Guru-guru Kiai Hasyim selama di Mekkah antara lain:
1). Syaikh Syuaib ibn Abdurrahman,
2). Syaikh Mahfudz at-Turmusi,¹
3). Syaikh Khatib al-Minangkabawi,
4). Syaikh Ahmad Amin al-Atthar,
5). Syaikh Ibrahim Arab,
6). Syaikh Said al-Yamani,
7). Syaikh Rahmatullah,
😎. dan Syaikh Bafaddhal.
Sejumlah sayyid juga menjadi gurunya, antara lain:
1). Sayyid Abbas al-Maliki,
2). Sayyid Sulthan Hasyim al-Daghistani,
3). Sayyid Abdullah al-Zawawi,
4). Sayyid Ahmad bin Hasan al-Atthas,
5). Sayyid Alwi al-Segaf,
6). Sayyid Abu Bakar Syatha al-Dimyathi,
7). dan Sayyid Husain al-Habsyi, yang saat itu menjadi mufti di Makkah.
Di antara mereka, ada tiga orang yang sangat mempengaruhi wawasan keilmuan Kiai Hasyim, yaitu:
1). Sayyid Alwi bin Ahmad al-Segaf,
2). Sayyid Husain al-Habsyi,
3). dan Syaikh Mahfudz al-Turmusi.
Setelah ilmunya dinilai mumpuni, Kiai Hasyim juga dipercaya para gurunya untuk mengajar di Masjidil Haram bersama tujuh ulama Indonesia lainnya, seperti Syaikh Nawawi al-Bantani, Syaikh Anmad Khatib al-Minangkabawi, dan lain-lain.
Di sana beliau mempunyai banyak murid dari berbagai negara. Di antaranya ialah Syaikh Sa'dullah al-Maimani (mufti di Bombay, India), Syaikh Umar Hamdan (ahli Hadis di Makkah), Al-Syihab Ahmad ibn Abdullah (Syiria), KH. Abdul Wahhab Hasbullah (Tambakberas, Jombang), K.H.R. Asnawi (Kudus), KH. Dahlan (Kudus), KH. Bisri Syansuri (Denanyar, Jombang), dan KH. Shaleh (Tayu).
Oleh :
Kh. faurok alawy, LC. M.A
Pengasuh Pp at-taroqqi Karongan sampang.
===================================
Sumber: Ibnu Abdirrahman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar