أبا عباس الخليلي يقول:
كان والد الغزالي رجلا صالحا مجتهدا في كسب الحلال من صناعته في عمل غزل الصوف، ويطوف على المتفقهة، ويجالسهم ويتوفر على خذمتهم، وكل من وجده منهم محتاجا إلى شيء أعطاه من كسبه بحسب وسعه، وينفق على فقرائهم بمقدار ميسوره.
وكان إذا سمع كلامهم يبكي ويتضرع، ويدعو الله تعالى أن يرزقه إبنا ويجعله فقيها،
وكان يكثر من حضور مجالس الوعظ، فإذا طاب وقته فيها بكى وسأل الله تعالى أن يرزقه إبنا وأن يجعله واعظا،
قال: فوالله،. لقد استجاب الله تعالى له، فإنه لم يبعد أن رزقه الله أبا حامد واحمد، فأما ابو حامد فخرج فقيه زمانه، وأما احمد فواعظ عصره واوانه.
Imam Aba Abbas Al-Khalili berkata:
Ayah Imam Al-Ghazali adalah orang baik yang bekerja dengan tekun untuk mendapatkan penghasilan yang halal dari kerajinan memintal tenunan dari bulu domba. Ia berkeliling menemui para pelajar ilmu agama (santri), duduk-duduk bersama mereka, dan siap melayani mereka, tiap kali menjumpai dari mereka ada membutuhkan ia akan memberikan penghasilannya sesuai kemampuannya, dan dia menafkahi yang tidak mampu dari mereka sesuai kemampuannya.
Setiap kali dia mendengar ucapan mereka, dia akan menangis dan berdoa, berdoa kepada Allah SWT agar kelak dianugerahi seorang putra yang ahli fiqih.
Dia sering menghadiri majelis-majelis pengajian (majelis Mauidah), dan ketika ada waktu luang didalamnya, dia akan menangis dan berdoa kepada Allah SWT agar kelak dianugerahi seorang putra dan menjadikannya seorang yang ahli mauidah.
Imam Aba Abbas Al-Khalili berkata: Demi Allah, Allah SWT telah kabulkan doanya, tidak berselang lama Allah SWT menganugerahinya dua putra, yaitu Aba Hamid Al-Ghazali, dan Ahmad. Adapun Abu Hamid, menjadi ahli fiqih pada masanya, sedangkan Ahmad menjadi ahli mauidah pada zamannya.
كتاب: أنس المحاضرة بما يستحسن في المذاكرة للامام ابن جماعة ص٥٣١
Tidak ada komentar:
Posting Komentar