanfaat bagi kaum muslimin. Karena doa adalah senjata kaum muslim yang paling kuat. Sehingga sangatlah penting untuk dipelajari adab adabnya serta dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari. 


Sabtu, 14 Desember 2024

Perbedaan antara Sayang anak dan memanjakan anak

Memanjakan anak dan memberikan kasih sayang (privilege/keistimewaan) memiliki perbedaan mendasar dalam cara mereka memengaruhi karakter dan mentalitas anak:

1. Memanjakan Anak

Definisi: Memenuhi hampir semua keinginan anak tanpa mempertimbangkan kebutuhan, dampak, atau nilai pendidikan.

Tujuan: Cenderung untuk membuat anak merasa senang secara instan, sering kali demi menghindari konflik atau rasa bersalah.

Ciri-ciri:
Anak tidak diberi batasan yang jelas.
Cenderung mengabulkan permintaan yang tidak esensial (mainan mahal, gadget terbaru).
Tidak diajarkan tanggung jawab atas hak istimewa yang dimiliki.
Anak bisa menjadi tidak menghargai upaya atau usaha.

Dampak pada Anak:
Cenderung menjadi kurang mandiri.
Sulit menghadapi kegagalan atau kesulitan.
Berpotensi memiliki rasa entitled (merasa berhak atas segalanya).

2. Kasih Sayang Privilege (Keistimewaan)

Definisi: Memberikan fasilitas, peluang, atau keuntungan tertentu kepada anak untuk mendukung perkembangan dan masa depan mereka. Biasanya berbasis kemampuan finansial, pendidikan, atau akses tertentu.

Tujuan: Membekali anak dengan peluang untuk tumbuh secara maksimal, baik secara pendidikan, karakter, maupun keterampilan.

Ciri-ciri:
Anak diajarkan untuk memahami bahwa privilege datang dengan tanggung jawab.
Orang tua memberikan fasilitas dengan tujuan jangka panjang (pendidikan terbaik, akses pembelajaran, pengalaman hidup).
Anak dididik untuk menghargai dan memanfaatkan peluang tersebut dengan baik.

Dampak pada Anak:
Lebih percaya diri karena memiliki kesempatan belajar dan berkembang.
Memiliki keunggulan dalam akses terhadap pendidikan atau karier.
Berpotensi menjadi individu yang produktif dan bermanfaat bagi masyarakat jika diarahkan dengan benar.

Perbedaan Utama

Kesimpulan: Privilege dapat menjadi aset positif jika anak diajarkan tanggung jawab untuk memanfaatkannya. Sementara memanjakan anak cenderung hanya memberikan kenyamanan sesaat yang bisa menghambat pembentukan karakter dan daya juang.

Jumat, 13 Desember 2024

Perbedaan Ulama dan ulama akhirat

Perbedaan Ulama dan ulama akhirat 

والأمر الفارق بين الفئتين: أن علماء الدنيا ينظرون إلى الرئاسة فيها، ويحبون كثرة الجمع والثناء، وعلماء الآخرة بمعزل من إيثار ذلك، وقد كان يتخوفونه، ويرحمون من بلي به

صيد الخاطر ٢٩

Perbedaan Ulama dunia dan ulama akhirat adalah ulama dunia berambisi pada jabatan dan suka Dipuji, sedangkan ulama akhirat cenderung menjauhi itu. 

Kamis, 12 Desember 2024

Hukum menyewa pohon untuk diambil buahnya

Bolehkah menyewa pohon untuk diambil buahnya? 

Jawab: Menurut Tajuddin As-Subuki boleh

ونقل التاج السبكي في توشيحه اختيار والده التقي السبكي في آخر عمره صحة *إجارة الأشجار لثمرها* وصرحوا بصحة استئجار قناة أو بئر للانتفاع بمائها للحاجة.
[زين الدين المعبري، فتح المعين بشرح قرة العين بمهمات الدين، صفحة ٣٧٧]

Rabu, 11 Desember 2024

Hukuman (Kewalat) Yang Paling Berat

Hukuman (Kewalat) yang paling berat

أعظم المعاقبة أن لا يحس المعاقب بالعقوبة، وأشد من ذلك أن يقع السرور بما هو عقوبة، كالفرح بالمال الحرام، والتمكن من الذنوب، ومن هذه حاله لا يفوز بطاعة 

صيد الخاطر ٢٥

Hukuman yang paling berat adalah ketika orang yang dihukum tidak merasa dihukum, yang lebih parah adalah orang yang menikmati hukuman tersebut, seperti bangga dengan harta yang haram dan leluasa mengerjakan dosa.

Orang yang berada pada kondisi seperti itu tidak akan bisa beruntung dengan melaksanakan ketaatan.

Selasa, 10 Desember 2024

Metode Syaikh Mustafa dalam Mempelajari Fikih Madzhab Syafii

 


Metode Syekh Musthafa Abdunnabi dalam memahami dan memutqinkan fiqh mazhab Syafii :
1. Mula-mula bacalah satu kitab, kitab tipis dan sederhana misal yaitu misal safinah, atau matan ghoyah wa taqrib
2. Berikutnya cobalah dengarkan dars syekh Musthafa, Syarah yaqut nafis serta dihafal matannya. Karena kitab yaqut nafis ini mencakup hal-hal yang tidak kita temui dalam kitab-kitab dasar lainnya. Syekh Musthafa sendiri menjadikan yaqut nafis sebagai titik batu loncatan untuk masuk menyelami 'ibaroh kitab Minhaj at-thalibin dan lainnya.
3. Pelajari dan baca kitab Mu'nis al-jalis milik beliau dengan cermat dan baik setelah mendengarkan rekaman atau video dars yaqut nafis beliau.
4. Setelah semua rangkaian itu, cobalah muthala'ah Hasyiah al-Bajuri 'ala Ibni Qasim. Dalam tahap ini, cukup dua pertiga dari Hasyiah bajuri yang kamu pahami.
5. Muthala'ahlah hasyiah 'Ianah at-thalibin dan perhatikan dengan seksama hawasilnya (ibarat beliau dalam hasyiah tersebut : والحاصل كذا... wal-hasil kadza, kesimpulannya begini..), Karena kunci memahami 'Ianah itu terletak pada hawasilnya.
6. Muthala'ahlah Hasyiah asy-Syarqawi 'ala tuhfah ath-tullab.
7. Setelah rangkaian metode diatas dilaksanakan, maka ikuti Syarh Minhaj at-thalibin beliau sendiri. Inilah fase sebenarnya untuk tafaqquh madzhab. Sedangkan fase sebelum ini hanyalah persiapan dan pengantar saja.
Sehingga syarh minhaj apapun yang digunakan dalam fase ini telah cukup dan memadai, namun dengan syarat kita musti menghafal taqrirat, keterangan-keterangan syekh yang disampaikan ketika dars tersebut.
8. Terakhir, silahkan dengarkan Syarh Kanzu ar-raghibin (mahally) syekh sendiri. Alhamdulillah bi fadhlillah Syekh telah mengumpulkan penjelasan berbagai Syarh Minhaj muthawwalah dan lainnya dalam Syarh beliau ini.
9. Syekh berharap diwaktu mendatang semoga diberikan kesempatan oleh Allah untuk mensyarh kitab 'umdatu as-salik lalu kitab at-tanbih milik syekh Abu Isyhaq asy-Syiradzi. Karena dengan dua Syarh ini kita tidak butuh lagi memuthala'ah kitab-kitab pada poin 4, 5 dan 6.
-Link youtube Syarh Yaqut Nafis :
-Link telegram Syarh Yaqut Nafis dan Minhaj at-thalibin :
-Link youtube Syarh Kanzu ar-raghibin (mahally) oleh syekh :
-Link telegram pribadi syekh Musthafa Abdunnabi :
Penerjemah : Afriul Zikri

Senin, 09 Desember 2024

Keistimewaan Bagi Orang Yang Shalat Tepat Waktu

5 BALASAN BAGI ORANG YANG SHALATNYA SELALU TEPAT WAKTU

KEUTAMA'AN BAGI YANG MENYEGERAKAN SHALAT TEPAT WAKTU

1. Shalat tepat Waktu
Dicintai Allah melebihi Berbakti pada Orang Tua dan Berjihad

Rasulullah SAW Bersabda:

“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah Shalat pada waktunya, 
Berbakti kepada kedua orang tua, dan 
Jihad di jalan Allah.” 
(HR. Bukhari & Muslim).

2. Surga adalah Balasannya

“Allah Ta’ala berfirman: ” ‘Sesungguhnya Aku mewajibkan Umatmu Shalat lima waktu, dan Aku berjanji bahwa barang Siapa yang menjaga Waktu-waktunya pasti Aku akan Memasukkannya ke dalam Surga, 
Dan barang Siapa yang tidak menjaganya maka Dia tidak mendapatkan apa yang Aku janjikan."

3. Diampuni Dosa-dosa nya

“Sesungguhnya Seorang Hamba yang Muslim, 
jika menunaikan Shalat dengan Ikhlas karena Allah, 
Maka Dosa-dosanya akan berguguran seperti gugurnya Daun-daun ini dari pohonnya.” 
(HR. Ahmad).

4. Pahala Kebaikan yang amat Besar

Rasulullah ﷺ bersabda, :

Seandainya Orang-orang mengetahui Pahala Azan dan Barisan (Shaf) Pertama, lalu Mereka tidak akan memperolehnya kecuali dengan ikut undian, 
Niscaya mereka akan Berundi. 
Dan seandainya Mereka mengetahui Pahala menyegerakan Shalat pada awal waktu, 
Niscaya Mereka akan Berlomba-lomba melaksanakannya.
Dan seandainya Mereka mengetahui Pahala Shalat Isya dan Subuh, 
Niscaya Mereka akan mendatanginya meskipun dengan jalan Merangkak.” 
(HR. Bukhari).

5. Memperoleh Sembilan macam Kemuliaan

Utsman bin ‘Affan RA berkata: 

“Barang Siapa selalu mengerjakan Shalat Lima waktu tepat pada waktu utamanya, 
Maka Allah akan Memuliakan nya dengan SEMBILAN macam kemuliaan, yaitu :

a). Dicintai Allah,
b). Badannya selalu Sehat, 
c). Keberadaannya selalu dijaga Malaikat, 
d). Rumahnya diberkahi, 
e). Wajahnya menampakkan jati diri orang shalih,
f). Hatinya dilunakkan oleh Allah, 
g). Dipermudah saat akan menyeberang Shirath (jembatan di atas neraka) seperti kilat, 
h). Dia akan diselamatkan Allah dari api neraka 
i). Allah Akan menempatkannya di surga kelak Bertetangga dengan Orang-orang yang tidak ada rasa takut bagi Mereka dan tidak pula bersedih Hati."

Semoga Allah senantiasa membimbing kita dengan hidayah dan Taufiq Nya. Aamiin

Semoga Bermanfaat 🙏🙏🙏

Minggu, 08 Desember 2024

Jangan Salahkan Ucapan Orang Lain


Jangan Salahkan Orang yang memanggil sesuai profesimu

والمرء منسوب إلى فعله ... والناس أخبار وأمثال

Seseorang akan dipanggil sesuai dengan pekerjaannya, manusia memanggil hanya sebatas mengabarkan dan memberi perumpamaan atas yang kamu kerjakan

Al-Bashair wa Ad-Dakhair 1/13

Sabtu, 07 Desember 2024

Adil, Nakal dan Unggul


 Adil, Nakal dan Unggul

إذا استوت السريرة والعلانية فذلك العدل، وإذا كانت العلانية أفضل من السريرة فذلك الجور، وإذا كانت السريرة أفضل من العلانية فذلك الفضل

Imam Sufyan at-Tsauri berkata: Jika amal saat sepi sama seperti waktu ramai maka itu yang dinamakan adil, jika waktu ramai lebih baik dibanding saat sepi maka itu disebut nakal, jika amal diwaktu sepi lebih baik dibanding saat ramai maka itu adalah keunggulan (al-Bashair wa Ad-Dakhair 1/12)

Jumat, 06 Desember 2024

Cara Menjawab Panggilan Ash-Shalatu Jamiah


Bagaimana cara menjawab panggilan Ash-Shalatu Jamiah saat akan melaksanakan shalat sunnah berjamaah? 

Jawab:
Caranya dengan membaca La Haula Wala Quwata Illa Billah

وفي سم: هل يسن إجابة ذلك - أي النداء -، لا يبعد سنها بلا حول ولا قوة إلا بالله

[البكري الدمياطي، إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين، ٢٧١/١]

وَلَا يَبْعُدُ سَنُّ إجَابَةِ الصَّلَاةَ جَامِعَةً بِلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ سم عَلَى حَجّ اهـ ع ش وَنَقَلَ الْكُرْدِيُّ مِثْلَهُ عَنْ الزِّيَادِيِّ
[ابن حجر الهيتمي، تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني والعبادي، ٤٨١/١]

 هَلْ يُسَنُّ إجَابَةُ ذَلِكَ لَا يَبْعُدُ سَنُّهَا بِلَا حَوْلٍ وَلَا قُوَّةٍ إلَّا بِاَللَّهِ وَيَنْبَغِي كَرَاهَةُ ذَلِكَ لِنَحْوِ الْجُنُبِ اهـ سم عَلَى حَجّ، وَقَوْلُهُ كَرَاهَةُ ذَلِكَ: أَيْ قَوْلُهُ الصَّلَاةُ جَامِعَةً لَا كَرَاهَةَ قَوْلِهِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ لِمَا يَأْتِي مِنْ عَدَمِ كَرَاهَةِ إجَابَةِ نَحْوِ الْحَائِضِ بِذَلِكَ وَنَحْوِهِ
[الرملي، شمس الدين، نهاية المحتاج إلى شرح المنهاج، ٤٠٣/١]



Kamis, 05 Desember 2024

Orang cerdas yang berakal


 Orang cerdas yang berakal

Imam Syafii berkata: Orang cerdas yang berakal adalah orang yang paham kesalahan orang lain namun ia melupakannya

سمعت الشافعي ، يقول : اللبيب العاقل هو الفطن المتغافل

hilyatul awliya 9/122

Rabu, 04 Desember 2024

Jangan pernah mencari tujuan yang takkan pernah tercapai


Mencari kerelaan orang adalah tujuan yang tak kan pernah tercapai

قال الشافعي : يا ربيع ، رضا الناس غاية لا تدرك ، فعليك بما يصلحك فالزمه ، فإنه لا سبيل إلى رضاهم

Imam Syafii berkata: kerelaan manusia adalah tujuan yang takkan pernah tercapai, maka dari itu lakukan sesuatu yang baik untukmu dan konsistenlah, karena takkan cara untuk mendapatkan kerelaan seluruh manusia

Hilyatul Awliyah 9/122

Selasa, 03 Desember 2024

Hindari mendengarkan keburukan

Imam Syafii berkata: Hindarilah mendengarkan keburukan, seperti halnya kalian menghindari perkataan buruk, karena orang yang mendengar itu sama dosanya dengan orang yang mengucapkan keburukan

hilyatul awliya 9/122 

قال : نزهوا أسماعكم عن استماع الخنا كما تنزهون ألسنتكم عن النطق به ، فإن المستمع شريك القائل


Senin, 02 Desember 2024

Resep Panjang Umur Dari Para Ulama

Habib Ahmad bin Umar Bin Sumaith berkata:
Barang siapa yang ingin dipanjangkan umurnya oleh Allah maka jadilah orang yang berdakwah di jalan Allah

Fawaidul Mukhtarah 79

Minggu, 01 Desember 2024

Resep Pintar Dari Imam Abu Hanifah

*Tips Abu Hanifah Agar Mendapat Banyak Ilmu*

Imam Abu Hanifah (dalam satu riwayat Imam Abu Yusuf) pernah ditanyakan seseorang:

"Dengan cara apa anda memperoleh banyak ilmu?"

Beliau Menjawab, "Aku tak mempelajari sebuah ilmu kecuali aku mengajarkannya kepada orang lain"

_Ta'limul Muta'allim: 31_

Sabtu, 30 November 2024

Ketika Istri Lebih Rela Dimadu

*Lebih Rela Dimadu Daripada Ditinggal Belajar Kitab*

Zubair bin Bakkar berkata, "Suatu hari keponakanku berkata pada keluargaku:

'Pamanku ada orang yang paling memperlakukan baik pada keluarganya dan setia, tak pernah punya keinginan untuk poligami dan tak pernah tertarik lagi pada perempuan'

Maka Istriku dibelakang menjawab: 'Demi Allah aku lebih cemburu pada kitab-kitab ini daripada dipoligami dengan 3 wanita"

_Sumber: Alfu Qisshah wa Qisshah min Qoshashis Shalihin: 17_

Jumat, 29 November 2024

Manuskrip Ijazah Rotibul Haddad dari Syaikhona Kholil untuk Kiai Abdul Karim Lirboyo

Translate Ijazah dari Syaikhona Kholil untuk Kiai Abdul Karim Lirboyo :

بسم الله الرحمن الرحيم الحمد الله رب العالمين و صلى الله على سيدنا محمد و على آله و صحبه أجمعين أما بعد :

فقد طلب مني إجازة راتب الحداد مناف مكلغ فقد أجزته في ذلك و أوصيته بالمواظبة في كل ليلة فالله تعالى أثابه في ذلك 

كتبه الفقير الذليل محمد خليل

“ Bismillahirrahmanirrahim, Amma Ba’du. telah meminta kepada saya Ijazah Ratib Haddad yaitu Manaf Magelang ( nama asli Kiai Abdul Karim Lirboyo ) maka saya Ijazahkan untuknya dan berwasiat kepadanya untuk istiqomah mengamalkannya setiap malam, semoga Allah memberikannya pahala dalam hal itu “ 

 ⁃ ditulis oleh seorang hamba yang butuh dan hina : Muhammad Khalil 

dan sekarang, di tahun 2024 ada fatwa dari Kiai asal Kresek Banten : “ Jangan Amalkan lagi Rotibul Haddad ! Tidak akan berkah ! “ 😁

Sumber: Ra Ismael 

Kamis, 28 November 2024

Perbedaan Prespektif Alim dengan Arif

Perbedaan alim dengan arif

قال يحيى بن معاذ: العالم رأى الذنب في الخطيئة فنظر 
بالغلظة إليه، والعارف عرف موقعه منه فنظر بالشفقة عليه
البصائر والدخائر ٢ /١٦٠

Yahya bin Muadz berkata: Orang yang Alim memposisikan dosa sebagai sebuah kesalahan, maka dia akan melihat dengan pandangan keras pada pelakunya. 
Sedangkan orang yang arif mengerti situasi situasinya maka dia melihat dengan pandangan kasihan.

Kuat & Cerdas

*Kuat dan cerdas*

Suatu ketika Khalifah Al-Mu'tasim duduk bersama seseorang yang kuat fisiknya dan punya senjata yang kokoh, kemudian sang Khalifah melihat seekor singa dari kejauhan.

Sang Khalifah berkata: "Apakah kamu orang yang hebat?"

Orang tadi paham tujuan tersembunyi dari Al-Mu'tasim yang bermaksud mengadu dia dengan si Singa

Akhirnya si laki-laki tadi menjawab:" Tidak Wahai amirul Mukminin, saya bukanlah orang yang hebat kok"

Mendengar perjelasannya Khalifah Al-Mu'tasim pun tertawa lepas 

_Sumber: Alfu Qisshah wa Qisshah min Qoshashis Shalihin 18_

Rabu, 27 November 2024

Dipecat karena banyak omong

*Dipecat karena terlalu banyak omong*

Di masa pemerintah Khalifah Umar bin Abdul Aziz ada seorang penghulu yang tiba-tiba dapat surat pemberhentian tugas dari sang Khalifah.

Si Penghulu bertanya langsung pada Sang Khalifah alasan kenapa dia diberhentikan?

Sang Khalifah menjawab, "Aku mendapatkan laporan bahwa omonganmu lebih banyak dibanding dua orang yang bersengketa di hadapanmu"

_Sumber: Bahjatul Majalis 7_

Orang Munafik Tak Punya Rasa Khawatir

*Orang munafik tak punya rasa takut*

Hudzaifah merupakan sahabat Nabi yang punya gelar Shohibul Sirri Rasulullah, orang yang memegang rahasia Rasulullah

Suatu ketika ada orang yang tiba-tiba datang pada beliau dan bertanya, "Apakah aku termasuk orang munafik? Karena aku takut sekali masuk golongan orang munafik"

Sahabat Hudzaifah menjawab, "(Kamu bukan munafik) andaikan kamu munafik, niscaya kamu tak punya rasa khawatir kerena orang munafik sudah menganggap dirinya aman dari sifat munafik"

_Sumber: Ihya Ulumuddin 1/123_

Selasa, 26 November 2024

Tiga tanda tawakal

Tiga tanda tawakal

من التوكل ألا تطلب لنفسك ناصراً غير الله تعالى، ولا لرزقك قاسماً غير الله، ولا لعملك شاهداً غير الله

Termasuk dari tawakal, kamu tidak meminta pertolongan dari selain Allah, tidak meminta pemberian kecuali pada Allah dan tidak meminta saksi dari amalmu kecuali Allah

البصائر والدخائر ٢ /١٥٨

Rahasia dibalik Azimat

SYARAT-SYARAT MENULIS JIMAT, AGAR AMPUH

Amal-amalan begitu teman Santri menyebutnya. Nyaris di setiap penghujung tahun, saat semua pelajaran telah rampung dihatamkan. Biasanya para murid di kelas, selalu meminta kenang-kenangan kepada Ustadznya berupa amalan doa atau wirid tertentu semisal hizib, mantra pengobatan, pelancar rezeki, Habbah (pengasihan) dan lainnya. Meski kadang ijazah amalan tersebut hanya dibuat koleksi pribadi dan tidak pernah diamalkan. Ketika ditanya, mereka menjawab: "Untuk persiapan kelak ketika pulang ke rumah Ustadz." 😀

So, bicara Amal-amalan, khususnya yang berkaitan dengan ilmu pengobatan syar'i seperti Riqiyah, Tamimah (Azimah) atau Nushrah. Ada beberapa syarat yang harus dilakukan bagi setiap praktisi pengobatan ini agar hasilnya bisa mujarab dan sesuai harapan sebagaimana yang disampaikan Syaikh Sulaiman bin Umar al-Bujairamiy asy-Syafi'i dalam kitabnya Hasyiyah al-Bujairamiy ala al-Khatib dari Syaikh al-Jauhari mengatakan:

يشترط في كاتب التميمة أن يكون على طهارة وأن يكون في مكان طاهر وأن لا يكون عنده تردد في صحتها وأن لا يقصد بكتابتها تجربتها وأن لا يتلفظ بما يكتب وأن يحفظها عن الأبصار بل وعن بصره بعد الكتابة وبصر ما لا يعقل وأن يحفظها عن الشمس وأن يكون قاصدا وجه الله في كتابتها وأن لا يشكلها وأن لا يطمس حروفها وأن لا ينقطها وأن لا يتربها وأن لا يمسها بحديد. وزاد بعضهم شرطاً للصحة وهو أن لا يكتبها بعد العصر، وشرطاً للجودة وهو أن يكون صائماً.

"Disyaratkan bagi orang yang menulis Tamimah (Azimah) sebagai berikut; 'Harus dalam keadaan suci, menulis di tempat yang suci, tidak ragu atas keabsahannya, menulisnya tidak bermaksud mencoba, tidak melafadzkan apa yang ditulis, dijaga dari pandangan mata, dari pandangan matanya sendiri setelah ditulis dan mata anak yang belum berakal, dijaga dari sinar matahari, menulisnya bertujuan mencari ridha Allah ﷻ, tidak memberinya harakat, tidak menghapus huruf-hurufnya, tidak memberi titik huruf-hurufnya, tidak kena debu, dan tidak boleh tersentuh barang-barang yang terbuat dari besi. Sebagian ulama menambahkan untuk sahnya membuat Tamimah (Azimah): "Tidak boleh menulis setelah Ashar." Dan syarat agar Tamimah (Azimah) lebih bemutu: "Hendak orang menulis dalam keadaan berbuasa."

Sekedar keterangan, adapun perbedaan antara Riqiyah, Tamimah (Azimah) atau Nushrah adalah:

• Riqiyah:

ما يقرأ عند المريض مثلاً من آيات الشفاء ونحوها للتشفي

"Sesuatu yang dibaca pada orang yang sakit berupa Ayat-Ayat Syifa' (penyembuhan) dan lainnya kerena berharap kesembuhan (Hasyaiyah al-Qununiy).

• Tamimah:

ورقة يكتب فيها من القرآن وتعلق على الرأس مثلا للتبرك

"Kertas yang di tulis (Ayat-ayat) al-Qur'an semisal dan di diletakan di kepala kerena bertujuan mencari berkah." (Tuhwatu al-Habib ala Syarhi al-Khatib).

• Nushrah:

أن يكتب شيئا من أسماء الله تعالى او من القران ثم يغسله بالماء ثم يمسح به المريض او يسقيه

Menulis sesuatu dari nama-nama Allah ﷻ batau Ayat-ayat Al-Quran, lalu dia menghapusnya dengan air, kemudian air itu dia mandikan pada orang yang sakit atau meminumkannya. (Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah).

Sementara al-Habib Zain bin Ibrahim bin Semith dalam kitabnya ath-Thib wa al-Adwiyah min Amradhi al-Jiniyah al-Maknawiyah mengutib dari Syaikh Ibnu Hajar al-Asqolaniy dalam kitabnya Fathu al-Bari mengatakan:

أَجْمَعَ أَهْلُ العِلْمِ عَلَى جَوَازِ الرُّقْيَةِ عِنْدَ اجْتِمَاعِ ثَلَاثَةِ شُرُوطٍ :

1 - أَنْ يَكُونَ بِكَلَامِ اللَّهِ تَعَالَى أَوْ بِأَسْمَائِهِ وَصِفَاتِهِ.

٢ - أَنْ يَكُوْنَ بِاللِّسَانِ العَرَبِيِّ ، أَوْ بِمَا يُعْرَفُ مَعْنَاهُ بِهِ مِنْ غَيْرِهِ.

٣- أَنْ يَعْتَقِدَ أَنَّ الرُّقْيَةَ لَا تُؤَثِّرُ بِذَاتِهَا ، بَلْ بِتَقْدِيرِ اللَّهِ تَعَالَى . 

"Para ahli ilmu telah sepakat akan bolehnya Ruqiyah, ketika telah memenuhi 3 Syarat:

1- Harus berupa Kalamullah, Asma dan Sifat-sifatnya.

2- Harus dengan bahasa Arab atau kalimat yang diketahui artinya dengan bahasa lain.

3- Harus meyakini, bahwa Ruqiyah secara dzatiyahnya itu tidak bisa memberi pengaruh apa pun, bahkan (segala efek samping) dengan kuasa Allah ﷻ. Waallahu A'lamu


Sumber: Abdul Adzim

Referensi:

✍️ Syaikh Sulaiman bin Umar al-Bujairamiy asy-Syafi'i| Hasyiyah al-Bujairamiy ala al-Khatib| Daru al-Kutub al-Ilmiyah, juz 1, halaman 548-549.

✍️ Al-Hafidz Ahmad bin Ali bin Hajar al-Asqalaniy| Fathu al-Bari bi Syarhi Shohih al-Bukhariy| Daru ath-Thayyibah, jilid 13, halaman 155.

Senin, 25 November 2024

Suami Pelit & Isteri yang suka ngomel

*Suami Pelit dan Istri yang pandai bicara*

Suatu hari suami istri sedang bertengkar karena masalah uang belanja, kebetulan si suami adalah orang pelit.

"Di rumah ini banyak tikus, bukan karena banyaknya makanan tersedia, tapi karena rumah ini tempat kelahiran hewan-hewan itu. Tiap hari mereka lari ke rumah tetangga ketika cari makan" ucap sang istri.

_Sumber: Alfu Qisshah wa Qisshah min Qoshashis Shalihin 18_

Minggu, 24 November 2024

Menangis Yang Benar

Menangis yang benar

قال يوسف بن الحسين: الصدق في البكاء ترك ما منه يبكى 

Menangis yang benar adalah meninggalkan perkara yang menyebabkan menangis

Al-Bashair wad Dakhair 2 / 160

Sabtu, 23 November 2024

Antara Adab & Ilmu

*Antara Adab dan Ilmu*

Imam Syafii berkata: "Imam Malik pernah berpesan padaku,

 'Wahai Muhammad, jadikan ilmumu sebagai garam dan adabmu sebagai tepung (komposisi adab itu harus lebih banyak dari ilmu)"

_Sumber: Tanbihul Mughtarrin: 13_

Sekilas tentang Maulid barzanji

SEKILAS TENTANG AL BARZANJI
 
Dalam bibliografi Sayyid Abdul Hayy al-Kattâni 
Muhaddits, Musnid, Muarrikh Maghrib
(1302-1382 H/1884 - 1962 M)

Dalam bibliografi maulid berjudul التآليف المولدية (Karya-karya tentang maulid), pada entry huruf ba', Sayyid Abdul Hayy al-Kattâni, menuturkan:

Al-Barzanji 
Beliau adalah mufti dan adib (pujangga) Madinah (al-Munawwarah), (al-Sayyid Ja'far) al-Barzanji al-Husaini al-Madani wafat tahun 1177 H. 
Beliau mempunyai karya tulis Maulid yang diberi judul 'Iqdul Jauhar fî Maulidin Nabiyyil Azhar. Karya tulis maulid ini populer diterima di Timur dan Barat. 
Al-Syaikh al-Nabhani berkata tentang maulid al-Barzanji ini dalam Jawâhir al-Bihâr: Tak ada tandingannya.
Sementara itu, seorang tokoh dari Maghrib berkomentar tentang maulid al-Barzanji merupakan maulid yang fashahah dan balaghahnya luar biasa lagi terang-benderang, mengandung sesuatu yang tidak selayaknya seorang mu'min tidak mengetahuinya seperti mengingat kakek-kakek Nabi ﷺ , masa mengandung beliau, mengingat kelahiran beliau ﷺ dan keajaiban-keajaiban yang muncul setelahnya. 
Semuanya itu disusun dengan puitis (bersajak), menakjubkan, menarik dan memikat segala hati. 

ويكفيك أنه لا يتلى بالحرمين الشريفين سواه ولا يختص 
سرده عندهم بربيع الأنور بل في سائر الأوقات العام.

Cukuplah bagimu bahwa (kitab-kitab maulid) tidak dibaca di Haramain al-Syarifain (Makkah-Madinah) selainnya (maulid al-Barzanji ini). Dan menurut mereka (penduduk Makkah-Madinah) pembacaan maulid al-Barzanji tidak khusus dibaca di bulan Rabiul Awwal, bahkan dibaca sepanjang tahun. 
Redaksi pertamanya:

أبتدئ الإملاء بسم الذات العلية.

Diterbitkan berkali-kali dan diterjemahkan ke dalam bahasa Turki dan beberapa bahasa yang lain. Beberapa ulama menadhamkannya dan banyak pula ulama yang mensyarahkan (menjelaskan)nya. 

Diantara syarahnya: syarah yang disebut oleh Mufti Madinah al-Munawwarah juga al-Sayyid Ja'far bin Ismail al-Barzanji al-Madani, beliau ini mempunyai sebuah karya tulis syarh maulid al-Barzanji satu jilid yang diberi nama al-Kaukâb al-Anwar 'ala Iqdil Jauhar. Selesai ditulis pada tahun 1279 H sebanyak 443 halaman. Diterbitkan di al-Mathba'ah al-Wahbiyyah Mesir tahun 1290 H. Diantara yang menulis tentang maulid ini adalah Syaikh al-Mâlikiyyah Mesir, Al-Syaikh Muhammad bin Ahmad 'Ilisy al-Maliki al-Azhari berjudul al-Qoulul Munji 'ala maulid al-Barzanji diterbitkan pada hamisy (tepi kitab) al-Kaukâb al-Anwâr dan ada yang diterbitkan pula secara mandiri di Mesir. 

