Sabtu, 26 April 2025

Para 'Penolong' Janda & Keutamaannya

Dari Sayyidina Abu Hurairah, berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

السَّاعِي عَلَى اْلأَرْمَلَةِ وَالْمَسَاكِيْنِ، كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيْلِ اللهِ، وَكَالَّذِي يَصُوْمُ النَّهَارَ وَيَقُوْمُ اللَّيْلَ

“Orang yang berusaha menghidupi para janda dan orang-orang miskin laksana orang yang berjuang di jalan Allah. Dia juga laksana orang yang berpuasa di siang hari dan menegakkan shalat di malam hari”. (HR. Bukhari no. 5353 dan Muslim no. 2982).

Termasuk dalam menolong para janda adalah dengan menikahi mereka. Namun janda manakah yang dimaksud?

Disebutkan dalam Syarah Shahih Muslim (18: 93-94), ada ulama yang mengatakan bahwa “armalah” yang disebut dalam hadits adalah wanita yang tidak memiliki suami, baik ia sudah menikah ataukah belum. Ada ulama pula yang menyatakan bahwa armalah adalah wanita yang diceraikan oleh suaminya.

Ada pendapat lain dari Ibnu Qutaibah bahwa disebut armalah karena kemiskinan, yaitu tidak ada lagi bekal nafkah yang ia miliki karena ketiadaan suami. Armalah bisa disebut untuk seseorang yang bekalnya tidak ada lagi. Demikian nukilan dari Al Imam An Nawawi.

Pendapat terakhir itulah yang penulis cendrungi.

Dari pendapat terakhir tersebut, janda yang punya keutamaan untuk disantuni adalah janda yang ditinggal mati suami atau janda yang diceraikan dan sulit untuk menanggung nafkah untuk keluarga. Adapun janda kaya, tidak termasuk di dalamnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keutamaan Shalat Tasbih

Ibnu Hajar al-Haitami di dalam kitabnya Al-Minhâjul Qawîm : و صلاة التسبيح وهي أربع ركعات يقول في كل ركعة بعد الفاتحة والسورة: س...