Senin, 19 Mei 2025

Tips Sukses Mencari Ilmu Di Pesantren

Salah satu tips keberhasilan Santri dalam mengarungi Belantara Pondok Pesantren itu :

Oleh Tsabit Abi Fadhil

1. Mencari guru privat diluar Guru yang ada di Madrasah, dimana hal ini sangat mensuport dalam tumbuh kembang pemikiran Santri, dan menjadi pembimbing yang membimbing ke arah yang baik. 

Terlebih di Pesantren besar itu ibarat belantara, ketika tidak ada yang pengarah khusus yang mengarahkan maka yang terjadi sering kali santri tersebut sak karepe dewe, seenaknya sendiri. 

2. Cari Guru privat yang alim dan mahir baik dalam membaca kitab, fikh ataupun dalam ilmu lainnya. Karena ya percuma mencari guru pembimbing tapi tidak mahir. Karena jujur saja, meskipun labelnya pondok besar yang masyhur menjadi kiblat ilmu belum tentu dan tidak menjamin bisa membaca kitab dan menjelaskannya. 

3. Membuat circle pertemanan ilmiah, yang pada prinsipnya untuk mencari sahabat itu yang memiliki aura positif, dan aura ilmu. Sedangkan untuk circle teman ya semua berteman tanpa pandang bulu. Tentu saja ini sangat berpengaruh sekali karena circle pertemanan akan mempengaruhi pola pikir seorang santri. 

Prinsip yang saya arahkan pokoknya kalau ada orang alim dekati, jadikan teman sharing ilmiah. Bahkan kalau perlu mengeluarkan uang keluarkan demi untuk mentraktir circle teman alim ini.. 

4. Membuat plan peta hidup kedepan, dan mencari bakat yang menonjol pada dirinya. Saya contohkan semisal 3 aspek yaitu bakat muallim (guru), muallif (penulis) dan Da'i Dll, Ketika salah satu bakat yang menonjol tersebut sudah ditemukan maka sebisa mungkin ditekuni, didalami dan dicari ilmu2 pendukung yang mendukung agar sampai ke tingkat ekspert.

5. Bagi orang tua, lakukan review tes setiap kali liburan pulang ke rumah, kalau orang tuanya tidak mampu mereview anaknya maka bisa meminta bantuan ke alim terdekat. 

Alhamdulillah arahan plan saya untuk adik saya yang ini berhasil, 2 tahun masuk Lirboyo dengan plan yang saya arahkan dan plan perkembangan yang dia kembangkan sendiri menuai hasil.

Dalam 2 tahun ini saya lihat sudah cadas sisi membaca kitab dan ilmiahnya, bahkan saya didebat habis ketika saya salah. Dan ini melampaui jauh diatas rata2 teman satu angkatannya. padahal sebelumnya nol prutul. Bahkan soal najis yang dasar saja tidak faham. 

Bahkan berkat keberhasilan itu biidznillah dia mendapat nama cukup baik dan disegani di kelasnya, di daerahnya, di angkatannya dan menjadi salah satu rujukan ilmu dari teman2nya yang lain.. 
Jika dirasa bagus silahkan diterapkan..
Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kenapa Muharram Jadi Bulan Pertama Dalam Kalender Hijriyah? Berikut Penjelasannya

Bulan Muharram dijadikan bulan pertama dalam kalender Islam (Hijriyah) bukan karena peristiwa hijrah Nabi Muhammad ﷺ sebab Nabi ...