Diantara hal yang mengagumkan dalam maulid al-Barzanji ini adalah menyampaikan mukjizat dan irhas maulid dengan puitis (bersajak), bukan karena hadits marfu' agar tidak terjatuh dalam larangan menisbatkan hadits pada Nabi tanpa isnad yang qath'i.

Selanjutnya Sayyid Abdul Hayy al-Kattâni menuturkan kitab-kitab yang menadhamkan maulid al-Barzanji diantaranya cucu penulis maulid al-Barzanji sendiri, yaitu :
(1) Alim Madinah al-Munawwarah, Sayyid Zainal Abidin, dan
(2) Abul Hasan Ali al-Barzanji

Adapun yang membuat resume (ringkasan) maulid al-Barzanji adalah al-Syafii al-Makki yang wafat tahun 1317 H. Al-Shihab Ahmad Jamaluddin al-Tunisi menambahkan reportase perayaan maulid resmi di Tunisia pada penutup tulisan maulid al-Barzanji (Selesai ditulis pada tahun 1302 H dan diterbitkan tahun 1317 H) oleh penerbit resmi (negara) Tunisia. 

Diantara pensyarah maulid al-Barzanji adalah Syekh Muhammad Nawawi al-Jâwi dengan judul Madârij al-Shu'ûd Ilâ Iktisâ-il Burûd, selesai ditulis tahun 1293 H, diterbitkan di Mesir oleh Penerbit al-Jamâliyyah sebanyak 60 halaman. 

Kami (Sayyid Abdul Hayy al-Kattâni) mempunyai sanad ajib muttashil (bersambung) terkait maulid al-Barzanji ini dari keturunan penulis maulid sendiri, Syaikhina Alim Madinah al-Munawwarah al-Shihab Ahmad bin Ismail bin Zain al-Abidin bin Muhammad al-Hadi bin Zain al-Abidin Ibn Sayyid Ja'far al-Barzanji secara musalsal bil âbâ' (bersambung dari ayah ke atas) dari ayah beliau Ismail dari ayah beliau Zain al-Abidin dari ayah beliau Muhammad al-Hadi dari ayah beliau Zain al-Abidin dari ayah beliau penulis maulid al-Barzanji sendiri. Dan dengan sanad ini, Aku (Sayyid Abdul Hayy al-Kattâni) meriwayatkan nadham tersebut di atas karya Sayyid Zain al-Abidin. Dan Aku meriwayatkan syarh maulid al-Barzanji, al-Kaukâb al-Anwâr dari Syaikhina, Purnama Hijaz, Sayyid Husain bin Muhammad bin Husain al-Habasy al-Ba'alawi al-Makki dari penulis syarh maulid al-Barzanji sendiri, Sayyid Ja'far al-Barzanji, yang wafat di Madinah al-Munawwarah tahun 1317 H.

Kamis, 21 November 2024

Orang Kafir & Surga

Sebagian tokoh yang dianggap cendikiawan pernah mengatakan bahwa non muslim bisa masuk surga sebagaimana orang muslim asal mereka baik.

Hal itu tentu bukanlah pendapat benar dan menyalahi ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah 

وأما كون الكفار لا يخرجون منها ولا يدخلون الجنة فلم يختلف فيه أحد من أهل السنة.
[المناوي ,فيض القدير ,1/39]

Keberadaan kuffar di neraka tak bisa keluar, juga mereka tidak bisa masuk surga merupakan sesuatu yang sudah tidak diperselisihkan lagi di kalangan Ahlussunnah 

Perbedaan Orang Yang Beradab & Yang Tidak

Perbedaan Orang Yang sopan & yang tidak

ما الفرق بين من له أدب وبين من لا أدب له؟ قال: كالفرق بين الحيوان الناطق، وبين الحيوان الذي هو غير ناطق 

Apa perbedaan antara orang yang beradab dan yang tidak? 
Perbedaannya mirip perbedaan makhluk yang bisa berpikir manusia dan yang tidak bisa berpikir

Al-Bashair wad Dakhair 2/129

Rabu, 20 November 2024

Reaksi berkelas Abu Hanifah

*Reaksi berkelas Abu Hanifah Saat Dipuji Orang*

Dikisahkan bahwa Imam Abu Hanifah menghidupkan separuh malamnya dengan ibadah. 

Suatu hari beliau keluar berjalan-jalan di kampung, tiba-tiba sebagian orang berkata: "Itu adalah Abu Hanifah yang selalu mengisi malam-malamnya dengan beribadah semalam suntuk" 

Maka Imam Abu Hanifah berkata dalam hatinya, "Aku malu pada Allah jika dikatakan padaku sesuatu yang tidak aku kerjakan" 

Sejak saat itu beliau selalu beribadah semalam penuh.

_*Pelajaran yang bisa diambil: Pujian jangan sampai membuatmu terlena, jadikan pujian sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik*_

_Sumber: Ihya' Ulumuddin 1/355_

3 Kondisi Seseorang Itu Betul-betul Diuji

Ujian Seseorang

يمتحن الرجل في ثلاثة أشياء : عند هواه إذا هوى وعند غضبه إذا غضب ، وعند طمعه إذا طمع

Seseorang Betul-betul diuji saat tiga hal: Saaat jatuh cinta, saat marah & saat menginginkan sesuatu

Refrensi: Al-Adab Asy-Syar'iyyah 3/559

Selasa, 19 November 2024

Ijazah Doa Agar Sumber Penghasilan Tak Jauh dari Ilmu

Ijazah Doa Agar Sumber Penghasilan Tak Jauh dari Ilmu

Yaitu memperbanyak membaca doa:
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ قُوْتِيْ وَقُوْتَ عِيَالِيْ فِيْ طَلَبِ الْعِلْمِ وَلَا تَقْطَعْنَا عَنْهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Allaahummaj’al quutii wa quuta ‘iyaalii fi thalabil ‘ilmi wa laa taqtha’naa ‘anhu yaa robbal ‘aalamiin

Artinya:
Ya Allah. Jadikanlah sumber makananku dan makanan keluargaku dalam mencari ilmu. Jangan putuskan kami dari jalan mencari ilmu, Ya Rabbal Alamin.

Faidah:
Barang siapa mendawamkan doa ini, maka akan diistiqamahkan Allah dalam jalan ilmu. Hingga ketika berumah tangga, sumber maisyahnya tak jauh dari ilmu.

Al-Mujiz:
Kami mendapat ijazah doa ini dari guru kami di STAI Imam Syafi’I Cianjur, Syaikh Mar’i Hasan ar-Rasyid. 

(Buku 41 Amalan & Doa, beserta Khasiatnya, halaman 47)

----

Saya telah mengamalkannya. Alhamdulillah, mujarrab.

Kerja jualan kitab mengharuskan alfaqir membaca isinya terlebih dahulu, meski hanya sekilas. Kemudian saya tuliskan resensi atau cuplikan isinya sebelum saya promosikan.

Gus Nanal

Berkhidmah pada orang alim akan diberi keturunan yang alim

*MEMBIASAKAN BERHIDMAH KEPADA ORANG ALIM, ALLAH AKAN MEMBERI KETURNAN ANAK YG 'ALIM JUGA*

أبا عباس الخليلي يقول: 
كان والد الغزالي رجلا صالحا مجتهدا في كسب الحلال من صناعته في عمل غزل الصوف، ويطوف على المتفقهة، ويجالسهم ويتوفر على خذمتهم، وكل من وجده منهم محتاجا إلى شيء أعطاه من كسبه بحسب وسعه، وينفق على فقرائهم بمقدار ميسوره.
وكان إذا سمع كلامهم يبكي ويتضرع، ويدعو الله تعالى أن يرزقه إبنا ويجعله فقيها، 
وكان يكثر من حضور مجالس الوعظ، فإذا طاب وقته فيها بكى وسأل الله تعالى أن يرزقه إبنا وأن يجعله واعظا، 
قال: فوالله،. لقد استجاب الله تعالى له، فإنه لم يبعد أن رزقه الله أبا حامد واحمد، فأما ابو حامد فخرج فقيه زمانه، وأما احمد فواعظ عصره واوانه.
Imam Aba Abbas Al-Khalili berkata:
Ayah Imam Al-Ghazali adalah orang baik yang bekerja dengan tekun untuk mendapatkan penghasilan yang halal dari kerajinan memintal tenunan dari bulu domba. Ia berkeliling menemui para pelajar ilmu agama (santri), duduk-duduk bersama mereka, dan siap melayani mereka, tiap kali menjumpai dari mereka ada membutuhkan ia akan memberikan penghasilannya sesuai kemampuannya, dan dia menafkahi yang tidak mampu dari mereka sesuai kemampuannya.

