وجدنا تساؤلات عند كثير من أهل أندونسيا
هل نخرج في مظاهرة أو لا نخرج ؟
Telah sampai kepada kami banyak pertanyaan dari masyarakat
Indonesia, “Apakah kami sebaiknya turut serta berdemonstrasi ataukah tidak ?”
والأصل أن كل ما لم يدخل تحت نهي الشرع
ولم يخالف القانون القائم من خروج ومن عدم خروج يجب أن ينضبط الكل بضوابط الشرع المصون
وبما يستند إلى النظام القائم في البلد بحيث لا يؤدي ذا ولا ذا لاختراق صفوف المسلمين
و التحريش بينهم.
“Pada dasarnya segala sesuatu yang tidak dilarang oleh
syariat dan tidak melanggar peraturan pemerintah yang berlaku, - dalam urusan
berdemonstrasi maupun tidak - pada semua hal tersebut haruslah mengikuti
ketentuan syariat dan aturan pemerintah yang berlaku di negara tersebut.
Demikian sehingga tidak menimbulkan dampak negatif kepada agama maupun negara
yang menimbulkan perpecahan serta permusuhan diantara sesama umat Islam.“
فكل ما كفله قانون البلد من حرية الناس
عن تعبيرهم فليُعَبَّر عن ذلك بالطريقة السِلْمية التي لا تؤدي إلى هلاك البلد و فساده
“Dalam masalah ini, apapun yang telah dijamin oleh
undang-undang negar terkait kebebasan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi
mereka, maka hendaknya dilakukan dengan cara yang damai yang tidak menimbulkan
kehancuran dan kerusakan di negeri itu.”
فيجب أن يتفق المسلمون على وجوب تعظيم شعائر
الله وآيات الله وهم في دينٍ علَّمهم أن لا يسبُّوا أصنام الكفار حتى لا يسب الكفارُ
الإلهَ الحق
“Maka, umat Islam wajib bersepakat untuk mengagungkan
syiar-syiar Allah dan ayat-ayat-Nya. Dan umat Islam berada dalam sebuah agama
yg mengajarkan agar tidak mencaci sesembahan orang kafir agar orang kafir tidak
membalas dengan mencaci Allah Yang Maha Benar.”
ولا يجوز لمن خرج في مظاهرات أن يعتدي على
أحد صغيرا كان أو كبيرا أو يُهدّم شيئا ليس له تهديمه كما لا يجوز أن يسب من لم يخرج،
ومن لم يخرج لا يجوز له أن يسب الذي خرج. ولْيعلم أنه متفق معهم في الأصل. وهذا التفكير
كيف يعبرون ؟ لهم فيه نظرات واجتهادات
“Mereka yang memutuskan ikut berdemonstrasi tidak boleh
melakukan penganiayaan terhadap orang lain. Baik anak kecil maupun orang
dewasa. Atau merusak sesuatu yang tidak boleh dirusak. Sebagaimana tidak
diperkenankan juga untuk mencaci orang-orang yang tidak ikut berdemonstrasi.“
“Adapun orang-orang yang tidak berdemonstrasi juga tidak
diperbolehkan mencaci orang yang berdemonstrasi.”
“Dan hendaklah kedua belah pihak menyadari bahwa mereka
mempunyai prinsip dan landasan yang sama. Hanya saja cara mengungkapkannya
berbeda. Karena memiliki pandangan dan pertimbangan yang berbeda.”
كما أنه لا حق في حكومة تَكْفَل حريات الناس
أن تضربهم بغير حق أو أن تعتدي عليهم فلا حق لهم كذلك أن يعتدوا على بعضهم البعض ولا
على الحكومة ( ان الله لا يحب المعتدين ) ( ولا عدوان إلا على الظالمين)
“Sebagaimana juga tidak diperbolehkan bagi pemerintah untuk
mengekang kebebasan rakyatnya dalam mengekspresikan aspirasi mereka dengan
menggunakan kekerasan tanpa alasan yang benar. Atau menyakiti orang yang
berdemonstrasi tersebut.”
“Begitu pula tidak diperbolehkan bagi mereka yang
berdemonstrasi untuk saling menyakiti diantara mereka. Ataupun menghujat pihak
pemerintah. Sebagaimana firman Alloh SWT ; (“Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas” QS. 2 : 19). ("Dan tidak ada permusuhan
kecuali terhadap orang orang yang zalim” QS. 2 : 193).
ونقول للذي خرج ثم تسبب في إظهار البغضاء
والشحناء وسب أحدا من الذين لم يخرجوا واتهمهم في دينهم على غير بينة، ليتك لم تخرج
وحفظت المسلمين من هذا الشر الذي تسببت فيه
“Dan kami sampaikan kepada mereka yang keluar
berdemonstrasi, apabila demontrasi tersebut menimbulkan kebencian dan
permusuhan diantara sesama umat Islam, serta memunculkan cacian terhadap orang
yang tidak berdemonstrasi dan berprasangka buruk terhadap agama mereka tanpa bukti
nyata, maka lebih baik bagi kalian untuk tidak keluar berdemonstrasi demi
menjaga kebaikan kaum Muslimin sehingga tidak menimbulkan keburukan dan
penistaan.
ونقول لمن لم يخرج ثم أخذ يسب الخارجين
وتسبب في فرقة وشتات أو مضاربة، ليتك خرجت ولم تَسُبَّ أحدا ولم تُسَبِّب هذه المشكلة
“Kami sampaikan kepada mereka yang tidak turut
berdemonstrasi apabila mereka mencaci orang-orang yang berdemonstrasi sehingga
menimbulkan permusuhan, perpecahan dan pertengkaran (diantara kaum Muslimin),
maka lebih baik bagi kalian untuk turut berdemonstrasi tanpa mencaci orang lain
dan tidak menimbulkan dampak buruk.”
ونقول لمن خرج ومضى في طريق السلم ولم يبعث
شقاقا ولا اعتداءا لك اجتهادك و نيتك أمرها إلى الله تبارك و تعالى
Dan kami sampaikan kepada mereka yang turut berdemonstrasi
dengan cara yang santun dan damai serta tidak menimbulkan permusuhan dan
penistaan, “Bagimu ijtihadmu dan niatmu, dan semua itu kembalinya kepada Allah
SWT.”
ونقول للذي لم يخرج ولم يتسبب في سب ولا
شتم ولا إحداث شق بين المسلمين أصبتَ وأنت أقرب إلى السلامة فلا تترك حسن الدعاء والتضرع
في صلاح البلاد والعباد وإذا جاء دورك في انتخاب أو غيره فاحذر أن تنتخب إلا من يتقي
الله وإن صوتك أمانة
Kami sampaikan pula kepada mereka yang tidak turut
berdemonstrasi dan tidak menjadi sebab timbulnya cacian, celaan dan perpecahan
antara umat muslim, “Perbuatanmu sudah benar dan engkau lebih dekat dengan
keselamatan. Jangan lupa berdoa dengan penuh harap dan bersimpuh dihadapan
Allah memohon kebaikan bagi umat dan negeri ini. “
“Dan apabila telah datang giliranmu untuk memilih pemimpin,
hendaklah engkau tidak memilih pemimpin kecuali orang yang bertakwa kepada
Allah SWT. Sebab hak pilihmu adalah amanat. “
فإن بدا لك في المرشحين من تعلم أنه يتقي
الله تبارك وتعالى فدونك وهو. وإن التبس الأمر عليك فارجع إلى من تثق به من أهل علم
الخشية والخوف من الله الذين لا غرض لهم في الدنيا لتنظر أهون الشرين أو من هو أقرب
إلى مصلحة الناس فإن التبس الأمر عليك فاعتزل الكل.
هذا الذي فهمناه من هدي هذا المصطفى وهدي
الصحابة والتابعين
“Apabila tampak bagimu bahwa diantara para kandidat ada
orang yang bertakwa kepada Allah maka pilihlah dia.”
“Namun apabila engkau ragu, maka mintalah pendapat kepada
orang yang engkau percayai dari orang-orang yang berilmu dan punya rasa takut
kepada Allah, yang tidak memiliki sedikitpun kepentingan duniawi, agar ia bisa
menunjukkan kepada kalian mana perkara yang lebih ringan diantara dua hal yang
buruk tersebut, atau siapa yang lebih bermanfaat untuk kepentingan manusia.
Namun jika masih samar bagimu hal itu maka tinggalkanlah semuanya.”
