Kamis, 03 Juli 2025

Memikirkan aib orang lain adalah aib bagi diri sendiri

Memikirkan aib orang lain adalah aib bagi diri sendiri. (Ad-Damanhuri, Sabil Ar-Rasyad 8)

Artinya :

Orang yang sibuk memikirkan, mencari, atau membicarakan aib (kesalahan, dosa, kekurangan) orang lain, sebenarnya sedang mempermalukan dirinya sendiri.


Hal itu terjadi karena beberapa hal:

1. Cerminan hati yang buruk:
Seseorang yang gemar memikirkan aib orang lain menunjukkan bahwa hatinya belum bersih. Ia lebih suka mencari kesalahan orang lain daripada memperbaiki dirinya.


2. Mengabaikan kekurangan sendiri:
Sering kali, orang yang sibuk dengan aib orang lain lupa akan kekurangan dan dosa yang ada pada dirinya sendiri. Ini justru menjadi aib karena menunjukkan kurangnya introspeksi dan kerendahan hati.


3. Berpotensi menimbulkan dosa baru:
Memikirkan aib orang lain sering berujung pada ghibah (menggunjing), suudzon (berprasangka buruk), atau namimah (adu domba) yang semuanya adalah dosa besar.


4. Menurunkan kehormatan diri:
Orang yang senang membicarakan aib orang lain biasanya akan kehilangan kepercayaan dan hormat dari orang lain, karena dianggap suka mencampuri urusan yang bukan tanggung jawabnya.



Kesimpulan:

Alih-alih memikirkan aib orang lain, lebih baik seseorang fokus memperbaiki dirinya sendiri. Karena aib terbesar adalah ketika seseorang merasa lebih baik dari orang lain padahal dirinya pun penuh kekurangan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rahasia Dibalik mengusap kepala anak yatim

Rahasia Dibalik mengusap kepala anak yatim (Kajian Kitab Faidul Qodir Karya al-Munawi) ======================================== ...