Setiap kali dia mendengar ucapan mereka, dia akan menangis dan berdoa, berdoa kepada Allah SWT agar kelak dianugerahi seorang putra yang ahli fiqih.

Dia sering menghadiri majelis-majelis pengajian (majelis Mauidah), dan ketika ada waktu luang didalamnya, dia akan menangis dan berdoa kepada Allah SWT agar kelak dianugerahi seorang putra dan menjadikannya seorang yang ahli mauidah.

Imam Aba Abbas Al-Khalili berkata: Demi Allah, Allah SWT telah kabulkan doanya, tidak berselang lama Allah SWT menganugerahinya dua putra, yaitu Aba Hamid Al-Ghazali, dan Ahmad. Adapun Abu Hamid, menjadi ahli fiqih pada masanya, sedangkan Ahmad menjadi ahli mauidah pada zamannya.

كتاب: أنس المحاضرة بما يستحسن في المذاكرة للامام ابن جماعة ص٥٣١

Senin, 18 November 2024

Hal-hal yang menyebabkan disuka dan dibenci (Trik Psikologi Ulama Salaf - Part II)


Trik Psikologi Salaf Part-II

 والكبر يوجب المقت

Sombong akan dimurkai

والتواضع يوجب الرفعة

Rendah Hati akan mulia

والجود يوجب المدح

Dermawan Akan Dipuji

والبخل يوجب الذم

Kikir Akan dibenci

والتواني يوجب التضييع

Berleha-leha akan banyak waktu yang terbuang

والحزم يوجب السرور

Fokus pada pekerjaan akan bahagia

والحذر يوجب السلامة

Waspada akan selamat

وإصابة التدبير توجب بقاء النعمة

Pengelolaan yang tepat akan menyebabkan tetapnya nikmat

وبالتأني تسهل المطالب

Tak tergesa-gesa akan mudah mendapatkan yang dituju

وبحسن المعاشرة تدوم المحبة

Berinteraksi yang baik akan melanggengkan rasa cinta

وبخفض الجانب تأنس النفوس

Berlaku sopan akan memikat banyak hati

وبسعة خلق المرء يطيب عيشه

Menjadi pribadi yang luwes hidup akan tenang

والاستهانة توجب التباعد

Suka menghina akan dijauhi

وبكثرة الصمت تكون الهيبة

banyak diam akan berwibawa

وبعدل المنطق تجلب الجلالة

Bicara yang seimbang akan menyebabkan kemulyaan

وبالنصفة تكثر المواصلة

dengan tidak memihak akan menyebabkan banyak jaringan teman

وبالأفضال يعظم القدر

memilih yang lebih utama akan membuat kedudukanmu jadi mulia

وبصالح الأخلاق تزكو الأعمال

Akhlak yang baik menjadikan amal juga baik

وباحتمال المؤن يجب السؤدد

Suka menanggung biaya akan menjadikanmu menjadi pemimpinnya

وبالحلم على السفيه تكثر أنصارك عليه

Sabar terhadap orang bodoh akan banyak yang menolongmu

وبالرفق والتودد تستحق اسم الكرامة

dengan halus dan rasa cinta akan membuat dirimu mulia

وبترك ما لا يعنيك يتم لك الفضل

meninggalakna yang tak berguan membuatmu sempurna dalam keunggulan


Al-Mustadzraf: 35

Minggu, 17 November 2024

Menahan Diri Untuk Membalas Hujatan Orang Lain

 


TIDAK MEMBALAS HUJATAN ORANG, BERARTI MENPERBESAR PAHALA

ويروى أن رجلاً سبه فقال له زين العابدين: يا هذا بيني وبين جهنم عقبة إن أنا أجزتها فما أبالي وإن أنا لم أجزها فأنا أكثر مما تقول.

Diriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki yang mencaci Imam Zainal Abidin, lalu beliau berkata:  wahai orang ini, diantara aku dan neraka jahanam ada penghalang jika aku membalasnya maka aku termasuk orang yang tidak peduli, namun jika aku tidak membalasnya maka aku akan mendapatkan pahala lebih dari apa yang kamu katakan.

كتاب: التبر المسبوك في نصيحة الملوك للامام الغزالي ص ٢٥

Sabtu, 16 November 2024

Hal-hal yang menyebabkan disuka dan dibenci (Trik Psikologi Ulama Salaf - Part I)


Trik Psikologi Ulama Salaf


المنفعة توجب المحبة

Memberi kemanfaatan kepada orang lain akan menyebabkan dicintai

والمضرة توجب البغضة

Membahayakan orang lain menyebabkan kamu dibenci

والمخالفة توجب العداوة

Menentang akan menyebabkan permusuhan

والمتابعة توجب الألفة

patuh akan menyebabkan disenangi

والعدل يوجب اجتماع القلوب

keadilan menyebabkan persatuan

والجور يوجب الفرقة

penyalah gunaan kekuasaan menyebabkan perpecahan

وحسن الخلق يوجب المودة

Budi pekerti yang baik menyebabkan diganrungi

وسوء الخلق يوجب المباعدة

Pekerti yang buruk menyebabkan dijauhi

والانبساط يوجب المؤانسة

Royal menyebabkan mudah akrab

والانقباض يوجب الوحشة

Perhitungan akan menyebabkan dihindari


Refrensi: Al-Mustadzraf 35

Kamis, 14 November 2024

Beberapa kesunnahan sebelum tidur


Adapun amalan-amalan sebelum tidur yang telah dicontohkan oleh Rasulullah agar tidur kita bernilai pahala dan ibadah adalah sebagai berikut.


1. Berwudhu Sebelum Tidur


Mengutip dari buku yang bertajuk Sunnah Rasulullah Sehari-hari karya Syaikh Abdullah bin Hamoud Al Furaih, berwudhu merupakan salah satu amalan sunnah yang dicontohkan Rasul sebelum tidur. Hal ini didasarkan dari hadits Al Bara bin Azib, Rasulullah SAW bersabda:


إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ


Artinya: "Jika engkau hendak mendatangi tempat tidurmu, hendaklah engkau berwudhu seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu," (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710).

Imam Nawawi, ulama dari Damaskus menjelaskan alasan berwudhu sebelum tidur dalam kitabnya yang berjudul al-Adzkar agar tidur kita tetap dalam keadaan suci dari hadas. Sebab kematian dapat menghampiri kita kapan saja, termasuk saat tidur.

"Jika memiliki wudhu, maka wudhu tersebut sudah cukup. Karena yang penting adalah tidur dalam keadaan suci dari hadas, khawatir ia wafat pada malam tersebut. Agar mimpinya lebih benar dan tidak dipermainkan setan saat tidurnya dan tidak ditakut-takuti padanya," bunyi tulisan dari Imam Nawawi,  (1/7/2021).


2. Mengibas Kasur Sebelum Tidur di Atasnya


Bagi orang yang hendak tidur, disunnahkan untuk mengibas kasur dengan bagian dalam sarungnya tiga kali dan membaca basmalah. Hal ini berdasarkan pada haits Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

"Jika salah seorang di antara kamu hendak mendatangi tempat tidurnya, hendaknya ia mengibas kasurnya dengan bagian dalam sarungnya, karena ia tidak mengetahui apa yang ada padanya, kemudian mengucapkan:


بِاسْمِكَ رَبِّى وَضَعْتُ جَنْبِى


Bacaan latin: Bismika rabbi wadha'tu janbii

Artinya: "Dengan nama-Mu Wahai Tuhanku, aku baringkan punggungku," (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710).