“Inilah yang kami fahami dari ajaran Rasulullah, sahabat dan
para tabi’in."
ولا ينتظر منا أحد من الحكومات ولا من الأحزاب
ولا غيرهم من بقية الشعب أن ندعو إليهم فإن علينا العهد أن لا ندعو إلا إلى الله.
“Dan kepada pemerintah, partai maupun rakyat manapun,
janganlah kalian
menunggu dari kami untuk mengajak umat kepada kalian. Karena
kami telah memiliki komitmen untuk tidak mengajak manusia kecuali kepada Allah
semata. “
ونخاف أن يسود الوجه إذا خرجت كلمة نريد
بها رضاء حكومة أو أحزاب أو شعب دون رضى الرب جل جلاله نخاف أن يسود بها الوجه يوم
القيامة.
“Kami takut bahwa wajah kami akan dihitamkan apabila keluar
ucapan dari kami yang bertujuan untuk mencari ridho pemerintah, partai atau
golongan manapun dan bukan ridho Allah. Sekali lagi, kami takut akan dihitamkan
wajah kami kelak di hari kiamat.”
وهذا سبيل قدوتنا ونبينا {قل هذه سبيلي
أدعو إلى الله}. فندعو إلى الله جميع الأحزاب والحكومات والشعوب. بل نقول للموجودين
من غير المسلمين، حكموا العقل والفطرة ولا يؤثِر أحدكم مصلحة شخص على مصلحة عموم البلاد.
فإنه إذا تصرف هكذا في وقت فلا بد أن يأتيه وقت ينقلب الأمر عليه وينعكس الحال فمهما
رغبت في الدنيا وطمعت في كسبها فلا تجعلها سببا لإيذاء الآخرين وإيقاع الضر بالعموم.
Dan inilah jalan panutan kami, Nabi kami Muhammad SAW.
(“Katakanlah inilah jalanku, aku mengajak manusia kepada Allah.” QS. 12 : 108)
“Kami mengajak semua partai dan semua pemerintahan dan
rakyat hanya kepada Allah. “
Bahkan kami sampaikan kepada orang-orang yang non muslim :
“Gunakan akal dan fitrah kalian, dan janganlah kalian mendahulukan kepentingan
pribadi di atas kepentingan bangsa dan negara. Karena sesungguhnya bila kamu
bertindak demikian maka akan datang suatu masa dimana keadaan akan berbalik.
Dan kondisi akan terbalik. Seandainyapun kamu sangat menginginkan dunia, dan
tamak dalam meraihnya, maka jangan sampai menyebabkan orang lain tersakiti dan
menimbulkan dampak negatif pada masyarakat banyak.”
ونقول أنت عائش في بلد الأغلبية فيه مسلمون
من قرون ولك الشرف أن تعيش بين المسلمين عقلت أو لم تعقل فراجع نفسك في الحساب.
وأما إذا أردت مغالبة الكثرة وذلة أهل الإيمان
بالله فلا بد أن يذلك الذي آمنوا به في الدنيا قبل الآخرة.
“Kami sampaikan bahwasannya kalian (non muslim) hidup di
negeri yang mayoritas muslim semenjak berabad lalu. Dan ini adalah suatu
kehormatan bagi kalian hidup di antara mereka, baik kalian sadari maupun tidak.
Maka hendaklah kalian melakukan introspeksi diri.”
“Dan apabila kalian orang-orang kafir berusaha mengalahkan
yang mayoritas, yaitu Islam, dan merendahkan orang-orang yang beriman, maka
kalian pasti akan dihinakan oleh Allah di dunia ini sebelum di akhirat.”
وهذه مهمة أهل الدين أن يدعو الكل إلى رب
العالمين. وليس العلماء بضائع تشترى بقليل ولا كثير.
Dan ini adalah tugas tokoh agama untuk mengajak semua
kalangan kepada Allah semata, dan Ulama bukanlah barang dagangan yang bisa
dibeli dengan harga murah ataupun mahal.
وجاء بعض السلاطين تائبا من سلطنته إلى
الإمام الحسين ابن الشيخ أبي بكر بن سالم يقول ضع من تشاء في السلطنة وأنا تبت إلى
الله لأغنم باقي عمري. فقال لو كانت السلطنة والإمارة وسلطة الدنيا تصلح للدواب ما
ارتضيتها لدابَّتي.