3. Membaca Doa Sebelum Tidur


Amalan sebelum tidur selanjutnya adalah membaca doa sebelum tidur, yaitu 'Bismika allahumma amuutu wa ahya'. Sebab keadaan tidur merupakan keadaan antara sadar dan tidak sadar bagi kita.

Sebagaimana dalam salah satu hadits yang diriwayatkan dari Hudzaifah, ia berkata:


كَانَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ « بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا » . وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا ، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ »


Artinya: "Apabila nabi shallallahu 'alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan doa: 'Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).' Dan apabila bangun tidur, Beliau mengucapkan: "Alhamdulillahilladzii ahyaana ba'da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali)." (HR. Bukhari no. 6324).


4. Membaca Ayat Kursi Sebelum Tidur


Keutamaan membaca ayat kursi sebelum tidur yakni, Allah melindungi kita dari gangguan setan hingga pagi harinya. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah SAW membenarkan perkataan berikut ini:


فَذَكَرَ الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ


Artinya: "Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta'ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi," (HR. Bukhari).


5. Membaca Surat Pendek Sebelum Tidur


Amalan sebelum tidur Rasulullah adalah membaca surat pendek seperti Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nas. Ketiga surat ini tak pernah lup diucapkan oleh Rasulullah sebelum tidur.*


Dari Aisyah RA berkata:


كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ


Artinya: "Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta'ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi," (HR. Bukhari).


6. Menyegerakan Tidur Setelah Sholat Isya


Amalan selanjutnya adalah mengenai waktu tidur yang tidak terlalu malam atau pun tidak terlalu cepat. Diriwayatkan dari Abi Barzah, ia berkata:


أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا


Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat 'Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya." (HR. Bukhari).

Daftar Urutan Hari Paling Baik Menurut Ulama

Imam asy Syarwani mengatakan رحمه الله kesimpulannya bahwa utama utama nya hari bagi kami adalah hari a'rofah kemudian hari Jum'at kemudian hari lebaran qurban kemudian hari lebaran fathrah dan sesungguhnya utama utama nya malam adalah malam maulid nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم kemudian malam Lailatul Qadar kemudian malam Jum'at kemudian malam isro 

قال الإمام الشّروانيّ رحمه الله: "وَالْحَاصِلُ أَنَّ أَفْضَلَ الْأَيَّامِ عِنْدَنَا يَوْمُ عَرَفَةَ، ثُمَّ يَوْمُ الْجُمُعَةِ، ثُمَّ يَوْمُ عِيدِ الْأَضْحَى، ثُمَّ يَوْمُ عِيدِ الْفِطْرِ.
وَأَنَّ أَفْضَلَ اللَّيَالِي لَيْلَةُ الْمَوْلِدِ الشَّرِيفِ، ثُمَّ لَيْلَةُ الْقَدْرِ، ثُمَّ لَيْلَةُ الْجُمُعَةِ، ثُمَّ لَيْلَةُ الْإِسْرَاءِ".

(الحواشي على تحفة المحتاج 2/405) 

Rabu, 13 November 2024

Air Hujan dan Keutamaan-keutamaannya

 


Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda:

Jibril mengajariku sebuah obat yang tidak butuh pada obat lain dan dokter


Kemudian Sahabat Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali Radhiyallahu anhum bertanya:

Obat apa itu wahai Rasulullah ? Sesungguhnya kami membutuhkan obat itu


Lalu Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :

Ambillah sedikit air hujan dan bacakanlah surat Al Fatihah, Al Ikhlash, Al Falaq, An Nas, dan ayat Al-Kursi, Masing² dibaca sebanyak 70x ,Dan diminum waktu pagi dan sore selama 7 hari


Demi Dzat yg telah mengutusku dengan haq sebagai seorang Nabi, sungguh Jibril telah berkata kepadaku:

Sesungguhnya, barangsiapa yang minum air tersebut, maka Allah akan menghilangkan segala penyakit dari tubuhnya dan Allah akan menyembuhkan dari semua sakit dan penyakit, dan barang siapa yg meminumkan air tersebut kepada istrinya, lalu tidur bersamanya, maka istrinya akan bisa hamil dengan izin Allah.

Dan air tersebut juga bisa menyembuhkan kedua mata, menghilangkan sihir, menghilangkan dahak, menyembuhkan sakit dada, sakit gigi, pencernaan, sembelit, kencing tidak lancar dan tidak butuh dibekam dan banyak manfa'at lainnya yang tak dapat menghitungnya kecuali Allah ta'ala


والله أعلم بالصواب 


Dari Kitab : {النوادر ١٩٤}


Selasa, 12 November 2024

Orang yang terpedaya menurut Ibnu Hajar

Imam Ibnu Hajar berkata:

 *من شغله الفرض عن النفل فهو معذور، ومن شغله النفل عن الفرض فهو مغرور*

🌾👉 *"Barangsiapa disibukkan dengan amalan-amalan wajib, _sehingga dia tidak sempat melakukan amalan-amalan sunnah_ maka dia dimaafkan*, 

🌾👉 *Barangsiapa disibukkan dengan amalan-amalan sunnah, _sehingga lalai dari amalan-amalan wajib_, maka dia telah tertipu"* [Fathul Bari, 11/343]


Senin, 11 November 2024

Tips Agar Pohon Bisa Berbuah

 

AGAR PEPOHONAN BERBUAH, TULISI BASMALAH DAN 

هذا رزق فلان بن فلان

 

عن ابن عمر أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ما من زرع على الأرض ولا ثمار على أشجار إلا عليها مكتوب : بسم الله الرحمن الرحيم ، هذا رزق فلان بن فلان ،

Dari  Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda: Tidak ada tanaman yang ada dimuka bumi dan  pepohonan yang tidak berbuah kecuali hendaknya  ditulisi:

 بسم الله الرحمن الرحيم ، هذا رزق فلان بن فلان ،

 

كتاب: البركة في فضل السعي والحركة للامام جمال الدين الحبيشي ص ٢٥

Hukum Membalas Makian Orang Lain


Bagaima hukumnya kita membalas orang yang mengejek/memaki kita?

Jawab:

Pada asalnya boleh-boleh saja kita membalas, asal ejekan kita sesuai kadar ejekan mereka, tidak lebih. 

Namun tidak membalas dan memaafkan mereka adalah tindakan yang lebih utama


 

 " إذا سب إنسانٌ إنسانا جاز للمسبوب أن يسب الساب بقدر ما سبه ، لقوله تعالى : ( وجزاء سيئة سيئة مثلها ) ، ولا يجوز أن يسب أباه ولا أمه ، وروي أن زينب لما سبت عائشة قال لها النبي صلى الله عليه وسلم – كما في سنن ابن ماجة وصححه الألباني - : ( دونك فانتصري ) فأقبلت عليها حتى يبس ريقها في فيها ، فتهلل وجه النبي صلى الله عليه وسلم . وإنما يجوز السب بما ليس كذبا ولا قذفا ، كقوله : يا ظالم ، يا أحمق ، لأن أحدا لا يكاد ينفك عن ذلك ، وإذا انتصر بسبه فقد استوفى ظلامته ، وبرئ الأول من حقه ، وبقي عليه إثم الابتداء ، أو الإثم لحق الله تعالى " انتهى.

" مغني المحتاج " (4/157)


( وَجَزَاء سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ ) الشورى/40

وقال صلى الله عليه وسلم :

( يَا عُقبَةَ بنَ عَامِر : صِلْ مَنْ قَطَعَكَ ، وَأَعْطِ مَنْ حَرَمَكَ ، وَاعْفُ عَمَّن ظَلَمَكَ )

رواه أحمد (4/158) وصححه الألباني (السلسلة الصحيحة/891)

وعنْ عائشة رضي الله عنْها قالت :

( سُرِقَتْ مِلْحفةٌ لَهَا ، فَجَعَلَتْ تَدْعُو عَلَى مَن سَرَقَهَا ، فَجَعَلَ النَّبيّ صلى الله عليه وسلم يقولُ : لَاْ تُسَبِّخِي عَنْهُ ) قال أبو داود : لا تسبخي : أي : لا تخففي عنه .

رواه أبو داود برقم (1497 ) وصححه الألباني في (صحيح الترغيب/2468)


قال الهيثم بن معاوية :

" من ظُلِمَ فلمْ ينتصرْ بيدٍ ولا لسانٍ ، ولم يحقدْ بقلبٍ ، فذاك يضيء نوره في الناس " انتهى.

رواه البيهقي في شعب الإيمان (6/264)

Minggu, 10 November 2024

Al-Baqillaniy dan Raja Romawi

Pada tahun 371 H Raja Iraq ketika itu mengutus Qadhi Abu Bakar Al-Baqillaniy Al-Malikiy untuk mendebat para pendeta Nasrani di Konstantin. Maka Raja Romawi memerintahkan agar pintu nya diperpendek sehingga Qadhi Al-Baqillaniy akan 'terpaksa' menunduk ke arah Raja ketika memasuki pintu.

Maka Qadhi Al-Baqillaniy dengan cerdas nya masuk dengan punggung nya dahulu kemudian agak rukuk sambil membelakangi dan masuk sambil berjalan mundur dengan membungkukkan badan namun bukan ke arah sang Raja Romawi sama sekali, maka Raja pun sadar bahwa di hadapannya ini adalah orang yang cerdas...

(Tarikh Baghdad: 5/ 379 karya Al-Khathib Al-Baghdadiy Asy-Syafi'iy, dengan diringkas)

Sabtu, 09 November 2024

Tips aman dalam bersosial part-II

Tips Agar Selamat dalam bersosial


 ومن أطاع هواه ضل. 

Barangsiapa yang tunduk pada nafsunya maka akan tersesat

ومع العجلة الندامة ومع التأني السلامة

tergesa-gesa akan menyesal, tenang akan selamat

 وزارع البر يحصد السرور 

yang menanam kebaikan akan bahagia

وصاحب العقل مغبوط
orang yang selalu berfikir akan selalu beruntung

 وصداقة الجاهل تعب

yang berteman dengan orang bodoh akan lelah


al-Mustadzrab 35

Tatacara Tabayyun yang benar pada teman kita


Tatacara tabayyun pada teman


يقول يونس بن عبد الاعلى : قال لي الشافعي ذات يوم : يا يونس إذا بلغت عن صديق لك ما تكرهه فإياك أن تبادر بالعداوة وقطع الولاية فتكون ممن أزال يقينه بشك ، ولكن القه ، وقل له : بلغني عنك كذا وكذا ، وأجدر أن تسمي المبلغ فإن أنكر ذلك فقل له : أنت أصدق وأبر ، ولا تزيدن على ذلك شيئا . وإن اعترف بذلك فرأيت له في ذلك وجها بعذر فاقبل منه ، وإن لم يرد ذلك فقل له : ماذا أردت بما بلغني عنك ؟ فإن ذكر ما له وجه من العذر فاقبله ، وإن لم يذكر لذلك وجها لعذر ، وضاق عليك المسلك فحينئذ أثبتها عليه سيئة أتاها ، ثم أنت في ذلك بالخيار إن شئت كافأته بمثله من غير زيادة وإن شئت عفوت عنه ، والعفو أبلغ للتقوى ، وأبلغ في الكرم : لقول الله تعالى : ( وجزاء سيئة سيئة مثلها فمن عفا وأصلح فأجره على الله ) فإن نازعتك نفسك بالمكافأة فاذكر فيما سبق له لديك ، ولا تبخس باقي إحسانه السالف بهذه السيئة فإن ذلك الظلم بعينه ، وقد كان الرجل الصالح يقول : رحم الله من كافأني على إساءتي من غير أن يزيد ولا يبخس حقا لي 


Imam Syafii berkata: Wahai Yunus, jika kamu mendengar tentang temanmu suatu yang tidak mengenakkan, maka jangan langsung kamu memusuhinya dan menghilangkan kasih sayangmu padanya, maka kamu termasuk orang yang menghilangkan hal yang yakin kerena hal yang meragukan dan tidak jelas, akan tetapi ngomonglah baik-baik dan katakan pada temanmu: Telah datang kabar padaku perihal dirimu bla bla bla, jika dia mengelak kabar itu maka katakanlah: kamu lebih benar dan lebih baik, jangan katakan lebih dari itu.

apa dia mengaku dan berkata jujur tentang itu, dan ada celah untuk memberi alasan, maka terimalah alasan itu, apabila tidak maka katakanlah: apa yang kamu inginkan melakukan hal itu, jika dia menjelaskan alasan yang bisa diterima, maka terimalah jika tidak maka balaslah seusai kesalahannya, namun memaafkan lebih baik.

hilyatul awliya' 9/122

Jumat, 08 November 2024

Keuatamaan Berkebun

 

PAHALA BAGI PENANAM TANAMAN ADALAH SEUKUR DENGAN HASIL TANAMAN ITU

عن أبي أيوب الأنصاري ، عن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - أنه قال : " ما من رجل يغرس غرسا إلا كتب الله له من الأجر قدر ما يخرج من ثمر ذلك الغرس

Dari Abu Ayyub al-Anshari, dari  Rasulullah bersabda: “Tidaklah seseorang yang menanam pepohonan kecuali Allah akan mencatat baginya pahala sesuai dengan buah-buahan yang dihasilkan dari hasil penanaman itu.”

(HR. Imam Ahmad no: 23520)

Rabu, 06 November 2024

Enam Hal Yang Penting

 


Kata salah seorang ahli hikmah :

Ketika para manusia sibuk dengan enam hal, maka sibukkanlah dirimu dengan enam hal lain ;

* Ketika mereka sibuk memperbanyak amaliyah (mementingkan kuantitas), maka sibukkanlah dirimu dengan memperbagus amaliyah (mementingkan kualitas).

* Ketika mereka sibuk mengamalkan berbagai fadhilah (kesunahan, namun malah abai dengan hal wajib), maka sibukkanlan dirimu dengan menyempurnakan kefardhuan (kewajiab dituntaskan dulu).

* Ketika mereka sibuk memperbaiki penampilan luarnya (entah itu segi fisik, fashion, maupun gaya kehidupan), maka sibukkanlah dirimu dengan memperbaiki sisi batinmu (akhlak, ilmu, laku).

* Ketika mereka sibuk mencari aib sesama manusia (ujungnya ghibah), maka sibukkanlah dirimu dengan mencari (mengoreksi) aibmu sendiri (agar bisa berbenah).

* Ketika mereka sibuk membangun aset duniawi, maka sibukkanlah dirimu utk membangun aset ukhrowi (fokus memperbanyak bekal kematian).

* Ketika mereka sibuk mencari ridho sesama mahluk (cari muka, pengen disanjung, pengen dapet kedudukan, dll), maka sibukkanlah dirimu dengan mencari ridhonya sang pencipta mahluk tersebut.


[📚 Tanbihul ghafilin : 263]


Jangan Membuang-membuang Waktu Saat Mendidik Masyarakat

Tak Perlu Bercerita Yang Aneh-Aneh


إشغال عامة الناس بالمنامات والكرامات مع حاجة الناس لتصحيح عباداتهم مضيعة 


للأوقات، وهو مسلك مخالف للهدي النبوي، فهدي سيدنا رسول الله التزكية للروح والتعليم لانضباط الجسم.

"Menyibukkan masyarakat umum dengan (cerita tentang) mimpi-mimpi dan karomah-karomah padahal masyarakat butuh memperbaiki kualitas ibadah-ibadah mereka itu adalah menyia-nyiakan waktu, karena hal itu merupakan metode (dakwah) yang bertentangan dengan petunjuk kenabian. Petunjuk baginda kita, Rasulullah (dalam dakwah) itu adalah penyucian jiwa/ruhani (dari sifat-sifat yang tercela), dan pengajaran (agama) untuk mendisiplinkan jasmani."

كتاب: فرائد وفوائد للحبيب زين بن محمد بن حسين العيدروس ص٥٤٢

Adab-adab berdoa

Adab-adab berdoa  Doa berarti memohon kepada Allah subhanahu wa ta'ala terhadap sesuatu yang bersifat baik. Seperti berdoa m...