Dahulu sebagian pejabat pemerintahan datang kepada Imam
Husein Bin Syekh Abi Bakar bin Salim dalam keadaan bertaubat seraya berkata :
"Angkatlah siapapun orang yang engkau inginkan untuk memegang jabatan ini.
Sesungguhnya aku bertaubat kepada Allah agar aku mendapatkan anugerah dalam
sisa umurku." Beliau menjawab : "Apabila pemerintahan dan jabatan di
dunia layak untuk diemban oleh hewan, niscaya aku tidak ridho diemban oleh
hewan yang aku miliki."
من حمل خلافة الوحي وخلافة نور النبوة أيغترُّ
بهذا الحكم الظاهري ؟
فاغنموا بركة المجلس ووجهة قلوبكم إلى من
جمعكم حتى لا ينصرف أحدكم إلا وهو يريد وجهه.
“Apakah manusia pengemban amanah wahyu dan amanah cahaya
kenabian akan tertipu oleh jabatan duniawi semacam ini ?”
Maka manfaatkanlah oleh kalian keberkahan majelis ini dan
tujukkanlah hati kalian kepada Dzat yang telah mengumpulkan kalian, sehingga
tidaklah seseorang dari kalian pulang kecuali hanya mengharapkan ridha Allah
SWT.”
توجهنا إليك متذللين بين يديك جنب إندونسيا
وأهلها الفتن والبلايا واجعل النصر فيها للحق والهدى وسنة المصطفى وانشر بأهلها الدين
في مشارق الأرض ومغاربها وادفع عنا شر أهل الهوى واجعل هوانا تبعا لما جاء به نبيك.
“Dan kami menghadap kepada-Mu, Ya Allah, dalam keadaan
merendahkan diri kami untuk urusan negeri Indonesia ini dan penduduknya, dari
fitnah-fitnah dan musibah.”
“Berikanlah kepada mereka kemenangan dalam menjunjung
kebenaran, petunjuk dan sunnah Rasulullah SAW dan sebarkanlah agama Islam
kepada semua penduduk negeri baik di timur maupun di barat, dan jauhkanlah kami
dari keburukan orang-orang yang penuh hawa nafsu. Jadikan hawa nafsu kami
mengikuti apa yang dibawa oleh Nabi-Mu.”
ومن أراد أن ينقل كلامنا في هذا الموضوع
فلينقله بكامله. فإن أهل الهوى يلعبون بكلام العلماء وبكلام الله ويحذفون هذا ويأتون
بهذا. ليصوروهم بالصورة التي يريدونها في تحقيق أغراضهم.
“Barang siapa yang ingin menukil (mengutip) pernyataan kami
tentang hal ini , hendaknya ia menukilnya dengan lengkap.”
“Sebab orang-orang yang dikuasai hawa nafsu senantiasa
memelintir ucapan para Ulama - bahkan (memelintir) firman Allah - dengan
menghapus sebagian dan menambah sebagian yang lain. Tidak lain untuk
menciptakan gambaran sesuai keinginan mereka demi mewujudkan tujuan mereka.”
ونقول للجميع لا تنتظروا منا أن ندعو إليكم
ولكن انتظروا منا أن ندعوكم إلى الله وندعوا الله لكم وكلنا عبيده فقراء إليه وإليه
مرجعنا
(إن الينا إيابهم ثم إن علينا حسابهم)
“Kami sampaikan kepada semua, janganlah menunggu dari kami
untuk mengajak umat kepada kalian. Akan tetapi, nantikanlah kami untuk mengajak
kalian semua kepada Allah.”
“Dan kami mendoakan kalian semua. Kita semua adalah hamba
Allah, sangat butuh kepada-Nya, dan hanya kepada Allah kita kembali.”
(“Sesungguhnya hanya kepada Kami mereka kembali, kemudian
Kami yang akan menghisab mereka.” QS. 88 : 26)
Diterjemahkan dan edarkan resmi oleh Majelis Al-Wafa' bi
'Ahdillah ( Perkumpulan Alumni Santri Darul Musthofa)
Oleh : Al Habib Muhammad Husein Al Habsyi
Sumber: Piss Ktb